Telko.id, Jakarta – Pakar keamanan di Korea Selatan menemukan celah keamanan dalam jaringan LTE (Long Term Evolution). Tak tanggung-tanggung dalam penelitiannya, ditemukan ada 36 jenis celah keamanan yang memungkinkan terjadinya serangan dan penyadapan dari peretas.
Dilansir Telko.id dari Engadget pada Kamis (28/03/2019), dengan celah keamanan yang ada, peretas bisa memutuskan jaringan secara tiba-tiba, mengendalikan data dan mendengarkan percakapan antar pengguna.
Penelitian tersebut tidak menyebutkan operator mana yang jaringannya kemungkinan memiliki keamanan yang lemah. Namun mereka menjelaskan bahwa satu operator dapat memiliki kerentanan berbeda di dua peralatan jaringan atau satu peralatan jaringan dapat berdampak pada dua operator yang berbeda.
Selain itu, tim peneliti juga menemukan telah terjadinya eksploitasi dengan menggunakan alat fuzzing atau pengumanan data acak berukuran besar untuk mencari penyimpangan.
Tim peneliti Korsel berencana akan mempresentasikan temuannya di sebuah konferensi pada bulan Mei mendatang, dan membagikan alat ciptaannya untuk membantu operator menemukan kerentanan dan mengembangkan perbaikan.
{Baca juga: Awas! Ada Celah Keamanan di Fitur Biometrik WhatsApp}
Di Indonesia sendiri, jangkauan 4G LTE terus berkembang dan ketersediaan LTE pun sudah meningkat secara signifikan selama enam bulan terakhir.
Dalam update laporan kondisi jaringan seluler Indonesia yang dirilis perusahaan analitik mobile OpenSignal pada pekan pertama bulan Desember lalu. lima operator di Indonesia sama-sama mampu mencatatkan nilai peningkatan ketersediaan 4G LTE yang signifikan.
Kelima operator yang dimaksud adalah Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, Tri, dan Smartfen Telecom. Dari kelima operator tersebut, peningkatan paling signifikan dicatat Telkomsel dan Indosat.
Ketersediaan LTE Indosat melonjak hampir 10 poin persentase dalam pengukuran yang dilakukan OpenSignal menjadi 80,3%, sementara nilai Telkomsel naik 9 poin persentase menjadi 77,5%. [NM/HBS]
Sumber: Engadget