Telko.id, Jakarta – Menurut sebuah laporan tahunan dari National Cyber Security Center Inggris, Huawei masih tidak dapat memperbaiki berbagai masalah kerentanan jaringan yang dihasilkan pada perangkat 5G.
Hal tersebut menimbulkan pertanyaan apakah produk-produk teknologi masa depan Huawei dapat dikelola dengan tanpa risiko kerentanan.
Meskipun pengawas Inggris menyuarakan keprihatinannya, namun pihak intelijen negara tersebut tidak menyebut larangan langsung terhadap perangkat 5G Huawei di British Raya.
Sementara itu, laporan Pusat Evaluasi Keamanan Cyber Huawei mengatakan, dewan pengawas saat ini belum melihat apa pun untuk memberikan kepercayaan pada kemampuan Huawei membawa perubahan melalui program transformasi.
{Baca juga: Regulasi Teknologi 5G di Inggris Bikin Huawei “Mati Kutu”}
Dilansir Telko.id dari GSM Arena, laporan itu juga menyebutkan bahwa hal itu akan membutuhkan bukti berkelanjutan dari rekayasa perangkat lunak yang lebih baik.
“Kekhawatiran serupa dikeluarkan oleh (badan) telekomunikasi di Inggris,” sebut laporan terbaru dari Financial Times.
Dikatakan, saat ini Inggris sedang dilakukan uji coba jaringan 5G menggunakan peralatan Huawei. Karena itu, jika tidak digunakan akan membuat Inggris mundur dalam perlombaan peluncuran internset supercepat generasi kelima itu.
Padahal, menurut Financial Times, imbasnya pengembangan industri Inggris juga akan menelan kerugian biaya hingga ratusan juta pounds untuk mengganti infrastruktur yang ada.
Lebih jauh laporang tersebut juga mengungkapkan bahwa, Anda dapat melihat banyak kritik bahwa Huawei tidak memiliki integritas end-to-end pada produk dan sistem manajemen komponen perangkat lunak yang dinilai buruk.
Di samping itu juga ada beberapa kekhawatiran tentang keamanan peralatan yang menghubungkan jaringan radio ke pelanggan atau smartphone buatan Huawei.
{Baca juga: Amerika Serikat Serukan “Anti Huawei” ke Negara Sekutu}
David Wang, Kepala R&D Huawei mengatakan, bahwa setiap peralatan pemasok “pasti memiliki kerentanan”, dan laporan itu tidak menyarankan jaringan Inggris lebih rentan daripada tahun lalu.
Hal itu merupakan salah satu cara bagi Intelijen Inggris untuk mengatakan Huawei belum memperbaiki apa pun selama 12 bulan terakhir. [BA/HBS]
Sumber: GSMArena