spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Tecno Spark 20

ARTIKEL TERKAIT

Data Ini Yang Buat Huawei ‘Nafsu’ Kuasai Pasar Drone

Telko.id – Pasar perangkat nirawak (drone) pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 33,9 miliar dolar AS (sekitar 474,6 triliun rupiah) berkat ekspansi pemanfaatan perangkat tersebut dalam menunjang sektor industri dan transportasi di “langit digital”, tulis laporan Huawei Global Industry Vision 2025 yang dirilis di Shenzhen, Tiongkok, Selasa (17/4).

“Langit digital akan segera terwujud, yang akan dipicu dengan pengembangan industri drone yang begitu pesat serta penerapan teknologi berbasis 5G,” tulis laporan yang dirilis dalam perhelatan Huawei Global Analyst Summit 2018 tersebut.

Industri drone pada 2016 bernilai 5,3 miliar dolar AS (74,2 triliun rupiah), yang mencakup perangkat, piranti lunak, layanan, serta aplikasi. Namun, hal tersebut baru merupakan langkah awal dalam mewujudkan “langit digital” di masa depan.

“Saat ini jangkauan menara pemancar sinyal (BTS) untuk wilayah udara dengan ketinggian rendah (di bawah 1.000 meter) dan menengah (3.000-5.000 meter) masih dibatasi oleh sejumlah aturan, sehingga tingkat pemanfaatannya tergolong rendah,” tulis laporan itu.

Huawei Wireless X Labs Digital Sky sedang mengupayakan untuk memperluas cakupan jaringan di wilayah udara berketinggian rendah. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan uji coba yang kondusif bagi inovasi untuk penggunaan drone, bahkan memungkinkan system pengantaran paket dengan drone atau taksi terbang untuk mengangkut penumpang.

“Kendaraan otonom akan berfungsi sebagai infrastruktur yang mendukung model bisnis taksi terbang itu. Mereka tidak perlu runway dan bisa lepas landas secara vertikal layaknya helikopter. Hal tersebut juga akan mengatasi masalah mobilitas yang dihadapi manula dan penyandang disabilitas,” tulisnya.

Lebih lanjut, pemanfaatan wilayah udara untuk transportasi tersebut akan menyisakan ruang yang lebih hijau di daratan. Jalanan yang tadinya dipadati kendaraan bermotor bisa kembali digunakan untuk lahan hijau atau ruang untuk komunitas.

Namun penerapan teknologi inovatif tersebut baru bisa terwujud jika didukung dengan integrasi teknologi nirkabel super cepat ke dalam industri drone, perluasan cakupan jaringan hingga wilayah udara ketinggian rendah, peningkatan standar industri, serta perluasan aturan untuk penggunaan wilayah udara secara efisien.

“Skenario tersebut akan memungkinkan drone yang saling terhubung dalam sektor transportasi, pengintaian, penyelamatan bencana, serta berbagai fungsi manajemen perkotaan lainnya karena saat ini drone hanya terhubung dengan remot control,” tulis laporan GIV 2025.

Selain sektor transportasi, diprediksi industri logistik (pengiriman paket) akan merasakaan manfaat yang besar dari perluasan pemanfaatan drone karena kurir pengantaran, alokasi pemesanan barang, jumlah barang, dan berbagai elemen lain tidak akan jadi masalah di era +Intelligence. “Sistem logistik manual akan punah, kompetisi industri logistik akan ditentukan oleh inovasi dan layanan yang berbasis personal,” tulisnya.

Dalam proses riset GIV 2025, Huawei menerapkan metodologi unik yang menggabungkan data dan analisis tren guna memaparkan tren serta cetak biru masa depan industri TIK. Data yang digunakan dalam GIV 2025 tersebar di lebih dari 170 negara dan laporan tersebut mencakup tiga dimensi yaitu perangkat yang terhubung, perangkat yang mampu mengindra, dan perangkat yang cerdas. (Icha)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU