Telko.id – Smart city kini seperti sudah menjadi sebuah kewajiban bagi kota-kota besar. Di mana dengan menjadikan kota sebagai smart city maka banyak pelayanan dari pemerintah untuk penduduknya semakin dimudahkan. Cina yang memiliki jumlah penduduk begitu besar sudah memikirkan hal itu juga. Itu sebabnya, Cina melakukan nota kesepahaman atau MOU dengan Future Cities Catapult atau FCC asalah Inggris untuk membangun smart city.
“Kami berharap dengan penandatanganan ini akan menjadi kerjasama yang baik antara Cina dan Inggris untuk smart city. Kami akan menggunakan kerjasama ini untuk mempermudah perusahaan Inggris dan Cina untuk investasi dan mengembangkan pasar di masing-masing negara,” ujar Ivory Wells, Global Partnerships Manager FCC menjelaskan, seperti dilansir dari Daily China.
“Inggris adalah negara pertama di dunia untuk industrialisasi dan de-industrialisasi, dan kemudian beralih ke ekonomi. Kami memiliki banyak pengalaman di semua disiplin ilmu dan itulah yang kita bagi dengan China,” kata Sir Michael Bear, Utusan Khusus untuk Urbanisasi Berkelanjutan Inggris ke Cina dan mantan walikota Kota London.
“Kerjasama Sino-UK untuk smart city sudah dimulai dua tahun lalu ketika Bristol membangun kemitraan dengan Guangzhou. Tahun lalu, Manchester pun terikat hubungan dengan Wuhan. Kedua kemitraan tersebut bertujuan untuk berbagi keahlian dan pengalaman Inggris dalam membangun smart city dengan China,” ujar John K Davies, Trade and Investment Inggris menjelaskan.
Lebih lanjut, Davies juga menjelaskan bahwa Inggris sudah lama berkecimpung dalam pembangunan smart city. Terlebih saat ini terjadi pergeseran tentang sebuah kota dan masyarakatnya, di mana, keduanya kini sudah dikedepankan. Tentu, bisnis pun akan merespon pergeseran tersebut.
Hal itu pun diamini oleh Li Tie, Direktur China Center untuk Urban Development. “Salah satu yang siginifikan berubah dengan adanya smart city di Cina adalah mendorong pemerintahan lama untuk melakukan perubahan dengan berorientasi pada pengguna dan pasar”.
Pihak berwenang Cina sudah mengeluarkan pedoman untuk mempercepat pembangunan smart city yang mencakup sistem smart transportation. Diperkirakan total investasi yang dibutuhkan mencapai 2 triliun yuan atau sekitar 309 miliar US$ pada tahun 2025. Hal ini juga didorong oleh proyek urbanisasi yang dibuat oleh pemerintah. (Icha)