spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

ARTIKEL TERKAIT

Chip Analog China Diklaim 1.000x Lebih Cepat dari GPU Terkini

Telko.id – Peneliti di China dilaporkan berhasil mengembangkan chip analog yang dapat bekerja hingga 1.000 kali lebih cepat dibandingkan dengan GPU kelas atas saat ini, termasuk produk keluaran Nvidia dan AMD.

Mengutip dari Kompas Tekno, Chip analog disini adalah chip yang mampu melakukan proses komputasi langsung melalui rangkaian fisiknya, tanpa mengandalkan sistem pemrosesan digital biner seperti prosesor dan GPU modern.

Penelitian ini terkait chip tersebut dipublikasikan dalam jurnal Nature Electronics, dan menyebut bahwa teknologi baru ini juga mampu mengatasi masalah yang telah ‘turun-temurun’ terjadi dalam sistem komputasi analog seperti akurasi rendah dan masalah implementasi praktis selama lebih dari satu abad

Selain unggul dalam kecepatan, chip AI analog buatan ilmuwan China ini juga disebut sangat efisien.

Baca juga:

Dalam risetnya, para peneliti menjelaskan bahwa perangkat tersebut dapat mencapai presisi setara prosesor digital, namun hanya menggunakan 1 persen energi dari konsumsi daya chip digital konvensional, seperti Nvidia H100.

Peningkatan efisiensi ini diperoleh karena chip memproses data langsung di dalam perangkat kerasnya, sehingga mengurangi kebutuhan transfer data dan konsumsi daya secara signifikan.

Chip ini dirancang menggunakan arsitektur baru dan memanfaatkan sel memori Resisitive Random-Access Memory (RRAM) sebagai bagian dari sistem komputasinya, dengan teknis utama sebagai berikut:

  • Menggunakan susunan memori RRAm dengan arsitektur crossbar yang memungkinkan pemrosesan matriks besar, seperti  pembalikan matriks skala besar, langsung di ranaha analog.
  • Desain ini diklaim mampu mencapai presisi setara 24-bit fixed point dalam komputasi analog, sesuatu yang selama ini menjadi kendala besar di teknologi komputasi analaog.
  • Dalam pengujian untuk tugas tertentu seperti perhitungan matriks MIMO pada sistem nirkabel, chip ini mampu memberikan performa hingga 1.000 kali lebih cepat sekaligus menggunakan sekitar 100 kali lebih sedikit energi dibandingkan GPU digital tercanggih saat ini.
  • Teknologi ini juga mengatasi von Neumann bottleneck, yaitu hambatan akibat perpindahan data antara memori dan prosesor, dan menawarkan pendekatan baru terhadap arsitektur komputasi di level perangkat keras.

Para ilmuwan menilai chip analog ini sangat relevan dengan tantangan teknologi di masa depan, terutama untuk aplikasi yang membutuhkan pemrosesan data dalam jumlah besar, seperti kecerdasan buatan dan teknologi 6G.

“Dengan semakin banyaknya aplikasi yang memakai data dalam jumlah besar, hal ini menjadi tantangan bagi komputer digital tradisional, terlebih ketika skala perangkat semakin sulit dikembangkan,” ujar tim peneliti mengutip dari The News.

Selama ini, Nvidia dan AMD mendominasi pasar komputasi AI dengan GPU berperforma tinggi. Jika chip analog buatan ilmuwan China in dapat diproduksi secara massal dan diadopsi luas, maka lanskap teknologi komputasi AI dapat mengalami perubahan drastis.

Meski demikian, belum ada informasi lebih lanjut mengenai jadwal produksi komersial atau rencana implemenasi industri dari teknologi chip analog buatan China ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU