spot_img
Latest Phone

Google Pixel Watch 4, Dukung Koneksi Satelit dan Baterai Lebih Besar

Telko.id - Google secara resmi meluncurkan Pixel Watch 4...

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...

Google Photos Hadirkan Fitur Edit AI dengan Perintah Suara di Pixel 10

Telko.id - Google resmi meluncurkan fitur editing berbasis kecerdasan...

Galaxy Watch8 Series Jadi Wellness Coach Pribadi untuk Gaya Hidup Sehat

Telko.id - Samsung Galaxy Watch8 Series hadir sebagai smartwatch...

Garmin Venu X1 Dukung Performa Padel dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin resmi menghadirkan Venu X1, smartwatch premium...

ARTIKEL TERKAIT

China Mulai Ikut Stablecoin, Menyaingi Amerika

Telko.id –  China sedang mempertimbangkan untuk mengikuti trend dunia kripto dengan menerbitkan stablecoin berbasis yuan untuk pertama kali. Langkah ini menjadi sebuah strategi Beijing untuk memperluas penggunaan mata uangnya secara global dan menyaingi dominasi dolar Amerika Serikat (AS).

Stablecoin sendiri adalah aset digital atau mata uang kripto yang nilainya dipatok ke mata uang flat seperti dolasr AS atau Yuan, untuk menjaga stabilitas harga. Saat ini, stablecoin berbasis dolar sudah menguasai lebih dari 99% pasokan global.

Mengutip dari Reuters, Dewan Negara Kabinet China dijadwalkan untuk meninjau dan mungkin akan menyetujui sebuah peta jalan (roadmap) akhir bulan ini yang bertujuan untuk memperluas penggunaan Yuan di pasar global, termasuk mengejar ketertinggalannya dari Amerika Serkat dalam hal stablecoin.

Pimpinan senior China diperkirakan akan berkumpul untuk sesi studi, paling cepat diakhir bulan ini, dengan focus pada internasionalisasi Yuan dan stablecoin yang sedang berkembang secara global.

Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin kemungkinan akan menyampaikan pernyataan yang menetapkan nada bagi stablecoin dan menentukan batas-batas penerapan serta pengembangannya dalam bisnis.

Jika disetujui, rencana penggunaan stablecoin ini akan menjadi sebuah perubahan kebijakan besar dalam pendekatan China terhadap aset digital.

Negara ini sempat melarang perdagangan dan penambangan kripto apda tahun 2021 karena kekhawatiran terhadap stabilitas sistem keuangan.

Baca juga:

China sudah sejak lama mendorong yuan agar sejajar dengan dolar dan euro dalam sistem keuangan internasional. Namun, ketatnya kontrol modal dan surplus perdagangan justru membatasi langkah tersebut.

Namun kini, meningkatnya ketegangan geopolitik dengan Washington serta marahnya penggunaan stablecoin dolar oleh eksportir China membuat Beijing meninjau ulang kebijakan tersebut.

Hong Kong dan Shanghai diperkirakan menjadi pusat utama implementasi stablecoin yuan. Hong Kong bahkan telah memberlakukan regulasi stablecoin sejak 1 Agustus lalu, menjadikannya salah satu pasar pertama di dunia yang mengatur penerbit stablecoin berbasis mata uang flat.

China juga akan membahas potensi stablecoin dalam perdagangan dan pembayaran lintas batas bersama sejumlah negara di KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) pada 31 Agustus hingga 1 September di Tianjin. (AGI)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU