Telko.id – OpenAI mengungkapkan bahwa ChatGPT menerima lebih dari 2,5 miliar permintaan (prompts) dari pengguna setiap harinya.
Angka ini setara dengan sekitar 912,5 miliar permintaan per tahun, menunjukkan betapa populernya chatbot berbasis AI ini.
Data tersebut diperoleh dari laporan Axios dan telah dikonfirmasi oleh juru bicara OpenAI, Rob Friedlander, kepada The Verge. Dari total permintaan harian, sekitar 330 juta berasal dari pengguna di Amerika Serikat.
Meskipun masih jauh di belakang Google yang mencatat 5 triliun pencarian per tahun, pertumbuhan ChatGPT yang pesat dianggap sebagai ancaman serius bagi raksasa mesin pencari tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, pengguna mingguan platform ini melonjak dari 300 juta pada Desember lalu menjadi lebih dari 500 juta pada Maret 2025.
Persaingan dengan Google
OpenAI terus memperluas layanannya untuk bersaing dengan Google. Beberapa waktu lalu, Reuters melaporkan bahwa perusahaan sedang mempersiapkan peluncuran peramban web berbasis AI dalam beberapa minggu ke depan.
Langkah ini semakin diperkuat dengan peluncuran ChatGPT Agent, alat yang dapat menyelesaikan tugas di komputer pengguna secara otomatis.
Baca Juga:
Peningkatan penggunaan platform juga memicu minat besar terhadap keterampilan terkait AI. Platform pembelajaran seperti Udemy mencatat lonjakan permintaan kursus tentang penggunaan ChatGPT dan teknologi serupa.
Namun, popularitas platform ini juga dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Beberapa kasus penipuan mengatasnamakan ChatGPT telah dilaporkan, sehingga pengguna perlu lebih waspada.
Di sisi lain, potensi platform ini dalam keamanan siber juga menjadi perhatian. Sebuah artikel di Telko.id sebelumnya membahas apakah ChatGPT dapat digunakan untuk menangkal serangan siber.
Dengan pertumbuhan yang begitu cepat, platform ini terus membuktikan diri sebagai salah satu inovasi AI paling berpengaruh saat ini. Perkembangan selanjutnya akan menentukan sejauh mana OpenAI dapat mengubah lanskap teknologi digital. (Icha)