spot_img
Latest Phone

Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Rilis 2026

Telko.id - Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPhone lipat...

Apple Rilis iOS 26 Beta 2 dengan Perbaikan Liquid Glass

Telko.id - Apple baru saja merilis iOS 26 beta...

ASUS ROG Luncurkan Jajaran Perangkat Gaming RTX 50 Series di Indonesia

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi memperkenalkan...

Garmin Luncurkan Forerunner 570 & 970, Revolusi Smartwatch untuk Pelari

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan dua smartwatch GPS...

iPadOS 26 Resmi Dirilis: Multitasking Lebih Canggih dan Desain Baru

Telko.id - Para pengguna iPad merasakan perangkat nya masih...

ARTIKEL TERKAIT

Candy Crush dkk Dilarang Tawarkan Fitur Berbayar kepada Anak-anak

Telko.id, Jakarta – Aplikasi video game, termasuk Candy Crush, akan dilarang menawarkan skema “bayar untuk menang” kepada anak-anak. Biasanya, anak-anak rela membayar untuk peningkatan fitur dan bonus.

Pelarangan tersebut bahkan akan ditetapkan dalam bentuk undang-undang. Senator Josh Hawley dari Missouri mengusulkan RUU untuk permainan yang secara eksplisit mencari uang dari pemain di bawah umur.

Selama ini, marak video game yang menargetkan anak-anak untuk mendulang uang. Praktik itu memaksa orang tua membayar sejumlah uang untuk pembelian fitur untuk meningkatkan bonus di sebuah game.

{Baca juga: Game Candy Crush Diangkat ke Layar Kaca}

“Ketika sebuah game dirancang untuk anak-anak, para pengembang tidak boleh memonetisasi kecanduan. Bakal ada undang-undang yang mengaturnya,” demikian pernyataan Hawley, dilansir New York Post.

Demikian pula, dikutip Telko.id, Jumat (10/5/2019), saat bermain game yang dirancang untuk orang dewasa, anak-anak  harus dilindungi dari transaksi mikro yang kompulsif. Regulasi yang ditetapkan berlaku tegas.

Pengembang game yang secara sadar mengeksploitasi anak-anak harus menghadapi konsekuensi hukum. Undang-undang tantang hal tersebut telah dipaparkan pada Rabu (8/5/2019) lalu di hadapan pihak terkait.

{Baca juga: 11 Oktober, Candy Crush Debut di Android dan iOS}

Undang-undang tentang Perlindungan Anak-anak dari Permainan Abusif itu mengincar aliran pendapatan industri yang menguntungkan. Menurut para analis, potensi bisnisnya bisa bernilai lebih dari USD 50 miliar.

Sumber: NY Post

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU