spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

ARTIKEL TERKAIT

Bos YouTube Bantah Campakkan Konten LGBT di YouTube

Telko.id, Jakarta – Anggota komunitas LGBT di YouTube menyampaikan kekhawatiran tentang video yang dicampakkan di YouTube. Pasalnya, konten LGBT dimasukkan YouTube ke dalam kategori yang aneh. Namun, CEO YouTube, Susan Wojcicki mengatakan bahwa hal itu tidak pernah terjadi.

Rekomendasi konten LGBT adalah dua persoalan yang Wojcicki bicarakan secara panjang lebar dengan vlogger Alfie Deyes dalam sebuah wawancara, baru-baru ini. Ia berujar, YouTube tidak secara otomatis mendemonstrasikan konten LGBT.

Ia melanjutkan, sistem monetisasi YouTube akan menentukan apakah video sesuai untuk iklan. Menurutnya, seperti dikutip Telko.id dari The Verge, Selasa (06/08/2019), sistem rekomendasi untuk mempromosikan video juga beroperasi secara independen.

{Baca juga: Duh! Foto Syur di Aplikasi Kencan Gay Bocor di Internet}

“Tidak ada kebijakan yang menyatakan bahwa kreator harus memasukkan kata-kata tertentu dalam judul video yang akan didemonetisasi.  Kami bekerja sangat keras untuk memastikan bahwa mesin beropeasi secara algoritmik. Mesin kami adil,” tegas Wojcicki.

CEO YouTube, Susan Wojcicki. (Foto: GettyImages)

Beberapa waktu lalu, via Twitter, YouTube meminta maaf kepada kreator LGBT. Penyebabnya, selama beberapa bulan terakhir, YouTube membatasi konten berbau lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Hal itu dilakukan setelah kreator LGBT mengeluh.

{Baca juga: Konyol! Demi Konten, Instagramer Ini Berenang di Danau Beracun}

Mereka merasa diberi akses terbatas oleh YouTube. Konten, iklan, maupun video tentang LGBT di platform telah dicopot oleh YouTube. YouTube mengaku menghapus banyak konten berisi kata “trans” atau “transgender” karena unsur ketidaksengajaan.

YouTube beralasan telah terjadi kesalahan penyaringan yang dilakukan oleh sistem mesin pembelajaran. Namun, para kreator LGBT tidak begitu saja menerima pembelaan YouTube. Mereka ingin ada pertanggungjawaban dari YouTube untuk perbaikan. (SN/FHP)

Sumber: The Verge

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU