spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

ARTIKEL TERKAIT

Bos Huawei Minta Karyawan Siap Tempur, Kalau Tidak…

Telko.id, Jakarta Bos Huawei, Ren Zhengfei menyatakan bahwa mereka akan berinvestasi lebih besar untuk peralatan produksi. Huawei melakukannya untuk memastikan kontinuitas pasokan dari produk-produk mereka. Huawei juga berencana menurunkan manajer yang bekerja tidak efisien.

Ren menyatakan, ia ingin semua karyawan Huawei, baik staf maupun manajer, benar-benar berjuang maksimal di tengah “momen hidup atau mati”, seiring kebijakan pembatasan ekspor oleh pemerintahan Donald Trump.

Pernyataan itu datang setelah Amerika Serikat (AS) mengatakan pada minggu ini, bahwa Trump akan memperpanjang masa penangguhan hukuman selama 90 hari. Kebijakan tersebut memungkinkan Huawei untuk membeli komponen dari perusahaan-perusahaan asal Negeri Paman Sam.

{Baca juga: Donald Trump: AS Tetap Ogah Berbisnis dengan Huawei}

Dalam memo yang dikirim ke semua karyawan pada Senin (19/08), Ren meminta kepada jajaran staf untuk bekerja secara agresif menuju target penjualan. Hal itu menurutnya, wajib dilakukan mengingat perusahaan sedang dalam “mode pertempuran” dan harus selamat dari krisis.

“Jika karyawan tidak dapat melakukan pekerjaan, maka beri jalan bagi kami untuk bertindak tegas. Jika memang ingin bertarung, karyawan harus bekerja secara total. Prinsip tersebut wajib dipegang oleh seluruh karyawan Huawei,” cetusnya, dikutip Telko.id dari Reuters, Rabu (21/08/2019).

{Baca juga: AS Perpanjang Penangguhan Hukuman untuk Huawei?}

Huawei merupakan “kunci” dalam perang dagang antara AS dan China. Huawei berhasil membukukan lonjakan pendapatan sebesar 23 persen pada semester I-2019. Performa itu tertolong oleh penjualan smartphone Huawei yang terpantau begitu laris di pasar dalam negeri.

“Pada babak pertama, hasil kami terlihat bagus. Kemungkinan, klien kami merasa simpatik dan melakukan pembayaran tepat waktu. Volume besar membuat arus kas perusahaan terlihat bagus. Namun, perlu dicatat, hal tersebut tidak mewakili situasi sebenarnya,” tambah Ren dalam memo. (SN/FHP)

Sumber: Reuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU