Telko.id – Tahun 2014 memang masih baru untuk IoT. Belum ada revenue yang signifikan diperoleh dari bisnis digital model baru ini. BCC Research menilai bahwa untuk 2014, pertumbuhan device dan chipset yang mengakomodir IoT baru sekitar US$ 4.2 juta. Tapi di tahun 2020 akan langsung melonjak hingga US$ 49.2 juta atau jika dinilai dari compound annual growth rate (CAGR) akan mencapai 49,3%.
Untuk device saja akan tumbuh dari US$ 4 juta di 2014 akan mendekati angka US$ 48.4 juta atau 49.5% jika dinilai dari CAGR. Sedangkan untuk chipset sedikit lebih rendah yakni sekitar 36.3% CAGR yang disebabkan karena penurunan chipset selama periode proyeksi.
Banyak aspek dari IoT yang sekarang masih diperdebatkan. Namun, dalam upaya mengklarifikasikan, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) mengeluarkan kertas putih pada Mei 2015, berjudul, “Menuju definisi Internet of Things. Secara sederhana, point dari IoT yang dimaksud oleh IEEE ini adalah termasuk teknologi dan komponen serta mekanisme yang efektif terintegrasi. Sering kali diartikan sebagai network yang mampu berintegrasi dan komponen yang memiliki autonomous sensor ke smartphone.
Pada tahap awal, IoT diciptakan oleh para ahli untuk membangun kode produk elektronik yang universal menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) system. Kemudian banyak idnustri dan aplikasi yang dapat aktif dengan menggunakan jaringan IT dan komponen yang terintegrasi membuat adanya definisi ulang dari IoT di luar RFID ini. Baik itu machine to machine (M2M) atau teknologi point interconnection. Akhirnya, IoT diartikan sebagai semua yang berkaitan dengan internet, mobile device dan data analytics.
“Pasar IoT akan booming, namun saat ini arahnya masih belum jelas. Masih banyak perusahaan yang mencoba mencari solusi untuk dapat masuk ke bisnis IoT ini. Pemain top seperti Google, Apple dan Samsung menciptakan produk untuk seperti yang mereka lihat. Terlebih para star-up banyak yang dating dengan ide baru untuk mengadopsi teknologi baru ini. Hal ini menjadi ajang pertandingan bagi vendor. Tapi semua nya akan kembali lagi pada pilihan vendor. “Sifat aplikasi IoT ini hanya dibatasi oleh imajinasi seseorang,” sahut Anand Joshi, analis riset BCC menjelaskan.
Tahun 2020 menjadi waktu booming dari IoT memang cukup beralasan. Karena IoT akan maksimal bertumbuh ketika 5G mulai diadopsi oleh operator. Di mana, setiap industry yang akan berintegrasi dengan jaringan dapat dilayani lebih maksimal dan efektif oleh jaringan 5G ini. (Icha)