Telko.id, Jakarta – Ketika speaker pintar dengan asisten digital, seperti Alexa, Siri, Cortana, dll, hadir di dunia, muncul beberapa kekhawatiran. Sebagai misal, berapa banyak perkataan para pengguna direkam? Masalah ini ternyata sudah dialami seorang ibu di Amerika Serikat.
Seiring waktu berjalan, ternyata ada masalah lain yang dibawa asisten digital yang tidak diantisipasi oleh para pengguna. Sebuah video yang dibagikan oleh Good Morning America membuktikannya. Video tersebut merupakan kiriman seorang pemirsa Good Morning America.
Dalam video diperlihatkan seorang bayi berusia tujuh bulan bernama Caroline selalu merespons cepat ketika orangtuanya menyebut nama Alexa. Hal itu terjadi gara-gara orangtuanya terlalu sering menggunakan speaker asisten pintar Amazon Alexa.
{Baca juga: Duh! Siswa SD Ketahuan Kerjakan PR dengan Bantuan Alexa}
Dikutip Telko.id dari Ubergizmo, Minggu (16/6/2019), Caroline mengira punya panggilan Alexa. Dalam video, sang ibu memanggil Caroline beberapa kali, tetapi diabaikan. Namun, ketika nama Alexa disebut, bayi perempuan itu berbalik.
Wah, coba bayangkan kalau hal yang sama menimpa para orangtua yang mempunya asisten pintar semacam Siri, Cortana, atau Bing. Bisa-bisa, bayi mereka juga hanya mau menoleh apabila disapa dengan panggilan Siri, Cortana, atau Bing.
Lalu, bagaimana dengan mereka yang biasa memakai asisten pintar buatan Google? Sama halnya, ada kemungkinan besar bayi-bayi di beberapa negara hanya mau menoleh ketika dipanggil dengan nama Ok Google. Lantas, bagaimana solusinya?
{Baca juga: Fitur Ini Bisa Hubungkan Echo dengan Jam Weker}
Entahlah. Yang jelas, keberadaan asisten pintar mengundang dilema. Di satu sisi, asisten digital memudahkan pengguna untuk melakukan berbagai hal, Di sisi lain, asisten digital berdampak tak terduga, seperti halnya yang menimpa Caroline.
Masalah ini memang cukup unik. Karena sebenarnya sejak Amazon menggunakan Alexa sebagai julukan produk speaker pintar Echo pada 2015 lalu, banyak orang tua di Negeri Paman Sam itu yang enggan menggunakan nama itu untuk puteri mereka.
Recode melaporkan bahwa 6.050 bayi perempuan diberi nama Alexa pada 2015. Angka itu menurun menjadi hanya 3.883 pada 2017, sejak Amazon memakai nama itu untuk julukan speakerEcho.
Data statistik dari Administrasi Jaminan Sosial yang dianalisis oleh Profesor Sosiologi dari Universitas Maryland Philip Cohen juga menyatakan ada 311 bayi perempuan yang dinamai Alexa dari setiap 100.000 bayi perempuan pada 2015.
{Baca juga: Identik dengan Amazon, Orang Amerika Ogah Pakai Nama Alexa}
Jumlah itu turun 33 persen pada 2017, dimana ada 207 bayi perempuan yang dinamai Alexa dari setiap 100.000 bayi perempuan.
Well, apakah masalah ini akan juga dialami keluarga di Indonesia saat perangkat speaker pintar buatan Amazon itu mulai banyak digunakan di Tanah Air. Sebaiknya Anda sudah lebih waspada saat menggunakannya. [SN/HBS]
Sumber: Ubergizmo