Telko.id – Amazon Web Services (AWS) mengumumkan serangkaian inovasi dan terobosan baru dalam bidang kecerdasan buatan (AI), keamanan siber, dan infrastruktur komputasi pada ajang tahunan AWS re:Invent 2025.
Pengumuman ini mencakup peningkatan kapabilitas agenik, model AI baru, platform pengembangan agen, serta solusi keamanan yang lebih proaktif, yang dirancang untuk mempercepat transformasi digital organisasi di seluruh dunia.
Adam Selipsky, CEO AWS, dalam presentasi kuncinya menekankan komitmen perusahaan untuk menghadirkan teknologi yang memberdayakan pelanggan menghadapi tantangan teknis yang kompleks.
“Inovasi yang kami luncurkan hari ini bukan hanya tentang teknologi terbaru, tetapi tentang memberikan alat yang nyata untuk mengurangi technical debt, mengamankan aplikasi sejak awal, dan membangun masa depan dengan AI yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Peluncuran ini juga menandai perluasan kolaborasi strategis jangka panjang antara AWS dan mitra seperti NVIDIA.
Salah satu terobosan utama adalah pengumuman kapabilitas agentik baru di AWS Transform. Layanan ini dirancang untuk mempercepat modernisasi kode dan aplikasi di seluruh organisasi, mencakup kode, API, kerangka kerja, runtime, arsitektur, dan bahasa pemrograman.
Pembaruan ini bertujuan mempercepat pengurangan legacy tech debt dan memaksimalkan sumber daya untuk inovasi. Beberapa pelanggan seperti Air Canada, Experian, dan Thomson Reuters telah menggunakannya.
Air Canada melaporkan mampu mengurangi estimasi waktu dan biaya pelaksanaan proyek migrasi hingga 80% dibandingkan dengan metode manual.
Di sisi model AI, Amazon mengumumkan perluasan portofolio Amazon Nova dengan empat model baru: Nova 2 Lite, Nova 2 Pro, Nova 2 Sonic, dan Nova 2 Omni. Perusahaan juga memperkenalkan Nova Forge, layanan “open training” untuk membantu organisasi mengembangkan varian model kustom dengan Nova.
Selain itu, hadir pula Nova Act, layanan end-to-end AWS untuk mengembangkan dan menjalankan AI Agent dengan reliabilitas tinggi hingga 90% untuk workflow pelanggan tahap awal.
Baca Juga:
Untuk menjawab tantangan infrastruktur dalam memindahkan agen AI dari prototipe ke produksi, AWS meluncurkan Amazon Bedrock AgentCore.
Platform yang dikelola sepenuhnya ini mendukung berbagai framework seperti CrewAI, LangGraph, dan OpenAI Agents SDK, sekaligus menangani kebutuhan unik AI Agentik seperti dynamic scaling dan instant context retrieval.
Dalam lima bulan masa pratinjau, AgentCore telah diunduh lebih dari 2 juta kali. Organisasi seperti Adobe, AstraZeneca, dan Visa telah mengadopsinya. PGA TOUR melaporkan peningkatan kecepatan penulisan konten hingga 1.000% dan penurunan biaya hingga 95% melalui sistem multi-agen yang dibangun di platform ini.
Inovasi infrastruktur juga menjadi sorotan dengan kehadiran AWS AI Factories. Solusi ini menghadirkan AWS AI Infrastructure khusus yang diterapkan pada pusat data milik perusahaan atau organisasi pemerintah.
Pendekatan ini menggabungkan teknologi NVIDIA GPU, Trainium Chip, AWS Networking, dan layanan AI seperti Amazon Bedrock dan Amazon SageMaker.
Tujuannya adalah membantu organisasi memanfaatkan ruang dan daya pusat data mereka sendiri sambil menjaga data sovereignty dan memenuhi regulasi.
HUMAIN di Arab Saudi menggunakan solusi ini untuk mengembangkan “AI Zone” yang menggunakan 150 ribu AI Chip dan GB300 GPU dalam satu pusat data khusus.
Kelas Baru Agen AI dan Keamanan Proaktif
AWS juga memperkenalkan kelas baru Agen AI yang disebut AWS Frontier Agents, yang merepresentasikan perkembangan kapabilitas agen yang dapat bekerja otomatis, terukur, dan dalam jangka panjang.
Tiga agen yang diumumkan adalah Kiro Autonomous Agent yang berfungsi sebagai developer virtual, AWS Security Agent sebagai konsultan keamanan, dan AWS DevOps Agent sebagai tim operasional yang selalu siap.
Commonwealth Bank of Australia, SmugMug, dan Western Governors University adalah beberapa perusahaan yang telah menggunakan agen-agen ini untuk mengubah siklus pengembangan perangkat lunak.
Secara khusus, AWS Security Agent hadir sebagai agen dengan pemahaman konteks yang secara proaktif mengamankan aplikasi dari pengembangan hingga penerapan.
Agen ini secara otomatis menyelaraskan tinjauan keamanan dengan kebijakan perusahaan dan melakukan uji penetrasi (pen-test) sesuai permintaan.
SmugMug melaporkan bahwa pen-test dapat diselesaikan dalam hitungan jam dengan biaya lebih rendah, mempercepat evaluasi dan mitigasi keamanan.
Selain agen, AWS mengumumkan AWS Security Hub yang menyajikan analisis risiko nyaris real-time, pengelolaan isu berprioritas, dan operasi keamanan yang seragam di seluruh lingkup AWS.
Pertama kali diperkenalkan di re:Inforce 2025, Security Hub secara otomatis menggabungkan dan mengkorelasikan sinyal dari Amazon GuardDuty, Amazon Inspector, dan layanan keamanan AWS lainnya untuk mengurangi pekerjaan manual dan mempercepat deteksi serta respons.
Komitmen AWS dalam membangun ekosistem digital di kawasan, termasuk Indonesia, semakin kuat dengan berbagai inisiatif sebelumnya.
Seperti dilaporkan Telko.id, AWS telah meluncurkan Region di Indonesia dengan investasi besar, menunjukkan fokus jangka panjang untuk mendukung transformasi digital lokal.
Kolaborasi dan Adopsi oleh Pelanggan Global
Berbagai pengumuman kolaborasi dan adopsi teknologi turut menyemarakkan AWS re:Invent 2025.
Amazon dan Supabase, platform pengembangan berbasis Postgres, mengumumkan dua inovasi baru untuk penyimpanan berbasis Amazon S3 serta satu fitur ETL terbaru yang dirancang untuk mempermudah developer membangun agen dan aplikasi generative AI.
Di sektor finansial, Union Bank of the Philippines menjadi bank pertama di Filipina dan salah satu yang pertama di ASEAN yang memanfaatkan kemampuan generative AI dari Amazon Quick Suite.
Bank ini menggunakan solusi tersebut untuk mengubah cara berbagai divisi mengakses dan menganalisis data, memungkinkan tim dari operasional hingga teknologi melakukan query data menggunakan bahasa sehari-hari.
Sansiri Public Company Limited, pengembang properti terkemuka Thailand, mengubah pengalaman membeli rumah dengan generative AI AWS.
Perusahaan ini menggunakan solusi Gen AI skala terbesar pertama di industri real estate Thailand, yang berhasil mempercepat waktu respons konsumen hingga 30%, meningkatkan skor kepuasan hingga 25%, dan menyederhanakan ribuan proses transaksi.
Kolaborasi strategis antara Adobe dan AWS juga diperluas. CEO Adobe Shantanu Narayen yang hadir di re:Invent mengumumkan pemanfaatan infrastruktur dan layanan komputasi awan AWS—mulai dari pelatihan model Generative AI hingga penerapan agen AI—untuk menghadirkan fitur AI mutakhir bagi kreator, pemasar, dan pelaku bisnis di seluruh dunia.
Adopsi teknologi AWS oleh perusahaan teknologi besar lainnya datang dari Sony. Perusahaan Jepang itu memanfaatkan layanan AWS AI untuk dua inisiatif strategis: platform internal yang memberdayakan 57 ribu karyawan dan Sony Engagement Platform yang menghubungkan fans dengan kreator.
Platform AI internal Sony didayai oleh Amazon Bedrock AgentCore dan mampu memproses 150 ribu AI request per hari, dengan perkiraan peningkatan hingga 300 kali lipat. Sony juga menggunakan Amazon Nova Forge untuk mengembangkan model AI yang canggih.
Transformasi berbasis AI yang digaungkan AWS sejalan dengan tren yang diangkat dalam forum teknologi lainnya.
Seperti dalam iBox Ignite Summit 2025, inovasi produktivitas digital untuk korporasi menjadi fokus utama. Sinergi antara penyedia infrastruktur cloud seperti AWS dan mitra lokal, sebagaimana terlihat dalam kerja sama XL Axiata dengan AWS, semakin mempercepat adopsi solusi AI dan cloud di Indonesia.
Rangkaian inovasi dari AWS re:Invent 2025 menegaskan arah perusahaan dalam menyediakan fondasi teknologi yang tidak hanya canggih tetapi juga praktis dan dapat diintegrasikan ke dalam operasional bisnis yang beragam.
Dari modernisasi aplikasi, pengembangan agen AI, hingga keamanan yang tertanam dalam siklus pengembangan, pengumuman ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi percepatan transformasi digital di berbagai industri secara global, termasuk di pasar Asia Tenggara yang terus berkembang pesat. (Icha)


