spot_img
Latest Phone

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

ARTIKEL TERKAIT

Astrolab Tertua di Dunia Milik Vasco da Gama Ditemukan

Telko.id, Jakarta – Sebuah astrolab Vasco da Gama ditemukan oleh para penyelam di Laut Arab pada 2014 lalu. Saat itu, para pelaut tengah mencari sisa-sisa kapal karam. Tapi seketika, mereka melihat benda seperti cakram logam yang tidak biasa yang diklaim sebagai astrolab tertua di dunia.

Kemudian, cakram logam tersebut diteliti dan terbukti merupakan astrolab atau alat navigasi dari penjelajah yang sangat terkenal di dunia. Laporan menyebut, astrolab itu berasal dari puing-puing sebuah kapal di armada Portugis.

Menurut laman Science News, astrolab tersebut telah menjadi bagian dari perjalanan kedua Vasco da Gama ke India pada 1502 hingga 1503. Terdapat ukiran di astrolab yang membuat peneliti meyakininya sudah digunakan sejak awal 1496.

{Baca juga: Robot Oppy Tewas Diterjang Badai Debu di Mars}

Seperti dikutip Telko.id, Minggu (24/03/2019), astrolab itu memiliki ukiran lambang kerajaan Portugal dan Bumi yang dikelilingi seperti cincin. Hal tersebut diyakini terkait dengan raja Portugis yang memerintah dari akhir 1495 hingga 1521.

Kemudian, pencitraan laser di bagian cakram menunjukkan keberadaan 18 tanda skala yang dipisahkan di interval lima derajat. Perangkat itu digunakan untuk mengukur ketingian laut dan dapat diukur dari nol derajat hingga 90 derajat.

{Baca juga: Akhirnya, Tablet Raja Firaun Amenhotep I Kembali ke Mesir}

Dalam penelitian yang dipublikasikan secara daring pada 16 Maret 2019 di Internasional International Journal of Nautical Archaeology, ada satu cakram logam yang diyakini sebagai astrolab pelaut lain. Namun, keaslian serta umurnya masih bias.

Dari 104 artefak yang diketahui telah digunakan sebagai astrolab mariner, penemuan terbaru tersebut tak hanya menjadi yang tertua. Namun, penemuan itu sekaligus menjadi satu-satunya yang dihias dengan simbol nasional suatu negara. (SN/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU