Telko.id, Jakarta – Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberi penangguhan hukuman selama 90 hari kepada Huawei. Selama periode tersebut, perusahaan-perusahaan AS diizinkan untuk mengirim komponen dan perangkat lunak ke Huawei.
Dengan periode 90 hari yang akan berakhir pada Senin (19/8/2019), sumber anonim mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah AS akan memperpanjang “lisensi umum sementara” untuk periode selama 90 hari lain kepada Huawei.
{Baca juga: Klarifikasi Trump, Gedung Putih: Huawei Tetap Masuk Daftar Hitam}
Huawei dihukum oleh Presiden Donald Trump karena menjadi ancaman keamanan nasional AS. China diduga meminta kepada perusahaan lokal yang menggarap perangkat global untuk memata-matai AS dan sekutunya. Trump pun berang.
Pemerintah AS lantas memasukkan Huawei ke daftar hitam. Meski demikian, Mei 2019 lalu Trump memberi kesempatan kepada Huawei untuk membeli komponen dari perusahaan AS. Kesempatan berlaku hingga 90 hari atau tiga bulan ke depan.
Nah, menurut Phone Arena, seperti dikutip Telko.id, Minggu (18/8/2019), sekarang pemerintah AS dikabarkan memperpanjang “pengampunan” bagi Huawei. Semua tak lain karena pemerintah AS emoh warganya di pedesaan justru jadi korban.
Asal tahu saja, produk Huawei banyak dibeli penduduk pedesaan di AS. Dengan memberi kesempatan kepada Huawei selama 90 hari ke depan, para warga di pelosok bisa terhindar dari gangguan. Sayang, kabar ini belum terkonfirmasi.
Belum lama ini, pendiri sekaligus CEO Huawei, Ren Zhengfei ,dilapokan sedang sibuk melakukan restrukturisasi yang akan selesai dalam tiga tahun hingga lima tahun ke depan. Ren berambisi membuat Huawei sepenuhnya bisa mandiri.
{Baca juga: Bertemu Presiden China, Trump Cabut Aturan Embargo Huawei}
Huawei tak ingin lagi “kewalahan” akibat embargo oleh pemerintah AS. Maklum, sanksi dari Trump membuat Huawei tak lagi bisa memakai teknologi buatan Google, Qualcomm, dan Intel. “Kami akan menciptakan pasukan besi,” kata Ren. [SN/HBS]
Sumber: PhoneArena