Telko.id – Amerika Serikat dan China mencapai kesepakatan penting untuk menurunkan tarif impor barang China dari 57% menjadi 47%.
Pengumuman ini disampaikan setelah pertemuan Presiden Donald Trump dengan Presiden Xi Jinping, menandai titik balik dalam perang dagang kedua negara yang telah berlangsung lama.
Kesepakatan ini menjadi angin segar bagi perusahaan teknologi seperti Apple yang selama ini menanggung dampak signifikan dari ketegangan perdagangan tersebut.
Selain penurunan tarif, China juga mengumumkan penangguhan pembatasan impor mineral tanah jarang dari AS selama satu tahun.
Keputusan ini memberikan ruang bernapas bagi industri teknologi AS yang sangat bergantung pada pasokan mineral strategis ini.
Trump administration sebelumnya menerapkan tarif hingga 145% pada puncak ketegangan perdagangan awal tahun ini, menciptakan tekanan besar bagi perusahaan multinasional.
Apple menjadi salah satu perusahaan yang paling merasakan dampak perang dagang AS-China. Perusahaan asal Cupertino tersebut terpaksa melakukan diversifikasi rantai pasokan dan menyerap sebagian guncangan harga akibat tarif.
Langkah ini sejalan dengan upaya Apple akan Pindahkan Produksi iPhone AS ke India untuk mengurangi ketergantungan pada China.

Meskipun tarif AS-China telah diturunkan untuk sementara, ketidakpastian masih menyelimuti ekspor semikonduktor ke China. Presiden Trump menyatakan bahwa China dan Nvidia perlu berdiskusi lebih lanjut mengenai masalah ini.
Pernyataan ini muncul di tengah upaya China memperkuat industri chip domestiknya, seperti yang terlihat dari berbagai langkah efisiensi yang dilakukan operator telekomunikasi China.
Nasib TikTok di AS juga masih belum jelas. Kementerian Perdagangan China mengonfirmasi bahwa mereka harus menyelesaikan kesepakatan yang dapat mengatasi masalah ini dengan tepat.
Situasi ini mengingatkan pada ketegangan teknologi antara kedua negara, termasuk isu embargo Huawei yang sempat memicu ancaman serangan balik dari China.
Baca Juga:
Kesepakatan penurunan tarif ini diharapkan dapat meredakan ketegangan di pasar global dan memberikan stabilitas bagi perusahaan teknologi yang beroperasi di kedua negara.
Namun, para analis memperingatkan bahwa hubungan perdagangan AS-China masih rentan terhadap perubahan kebijakan di masa depan.
Perusahaan seperti Oppo yang terinspirasi oleh OnePlus untuk masuk pasar Amerika perlu mempertimbangkan dinamika ini dalam strategi ekspansi mereka.
Langkah China menangguhkan pembatasan impor mineral tanah jarang dinilai sebagai sinyal positif bagi industri pertahanan dan teknologi AS.
Mineral tanah jarang merupakan komponen kritis untuk produksi berbagai perangkat teknologi, dari smartphone hingga sistem persenjataan canggih.
Keputusan ini dapat mempengaruhi diskusi mengenai embargo Huawei dan hubungan teknologi AS-China secara lebih luas.
Pasar global menyambut positif perkembangan terbaru ini, dengan harapan dapat mengurangi volatilitas yang selama ini mengganggu rantai pasokan teknologi.
Kesepakatan ini juga membuka peluang bagi normalisasi hubungan perdagangan yang lebih stabil antara dua ekonomi terbesar dunia, meskipun isu-isu strategis seperti teknologi semikonduktor dan keamanan data masih memerlukan penyelesaian lebih lanjut. (Icha)



