Telko.id, Jakarta – Google Play Store kini punya kebijakan baru. Toko aplikasi besutan Google ini melarang aplikasi jual beli ganja, walaupun tanaman tersebut berstatus legal di beberapa kawasan di Amerika Serikat.
“Kami tidak mengizinkan aplikasi yang memfasilitasi penjualan ganja atau produk ganja, terlepas dari legalitasnya,” tulis Google.
Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Kamis (30/05/2019), raksasa pencarian ini meminta penyedia aplikasi jual beli ganja untuk mematuhi larangan ini.
Google bersedia akan membantu aplikasi tersebut supaya bisa keluar dari Google Play Store tanpa merusak aplikasi mereka.
“Kami telah berhubungan dengan banyak pengembang dan bekerja dengan mereka untuk menjawab pertanyaan teknis dan membantu mereka menerapkan perubahan tanpa gangguan pelanggan,” kata Google.
{Baca juga: Awas! Ada Puluhan Aplikasi GPS Palsu di Google Play Store}
Beberapa spekulasi muncul. Ada anggapan jika Google mencoba agar Play Store lebih ramah keluarga, apalagi keberadaan Ganja berstatus ilegal di banyak negara.
Play Store memang selalu menjaga kualitas agar pengguna bisa tetap nyaman menggunakannya. Sebelumnya lebih dari 200 aplikasi di Google Play Store mengandung malware iklan atau adware.
Aplikasi dengan adware ini bisa masuk ke Play Store karena adware yang ada menyamarkan diri sebagai sofware iklan. Kode adware ini akan menampilkan iklan seperti software iklan biasa, walau iklan yang tampil memang lebih sering, ungkap Check Point. Meskipun begitu, adware ini melakukan hal-hal jahat lain.
{Baca juga: Google Hapus 200 Aplikasi Terinfeksi Malware di Play Store}
Beberapa aplikasi paling populer yang terinfeksi oleh adware ini antara lain Snow Heavy Excavator Simulator, Real Tractor Farming Simulator, Heavy Mountain Bus Simulator 2018, Hummer taxi limo simulator, Excavator Wrecking Ball Demolition Simulator, dan Sea Animals Truck Transport Simulator. (NM/FHP)
Sumber: Ubergizmo