Telko.id – Perusahaan platform connected planning, Anaplan, resmi membuka pusat data (data center) pertama di Indonesia
Pusat data di Indonesia ini diharapkan mampu memperkuat kapabilitas teknologi Anaplan dalam mendukung transformasi digital dan pengambilan keputusan berbasis data secara real-time bagi pelaku industri di tanah air.
Sebagai platform scenario planning dan analitik terkemuka, Anaplan telah digunakan oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia untuk menyusun perencanaan strategis mulai dari proyeksi keuangan, manajemen rantai pasok, hingga pengelolaan sumberdaya manusia.
Managing Director Asia Pasifik Anaplan Amit Bagga mengatakan, dengan pusat daya yang lebih dekat secara geografis, performa dan keamanan layanan Anaplan di Indonesia akan semakin optimal.
“Pusat data tersebut merupakan bukti konkret dari komitmen Anaplan untuk menjawab kebutuhan pasar Indonesia yang semakin digital dan dinamis,” ujar Bagga dalam keterangan tertulis.
Bagga menjelaskan, kehadiran pusat data Anaplan di Indonesia dapat membuka peluang baru bagi perusahaan untuk mempercepat transformasi digital melalui optimalisasi pemanfaatan data.
Baca juga:
- Telkomsigma dan Google Cloud Perkuat Layanan Cloud dengan AI
- Google Q1 2025: AI Pacu Pertumbuhan Signifikan di Search, Cloud, dan YouTube
Seiring dengan semakin masifnya adopsi teknologi cloud, kepatuhan terhadap regulasi juga menjadi perhatian utama, khususnya terkait kedaulatan data.
Kehadiran pusat data lokal tidak hanya memperkuat posisi perusahaan dalam memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, tetapi juga membantu mengatasi tantangan teknis seperti latensi.
“Kehadiran infrastruktur dalam negeri memudahkan perusahaan untuk menjalankan kewajiban hukum sambil menjaga data tetap berada di Indonesia. Apalagi, kesadaran akan pentingnya mengelola data secara mandiri didalam negeri semakin bertumbuh,” ujar Bagga.
Lebih dari itu, teknologi cloud yang didukung infrastruktur lokal, seperti pusat data Anaplan juga dapat membuka potensi baru bagi institusi pemerintah ataupun sektor swasta dalam memaksimalkan invoasi berbasis data.
Kemudian, perlindungan terhadap data sensitif pelanggan juga menjadi proritas dengan sistem keamanan berlapis guna mencegah risiko kebocoran informasi dan ancaman siber lain. Hal ini memberikan jaminan bagi perusahan bahwa data strategis mereka dikelola dalam ekosistem yang aman dan terkontrol.
Dalam jangka panjang, infrastruktur tersebut dirancang untuk fleksibel dan terukur sehingga mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan bisnis yang berkembang.
“Kami tidak hanya menghadirkan teknologi, tetapi juga membangun fondasi strategis yang mendukung perusahaan Indonesia dalam menghadapi tantangan digitalisasi dan ketidakpastian pasar,” tegas Bagga.
Investasi sebesar 500 juta dollar AS diumumkan pada 2024 dialokasikan untuk pengembangan platform, peluncuran aplikasi bari, serta integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) guna mendorong kapabilitas perencanaan scenario yang lebih presisi dan adaptif.
Langkah tersebut sekaligus menegaskan komitmen Anaplan dalam mendukung transformasi digital dan AI yang inklusif di Indonesia. Transformasi ini tidak hanya ditujukan bagi perusahaan besar, tetapi juga bagi berbagai sektor dan skala organisasi.