Telko.id – Allianz Life Insurance Company of North America (Allianz Life) mengonfirmasi kebocoran data pribadi mayoritas pelanggan, profesional keuangan, dan sebagian karyawannya di Amerika Serikat. Insiden ini terjadi akibat serangan social engineering pada sistem CRM berbasis cloud milik pihak ketiga.
Menurut laporan resmi perusahaan kepada Jaksa Agung Maine, peretas berhasil mengakses data pada 16 Juli 2025 dan baru terdeteksi sehari kemudian. Allianz Life menyatakan telah melaporkan kasus ini ke FBI dan menegaskan tidak ada bukti peretasan terhadap jaringan internal atau sistem lain, termasuk sistem administrasi polis.
“Aktor ancaman memperoleh data identitas pribadi yang terkait dengan sebagian besar pelanggan Allianz Life, profesional keuangan, dan karyawan terpilih melalui teknik rekayasa sosial,” jelas juru bicara Allianz Life dalam pernyataan tertulis kepada Reuters.
Baca Juga:
Allianz Life AS saat ini melayani 1,4 juta nasabah, tetapi perusahaan belum merinci jumlah pasti korban yang terdampak. TechCrunch menjadi media pertama yang melaporkan kebocoran ini setelah menemukan dokumen pengajuan resmi perusahaan.
Kejadian ini menambah daftar panjang kasus kebocoran data di sektor finansial global. Sebelumnya, Blibli memperkuat proteksi data dengan sertifikasi ISO 27701, sementara ATSI membantah adanya akses ilegal ke data registrasi SIM card di Indonesia.
Allianz Life menjanjikan pemantauan berkelanjutan dan telah mengaktifkan layanan pemantauan kredit gratis bagi korban. Perusahaan juga bekerja sama dengan pakar keamanan siber untuk menginvestigasi celah yang dieksploitasi peretas.