Telko.id – Di tengah gelombang PHK yang melanda generasi muda, ada masalah yang lebih mendasar dari sekadar minimnya lapangan kerja: lemahnya keterampilan hidup (soft skills).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 9,9 juta Gen Z usia 15–24 tahun menganggur, dengan Bappenas menyoroti kemampuan interpersonal sebagai penyebab utama.
Survei Intelligent 2024 mengungkap fakta mencengangkan: 50% karyawan baru gagal karena kurang motivasi, 46% karena sikap tidak profesional, dan 39% akibat komunikasi buruk.
Pertanyaannya, bagaimana mempersiapkan anak menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif?
Jawabannya mungkin terletak pada pendidikan holistik — tidak hanya fokus pada akademik, tapi juga pembangunan karakter.
Seperti yang dilakukan oleh Algonova Indonesia yang hadir dengan pendekatan unik: mengasah kepercayaan diri anak melalui coding.
Dari Pemalu Jadi Pembicara: Transformasi Nyata
Rina (38), ibu asal Surabaya, berbagi pengalaman menakjubkan. “Anak saya dulu sangat pemalu, bahkan enggan berbicara dengan orang baru.
Setelah bergabung dengan Algonova, dia berubah total — sekarang dengan percaya diri mempresentasikan proyek codingnya di depan keluarga.”
Kisah ini bukan sekadar testimonial, melainkan bukti efektivitas metode pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan Algonova.
Platform ini tidak hanya mengajarkan sintaks pemrograman, tapi juga membangun:
- Kemampuan problem solving melalui pembuatan game/aplikasi
- Keterampilan komunikasi saat presentasi proyek
- Kerja tim via fitur kolaborasi online
- Kreativitas lewat pengembangan animasi digital
Baca Juga:
97% Orang Tua Milenial Inginkan Pendidikan Seimbang
Survei HP Indonesia mengkonfirmasi tren ini: 97% orang tua milenial menginginkan pendidikan yang mengintegrasikan hard skills dan soft skills.
Program Algonova menjawab kebutuhan ini dengan kurikulum yang terinspirasi dari kesuksesan program edukasi berbasis kreativitas, memadukan:
- Pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, Math)
- Pengembangan karakter melalui feedback positif
- Komunitas global untuk pertukaran ide
Seperti yang diungkapkan Taufiq dari Algonova, “Kami tidak hanya menciptakan programmer, tapi membentuk generasi yang siap menghadapi ketidakpastian masa depan.”
Pendekatan dari program Algonova ini sejalan dengan inisiatif pengembangan infrastruktur pendidikan digital yang sedang gencar dilakukan berbagai pihak.
Di era di mana 65% pekerjaan masa depan belum eksis saat ini, membekali anak dengan kemampuan beradaptasi dan percaya diri bukan lagi pilihan — melainkan kebutuhan mendesak.
Dan mungkin, jawabannya terletak pada kombinasi unik antara teknologi dan pengembangan karakter yang ditawarkan Algonova. (Icha)