Telko.id – Huawei tidak menyangka bahwa apa yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat akan merugikan begitu besar bagi bisnis nya pada tahun ini. Hal ini diungkapkan oleh CEO Huawei, Ren Zhengfei beberapa waktu lalu, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.
“Kami tidak menyangka mereka akan menyerang kami dalam banyak aspek,” kata Ren.
Zen menyatakan juga bahwa, “Kami tidak dapat memperoleh pasokan komponen, tidak dapat berpartisipasi dalam banyak organisasi internasional, tidak dapat bekerja sama dengan banyak universitas, tidak dapat menggunakan apa pun dengan komponen AS, dan bahkan tidak dapat membuat koneksi dengan jaringan yang menggunakan komponen tersebut.”
Akibatnya perusahaan memproyeksikan pendapatan yang diperoleh hanya sekitar USD 100 miliar tahun ini, turun dari target sebelumnya USD 125-130 miliar. Itu sebanding dengan CNY 721 miliar yang dilaporkan (104 miliar dolar AS) pada 2018. Ren mengatakan ia memperkirakan angka yang sama sekitar 100 miliar dolar AS pada 2020, sebelum pemulihan pada 2021.
Pengiriman Smartphone Huawei Turun 40%
Penjualan ponsel pintar Huawei pun dilanda ketidakpastian. Ren mengatakan pengiriman smartphone internasional perusahaan itu anjlok 40 persen.
Ini sejalan dengan laporan Bloomberg sebelumnya yang mengatakan bahwa Huawei sedang mempersiapkan penurunan 40-60 persen dalam pengiriman smartphone internasional tahun ini. Padahal, tahun 2018 lalu, Huawei menyumbangkan pengiriman smartphone hampir setengah dari 206 juta smartphone yang secara dunia.
Honor 20 pun Terjegal?
Dalam laporan Bloomberg, yang membahas soal proyeksi keuangan Huawei, sejumlah “orang dalam” Huawei dikutip menyatakan adanya kemungkinan menyetop pengiriman Honor 20 jika penjualannya dianggap tak menjanjikan, sebagai imbas dari situasi terkini.
Akan tetapi, juru bicara Honor sudah memberikan bantahan atas laporan tersebut. Disebutkan, Huawei justru punya strategi tersendiri buat seri anyar dari sub-brand miliknya tersebut.
“(Huawei) tidak mempertimbangkan untuk menarik seri Honor 20 dari pasar global,” kata juru bicara Honor secara ekslusif kepada TechRadar seraya menambahkan rencana melakukan, “promosi secara agresif.”
Honor 20 sendiri sudah diluncurkan di beberapa bagian Eropa, termasuk Perancis dan Inggris, tetapi sumber-sumber mencatat bahwa ada operator terbesar di Perancis tidak memasarkan smartphone tersebut setelah ada larangan yang dikeluarkan oleh Amerika terhadap Huawei.
Namun, ke depan nya, para eksekutif Huawei akan terus memantau penjualan. Jika pun nanti, kondisi penjualannya tidak sesuai target atau harapan, bisa saja pengiriman Honor 20 ini akan dihentikan. (Icha)