Telko.id – Axiata Group Berhad (“Axiata” atau “the Group”) dan Telenor ASA (“Telenor”) secara bersama-sama sepakat untuk mengakhiri diskusi mengenai upaya merger yang akan dilakukannya. Hal ini diumumkan oleh Axiata di web resminya (6/09).
Selama empat bulan terakhir, kedua pihak telah mengerjakan uji tuntas dan penyelesaian perjanjian transaksi yang harus diselesaikan dalam kuartal ketiga 2019. Karena beberapa kompleksitas yang terlibat dalam Transaksi yang Diajukan, para pihak telah sepakat untuk mengakhiri diskusi.
Kedua belah pihak mengakui bahwa ada alasan strategis yang sangat kuat sehingga transaksi ini tidak dilanjukan. Namun, ke depan jika ada kemungkinan untuk melakukan transaksi, maka bukan tidak mungkin akan dilakukan oleh ke duanya.
“Dewan mengakui dasar pemikiran strategis yang kuat dari Transaksi yang Diajukan dan sama-sama menyadari tingkat kompleksitas dari kesepakatan semacam itu yang meluas di sembilan negara dan 14 entitas utama,” ungkap Tan Sri Ghazzali Sheikh Abdul Khalid, ChairmanAxiata menjelaskan dalam penyataan tertulisnya.
Dengan berakhirnya diskusi merger ini, Axiata menjamin bahwa tidak akan mempengaruhi kinerja Group bahkan untuk mencapai aspirasi menjadi pemain utama di digital tahun 2022. Axiata pun yakin dalam kapasitasnya untuk memanfaatkan peluang di seluruh Konsumen, Rumah, Perusahaan / Bisnis IoT, Digital dan TowerCo sebagai industri global bergerak menuju konvergensi.
“Terlepas dari sinergi yang diungkapkan dari merger, kami yakin bahwa penghentian Transaksi yang Diajukan tidak mempengaruhi Grup dalam mencapai ambisi Juara Digitalnya. Atas nama Dewan Axiata, kami berterima kasih atas dukungan dari Pemerintah Malaysia, investor kami dan semua karyawan kami selama proses ini,” ujar Ghazzali menambahkan.
Presiden dan Kepala Eksekutif Grup Axiata Tan Sri Jamaludin Ibrahim mengatakan, “Axiata terus menjadi kisah pertumbuhan dan tetap menjadi salah satu operator seluler terbesar di kawasan ini. Hari ini, kami beroperasi dari posisi yang kuat, dengan kedelapan OpCos berkinerja baik dan tampak optimis untuk memenuhi KPI 2019 kami.
Ke depan, Axiata akan mentransformasikannya menjadi perusahaan teknologi digital yang dapat digambarkan sebagai industri global yang semakin konvergen, bercabang di luar mobile dan konsumen ke broadband rumah, perusahaan, digital dan TowerCo.
“Kami yakin akan menuai manfaat dari investasi kami di area pertumbuhan baru termasuk Enterprise, Home, VAS Digital, Bisnis Digital, dan Infrastruktur dalam beberapa tahun mendatang,” ungkap Jamaludin optimis.
Bahkan, dia mengaku juga, Axiata akan terus secara aktif mengeksplorasi kemungkinan konsolidasi dan peluang optimalisasi portofolio untuk mengekstrak sinergi, memaksimalkan efisiensi, dan mendanai area pertumbuhan di masa depan. (Icha)