Telko.id – Platform perjalanan digital Agoda merilis Travel Outlook Report 2026, yang mengungkap tren terkini yang akan membentuk pola perjalanan di Asia tahun depan.
Laporan ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan wisatawan paling antusias untuk bepergian, baik dari segi frekuensi maupun durasi, dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya.
Survei yang dilakukan terhadap 3.353 responden di sembilan pasar Asia pada Oktober 2025 ini menunjukkan semakin kuatnya minat terhadap wisata domestik.
Banyak wisatawan memilih untuk menjelajahi hidden gem dan destinasi sekunder di dalam negeri.
Kuliner juga muncul sebagai alasan utama untuk bepergian, di mana semakin banyak wisatawan Asia ingin mengunjungi destinasi dengan kekayaan cita rasa dan pengalaman kuliner yang berkesan.
Gede Gunawan, Senior Country Director Agoda untuk Indonesia, mengatakan, “Laporan ini menunjukan bahwa orang Indonesia tidak hanya antusias untuk bepergian, tapi berencana melakukannya lebih sering, dengan durasi yang lebih panjang, dan biasanya bersama keluarga. Travel Outlook Report Agoda ini menyoroti betapa bersemangatnya orang Asia untuk mencari pengalaman baru, dan orang Indonesia menjadi yang paling menonjol.”
Indonesia Pemimpin Antusiasme dan Wisata Keluarga
Data Agoda mengungkapkan bahwa orang Indonesia muncul sebagai wisatawan paling kuat di Asia pada 2026. Lebih dari sepertiga (32%) responden Indonesia berencana melakukan 11 kali perjalanan atau lebih dalam setahun.
Angka ini jauh melampaui rata-rata Asia, di mana sebagian besar wisatawan hanya merencanakan 4-6 perjalanan (35%) atau 1-3 perjalanan (29%).
Dari sisi durasi, wisatawan Indonesia juga memimpin. Mereka paling banyak yang ingin berlibur selama 13 hari atau lebih, lebih panjang dibandingkan wisatawan Asia lainnya.
Perjalanan keluarga lebih dominan, dengan 69% responden Indonesia memilih liburan bersama keluarga untuk menikmati waktu berkualitas tanpa harus mengambil cuti panjang dari pekerjaan atau sekolah. Semangat ini juga didukung oleh inisiatif teknologi lokal, seperti Paket Hot Deals dari Telkomsel yang bertujuan mendukung pariwisata Indonesia.
Baca Juga:
Bleisure dan Kuliner Mewarnai Rencana Perjalanan 2026
Perjalanan bisnis muncul sebagai satu dari tiga alasan utama orang Indonesia bepergian di 2026. Hal ini menjadikan wisatawan Indonesia sebagai yang paling sering bepergian untuk tujuan kerja dibanding negara Asia lainnya. Pola ini ikut mendorong tren ‘bleisure’, yaitu menggabungkan perjalanan bisnis dan liburan.
Di tingkat Asia, 76% wisatawan bisnis berencana menggabungkan pekerjaan dan hiburan dalam perjalanan tahun depan. Tren ini menjadi momentum di Indonesia, meskipun budaya kerja sebelumnya cenderung lebih konservatif.
Makanan juga semakin menjadi alasan utama untuk bepergian. Sebanyak 31% wisatawan Indonesia memilih destinasi karena pengalaman kuliner—tepat setelah relaksasi (33%). Destinasi kuliner yang viral dan cita rasa kaya terus mendorong minat ini.
Petualangan Berawal dari Destinasi Lokal
Minat menjelajahi destinasi dalam negeri tetap tinggi. Sebanyak 57% masyarakat Indonesia berencana bepergian di dalam negeri tahun depan. Indonesia berada di posisi ketiga di Asia untuk preferensi perjalanan domestik, setelah Jepang (67%) dan Thailand (66%).
Tren di Asia pun sejalan, di mana 35% wisatawan berencana mengambil lebih banyak perjalanan domestik pada 2026—melonjak dari 15% tahun sebelumnya.
Hidden gems dan destinasi yang belum banyak terekspos kian menarik perhatian. Daya tarik utama bagi wisatawan Indonesia untuk memilih secondary destinations adalah promo spesial, biaya lebih terjangkau, serta aktivitas alam dan outdoor yang semakin diminati.
Biaya dan Pilihan Cerdas Jadi Faktor Penentu
Harga tetap menjadi pertimbangan utama bagi wisatawan Indonesia. Sebanyak 63% menyatakan bahwa anggaran adalah faktor terpenting dalam merencanakan perjalanan 2026—lebih tinggi dibandingkan minat pribadi (39%) maupun pengaruh media sosial (34%).
Laporan ini juga menunjukkan bahwa 43% wisatawan Indonesia berencana mengalokasikan 6–10% pendapatan mereka untuk kebutuhan perjalanan. Saat memilih akomodasi, harga menjadi prioritas bagi 46% responden, mengungguli lokasi (24%) dan review (14%). Dorongan untuk mencari nilai terbaik semakin kuat.
Indonesia menempati posisi ketiga di Asia—setelah Malaysia dan Vietnam—sebagai negara dengan wisatawan yang paling aktif mencari penginapan di bawah US$50 (sekitar Rp840.000) per malam.
Wisatawan yang merencanakan perjalanan di tahun 2026 dapat menikmati berbagai pilihan dari Agoda, mulai dari 6 juta lebih akomodasi, 130.000 lebih rute penerbangan, hingga lebih dari 300.000 aktivitas, yang semuanya bisa digabungkan dalam satu pemesanan.
Temuan Agoda ini memberikan peta yang jelas tentang dinamika pasar travel Asia, dengan Indonesia memainkan peran sentral dalam gelombang antusiasme berwisata tahun depan. (Icha)


