spot_img
Latest Phone

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

ARTIKEL TERKAIT

Adik Bos Snapchat Bikin Situs Porno Tanpa Gambar

Telko.id, Jakarta – Caroline Spiegel, yang tak lain adalah adik CEO Snapchat, Evan Spiegel, membuat sebuah situs berisi teks dan audio seksi. Diberi nama Quinn, situs ini diklaim selevel situs porno Pornhub, tetapi lebih menyenangkan.

Caroline, yang masih berusia 22 tahun dan berstatus sebagai mahasiswi Ilmu Komputer, mengaku telah menggelontorkan dana sekira  USD 1 juta untuk proyek tersebut. Ia merintisnya bersama tiga teman wanitanya.

“Tidak ada konten visual di Quinn. Isinya hanya cerita berupa tulisan dan audio. Semuanya bersifat open source sehingga orang-orang bisa mengirim konten dan fantasinya,” kata Caroline, seperti dilansir Business Insider.

{Baca juga: Lucu, Cari Film di YouPorn Bisa Pakai Emoji}

Ia menambahkan, semua konten yang masuk ke Quinn akan dikurasi dan diperiksa oleh tim sebelum dipublikasikan kepada khalayak. Jadi, ia menegaskan, konten di situs ini tetap tidak bakal terkesan liar dan serampangan.

Caroline pun bercerita tentang awal mula pembuatan Quinn. Situs itu, menurutnya, ada berdasarkan pengalaman pribadinya. Asal tahu saja, Caroline merupakan mengidap anoreksia dan disfungsi seksual.

{Baca juga: Ingin Warganya Nyaman, Negara Ini Blokir Situs Porno}

Seperti dikutip Telko.id, Minggu (31/3/2019), Caroline sempat melakukan penelitian mengenai penyembuhan disfungsi seksual. Namun, dari 30 obat yang tersedia, hanya diperuntukkan bagi laki-laki, bukan perempuan.

Ia lalu sangat percaya bahwa ada stigma bagi perempuan untuk menyenangkan diri dengan membuat produk untuk konsumsi pribadi. Ia juga melihat hanya ada sedikit situs porno yang didesain khusus perempuan.

“Quinn tak menampilkan visual agar orang bisa membayangkan diri sendiri dalam setiap adegan yang tersaji. Selama ini, situs yang beredar hanya mengakomodasi pandangan laki-laki. Itu tidak adil,” tegas Caroline. [SN/IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU