Telko.id – Seiring perkembangan 5G, CEO Qualcomm mengatakan masih banyak ruang untuk 4G tumbuh, terutama dengan LTE gigabit. Tetapi di sisi lain, perkembangan 5G pun memberikan peluang untuk memberikan pendapatan sebesar $ 12 triliun pada tahun 2035. Hal ini disampaikan oleh CEO Qualcomm A. Steve Qualcomm, Steve Mollenkopf dalam sebuah presentasi utama di Mobile World Congress Shanghai, seperti dilansir dari RCRwireless.
Mollenkopf mengatakan bahwa angka ini merupakan target pendapatan potensial dari barang dan jasa terkait 5G di seluruh dunia. Industri otomotif saja bisa menghasilkan peluang pendapatan sebesar $ 2,4 triliun, tambahnya.
Menurut perkiraan dari pembuat chip A.S ini, dampak ekonomi terhadap rantai nilai 5G di China, Korea dan Jepang pada tahun 2035 bisa mencapai $ 1,6 triliun, sementara 12,5 juta pekerjaan dapat tercipta dalam kerangka waktu di wilayah tersebut.
Mollenkopf juga menyoroti bahwa masih banyak yang harus dilakukan di ruang 4G, terutama dengan jaringan LTE gigabit baru, yang digambarkannya sebagai jalan menuju penerapan 5G di masa depan.
“Gigabit LTE ada di sini. Kami berada di generasi kedua LTE gigabit kami. Dua puluh operator di seluruh dunia menyebarkannya. Ini adalah langkah pertama menuju pengalaman mobile broadband yang disempurnakan dengan 5G, “katanya.
Selama Mobile World Congress Shanghai, perusahaan yang berbasis di California ini mengumumkan produk baru termasuk platform otomotif Snapdragon-nya, yang dipilih untuk dimasukkan ke dalam sistem infotainment generasi berikutnya di kendaraan pembuat mobil China Geely Auto Group, yang juga memiliki Volvo.
Geely merupakan kendaraan yang menampilkan platform otomotif Snapdragon yang diharapkan akan tersedia mulai 2020 dan seterusnya. Pilih model Geely yang diharapkan bisa menggunakan varian Snapdragon 820Am dari platform tersebut dengan modem LTE X12 terintegrasi, yang mendukung downlink hingga 600 Mbps dan kecepatan uplink 150 Mbps. Solusi ini dirancang untuk menyediakan konektivitas in-car cloud untuk mendukung fitur utama, seperti update over-the-air, navigasi dengan update real-time, berita dan informasi lokal, bantuan darurat dan diagnostik.
Qualcomm juga meluncurkan platform Snapdragon Wear 1200, yang menawarkan dukungan NB-IoT berdaya rendah untuk perangkat yang dapat dikenakan, yang menargetkan anak, hewan peliharaan, pelacak usia lanjut dan kebugaran. Snapdragon Wear 1200 adalah platform multimode untuk tujuan yang dapat ditargetkan pada ruang yang dapat dipakai dimana konsumen menuntut ukuran yang lebih kecil, masa pakai baterai lebih lama, penginderaan lebih cerdas, lokasi konstan dan keamanan yang kuat, Qualcomm mengatakan.
Solusinya juga dilengkapi aplikasi prosesor terintegrasi untuk aplikasi berbasis Linux dan ThreadX dan dapat disesuaikan untuk mendukung suara melalui LTE, Wi-Fi, dan Bluetooth. (Icha)