Telko.id – Pembuat peralatan telekomunikasi yang berbasis di Finlandia, Nokia, mengatakan pada hari Selasa pihaknya berencana untuk mengurangi sekitar 180 pekerjaan di Finlandia tahun ini. Namun disisi lain, vendor ini menyatakan juga berencana untuk berinvestasi lebih banyak dalam teknologi 5G dan digitalisasi, seperti dikutip dari Reuters.
Namun, proyek pengembangan 5G di Oulu dan tempat lain tidak termasuk dalam 180 pekerja nya yang di PHK tersebut. Sebelumnya juga, Nokia merekrut sekitar 370 karyawan di Finlandia pada 2019 lalu. Berdasarkan informasi, saat ini ada 6 ribu pekerja yang bernaung di Nokia.
Langkah ini diambil agar dapat memulihkan kepercayaan investor karena menyusul kekhawatiran bahwa mereka masih tertinggal dari Ericsson dan Huawei dalam pengembangan 5G.
Pada tahun 2019 lalu, Nokia sempat memangkan prospek nya. Dalam sebuah pernyataanya, Tommi Uitto, Head of Mobile Networks Nokia menyebutkan bahwa ia menurunkan target penghematan biaya menjadi 500 juta euro ($ 557 juta) pada akhir 2020.
“Kami telah memperbarui target penghematan biaya kami yang sebelumnya diumumkan dari 700 juta euro menjadi 500 juta euro terutama karena kami berharap untuk melakukan investasi tambahan dalam 5G dan digitalisasi,” ujar nya.
Dengan adanya keputusan untuk memutus hubungan kerja dengan karyawannya, Ruters mencatat bahwa saham Nokia sempat turun.
Awal bulan ini, Nokia mengumumkan telah memiliki 63 kontrak 5G komersial hingga saat ini. Vendor itu juga mengatakan terlibat dalam beberapa kotak percobaan, uji coba, dan demonstrasi teknologi secara global.
“Kami memiliki lebih dari 350 pelanggan di 4G, tetapi 63 pelanggan pertama ini mewakili sekitar dua pertiga dari bisnis jaringan akses radio global kami pada tahun tertentu,” kata Uitto dalam sebuah pernyataan pekan lalu dengan bangga. (Icha)