Telko.id – Komisi Eropa mendesak negara-negara anggota untuk segera mengimplementasikan “5G Toolbox” guna mengecualikan vendor berisiko tinggi dari infrastruktur jaringan inti dan radio 5G.
Desakan ini disampaikan juru bicara Komisi Eropa Thierry Regnier yang menegaskan bahwa kurangnya tindakan cepat akan membahayakan keamanan Uni Eropa secara keseluruhan.
Regnier menyatakan, “Komisi mendesak negara-negara anggota yang belum menerapkan 5G Toolbox untuk juga mengadopsi langkah-langkah relevan guna mengatasi risiko secara efektif dan cepat.”
Meskipun toolbox telah ditetapkan, implementasinya tetap menjadi kewenangan masing-masing negara mengingat infrastruktur kritis dan keamanan nasional berada di bawah diskresi negara.
Swedia menjadi salah satu negara yang telah menerapkan larangan penuh terhadap Huawei. Namun, langkah tersebut memicu respons keras dari China yang mengancam perusahaan-perusahaan Swedia akan mengalami dampak negatif. Situasi ini disebut menghambat negara-negara Eropa lain untuk mengambil langkah serupa.
Baca Juga:
Mantan Komisioner Eropa Thierry Breton sebelumnya berupaya meningkatkan tekanan dengan secara eksplisit menyebut nama Huawei dan ZTE sebagai vendor berisiko tinggi.
Breton juga berkomitmen menghapus teknologi kedua perusahaan tersebut dari jaringan Komisi Eropa sendiri. Namun, langkah ini belum berhasil memicu aksi serupa di tingkat nasional.
Industri telekomunikasi Eropa telah mengantisipasi peningkatan pengawasan terhadap peran perusahaan teknologi China sejak Donald Trump memulai masa jabatan keduanya tahun ini.
Kekhawatiran ini semakin mengemuka seiring dengan upaya China mengurangi ketergantungan pada pemasok Barat seperti Nokia di pasar domestiknya.
Nokia, pesaing asal Finlandia untuk Huawei, telah berulang kali memperingatkan tentang penggunaan teknologi Huawei yang masih luas di jaringan Eropa.
Peringatan ini disampaikan dalam konteks perkembangan infrastruktur digital yang semakin kompleks dan membutuhkan standar keamanan tinggi.
Implementasi 5G Toolbox menjadi semakin krusial mengingat teknologi 5G menjadi tulang punggung transformasi digital, termasuk dalam pengembangan solusi drone otonom dan aplikasi industri lainnya.
Keamanan jaringan 5G juga berkaitan erat dengan perlindungan data dan sistem, yang memerlukan praktik keamanan siber yang komprehensif.
Desakan Komisi Eropa ini mencerminkan kekhawatiran yang berkembang mengenai ketergantungan Eropa pada teknologi vendor asing untuk infrastruktur kritis.
Meskipun toolbox memberikan panduan jelas, penerapannya di tingkat nasional masih menghadapi tantangan geopolitik dan ekonomi yang kompleks. (Icha)


