Telko.id – Ericsson baru saja memaparkan “Towards a 5G Consumer Future” yang fokus membahas tentang 6 masukan yang diinginkan oleh konsumen pada operator tentang mobile broadband. Laporan tersebut, diklaim oleh Ericsson sebagai penelitian ekspektasi konsumen 5G terbesar sampai saat ini, mewakili pandangan 800 juta pengguna ponsel cerdas di seluruh dunia.
“Studi terbaru kami tidak melihat pandangan konsumen terhadap 5G secara terpisah, namun mengungkapkan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi yang harus dipenuhi oleh operator dalam perjalanan menuju 5G. Dari menawarkan pengalaman membeli yang mudah dilakukan dengan berfokus pada kinerja jaringan yang nyata, konsumen menuntut perubahan yang ingin mereka lihat yang telah dilakukan hari ini,” kata Jasmeet Sethi, Penasihat Senior, Consumer & Industry Lab.
Ini dia enam harapan konsumen yang dipaparkan dalam laporan Ericsson tersebut:
Berikan Kami Pengalaman Pembelian Yang Mudah
Saat ini, konsumen menganggap pasar telekomunikasi terlalu tinggi kompleks. Dengan enam dari 10 pengguna smartphone bergulat dengan kompleksitas rencana data seluler. Ditambahlagi, banyak ketidaksesuaian antara apa yang dibeli dengan yang digunakan.
Hasil penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa hanya 3 dari 10 pengguna smartphone yang puas dengan cara operator menyajikan paketnya secara online, membuktikan bahwa pengalaman telekomunikasi digital yang dirasakan oleh pengguna smartphone tidak sederhana dan tidak mudah.
Sedangkan tentang tawarkan unlimited data plans, konsumen tidak terlalu memusingkan. Konsumen lebih mencari pengalaman unlimited tanpa perlu khawatir ketimbang paket unlimited tersebut.
Inilah yang jadi tantangan bagi operator untuk mencari alternatif paket unlimited yang benar-benar memberikan kebebasan pada konsumen.
Mengganti gigabytes Yang Tidak Terpakai Sebagai Mata Uang
Berdasarkan penelian ini menunjukan bahwa rata-rata pengguna smartphone memiliki 31 gigabyte data mobile yang tidak terpakai yang tersisa per tahun, cukup untuk melakukan 65 jam panggilan video, menghabiskan 517 jam untuk streaming musik, atau menonton pesta enam musim acara TV seperti Game of Thrones, menyamai sebanyak mungkin sebagai 1,5 terabyte sepanjang hidup mereka.
Itu sebabnya, 2 dari 5 konsumen ingin menggunakan kelebihan ini dapat dikonversi sebagai mata uang dan berharap dapat menyimpan, memperdagangkan atau memberi hadiah data yang tidak terpakai.
Berikan Konsumen Lebih Dari Sekedar Paket Data
Kecepatan broadband yang lebih cepat dan kontrak nirkabel yang adil dianggap lebih penting daripada paket data yang saat ini mendominasi pasar. Sebagai kumpulan konten video dan rencana data inovatif memainkan peran yang semakin penting dalam pemilihan paket operator dan layanan. Konsumen pun menginginkan operator untuk berinovasi, berevolusi dan mempersonalisasi rencana data.
Beri Konsumen Lebih Banyak Dengan 5G
Berlawanan dengan keyakinan bahwa konsumen tidak tertarik pada 5G, secara global gagasan layanan 5G menarik 76 persen pengguna smartphone. Sebanyak 44 persen sebenarnya bersedia membayar 5G. Bahkan, konsumen mengharapkan operator mampu memberikan layanan 5G sebagai layanan utama pada 3 sampai 4 tahun ke depan. Lebih dari 50 persen konsumen pun berharap sudah dapat menggunakan layanan 5G dengan layanan yang sudah ditinggkatkan pada 2 tahun usai diluncurkan.
Lebih lanjut, sepertiga dari koresponden pun mengharapkan layanan 5G yang ditawarkan lebih dari sekedar kecepatan, cakupan jaringan dan harga yang lebih rendah. Konsumen berharap adanya peningkatan masa pemakaian baterai yang lebih baik dan juga konektivitas yang bukan hanya pada perangkat saja tetapi juga Internet Things. Konsumen juga tidak mau pusing dengan masalah pembayaran gigabyte yang digunakan. Harapannya, cukup membayar satu kali untuk setiap layanan 5G yang terhubung.
Berikan Layan 5G yang Nyata
Konsumen meminta operator untuk menghindari slogan pemasaran yang tidak berdasar. Harus lebih fokus memberikan pengalaman jaringan yang nyata dan meningkatkan kejujuran dalam pemasarannya. Laporan tersebut menunjukkan bahwa hanya empat persen kepercayaan operator sendiri dan statistik kinerja jaringan.
Laporan ini didasarkan pada aktivitas riset global Ericsson ConsumerLab selama lebih dari 20 tahun, dan memanfaatkan data dari 14.000 pengguna smartphone iPhone dan Android berusia antara 15 dan 65 tahun. Pandangan yang diungkapkan dalam survei tersebut mewakili 800 juta konsumen di seluruh Argentina, Brasil, China, Mesir, Finlandia, Prancis, Jerman, Indonesia, Irlandia, Jepang, Meksiko, Korea Selatan, Inggris dan Amerika Serikat. (Icha)