Telko.id – BAKTI gandeng Telkomsel dan XL Axiata sebagai pemenang mitra kerja sama Program Penyediaan Layanan Seluler Base Transceiver Station (BTS) 4G. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS).
Penandatanganan dilakukan oleh Presiden Direktur PT XL Axiata, Dian Siswarini; Direktur Utama PT Telekomunikasi Selular, Hendri Mulya Syam; Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Latif; disaksikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, dan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Hadiyanto.
BAKTI gandeng Telkomsel dan XL Axiata ini, merupakan langkah lanjut dari seleksi atas mitra kerja sama yang dilakukan pada 27 September 2021 lalu. Dengan hasil seleksi tersebut BTS 4G yang dibangun di 7.904 lokasi sepanjang tahun 2021-2022 oleh BLU BAKTI akan diintegrasikan dengan layanan dari dua pemenang. Perjanjian kerja sama ini akan berlaku sepanjang 10 tahun.
Baca juga : Telkomsel dan XL Axiata Akan kelola Jaringan BAKTI Di 9.113 Desa Wilayah 3T
BAKTI gandeng Telkomsel dan XL Axiata ini memiliki skema, di mana aspek pembangunan serta pemeliharaan infrastruktur BTS 4G, termasuk di dalamnya untuk mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah pada penyediaan lahan, merupakan tanggung jawab BLU BAKTI Kominfo.
Sedangkan aspek penyediaan layanan 4G kepada pelanggan, termasuk operasi dan pemeliharaan layanan 4G secara keseluruhan, merupakan tanggung jawab mitra operator seluler terpilih.
“Pagi ini kita menyaksikan satu tahapan lagi dari penugasan yang diberikan oleh negara. Pekerjaan ini bukan pekerjaan yang gampang. BAKTI Kominfo ditugasi oleh negara oleh pemerintah untuk membangun 9113 BTS di 9113 desa atau kelurahan di wilayah terdepan terluar dan tertinggal di Indonesia,” tutur Johnny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika.
Menurut Johnny, tantangannya bisa berupa kondisi geografis, budaya, sampai dengan kondisi keamanan dan ketertiban. Namun dalam tantangan apapun, amanat dan mandat ini harus dilaksanakan dengan baik.
“Pemerintah telah menetapkan kegiatan strategis di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang menjadi fokus utamanya adalah membangun infrastruktur digital dan memperluas jangkauan internet ke seluruh Indonesia dan terus mendorong transformasi digital dengan melakukan investasi di bidang infrastruktur digital investasi untuk infrastruktur digital.
Sejak tahun 2019 hingga 2022 saat ini jumlahnya telah mencapai 75 triliun. Mulai tahun 2019 sebesar sekitar 7 triliun, meningkat menjadi 10 triliun di 2020, dan tahun 2022 ini mencapai 25 triliun.
Anggaran tersebut digunakan untuk melanjutkan berbagai program pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, memastikan penyediaan akses yang merata mendorong transformasi digital di sektor ekonomi dan pemerintahan, membangun pusat data nasional serta menerapkan sistem pemerintahan berbasis elektronik.
“Anggaran ini dialokasikan ke dalam belanja kementerian/lembaga dan transfer ke daerah dan dana desa. Dukungan APBN menjadi penting untuk mendorong transformasi digital merata secara menyeluruh hingga pelosok negeri,” papar Hadiyanto, Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu.
“Transformasi digital tidak mungkin terjadi kalau belum terjadi pemerataan aksesibilitas jaringan internet di sebagian wilayah Indonesia terutama di wilayah terluar, tertinggal dan terdepan. ini diharapkan mampu mendorong 9133 desa di wilayah 3T dapat terkoneksi dengan jaringan internet,” lanjut Hadiyanto.
“Kami mengucapkan apresiasi mendalam atas keterlibatan dan peran aktif para mitra sekalian dalam mendukung program pemerintah berupa pembangunan layanan seluler BTS 4G oleh BAKTI Kominfo ini,” ungkap Anang Latif, Direktur Utama BAKTI.
Namun, Anang pun menambahkan bahwa BAKTI Gandeng Telkomsel dan XL Axiata ini tidak bisa berhenti sampai di sini. Pasalnya, setelah infrastruktur selesai dibangun dan layanan sudah dinikmati masyarakat, masih ada pekerjaan rumah lanjutan yang menanti. ”Kita perlu bersama-sama memastikan bahwa masyarakat mampu memanfaatkan layanan ini dengan produktif, secara khusus dalam pemanfaatannya di bidang usaha,” harap Anang.
“Tugas itu selaras dengan salah satu pilar transformasi digital nasional yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kominfo, yakni ekonomi digital. Jika masyarakat mau memanfaatkan teknologi dan mampu melakukan on-boarding usahanya ke ranah digital, akan semakin memperkuat perekonomian serta daya saing bangsa Indonesia,” lanjut Anang Latif.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika dan BAKTI Kominfo telah dapat bekerja sama dalam penyediaan program penyediaan program telekomunikasi di daerah 3T di mana kami mendapat cakupan 132 titik di area 1 Sumatera. Kami berkomitmen untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebaik mungkin sehingga bisa terlaksana semuanya di 132 titik tersebut dengan baik,” tutur Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini.
“Kami menyambut baik keputusan Menteri Kominfo yang telah menetapkan Telkomsel sebagai mitra kerjasama operasional dalam program penyediaan layanan 4G pada area 2 sampai 9 yang mencakup 7772 desa. Ini melengkapi layanan Telkomsel di seluruh penjuru Tanah Air yang didorong oleh semangat kami yang terpanggil menghadirkan kesetaraan akses atas jaringan broadband yang merata hingga ke pelosok negeri,” papar Direktur Utama Telkomsel, Hendri Mulya Syam.
Telkomsel sebelumnya juga telah menggelar sebanyak 1158 BTS di wilayah 3T dengan harapan agar dapat memastikan kehadiran akses jaringan di wilayah tersebut dapat mendukung perputaran percepatan ekonomi masyarakat dengan pemanfaatan teknologi berbasis digital.
Seluruh rangkaian proses BAKTI Gandeng Telkomsel dan XL Axiata ini telah dimulai sejak bulan Juni 2021 dan diselenggarakan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 129/2020 tentang Pedoman Pengelolaan BLU dan Peraturan Direktur Utama BAKTI Nomor 8 Tahun 2020 tentang Kerja Sama Operasional Pemanfaatan Aset BAKTI dan Aset Pihak Lain di Lingkungan Badan Layanan Umum BAKTI.
BLU BAKTI Kominfo membagi pembangunan BTS 4G di 7.904 lokasi ke dalam 9 paket area kerja, yaitu: Area 1: Sumatera; Area 2: Nusa Tenggara; Area 3: Kalimantan; Area 4: Sulawesi; Area 5: Maluku, Area 6: Papua Barat; Area 7: Papua Tengah Barat; Area 8: Papua Tengah Utara; Area 9: Papua Timur Selatan.
Area 1 dimenangkan oleh PT XL Axiata, Tbk; sementara Area 2 hingga Area 9 dimenangkan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Proses pemilihan pemenang mitra di setiap area paket kerja sama ditentukan berdasarkan rekam jejak dalam menyediakan layanan seluler pada publik, serta kemampuan untuk menyediakan layanan seluler 4G yang berkelanjutan pada cakupan wilayah sekitar area paket kerja sama tersebut. (Icha)