Telko.id – Tarif lagi-lagi menjadi isu dalam penggunaan internet. Di Kanada misalnya, meskipun semakin banyak orang surfing internet di negara tersebut, bahkan lebih dari sebelumnya, toh tidak menjamin harga layanan bisa lebih murah. Alhasil, hanya satu dari tiga pengguna internet di Kanada yang puas dengan layanannya.
Canadian Radio-television and Telecommunications Commission (CRTC), lewat penelitian terbarunya bahkan menyebut, biaya tinggi mendorong 20 persen dari pengguna internet untuk mengurangi penggunaan internet mereka, meskipun aktivitas online telah menunjukkan peningkatan tajam selama setengah dekade terakhir.
Sementara itu, survei EKOS menemukan bahwa sekitar 33 persen dari warga Kanada puas dengan biaya koneksi internet di rumah mereka dan sekitar jumlah yang sama tidak senang dengan kecepatan dan kehandalan dari layanannya. Kurangnya kapasitas pada penyedia internet Kanada dianggap responsen menjadi salah satu penyebabnya.
Direktur kampanye OpenMedia, Josh Tabish mengatakan bahwa akses Broadband sudah dipandang sebagai layanan penting oleh sebagian besar warga Kanada. Dan fakta bahwa hanya satu dari tiga orang yang puas dengan biaya dan kualitas layanan adalah hal yang sangat disayangkan. Meskipun tidak mengherankan, mengingat penyedia Internet incumbent mendominasi lebih dari 90 persen pasar di Kanada.
“Penelitian demi penelitian menegaskan bahwa Kanada menjadi salah satu negara dengan biaya tertinggi di dunia untuk layanan media,” kata Tabish seperti dilansir Telecomtechnews, Senin (4/4).
Tabish menambahkan, hal ini telah diperjelas dalam pengajuannya ke CRTC atas nama Kanada. Data OECD menegaskan Kanada berada di peringkat 30 dari 34 negara dalam keterjangkauan broadband.
“Saat bicara tentang kecepatan, layanan dengan kecepatan lebih tinggi di negara lain tidak tersedia di sini. Mengapa? Karena pasar layanan Internet kita pada dasarnya adalah sebuah oligopoli dengan pilihan terbatas,” imbuhnya.
Laporan lain dari Commissioner for Complaints for Telecommunications Services (CCTS) mengungkap lebih dari 4500 pengaduan telekomunikasi dari Agustus 2015 hingga Januari 2016 bersama dengan 120 pelanggaran yang dikonfirmasi oleh Wireless Code. Tiga isu teratas adalah informasi yang menyesatkan tentang persyaratan layanan, bersama dengan biaya yang salah dan layanan yang tidak memadai. Bell bersama dengan anak perusahaannya, Virgin menyumbang 42,4 persen dari semua pengaduan yang diterima oleh CCTS.