spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

ARTIKEL TERKAIT

Ups, Ternyata Facebook Paling ‘Bandel’ Untuk Blokir Konten Hoaks

Telko.id – Ada beberapa media sosial yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia, ternyata Facebook adalah yang paling rendah ketaatannya untuk blokir hoaks. Hal ini diungkapkan oleh Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika  menjelaskan dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Kementerian Kominfo di Gedung Wisma Nusantara II, Jakarta, Senin (13/05/2019).

Pernyataan Menteri Kominfo tersebut disampaikan menanggapi pernyataan Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Evita Nursanty bahwa pengelola Facebook akan menuruti permintaan pemblokiran konten negatif berupa hoaks.

“Dalam pertemuan dengan pengelola Facebook. Di situ dia katakan kok, bahwa dia itu follow the government. Suruh tutup dia tutup,” ucap Evita.

Namun, pada kenyataannya, ketika pemerintah, dalam hal ini adakan Kementerian Kominfo, melayangkan surat untuk melakukan penutupan atau take down, harus beradu argumen terlebih dahulu dengan Facebook untuk meminta pemblokiran.

“Kenyataannya tidak begitu! Belum tentu yang kita minta take down di-take down dengan berbagai macam alasan. Jadi, apa yang dikatakan Facebook kepada teman-teman di Komisi I berbeda dengan kenyataannya,” ujar Rudiantara.

Bahkan Rudiantara bersedia blak-blak an tentang data, berapa banyak surat yang dilayangkan ke Facebook, dan berapa persen yang ditolak. Terkadang alasan penolakan atas permintaan Pemerintah untuk memblokir konten yang dianggap melanggar,  dinilai tidak sesuai dengan aturan Facebook.

“Saya siap kok menunjukan data jumlah permintaan blokir dari Pemerintah kepada platform media sosial di Indonesia. “Dipenuhi oleh twitter berapa persen? Yang dipenuhi Instagram berapa persen? Dipenuhi oleh Facebook berapa persen? Yang dipenuhi oleh Google berapa persen? Kita punya record-nya semua,” tuturnya. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU