Pernahkah Anda membayangkan bagaimana dampaknya jika salah satu raksasa teknologi dunia tiba-tiba kehilangan 13% pasar utamanya? Itulah yang kini dihadapi Nvidia, setelah pemerintahan Donald Trump secara resmi memperketat pembatasan ekspor chip AI ke China. Kebijakan ini menghapus aturan era Biden dan secara efektif memblokir penjualan chip H20—produk yang sengaja didesain Nvidia untuk memenuhi regulasi China.
China bukan sekadar pasar bagi Nvidia, melainkan jantung bisnis dengan kontribusi US$17 miliar pada tahun fiskal 2025. Larangan ini memicu respons langsung dari CEO Jensen Huang, yang terbang ke China tak lama setelah pengumuman Trump. Dalam wawancara eksklusif dengan Reuters, Huang blak-blakan menyebut kebijakan AS sebagai “kesalahan” dan mengisyaratkan rencana alternatif untuk mempertahankan dominasi di pasar China.
Dilema Nvidia: Antara Regulasi AS dan Pasar China
Chip H20 adalah produk kompromi—versi “downgrade” dari seri Hopper yang memenuhi batasan performa AS agar bisa diekspor ke China. Namun, Trump tak hanya membatalkan kebijakan Biden, tetapi juga menutup celah yang memungkinkan Nvidia menjual H20. “Ini bukan sekadar perubahan regulasi, melainkan earthquake bagi strategi bisnis Nvidia,” kata analis industri semikonduktor yang enggan disebutkan namanya.
Huang membantah kabar bahwa Nvidia akan memodifikasi Hopper H20 lebih lanjut. “