Telko.id – Pemerintah China mengungkapkan ketidakpuasan mereka setelah departemen perdagangan Amerika Serikat ‘menampar’ ZTE dengan sanksi karena telah diduga menjual penggerak telekomunikasi untuk Iran.
Kementerian perdagangan Cina mengeluarkan pernyataan keras pada situs resmi mereka menyusul keputusan Amerika Serikat awal pekan ini yang meminta pemasok produk ZTE di seluruh dunia untuk mengajukan izin ekspor sebelum pengiriman setiap peralatan buatan Amerika Serikat atau bagian untuk perusahaan Cina.
“China mengungkapkan ketidakpuasan yang kuat dan secara tegas berada pada pihak oposisi tegas, langkah berbahaya Amerika Serikat ini akan mempengaruhi operasi normal perusahaan China,” ucap Kementrian Perdagangan China seperti dilaporkan dari MobileWorldLive (10/3).
Selain itu, China juga akan terus melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat terkait masalah ini.
Dan Wang Yi, menteri luar negeri China juga mengangkat masalah ini sebagai masalah yang cukup serius dan dapat meningkatkan kecemasan pemerintah. Tanpa menyebutkan nama ZTE, Sang Menteri luar Negeri mengungkapkan bahwa hal ini merupakan pendekatan yang salah.
Sekedar informasi, sanksi internasional terhadap Iran telah mereda, mengikuti kesepakatan nuklir pada 2015 lalu. Namun, Amerika Serikat telah mempertahankan sanksi sendiri. Dengan sejumlah perusahaan Cina yang telah tertangkap, namun di sektor lain. Sementara kasus ZTE ini berubah menjadi kasus yang sangat high-profile.
Mengapa demikian? Tentu saja, pasalnya sekitar 10 hingga 15 persen dari komponen yang digunakan dalam peralatan jaringan dan smartphone ZTE datang dari vendor yang berbasis di Amerika Serikat, termasuk Qualcomm dan Altera.