spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

ARTIKEL TERKAIT

Kelompok Koalisi AS Minta FCC Agar Lindungi Data Pengguna

Telko.id – Sebuah kelompok koalisi di AS baru-baru ini mendesak Komisi Komunikasi Federal (FCC) untuk melakukan sweeping terkait perlindungan privasi kepada pengguna broadband nasional.

Dilansir dari Reuters (21/1), koalisi ini ingin penyedia layanan internet broadband termasuk perusahaan mobile dan telepon rumah, TV kabel dan satelit untuk tunduk pada peraturan privasi ini.

Di antara perusahaan-perusahaan yang akan terpengaruh adalah AT&T Inc, Comcast Corp, Verizon Communications Inc dan Cablevision Systems Corp.

“Peran internet dalam kehidupan sehari-hari konsumen meningkat. Ini berarti diperlukan peningkatan untuk pengawasan,” ungkap sebuah surat yang ditujukan kepada Ketua FCC Tom Wheeler dan ditandatangani oleh para koalisi tersebut.

Sebagai informasi, kelompok koalisi ini diantaranya American Civil Liberties Union, yakni Pusat Digital Demokrasi, Consumer Watchdog Electronic Frontier Foundation, Public Citizen dan 54 kelompok lain.

Koalisi ini mengatakan dalam surat tersebut bahwa penyedia broadband sudah ‘panen’ dalam jumlah besar dalam hal data analitik konsumen untuk digunakan dalam iklan. “Hal ini dapat membuat efek yang mengerikan dan meningkatkan potensi praktik diskriminatif yang berasal dari penggunaan data,” kata surat itu.

Sementara itu, Wheeler mengatakan penyedia layanan broadband harus memastikan bahwa data yang mereka kumpulkan tentang konsumen aman dan tentunya harus ada persetujuan dari konsumen tersebut untuk berpartisipasi dalam riset analitik yang diadakan oleh penyedia broadband.

Pada bulan November lalu, Wheeler mengatakan bahwa FCC akan mengatasi praktik privasi ini dalam beberapa bulan ke depan, dari perusahaan yang menyediakan layanan jaringan dan konsumen harus tahu apa yang sedang dikumpulkan tentang penggunaan internet mereka.

Pada bulan yang sama, FCC menolak petisi dari kelompok Consumer Watchdog untuk menuntut perusahaan internet yang disebut ‘edge provider’ seperti Google, Facebook, YouTube, Pandora, Netflix, dan LinkedIn untuk menghormati permintaan dari konsumen yang tidak ingin terlacak oleh mereka.

Sejatinya, FCC telah berulang kali mengatakan tidak memiliki niat untuk mengatur perusahaan-perusahaan ini bahkan juru bicara FCC menolak mengomentari pengumuman apapun. Seorang juru bicara USTelecom, menolak berkomentar terkait FCC yang belum mengusulkan peraturan privasi.

Langkah ‘kurang berani’ dari FCC selama inilah yang akhirnya membuat kelompok konsumen tersebut berkoalisi untuk terus menekan FCC agar mau bertindak tegas mengenai data pengguna ini. Data pengguna yang seharusnya menjadi privasi pengguna dalam berinternet, justru menjadi sebuah ladang bisnis baru untuk memberikan analisa baru kepada pihak lain agar dapat memberikan iklan yang tertarget.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU