Telko.id – Federal Communications Commission atau FCC adalah sebuah lembaga independen yang mengatur komunikasi antara negara bagian maupun international, baik melalui radio, televisi, kawat, satelit, dan kabel di seluruh 50 negara, District of Columbia dan wilayah AS menyetujui penggunaan High-band spektrum untuk layanan 5G. FCC ini diawasi oleh Kongres. Tugasnya antara lain komisi adalah untuk membuat undang-undang komunikasi, regulasi dan inovasi teknologi.
Saat ini, FCC melihat bahwa ada 11 gigahertz spektrum, baik yang licensed maupun unlicensed yang dapat digunakan untuk mendukung layanan 5G. Itu sebabnya, Pembagian ini menyetujui untuk mendorong 5G teknologi dalam pengembangannya maupun implementasinya. Spektrum dimaksud adalah yang berada diatas band 24 GHz.
Hal ini merupakan bagian dari pertemuan FCC yang baru saja dilakukan pada Juli ini. Peraturan baru FCC ini merupakan bagian dalam “Spectrum Frontiers” yang berisikan tentang kedua jenis spektrum, licensed dan unlicensed untuk pasar dalam rangka menghadapi standar 5G.
Lebih lanjut FCC menjelaskan bahwa ada spektrum selebar 3,85 gigahertz di 64 – 71 GHz yang ditujukan sebagai licensed spektrum dan 7 gigahertz yang diperuntukan unlicensed spektrum atau ‘fleksibel’ menggunakan seluruh 28 GHz, 37 GHz dan 39 GHz.
FCC menyatakan bahwa aturan tersebut dikeluarkan agar terjadi keseimbangan antara sektrum yang berbeda. Termasuk juga lisensi eksklusif, shared access dan unlicesend access sehingga sumber daya spektrum yang terbatas ini dapat digunakan sebaik mungkin untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan kasus yang berbeda.
Ditambahkan juga bahwa lembaga ini juga akan mengadopsi layanan yang fleksibel lainnya dan tentunya perlu aturan teknis yang mendukung sehinga memungkinkan teknologi baru dan inovasi lainnya berkembang tanpa dihalangi dengan peraturan yang sia-sia.
“Langkah ini menjadikan Amerika Serikat sebagai negara pertama di dunia yang memberikan dan membuka spektrum frekuensi tingga dalam jumlah besar untuk aplikasi 5G,” sahut Tom Wheeler, Ketua Federal Communications Commission menjelaskan.
Ketentuan ini membuat Amerika mengubah peta industri karena penggunaan pita frekuensi yang lebih tinggi ini belum pernah diperkirakan sebelumnya. Apalagi, penggunaan spektru ini lebih fleksible karena juga termasuk dapat digunakan untuk telekomunikasi.
Sebelumnya, FCC menganggap bahwa formula yang pernah dikeluarkan untuk 4G menjadi bukti kesuksesannya. Dan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengulang untuk kebutuhan 5G. Pertama, membuat spektrum yang dibutuhkan dengan cepat dan dalam jumlah yang cukup. Kedua, mendorong dan melindungi kompetisi bagi kemunculan inovasi baru. Ketiga, Amerika akan tetap menjadi market-driven dalam pengembangan teknologi.
Wheeler juga menambahkan bahwa akan mensterilkan spektrum High-band yang lebih besar lagi. Biasanya, untuk Low-band hanya membutuhkan sekitar 10 megahertz saha. “Namun, untuk 5G ini dibutuhkan spektrum yang luas, minimal 200 megahertz,” ujar Wheeler. Hal ini diperlukan karena jaringan di masa depan itu akan terbebani lebih berat lagi karena lalu lintas per user juga akan meningkat. Bahkan bisa mencapai gigabit throughput, bukan lagi megabit.
Jadi yang dipikirkan oleh FCC bukan sekedar komunikasi biasa, tetapi kapasitas besar seperti yang digunakan oleh teknologi fiber. Itu sebabnya, ditawarkan licensed spektrum yang empat kali lebih besar lagi dibandingkan yang digunakan untuk mobile.
“Langkah FCC dengan menyediakan spektrum High-band untuk 5G menjadi sebuah kemenangan tersendiri dalam dunia mobile di Amerika,” ujar Attwell Baker, CTIA Presiden dan CEO Meredith dalam sebuah pernyataan, seperti yang dilansir dari Industrial IoT 5G. Baker pun menambahkan bawah apa yang dilakukan FCC ini menjadi ‘bahan bakar’ bagi teknologi jaringan, perangkat dan aplikasi pada genersi berikutnya. (Icha)