spot_img
Latest Phone

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...

iPhone Lipat Apple Akan Gunakan Touch ID, Bukan Face ID

Telko.id - Apple dikabarkan akan menggunakan teknologi Touch ID,...

Apple Gagal Wujudkan iPhone Lipat Tanpa Lipatan, Rilis 2026?

Telko.id - Apple dikabarkan gagal mewujudkan iPhone lipat dengan...

Google Pixel Watch 4, Dukung Koneksi Satelit dan Baterai Lebih Besar

Telko.id - Google secara resmi meluncurkan Pixel Watch 4...
Beranda blog Halaman 946

Kenapa Kebijakan USO Di Indonesia Jadi bahan Referensi Negara ASEAN?

0

Telko.id – Kebijakan Universal Service Obligationatau USO, ‘menarik’ 1.25% dari pendapatan para penyelenggara telekomunikasi atau operator ternyata dianggap menarik oleh Negara angora Asean. Pasalnya, ternyata bukan hanya Indonesia saja yang memiliki permasalahan konektivitas broadband dan internet.

“Negara ASEAN mempunyai masalah yang sama yaitu broadband connectivity dan internet connectivity. Peringkat infrastructure communication technology (ICT) Indonesia bukan nomor satu di ASEAN, Indonesia saat ini ada di posisi empat atau lima setelah Singapura, Malaysia, Thailand dan mungkin Vietnam. Tantangan geografis menjadi alasan utama sullitnya membangun infrastruktur TIK di Indonesia, namun pemerintah tidak menyerah,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam Lokakarya Konsultatif “Approaches to ASEAN Next Generation Universal Service Obligation (USO 2.0)” di Hotel Borobudur Jakarta, minggu lalu.

Menteri Rudiantara menekankan USO di Indonesia dapat menjadi salah satu referensi utama bagi negara lain untuk menangani akses universal untuk internet dan telekomunikasi.

“Kebijakan USO yang diterapkan Indonesia dalam membangun konektivitas internet menjadikan Indonesia sebagai referensi bagi negara lain. Kalau saya melihat kenapa workshop ini diadakan di Indonesia bukan untuk mencontek Indonesia tapi menjadikan Indonesia sebagai reference, karena di negara lain tidak menerapkan,” tandasnya.

Tantangan masing-masing negara, diakui Menteri Kominfo Rudiantara berbeda. Malaysia yang memiliki tantangan konektivitas tapi menjadi negara daratan sehingga lebih mudah untuk menarik kabel. “Berbeda dengan Indonesia sebagai negara kepulauan yang lebih besar tantangannya,” ungkap Rudiantara.

Namun, demikian, Rudiantara yakin jika program yang diterapkan di Indonesia bisa digunakan untuk menyelesaikan tantangan pemerataan internet cepat. “Ini yang mau dishare ke sesama negara ASEAN bagaimana meng-address masalah broadband connectivity dan internet connectivity,” ujarnya.

Maklum saja, operator telekomunikasi tidak tertarik dalam membangun daerah terpencil yang tidak feasible secara bisnis. Oleh karena itu, Pemerintah Republik Indonesia membangun pemerataa akses internet broadband melalui dana Universal Service Obligation (USO). Dana itu, berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No 17 tahun 2016 dipungut dari pendapatan kotor penyelenggara telekomunikasi sebesar 1,25 persen.

Kebijakan USO dari berbagai aspek seperti intervensi pemerintah, skema implementasi, sumber daya manusia, tata kelola, pilihan teknologi, skema keuangan, dan masa depan pengembangan TIK di Indonesia.

“Kita share ke mereka mengenai Program Palapa Ring yang menggunakan kebijakan USO, juga satelit yang menggunakan separuh dana USO. Cara mengeksekusinya dengan KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha). Kalau di Malaysia yang melakukan procurement bukan BLU seperti BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) tetapi MCMC (Malaysian Communications and Multimedia Commision) yang masih bagian dari regulator,” ungkapnya memberi contoh.

Selain Palapa Ring, Indonesia juga telah membangun satelit multifungsi dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS). Bernama Satelit Republik Indonesia (SATRIA), satelit dirancang untuk memiliki kapasitas throughput 150 Gigabits per second (Gbps).

Satelit ini dinamakan yang diharapkan dapat menyediakan layanan internet untuk 150.000 fasilitas umum, termasuk sekolah dan pusat kesehatan, serta lembaga pertahanan, administrasi keamanan dan semua pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

“Kita butuh satelit sendiri untuk mengkoneksikan seluruh Indonesia, jika kita fokus ke terrestrial kita tertinggal, sehingga kita butuh satelit. Kita akan koneksikan seluruh sekolah di Indonesia, begitu juga untuk sektor kesehatan juga pemerintah daerah,” jelas Rudiantara.

Lokakarya Konsultatif on Approaches to ASEAN Next Generation Universal Service Obligation (USO 2.0) merupakan kerja sama antara ASEAN, United States Agency for International Development (USAID) dan BAKTI. Lokakarya itu ditargetkan dapat berkontribusi pada upaya ASEAN untuk meningkatkan konektivitas dan memperluas inklusivitas di kawasan ini dengan meningkatkan akses ke internet broadband.

Utusan Misi AS untuk ASEAN James Carouso, menyatakan dukungan terhadap upaya ASEAN untuk merancang, menyelaraskan, dan mengimplementasikan program-program USO.

“Kita semua dapat melihat bahwa ekonomi digital adalah masa depan. Melalui USAID, Pemerintah Amerika Serikat senang dapat bermitra dengan ASEAN untuk memperluas akses ke teknologi digital. Kami berharap dapat melanjutkan upaya bersama ini,” ungkapnya.

Menurut Carouso, manfaat program USO akan besar untuk generasi yang akan datang. “Pada akhirnya, kemajuan ASEAN dalam memperluas akses broadband adalah kemajuan menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dan peningkatan kesejahteraan manusia,” ungkapnya.

Lokakarya konsultatif tersebut dihadiri oleh sekitar 100 peserta yang mewakili Negara-Negara Anggota Telekomunikasi dan Informasi Senior Teknologi (TELSOM) Negara Anggota ASEAN, Dewan Regulator Telekomunikasi ASEAN (ATRC) dan Regulator / Otoritas Layanan Universal (USO) Regulator / Otoritas serta operator dan vendor, penyedia solusi, termasuk layanan OTT, dan startup digital, bersama dengan perwakilan lintas sektor dari pendidikan, kesehatan, dan keuangan. (Icha)

Menkominfo: eCommerce Kasih Diskon Itu Biasa, Tapi..?

0

Telko.id – Apa pun eCommerce yang diakses, tidak ada satu pun yang tidak menawarkan diskon atau potongan harga. Menkominfo, Rudiantara menyebutkan, tindakan yang lakukan oleh eCommerce itu adalah hal biasa.

Namun, Rudiantara menegaskan bahwa diskon atau potongan harga itu tidak bisa dilakukan sepanjang tahun.

“Di industri retail, memberikan diskon atau potongan harga itu hal biasa. Tapi harus ada durasi program nya. Tidak bisa sepanjang tahun,” demikian Rudiantara menjelaskan pada saat perayaaan ulang tahun blibli.com ke 8 yang lalu.

Industri retai juga memiliki hitungan bisnis. Kalau tidak itu bukan bisnis, tapi lembaga sosial. Nah, kita kan tidak mau eCommerce itu jadi lembaga sosial. Mereka harus hidup. Itu sebabnya, kalau pun ada diskon atau potongan harga tidak bisa jor-joran. Harus ada hitungan bisnis nya. Termasuk juga, program marketing itu harus ada tengat waktu berlakunya program tersebut.

Rudiantara pun menambahkan, “eCommerce harus bisa meningkatkan penjualan produk-produk lokal”. Sebab, menurutnya, transaksi yang ada di eCommerce tersebut turut mendorong pertumbuhan ekonomi. Terutama bila platform dagang elektronik tersebut mengutakan untuk menjual produk lokal. Lalu, yang juga memiliki keberpihakan terhadap UMKM.

“Blibli.com merupakan salah satu eCommerce yang memiliki keberpihakan pada UMKM itu,” ungkap Rudiantara.

Ia melanjutkan, “Saya mengapresiasi apa yang dilakukan Blibli.com karena perhatian Blibli kepada produsen lokal atau UMKM. Saya sudah ikut (hadir) dua kali di semacam kompetisi untuk UMKM Indonesia yang dijual melalui Blibli.com.” (Icha)

Pada Usia ke 8, Blibli.com Targetkan Jumlah Order Naik 3.5 Kali

0

Telko.id – Blibli.com cukup puas dengan kinerja nya hingga usia ke-8 nya tahun ini. Namun, hingga akhir tahun diharapkan ordernya bisa tumbuh 3.5 kali lipat dibanding tahun lalu.

Hal itu diungkapkan oleh CEO Blibli.com Kusumo Martanto, di mana pada semester I/2019 ini, Gross Merchandise Value (GMV) perusahaan tumbuh 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu, dengan pengguna aktif bulanan mencapai 15-20 juta.

“Tahun ini, kami berharap dapat memperbanyak jumlah order 3,5 kali dari tahun lalu. Buat kami yang penting bukan besarnya [valuasi perusahaan], tetapi bagaimana bisa sustain dan profit. Untuk apa cepat-cepatan besar tapi tidak sehat. Kita inginnya tumbuh sehat,” ujarnya di Jakarta saat merayakan Ulang Tahun nya ke-8.

Pertumbuhan bisnis Blibli ini terlihat dari pertumbuhan pesanan 16 kategori produk yang dijual, dengan Blibli Mart yang menjual kebutuhan sehari-hari mengalami pertumbuhan mitra dagang hingga 250% dan peningkatan pemesanan hingga 400% di semester pertama 2019.

Sementara itu, Galeri Indonesia—kategori khusus produk UMKM lokal—diklaim mengalami peningkatan mitra dagang hingga 250% dan penambahan produk hingga 380% di semester I/2019. Adapun Blibli Fashion mengalami pertumbuhan mitra dagang hingga 180%, dan peningkatan jumlah pesanan 80%.

Kategori lainnya seperti produk perlengkapan rumah mencapai pertumbuhan pesanan 200%, produk kamera 160%, produk kesehatan dan kecantikan 110%, tiket/voucher digital 110%, dan kategori perjalanan 100%.

Hingga kini, Blibli memiliki monthly active user sebanyak 15-20 juta dengan lalu lintas trafiknya sebesar 60 juta setiap bulan. (Icha)

ROM Android untuk Nintendo Switch Telah Tersedia  

Telko.id, Jakarta  – Ada kabar gembira bagi pengguna Nintendo Switch. Perangkat tersebut didasarkan pada tablet Tegra SHIELD dari NVIDIA, yang berarti dapat secara teknis dijalankan di sistem operasi Android.

Inilah sebabnya tidak mengejutkan melihat beberapa modifikator memasukkan Android ke konsol. Minggu lalu, dilaporkan bahwa ROM Android untuk Switch sedang dikerjakan yang juga dapat segera dirilis.

{Baca juga: Daya Tahan Baterai Nintendo Switch Kini Bisa 9 Jam}

Jika Anda telah menantikannya, maka Anda akan senang mengetahui bahwa di forum XDA, ROM Android resmi untuk Switch telah dirilis. Dilansir Ubergizmo, versinya adalah Android berdasarkan LineageOS 15.1.

Versi itu setara Android 8.1 Oreo, yakni Android  versi terbaru. Sayang, ada laporan bahwa build saat ini belum sempurna, masih agak bermasalah terkait dengan usia baterai, rotasi otomatis, dan layar sentuh.

Apalagi, Nintendo telah dikenal untuk menindak para modder. Jadi, risiko tersebut layak dipertimbangkan. Jika Anda tertarik, Anda dapat mengunduh ROM dan memeriksa instruksi tentang cara menginstalnya di XDA.

Sebelumnya diberitakan, ROM Android untuk perangkat Nintendo Switch akan tersedia dan bisa diunduh oleh para pengguna. Jenisnya adalah LineageOS 15.1 yang berbasis Android 8.1 Oreo.

{Baca juga: Nintendo Digugat Gara-gara Masalah di Joy-Cons}

Android 8.1 Oreo adalah versi Android yang cukup mutakhir. Pengembang telah menyederhanakan proses keseluruhan yang membuatnya terlihat sangat mudah untuk diakses. [BA/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Star Wars Jedi: Fallen Order Mirip Sekiro: Shadows Die Twice  

Telko.id, Jakarta  – Meskipun Star Wars Jedi: Fallen Order sedang dalam pengembangan sebelum rilis Sekiro: Shadows Die Twice, Respawn telah mengkonfirmasi bahwa game yang akan datang “sangat mirip” dengan judul From Software.

Perancang tempur utama Fallen Order, Jasen de Heras, merasa nyaman dalam perbandingan itu. “Saya pikir itu sangat buruk, dan sedikit menghibur mengetahui bahwa Anda bisa membuat game jenis ini tanpa stamina bar,” katanya dalam sebuah wawancara.

{Baca juga: Game Star Wars Rilis 2019, Ini Bocorannya}

Perbandingan dengan game From Software terbaru memang masuk akal. Sebab, menurut laporan Game Spot, karena Respawn beralih ke game lama sebagai inspirasi untuk game tersebut.

Saat demonstrasi Star Wars Jedi: Fallen Order pada gelaran E3 2019, banyak mekanik dan fitur yang terinspirasi oleh game From Software, termasuk idola pos pemeriksaan untuk meningkatkan kemampuan pemain.

Namun, ketika datang ke mekanik traversal, game ini mengambil sebagian besar inspirasi dari Metroid Prime dengan kekuatan Force dan peningkatan droid bertindak sebagai mekanisme untuk eksplorasi.

Sebelumnya, Respawn Entertainment di bawah naungan EA merilis cuplikan game terbaru Star Wars Jedi: Fallen Order. Dalam cuplikan itu diperlihatkan petualangan Padawan menjadi Jedi di game tersebut.

{Baca juga: Respawn Kasih ‘Bocoran’ Game Star Wars Jedi: Fallen Order}

Dengan hak eksklusivitas yang dikantongi EA untuk durasi 10 tahun, mereka baru merilis dua game Star Wars. Dua seri Star Wars: Battlefront dianggap memiliki konten minim dan tidak autentik. Kasus lootbox EA di dalamnya juga jadi pembahasan internasional.

Namun, video trailer game Star Wars Jedi: Fallen Order tidak tampak seperti gameplay footage. Karakter protagonis utama di game ini adalah Padawan bernama Cal Kestis. Ia adalah Padawan Jedi terakhir yang terus diburu usai diberlakukannya Order 66. [BA/HBS]

Sumber: Gamespot

Satelit Prancis Bakal Dilengkapi Senapan Mesin dan Laser

Telko.id, Jakarta  – Awal bulan ini, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengumumkan pembentukan pasukan antariksa. Pasukan tersebut akan bertanggung jawab mempertahankan satelit Prancis yang dilengkapi senjata mesin dan laser.

Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly, mengumumkan sebuah program pengembangan satelit nano yang dilengkapi dengan senjata dan laser. Prancis akan merealokasi € 700 juta dari anggaran militer.

{Baca juga: SpaceX akan Bangun Jaringan Internet di Mars}

Dana itu dipakai untuk pertahanan luar angkasa. Lebih dari € 4,3 miliar akan dibelanjakan pada 2025 untuk meningkatkan jaringan satelit komunikasi militer Syracuse yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Prancis.

Militer Prancis ingin satelit generasi berikutnya punya kamera untuk mengidentifikasi musuh. Bahkan, satelit generasi tindak lanjut akan dilengkapi senapan mesin ringan dan laser untuk menyerang.

Dikutip Telko.id dari The Verge, Senin (29/7/2019), Kementerian Pertahanan Prancis juga menyatakan ingin bisa meluncurkan sekelompok satelit nano ke orbit yang dapat melindungi objek strategis.

“Kami pun ingin satelit nano memiliki kemampuan untuk meluncurkan satelit secara cepat untuk menggantikan yang telah hilang. Militer Prancis menginginkan penerapan sistem itu pada 2030,” kata Parly.

{Baca juga: Australia dan Perancis Joinan Kembangkan Program Luar Angkasa}

Menurutnya, rencana inovatif tersebut sama sekali tidak akan bertentangan dengan Perjanjian Luar Angkasa, yang secara eksplisit melarang hal-hal seperti senjata nuklir atau “senjata pemusnah massal”. [SN/HBS]

Sumber: The Verge

Akan Ketemu Kimi Hime, Rudiantara: Kita Lakukan Pembinaan

Telko.id, Jakarta – Menkominfo Rudiantara buka suara terkait pertemuan dengan Kimberly Khoe atau Kimi Hime. Menurutnya, Kominfo akan berfokus pada pembinaan bukan melakukan pemblokiran dalam jangka waktu yang lama.

“Kominfo itu mengedepankan pembinaan, gak main sertamerta tutup atau apa aja. Kan itu emailnya udah dikirim sejak kapan ya sejak minggu lalu. Dikirim-kirim tapi gak dibales,” ujar Rudiantara di Kantor Kominfo Jakarta, Senin (29/07/2019) 

Menkominfo merujuk pada kasus-kasus sebelumnya. Dirinya bahkan mengklaim jika selama menjabat sebagai menteri, pihaknya tidak pernah melakukan pemblokiran tanpa melakukan pembinaan terlebih dahulu.

{Baca juga: Video Kimi Hime Diblokir, Pengacara: Kominfo Standar Ganda}

“Loh bukan melakukan pembinaan karena Kominfo sejak saya jadi Menteri ya? Pembinaan mulu.  Banyak kejadian-kejadian kita hubungin dulu kita bicara dulu gak serta merta tutup,” tambah Rudiantara. 

Sayangnya Rudiantara belum mengetahui apakah akan melakukan pertemuan dengan Kimi Hime di minggu ini atau tidak. Tetapi sambil sedikit tertawa dirinya senang jika melakukan pertemuan dengan Youtuber gaming seksi tersebut.

“Ya seneng-seneng aja (ketemu Kimi Hime),” ucapnya sambil tertawa. 

Sebelumnya Kimi tidak hadir ke Kantor Kementerian Kominfo pada hari ini (29/07/2019). Kuasa Hukum Kimi menyatakan jika kliennya sedang sibuk dan menunggu momen yang tepat untuk hadir di kantor Kominfo.

Menurut Irfan Akhyari, selaku kuasa hukum Kimi mengonfirmasi walaupun kliennya tidak bisa hadir ke Kominfo, tapi gamer tersebut terbuka dengan masukan  Kominfo.

{Baca juga: Pengacara Bertemu Kominfo, Bagaimana Nasib Video Kimi Hime?}

Irfan menambahkan jika dirinya telah berjanji dengan Plt. Kabiro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu akan menghadirkan kliennya di pertemuan selanjutnya pada minggu ini.

“Insya allah, kami akan berjanji ke Pak Nando akan menghadirkan Kimi pada minggu-minggu ini,” kata Irfan. [NM/HBS]

Epic Games Store Kini Sudah Ada Fitur Cloud Save  

Telko.id, Jakarta  – Banyak yang mengkritik Epic Games Store karena tidak menawarkan fitur cloud save. Epic kemudian memperbaikinya. Namun, fitur tersebut hanya akan tersedia untuk judul-judul tertentu.

CEO Epic, Tim Sweeney, telah mengkonfirmasi bahwa fitur cloud save sedang diluncurkan untuk “beberapa game baru.” Menurut Ubergizmo, implementasi secara lebih luas dari fitur ini tertelak di kartu.

{Baca juga: Persaingan Panas, Epic Games Store Ultimatum Steam}

Cloud saves memberi para pemain banyak kenyamanan. Mereka dapat dengan mudah mengunggah progres game ke cloud dan kemudian mengakses save game itu kapan pun sesuai keinginan di perangkat apa pun.

Fitur tersebyt membuatnya jauh lebih mudah untuk beralih antar perangkat karena pemain selalu memiliki ketenangan pikiran bahwa kemajuan permainan mereka tidak akan hilang selama beraktivitas.

Banyak yang meminta Epic untuk menambahkan fitur ini ke Epic Games Store. Tapi, ada fakta bahwa Valve adalah yang pertama menawarkan fitur ini lebih dari satu dekade lalu sehingga layanan ini ketinggalan.

Moonlighter, permainan isometrik gratis, adalah salah satu judul di mana cloud save telah diaktifkan. Sweeney mengatakan bahwa ada “sedikit lebih banyak pekerjaan” yang harus dilakukan sebelum fitur ini diluncurkan secara luas.

Mei 2019 lalu, Epic Games Store menawarkan potongan harga alias diskon untuk setiap pembelian game. Besaran diskon mencapai USD10 atau sekitar Rp 145 ribu untuk setiap game berharga minimal USD 14.99 atau Rp 216 ribu.

Epic Games Store menghadirkan program itu untuk menandingi Valve yang memberlakukan diskon untuk layanan Steam. Mereka berhasil membesarkan toko game digital lewat potongan harga besar-besaran.

{Baca juga: Begini Cara Main PUBG Mobile di PC Pakai Tencent Gaming Buddy}

Epic Games Store menawarkan diskon untuk setiap game, termasuk yang bersifat eksklusif.  John Wick Hex misalnya, kini ditawarkan USD 7,99 atau sekitar Rp 116 ribu dari sebelumnya USD 19.99 atau lebih kurang Rp 290 ribu. [BA/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Komitmen Jeff Bezos Bawa Amazon Tak Terkalahkan

Telko.id, Jakarta  – Jeff Bezos telah mengalami banyak perubahan sejak pelepasan saham perdana atau IPO Amazon pada 1997. Kekayaan serta penampilannya meningkat. Namun, ada satu hal yang tak berubah dari Bezos, yakni fokus tanpa henti menatap masa depan.

Prinsip yang tertuang dalam surat pertama kepada investor pada 22 tahun lalu tersebut masih dipegang oleh Bezos sampai sekarang. Buktinya, dikutip Telko.id dari CNBC, Senin (29/7/2019), pendapatan kuartal II-2019 Amazon mengalahkan perkiraan Wall Street.

{Baca juga: 5 Fakta Unik Jeff Bezos, Orang Terkaya Sejagat}

“Investasi akan meningkat pada 2019,” kata CFO Amazon, Brian Olsavsky. Biaya pengiriman Amazon meningkat 36 persen, tertinggi dalam lima kuartal terakhir. Total, Amazon mengeluarkan biaya pengiriman mencapai USD 8,1 miliar atau lebih kurang Rp 113,6 triliun.

Amazon memotong margin keuntungan supaya bisa mengirim lebih banyak barang secara cepat. Sebab, jika percobaan itu berhasil, Amazon bakal menarik lebih banyak konsumen ke layanan Prime. Meski memangkas keuntungan, Amazon tetaplah perusahaan paling berharga.

“Kami akan terus membuat keputusan investasi mengingat pertimbangan kepemimpinan pasar jangka panjang daripada pertimbangan profitabilitas jangka pendek atau reaksi jangka pendek ala Wall Street,” tulis Bezos dalam surat kepada investor, 22 tahun lalu.

Amazon adalah perusahaan yang jauh berbeda pada hari ini ketimbang 22 tahun lalu. Saat itu, Amazon masih sebagai perusahaan penjual menjual buku melalui internet. Amazon lantas menjadi besar dengan menjual segala sesuatu yang diinginkan secara online.

{Baca juga: Rahasia Bill Gates dan Jeff Bezos Agar Tetap Fokus}

Waktu berselang, Amazon merintis pasar infrastruktur cloud, membangun bisnis iklan online berskala besar, dan memimpin penjualan asisten suara. Berkat komitmen Bezos yang dipegang teguh hingga kini, Amazon tampaknya sulit dikalahkan oleh pesaing. [SN/HBS]

Sumber: CNBC

Video Kimi Hime Diblokir, Pengacara: Kominfo Standar Ganda

Telko.id, Jakarta – Kuasa Hukum Kimi Hime, Irfan Akhyari mempertanyakan dasar hukum pemblokiran video Kimi Hime. Menurutnya, makna kesusilaan dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) masih bisa diperdebatkan.

Irfan mengatakan, Pasal 27 ayat (1) UU ITE mengatur larangan mendistribusikan, mentransmisikan, dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan. Tetapi Irfan mempertanyakan maksud dari kesusilaan tersebut kepada Kominfo.

{Baca juga: Pengacara Bertemu Kominfo, Bagaimana Nasib Video Kimi Hime?}

“Pasal 27 itu debatnya mengenai tataran kesusialaan. Makanya kemarin Kimi nanya terkait kesusilaan. Tapi dalam diskusi dijabarkan pula peraturan menteri mengenai kesusilaan,” kata Irfan di Kantor Kominfo, Jakarta Senin (29/07/2019)

Peraturan Menteri (Permen) yang dimaksud adalah Permen nomor 19 Tahun 2014 Tentang Penanganan Situs Internet. Tetapi Irfan menilai jika UU ITE dan Permen 19 tidak cukup. Perlu ada regulasi yang lebih jelas sehingga konten kreator tidak bingung ketika ingin membuat konten.

“Kita harapkan harus ada aturan yang jelas. Aturan yang tidak hanya berfokus pada user tapi juga pemilik aplikasi. Ini seolah-olah standar ganda. Dari Aplikasi boleh tapi dari Kominfo dilarang,” ujar Irfan.

Hal tersebut ditanggapi langsung oleh Plt. Kabiro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu. Menurutnya, Kominfo menerima saran dari Irfan jika perlu regulasi lagi untuk menerjemahkan UU ITE. Tetapi dalam kasus Kimi Hime, Kominfo tetap menggunakan UU ITE sebagai acuan untuk menilai kontennya.

“Seperti pada kesempatan sebelumnya, rujukan UU ITE terkait kesusilaan,” ucap Ferdinandus, tanpa menjelaskan standar kesusilaan yang dimaksud seperti apa.

{Baca juga: Lagi Sibuk, Kimi Hime Utus Kuasa Hukum ke Kominfo}

Ferdinandus menambahkan jika Kominfo memang sejak awal sedang melakukan revisi Permen Nomor 19 Tahun 2014 Tentang Penanganan Situs Internet. Tujuannya karena internet selalu berkembang sehingga perlu adanya penyesuaian.

“Kebetulan dalam waktu dekat kami sedang merevisi peraturan menteri nomor 19 tahun 2014 tentang penanganan konten internet,” ujar pria yang akrab disapa Nando itu.

“Peraturan ini kan belum diubah sejak 5 tahun yang lalu. Jadi perlu penyesuaian,” tambahnya.

Seperti diketahui, Kominfo melakukan pemblokiran terhadap 3 konten YouTube Kimi Hime. Hal ini dilakukan karena adanya laporan masyarakat mengenai konten dari Youtuber gaming bernama asli Kimberly Khoe itu.

Pihak Kemenkominfo pun menghubungi pihak Google untuk meminta pemblokiran. Akhirnya ada 3 konten Kimi Hime yang diblokir karena dianggap terlalu vurgar di kanal YouTube.

{Baca juga: Kominfo Blokir Konten Youtube Kimi Hime, Alasannya?}

Youtuber ini diduga melanggar unsur kesusilaan yang tertuang dalam pasal 45 Undang-undang Nomor 19 tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). [NM/HBS]