spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 19

Moto Pad 60 Lite Jadi Solusi Hiburan Keluarga Indonesia

0

Telko.id – Motorola Indonesia secara resmi meluncurkan Moto Pad 60 Lite, tablet yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan streaming dan hiburan keluarga modern. Peluncuran ini menjawab tren konsumsi konten digital di Indonesia yang mencapai rata-rata 2 jam 41 menit per hari.

Bagus Prasetyo, Country Head Motorola Indonesia, menyatakan hampir seluruh pengguna internet Indonesia atau sekitar 99.1% kini menonton konten streaming.

“Kami melihat perubahan fundamental dalam kebutuhan hiburan keluarga. Tablet bukan lagi perangkat untuk satu orang saja, melainkan menjadi ‘ruang bersama’ digital yang bisa digunakan bergantian oleh seluruh anggota keluarga di rumah,” ujarnya.

Konsep #IniRuangMu yang diusung Moto Pad 60 Lite lahir dari pemahaman terhadap transformasi kebiasaan hiburan keluarga Indonesia. Perangkat ini menawarkan sweet spot antara smartphone yang terlalu kecil untuk family viewing dan TV yang tidak portabel.

Moto Pad 60 Lite menghadirkan tiga keunggulan utama sebagai solusi hiburan keluarga. Pertama, fitur keamanan konten untuk anak melalui Google Kids Space yang menyediakan ribuan video edukatif, game interaktif, dan e-book yang sudah dikurasi khusus. Orang tua dapat mengontrol konten yang diakses anak dengan lebih mudah.

Layar tablet 10.1 inci ini telah tersertifikasi TÜV Low Blue Light untuk melindungi mata anak dari paparan cahaya biru berlebih. Perlindungan ini menjadi penting mengingat durasi screen time yang panjang pada anak-anak. Resolusi Hi-Res 1200P memastikan kualitas visual yang tajam untuk konten edukatif.

Content image for article: Moto Pad 60 Lite Jadi Solusi Hiburan Keluarga Indonesia

Kedua, fleksibilitas penggunaan untuk semua anggota keluarga. Moto Pad 60 Lite dilengkapi dual speakers dengan teknologi Dolby Atmos yang menghadirkan audio immersive untuk berbagai jenis konten. Dari dialog drakor yang detail hingga komentar pertandingan yang energik, kualitas suara tetap optimal.

Fitur built-in stand case yang sudah included memudahkan penggunaan dalam berbagai situasi. Pengguna dapat menempatkan tablet di dapur sambil mengikuti tutorial masak, atau di samping tempat tidur untuk streaming tanpa harus memegang perangkat terus-menerus. Baterai yang tahan hingga 9.5 jam streaming YouTube memastikan hiburan tidak terputus.

Ketiga, konsep shared device yang memungkinkan satu tablet digunakan bergantian oleh seluruh anggota keluarga. Pagi hari untuk anak belajar dan bermain, siang untuk ibu mencari inspirasi atau me-time, malam untuk ayah bersantai. Satu device mampu memenuhi berbagai momen sepanjang hari.

Dukungan sertifikasi IP52 membuat Moto Pad 60 Lite tahan percikan air dan debu, cukup durable untuk penggunaan harian yang intens oleh berbagai anggota keluarga. Dari tangan anak-anak yang masih belajar memegang gadget, hingga dibawa mobile ke berbagai ruangan dan situasi.

Keamanan data keluarga terjaga berkat Android 15 yang upgradable ke Android 16 dan 2 tahun security patch. Software yang selalu up-to-date berarti akses ke aplikasi streaming terbaru, fitur keamanan terkini, dan performa yang tidak menurun seiring waktu.

Portabilitas tablet ini mendukung konsep shared device, membuatnya mudah dipindahkan dari ruang keluarga ke kamar, dari dalam rumah ke taman, bahkan dibawa saat road trip keluarga. Dengan baterai 9.5 jam streaming, satu kali charge cukup untuk mendukung penggunaan bergantian sepanjang hari.

Moto Pad 60 Lite juga dilengkapi fitur pintar seperti Smart Connect dan PC Mode yang memungkinkan tablet terhubung ke laptop atau smartphone untuk pengalaman penggunaan yang lebih fleksibel. Pengguna dapat menampilkan konten ke layar yang lebih besar dengan mudah.

Moto Pad 60 Lite ini menawarkan keseimbangan antara ukuran layar dan portabilitas. Layar 10.1 inci dengan resolusi Hi-Res 1200P memberikan kualitas visual yang memadai untuk konsumsi konten harian.

Moto Pad 60 Lite kini sudah tersedia di channel e-commerce favorit dengan harga Rp1,839,000. Kehadiran perangkat ini memperkaya pilihan tablet di pasar Indonesia yang semakin kompetitif, khususnya untuk segmen keluarga yang membutuhkan perangkat hiburan serbaguna.

Dengan desain ringkas, daya tahan maksimal, dan fitur lengkap untuk memenuhi kebutuhan entertainment seluruh anggota keluarga, Moto Pad 60 Lite memposisikan diri sebagai ruang hiburan serbaguna yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun. (Icha)

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

0

Telko.id – Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti peran penting perangkat wearable dalam pencegahan, pemantauan, dan perawatan diabetes di era kesehatan digital.

Seiring meningkatnya jumlah penderita diabetes secara global maupun di Asia, smartwatch, fitness tracker, dan Continuous Glucose Monitor (CGM) kini menjadi bagian penting dari kesehatan harian.

Studi internasional menunjukkan bahwa pemantauan real-time melalui perangkat medis seperti CGM tidak hanya membantu menjaga kestabilan glukosa darah, tetapi juga memberikan peluang bagi pasien diabetes tipe 2 untuk mencapai metabolic remission.

Di Asia, adopsi teknologi dalam manajemen penyakit kronis meningkat pesat, membawa harapan baru dalam upaya pencegahan dan pengendalian diabetes.

Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) Diabetes Atlas 2024, lebih dari 240 juta penduduk Asia hidup dengan diabetes, dan angka tersebut diproyeksikan melampaui 300 juta pada 2045.

Data IDF juga menunjukkan bahwa diabetes di Indonesia untuk orang dewasa usia 20-79 tahun mencapai 11,3%, dengan estimasi jumlah penderita sekitar 20.426.400 orang.

Strategi Harian dengan Dukungan Wearable

Penelitian medis menunjukkan bahwa pada fase awal diabetes tipe 2, pengendalian pola makan, aktivitas fisik rutin, serta manajemen berat badan dapat mendukung potensi remisi. Perangkat wearable berperan nyata dalam ketiga pilar ini melalui berbagai fitur yang terintegrasi.

Content image for article: Garmin Manfaatkan Data Wearable untuk Pengendalian Diabetes Personal

Garmin Venu 4 menghadirkan fitur Lifestyle Logging yang memungkinkan pengguna mencatat perilaku harian seperti konsumsi alkohol atau kafein, lalu melihat bagaimana kebiasaan tersebut memengaruhi data biometrik tubuh.

Fitur ini membantu pengendalian pola makan dengan memberikan insight tentang hubungan antara konsumsi makanan dan kondisi kesehatan.

Berbagai studi menunjukkan bahwa umpan balik real-time dari fitness tracker dapat meningkatkan konsistensi olahraga, salah satu cara paling efektif untuk menurunkan risiko diabetes tipe 2.

Smart scale Garmin Index S2 mampu sinkron otomatis ke aplikasi Garmin Connect, membantu pemantauan berat badan dan komposisi tubuh dalam jangka panjang.

Integrasi Teknologi untuk Pengendalian Diabetes Modern

Dengan perkembangan integrasi data kesehatan, masyarakat kini dapat berperan lebih aktif dalam mengelola kondisi kesehatannya. Garmin Health bekerja sama dengan berbagai mitra teknologi kesehatan global untuk mendukung metode pemantauan glukosa dan manajemen metabolik yang lebih canggih.

Pengguna dapat memantau kadar glukosa melalui perangkat Dexcom dan menampilkannya langsung pada smartwatch Garmin menggunakan aplikasi Dexcom Connect IQ. Integrasi ini membantu pengguna melihat tren glukosa saat bekerja, beraktivitas sehari-hari, atau berolahraga.

Namun, aplikasi Dexcom pada Connect IQ hanya berfungsi sebagai tampilan sekunder dari data yang berasal dari sistem Dexcom CGM dan hanya untuk tujuan pemantauan pasif.

Content image for article: Garmin Manfaatkan Data Wearable untuk Pengendalian Diabetes Personal

Kolaborasi Garmin Health dengan Twin Health memperlihatkan bagaimana data smartwatch, termasuk heart rate variability, kualitas tidur, dan aktivitas, dapat digabungkan dengan AI untuk memberikan rekomendasi kesehatan yang terpersonalisasi.

Studi klinis menunjukkan lebih dari 70% peserta dengan diabetes tipe 2 berhasil meningkatkan kontrol glukosa melalui pendekatan ini.

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Diabetes Science and Technology menunjukkan bahwa data dari smartwatch non-medis seperti Garmin dapat digunakan bersama model machine learning pihak ketiga untuk memprediksi risiko hipoglikemia malam hari.

Data detak jantung dan tidur digunakan untuk mendeteksi pola abnormal lebih awal, memberikan nilai klinis penting bagi pasien diabetes.

Garmin Health mendukung solusi kesehatan digital melalui Garmin Health Ecosystem, yang menggabungkan portofolio produk Garmin dan layanan integrasi datanya.

Melalui Garmin Health API dan SDK, berbagai organisasi dapat menerima data biometrik real-time atau historis dengan tingkat detail yang dapat disesuaikan sesuai kebijakan privasi masing-masing.

Dari analisis metabolik berbasis AI hingga integrasi pemantauan glukosa, kolaborator Garmin Health terus mendorong inovasi dalam manajemen diabetes.

Penggabungan data dari smartwatch, perangkat medis, dan solusi kesehatan digital memungkinkan pemantauan yang lebih akurat, perawatan yang lebih cepat, dan potensi remisi yang semakin nyata.

Seiring berkembangnya kolaborasi klinis dan integrasi data, perangkat wearable pintar akan menjadi jembatan penting antara sistem layanan kesehatan dan kesehatan pribadi, mendukung visi Garmin untuk “melindungi hidup melalui data.” (Icha)

4 Tim Esports Indonesia Siap Berlaga di Grand Final APAC Predator League 2026

0

Telko.id – Acer Indonesia secara resmi mengumumkan empat tim esports terbaik yang akan mewakili Indonesia di ajang Grand Final APAC Predator League 2026.

Kompetisi puncak regional tersebut akan berlangsung pada 11-12 Januari 2026 di New Delhi, India, dengan total hadiah mencapai Rp 6,6 miliar.

Keempat tim tersebut adalah RRQ dan BOOM Esports dari kategori Valorant, serta Rekonix dan Veroja dari kategori DOTA 2.

Mereka berhasil meraih gelar juara nasional setelah melalui pertarungan intens selama dua hari di Mall Artha Gading, Jakarta. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata perkembangan ekosistem esports Indonesia yang semakin matang.

Leny Ng, President Director Acer Indonesia, menyatakan komitmen perusahaan dalam mendukung pertumbuhan esports nasional.

“Asia Pacific Predator League merupakan wujud nyata komitmen Acer dalam mendukung pertumbuhan ekosistem esports nasional. Kami bangga melihat semangat, kerja keras, dan sportivitas luar biasa dari para tim yang bertanding,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Telko.id.

Lebih lanjut Leny Ng menambahkan harapannya agar para perwakilan Indonesia dapat memberikan penampilan terbaik di Grand Final mendatang serta membawa nama baik bangsa ke panggung internasional.

Pernyataan ini sekaligus menegaskan posisi Acer sebagai salah satu pendukung utama perkembangan gaming di Indonesia.

Kompetisi Indonesian Finals: Road to APAC Predator League 2026 tahun ini menampilkan persaingan sengit antar tim esports terbaik Tanah Air.

Ribuan penggemar esports hadir langsung di Mall Artha Gading maupun menyaksikan secara daring melalui kanal YouTube Predator Gaming Indonesia.

Antusiasme masyarakat terhadap ajang ini menunjukkan semakin besarnya minat terhadap industri esports di Indonesia.

Pada kategori Valorant, laga final menghadirkan duel penuh strategi antara tim BOOM Esport dan Nemesis. Pertandingan berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan BOOM Esports.

Pertarungan antara dua tim terbaik ini menjadi salah satu laga paling menegangkan sepanjang turnamen, menunjukkan kualitas kompetisi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Keikutsertaan RRQ dalam kategori Valorant menjadi bentuk apresiasi Predator Gaming atas konsistensi dan rekam jejak tim tersebut di kancah esports nasional maupun Asia Pasifik.

Posisi RRQ sebagai salah satu tim paling kompetitif di kawasan ini memberikan harapan besar bagi performa Indonesia di ajang internasional mendatang.

Sementara di kategori DOTA 2, tim Veroja dan Rekonix menunjukkan persaingan yang ketat pada laga final. Veroja berhasil mendominasi di babak awal, namun Rekonix bangkit dengan menyamakan kedudukan di babak kedua.

Penampilan solid dan strategi agresif dari Rekonix akhirnya menutup turnamen pada babak ketiga dengan kemenangan.

Selain pertandingan utama untuk Valorant dan DOTA 2, Acer Indonesia juga menghadirkan berbagai kegiatan interaktif bagi pengunjung.

Tahun ini, Acer menambah Tekken 8 sebagai bagian dari Exhibition Tournament dalam rangkaian Indonesian Series: Road to APAC Predator League 2026. Inovasi ini menunjukkan komitmen Acer dalam terus mengembangkan variasi kompetisi gaming.

Dalam pertandingan final Tekken 8, Gazhilla keluar sebagai juara nasional setelah menumbangkan SHARKKU yang menempati posisi runner-up.

Keberhasilan penyelenggaraan turnamen exhibition ini membuka peluang bagi pengembangan cabang esports fighting game di Indonesia.

Sebagai bentuk apresiasi, para pemenang nasional menerima total hadiah uang tunai senilai Rp 250 juta. Hadiah ini dibagikan kepada juara dari empat kategori kompetisi yaitu Valorant, DOTA 2, Tekken 8, dan Cosplay Competition.

Besarnya hadiah mencerminkan seriusnya Acer dalam mendukung perkembangan atlet esports Indonesia.

Komitmen Acer dalam membangun ekosistem esports nasional sejalan dengan perkembangan industri gaming Indonesia yang semakin pesat.

Seperti yang pernah dilaporkan sebelumnya oleh Telko.id, Acer konsisten menyelenggarakan kompetisi tingkat nasional untuk mencari bakat-bakat terbaik esports Indonesia.

Perkembangan esports Indonesia juga didukung oleh berbagai pihak, termasuk institusi keuangan seperti yang ditunjukkan oleh program myBCA Esports Academy yang fokus pada regenerasi atlet esports.

Sinergi antara perusahaan teknologi dan institusi finansial ini semakin memperkuat fondasi industri gaming nasional.

Tak hanya itu, operator telekomunikasi juga turut berperan aktif dalam pengembangan esports. Seperti Axis yang menggandeng Ultimo Hombre untuk menyelenggarakan kompetisi esports di seluruh Indonesia.

Kolaborasi multipihak ini menunjukkan bahwa esports telah menjadi industri yang diakui dan didukung secara luas.

Grand Final APAC Predator League 2026 di New Delhi, India akan menjadi ajang pembuktian bagi tim-tim esports Indonesia. Dengan pengalaman bertanding di tingkat regional dan dukungan dari berbagai pihak, keempat tim diharapkan dapat menunjukkan performa terbaik dan bersaing dengan tim-tim terbaik dari negara Asia Pasifik lainnya. (Icha)

Acer ED270U : Monitor Gaming Lengkung Hadirkan Pengalaman Gaming Paling Impresif

0

Telko.id – Bagi seorang gamer, layar bukan hanya jendela untuk melihat dunia virtual saja. Tapi menjadi portal utama yang dapat menentukan seberapa nyata pengalaman bermain yang dirasakan.

Dari pantulan cahaya di medan perang hingga detail kecil milik wajah karakter, kualitas tampilan layar pun dapat menjadi pembeda untuk kemenangan dan kekalahan.

Monitor Gaming ED270U hadir dengan layar sebesar 27 inch yang dirancang untuk menghadirkan perpaduan antara performa cepat dan visual memukau.

Layar lengkung 1500R, resolusi WQHD (2560×1440), refresh rate hingga 170 Hz, sertaresponse time 1 ms. Monitor ini bukan sekadar alat tapi mendukung pengalamangaming yang impresif.

Dalam review ini, kita akan mengulas seperti apa rasanya menggunakan Monitor Gaming Acer ED270U dalam berbagai situasi gaming seperti pertempuran sengit di Call of Duty, balapan di Forza Horizon 5, hingga petualangan epik di Elden Ring.

Desain Lengkung Yang Luas dan Siap Membuat Anda Terpukau

Melihat Monitor Gaming ED270U, kesan pertama yang muncul adalah immersive.Lengkungannya yang memiliki radius 1500R dan dirancang untuk mengikuti konturalami pandangan manusia.

Efeknya? Layar terasa membungkus mata, membuat gamer lebih tenggelam dalam dunia permainan.

Desainnya sudah Zero Frame, bezel tipis yang membuat layar terasa lebih luas. Saat digunakan dalam setup multi-monitor, hampir tidak terlihat batas antara layar satu dan lainnya.

Sangat cocok untuk gen tertentu seperti simulasi penerbangan, balapan, atau mereka yang gemar streaming sambil melakukan aktivitas multitasking.

Bagian dudukannya juga cukup ergonomis, memungkinkan kemiringan hingga -5°sampai 20°. Meski tidak mendukung fitur height adjustment, Acer memberikan opsiVESA mount 100x100mm, jadi dapat menyesuaikan dengan lengan monitor eksternal untuk setup yang terasa profesional.

Secara estetika, Monitor Gaming Acer ED270U sudah tampil elegan. Garis lengkungnya memberikan kesan modern yang tidak berlebihan, cocok hadir di meja gamer ataupun ruang kerja minimalis.

Kualitas Visual: Detail Tajam dan Warna Hidup

Dengan resolusi 2560×1440 (QHD), Monitor Gaming Acer ED270U menawarkan peningkatan signifikan dari monitor Full HD biasa. Detail tekstur dan ketajaman gambarmeningkat tajam.

Misalnya, saat memainkan game Elden Ring, setiap serpihan batu, dedaunan, dan pantulan cahaya di baju zirah karakter terlihat begitu nyata. Dalam game PUBG: Battlegrounds, kamu bisa melihat musuh dari jarak jauh dengan jelas tanpa kehilangan detail.

Panel IPS nya juga memastikan warna tetap konsisten meskipun dilihat dari sudut 178°. Tidak ada perubahan warna mencolok ketika kamu melihat layar dari posisi miring, sesuatu hal yang penting bagi gamer yang sering bergerak di depan layar besar.

Monitor Gaming Acer ED270U memiliki cakupan warna mencapai 99% sRGB yang menghasilkan warna vivid namun tetap akurat. Warna kulit dari karakter terlihat alami, efek api dan ledakan tampak dinamis, dan suasana gelap dalam game horor terasa dalam tanpa kehilangan detail bayangan.

Kontras 100.000.000:1 (dengan dukungan Acer Adaptive Contrast Management) menambah kedalaman gambar.

DalamCyberpunk 2077, misalnya, perbedaan antara lampu neon yang menyala di malam haridan bayangan gang kota terlihat tajam, membuat suasana dunia futuristik semakin hidup.

Performa visual cepat adalah kunci utama dalam dunia gaming kompetitif. Dengan refresh rate hingga 170 Hz, Monitor Gaming Acer ED270U menampilkan hingga 170frame per detik yang artinya setiap gerakan, animasi, atau transisi terlihat super halus dan natural.

Dalam game Valorant atau CS2, di mana sepersekian detik bisa menentukan hidup atau mati, perbedaan antara 60 Hz dan 170 Hz terasa luar biasa.Gerakan kursor terasa ringan, tracking musuh lebih akurat, dan tembakan lebih presisi.

Didukung oleh response time 1ms (G-to-G), monitor ini juga menghilangkan ghosting (bayangan gambar tertinggal). Setiap gerakan kamera cepat terasa langsung dan tajam. Ini membuatnya ideal untuk game FPS, racing, atau action yang mengandalkan reaksi cepat.

Sertifikasi AMD FreeSync™: Bebas Stuttering dan Screen Tearing

Masalah klasik dalam gaming adalah “screen tearing”, dimana gambar terlihat terbelah karena ketidaksinkronan antara GPU dan monitor. Monitor Gaming Acer ED270U mengatasi masalah ini dengan fitur AMD FreeSync™.

Teknologi ini menyesuaikan refresh rate layar dengan output frame GPU secara dinamis. Saat frame rate game menurun, layar ikut menyesuaikan, menjaga tampilan tetap mulus dan bebas patah-patah.

Dalam Forza Horizon 5, misalnya, perubahan kecepatan dari 200 km/jamke 50 km/jam di tikungan tidak menyebabkan tearing sama sekali. Semuanya berjalan stabil dan halus.

Kenyamanan Jangka Panjang dengan teknologi Acer VisionCare™

Acer memahami bahwa gamer sering menghabiskan waktu lama di depan layar, terutama saat sesi grinding, rank push, atau raiding. Karena itu, Monitor Gaming AcerED270U dilengkapi Acer VisionCare™ Technology, yang terdiri dari:

● BlueLight Shield™ : mengurangi emisi cahaya biru berbahaya agar mata tidakcepat lelah.

● Flicker-Free : menghilangkan kedipan layar yang bisa menyebabkan sakit kepalaatau stres visual.

● ComfyView & Low Dimming : mencegah pantulan cahaya berlebih danmenyesuaikan kecerahan di ruangan gelap. Dengan fitur ini, bermain 6–8 jam nonstop pun terasa nyaman tanpa rasa perih di mata.

Monitor ini juga sudah dilengkapi speaker stereo 2W x 2, cukup untuk kebutuhan dasar seperti bermain MOBA, RPG, atau menonton film ringan.

Untuk gamer profesional, tentu headset atau speaker eksternal tetap disarankan. Namun adanya speaker bawaan memberi nilai tambah praktis, terutama untuk setup minimalis.

Berikut adalah beberapa pengalaman kami ketika menggunakan Monitor Gaming AcerED270U untuk bermain beberapa gim dengan genre yang berbeda.

1. FPS dan e-Sports (Valorant)

Dalam game kompetitif cepat seperti Valorant, Monitor Gaming Acer ED270U menunjukkan kehebatannya. Response time 1ms dan refresh rate 170 Hz memberikan sensasi seperti layar “terhubung langsung dengan tangan”. Setiap gerakan mouseterasa instan, tanpa jeda, dan bebas ghosting.

2. Racing Game (Forza Horizon 5, F1: 2023)

Kelebihan layar lengkung 1500R benar-benar terasa di sini. Lengkungan layarmenciptakan sensasi ruang tiga dimensi yang nyata. Saat melaju di sirkuitSpa-Francorchamps atau melintasi padang pasir Meksiko, kamu akan merasa seperti berada di kokpit mobil sungguhan. Gerakan cepat mobil terlihat mulus tanpa tearing, dan efek cahaya matahari di kap mobil tampak alami berkat kontras tinggi.

3. Action RPG & Open World (Elden Ring, The Witcher 3, Cyberpunk 2077)

Game dengan dunia luas sangat diuntungkan dari resolusi WQHD dan warna akuratdari Monitor Gaming Acer ED270U. Dalam Elden Ring, pemandangan kastil di kejauhan tampak tajam, efek partikel sihir berkilau indah, dan suasana kabut terasa misterius. Dengan panel IPS dan sertifikasi VESA Display HDR400, kamu bisa menikmati setiapmomen tanpa kehilangan kedalaman warna atau detail gelap di area shadow.

4. Game Simulator (Microsoft Flight Simulator, ETS2)

Lengkungan 1500R memberikan efek panorama alami. Saat menerbangkan pesawat di Flight Simulator, pandangan cockpit terasa menyeluruh, membuat pengalaman bermain semakin realistis. Monitor ini juga cocok digunakan dalam setup triple-monitor, berkat desain Zero Frame yang hampir tanpa batas antar layar.

KesimpulanMonitor Gaming Acer ED270U bukan sekadar monitor gaming. Tapi membuat pengalaman yang memanjakan mata dan mempercepat reaksi.

Dengan layar lengkungWQHD, refresh rate 170 Hz, dan response time 1 ms, monitor ini memberikan keseimbangan ideal antara visual sinematik dan performa cepat.

Monitor Gaming Acer ED270U dibanderol dengan harga Rp 3.000.000. Acer juga memberikan garansi 3 tahun untuk panel, service, dan spare part, serta tambahan 1 tahun Accidental Damage Protection (ADP), melindungi dari insiden seperti jatuh, tumpahan air, atau korsleting listrik.

Garansi sebesar ini memberi rasa aman luar biasa,terutama bagi gamer yang ingin investasi jangka panjang.

Kemudian terdapat garansion-site selama 3 tahun untuk pembelian desktop gaming dan semua laptop Predator.

SoftBank Cetak Laba Ganda Berkat Lonjakan Valuasi OpenAI

Telko.id – SoftBank Group telah mengumumkan, laba bersih perusahaan kuartal II-2025 dua kali lipat daripada laba periode sebelumnya. Kenaikan ini bersumber dari peningkatan valuasi investasi perusahaan pada OpenAI, pembuat teknologi ChatGPT yang terus mengalami pertumbuhan pesar tahun ini.

Keberhasilan SoftBank ini menegaskan betapa strategisnya keputusan CEO Masayoshi Son, untuk mengalokasikan investasi besar-besaran ke OpenAI. Saham dan aset terkait akal imitasi (AI) OpenAI mencetak lonjakan nilai signifikan, sehingga memberikan dorongan kuat pada kinerja keuangan SoftBank di paruh II tahun ini.

Melansir dari IDN Times, SoftBank Group mengumumkan, laba bersih kuartal II lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Itu berkat lonjakan valuasi OpenAI dari sekitar $300 miliar (sekitar Rp 5 kuadriliun) pada Maret 2025 menjadi $500 miliar (sekitar Rp8,3 kuadriliun) di Oktober 2025.

SoftBank menegaskan, kontribusi OpenAI terhadap keuntungan mereka mencapai 2,16 triliun yen (sekitar Rp 233,8 triliun) dalam periode Juli-September 2025.

Baca juga:

“Saya yakin OpenAI akan menjadi perusahaan paling berharga di dunia,” kata Masayoshi Son, CEO SoftBank, dalam pernyataannya melansir dari CNBC.

Keputusan SoftBank untuk menginvestasikan dana lebih dari $ 30 miliar (sekitar Rp500,8 tiliun) pada OpenAI terbukti berbuah manis di tengah tren teknologi AI tahun ini.

SoftBank juga mengumumkan penjualan seluruh saham mereka di Nvidia, menghasilkan keuntungan sebesar $ 5,8 miliar (sekitar Rp 96,8 triliun) untuk mendukung strategi investasi di bidang AI. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mengumpulkan dana investasi tambahan, termasuk penerbitan obligasi dan pinjaman, secara total mencapai $15 miliar (sekitar Rp 250,4 triliun) dalam mendukung pengembangan ekosistem AI global.

Masayoshi Son kembali menegaskan keyakinannya bahwa investasi pada OpenAI akan membawa SoftBank menuju era AI super dan menjadikannya pemain utama industri teknologi. Selain mengandalkan OpenAI, SoftBank telah mengakuisisi beberapa perusahaan strategis di bidang hardware AI, seperti Arm dan Ampere, guna memperkuat portofolio teknologi perusahaan.

OpenAI sendiri, menurut CEO OpenAI, Sam Altman, akan mencapai pendapatan lebih dari $20 miliar (sekitar Rp333,9 triliun) tahun ini dan diperkirakan mampu menghasilkan ratusan miliar dolar pada 2030.

Sora 2 OpenAI Disalahgunakan untuk Video Bullying di Medsos

Telko.id – Peluncuran Sora 2, sebuah model akal imitasi (AI) seperti sebuah pisau bermata dua di jagat digital. Produk OpenAI itu menunjukkan level baru teknologi kecerdasan lantaran mampu menghasilkan video dari instruksi teks. Namun, pemakaiannya ternyata melewati batas norma dan membuat konten perundungan bermunculan.

Analis teknologi dari Digital Trends, Moinak Pal, membedah dampak video AI yang membanjiri dunia maya belakangan ini. Dia tergerak oleh pernyataan Chief Executive Officer Netflix Ted Sarandos yang membanggakan kehebatan AI untuk membantu orang. Pernyataan itu dianggap mengesampingkan dampak buruk fitur pintar.

Aplikasi Sora 2, kata dia, dimanfaatkan untuk membuat kontek bully. “Alat pembuat video baru milik OpenAI digunakan untuk memproduksi konten paling jelek. Orang-orang membuat video rasis di seluruh media sosial,” katanya dikutip dari ulasan Digital Trends pada Jumat, 14 November 2025.

Selain soal rasisme, sebagian konten buatan Sora AI juga menjurus ke fat-shaming atau penghinaan yang menargetkan individu berdasarkan berat badan. Video rekayasa AI itu menyebar dengan cepat dan menjadi bahan cemoohan banyak orang.

Sora 2 dirancang dengan kebijakan yang melarang konten kebencian atau pelecehan. Namun, kata Moinak, kenyataannya video fat-shaming tetap berhasil lolos dari filter yang diterapkan oleh OpenAI.

Baca juga:

Banyak pengguna menemukan cara untuk memanipulasi prompt atau perintah teks yang dimasukkan. Cara itu membuat mereka menghasilkan konten yang melanggar kebijakan tanpa terdeteksi sistem AI.

Fenomena ini menunjukkan adanya celah etika yang besar dalam implementasi teknologi AI mutakhir. Kebijakan yang ketat tidak selalu mampu menghentikan niat jahat pengguna.

Kemampuan Sora untuk menciptakan video yang sangat realistis menambah pemicu masalah ini. Video yang dihasilkan seringkali disalahpahami sebagai konten otentik.

Ketika salah satu video menjadi viral, belasan pengguna lain terdorong membuat versi sendiri demi mendapatkan perhatian publik.

OpenAI kini menghadapi tantangan besar untuk menyeimbangkan antara inovasi teknologi dan tanggung jawab sosial. Perusahaan dan regulator seharusnya dapat mengatasi penyalahgunaan platform mereka secara lebih efektif dan segera.

Perilisan Sora AI juga belakangan menimbulkan kekhawatiran baru soal lemahnya deteksi manipulasi konten alias deepfake. Aplikasi video itu terbukti mampu menghasilkan video palsu yang tampak sangat realistis, termasuk meniru wajah tokoh terkenal seperti Martin Luther King Jr., Michael Jackson, Bryan Cranston, serta karakter populer dengan hak cipta seperti SpongeBob dan Pikachu.

Meski OpenAI memberi pemahaman bahwa konten dalam aplikasi itu tidak nyata, video yang dihasilkan tetap mudah beredar luas di media sosial tanpa tanda air buatan AI. Kondisi ini menunjukkan lemahnya sistem pelabelan konten, termasuk C2PA authentication, mekanisme yang diklaim mampu membedakan konten asli dari yang dihasilkan AI.

Sistem C2PA, yang juga dikenal sebagai content credentials, merupakan sistem metadata yang digagas oleh Adobe untuk menempelkan informasi tentang waktu dan cara suatu gambar, video atau audio dibuat atau diubah. OpenAI termasuk dalam komiter pengarah Coalition for Content Provenance and Authenticity (C2PA), yang bekerja sama dengan Conteng Authenticity Initiative (CAI). Namun, tanda pengenal digital itu nyaris tidak terlihat oleh publik.

FORWAT Fun Run 2025: Tukar Sampah Elektronik Jadi Aksi Nyata

0

Telko.id – Forum Wartawan Teknologi Indonesia (FORWAT) menggelar Fun Run 2025 pada 16 November 2025 di Parle Senayan, Jakarta.

Acara bertema “Run Together for Connectivity and Sustainability” ini tidak hanya fokus pada aktivitas lari, tetapi juga menjadi wadah aksi nyata pengumpulan dan penukaran sampah elektronik (e-waste).

Ratusan peserta dari kalangan jurnalis teknologi, pelaku industri, dan regulator turut serta dalam inisiatif keberlanjutan ini.

Ketua Umum FORWAT, Danang Arradian, menegaskan event ini dirancang untuk mengangkat isu e-waste yang dinilai relevan namun belum banyak dibahas.

“Event ini tidak hanya ingin mengajak untuk hidup sehat dengan cara berlari tetapi kami juga ingin membuat event yang relate aktivitas kami sebagai forum wartawan teknologi. Nah, isu e-waste ini ternyata sangat relevan, tapi belum banyak dibahas,” ungkap Danang.

Ia menambahkan, volume sampah elektronik di Indonesia pada 2021 mencapai 2 juta ton, namun yang baru bisa diolah masih di bawah 20%.

Fokus utama FORWAT Fun Run 2025 adalah pengumpulan dan pengelolaan sampah elektronik seperti ponsel lama, baterai, charger rusak, dan keyboard mini.

Sampah-sampah ini sering berakhir di tempat pembuangan biasa dan mencemari lingkungan karena mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, timbal, dan kadmium.

Di sisi lain, e-waste juga mengandung material berharga seperti emas dan tembaga yang dapat didaur ulang.

Untuk memastikan limbah diproses secara bertanggung jawab, FORWAT bekerja sama dengan e-WasteRJ, lembaga nirlaba daur ulang limbah B3.

Setiap peserta yang menyerahkan e-waste mendapatkan voucher belanja sebagai bentuk apresiasi partisipasi aktif. Inisiatif ini sejalan dengan program daur ulang lainnya di industri teknologi.

Content image for article: FORWAT Fun Run 2025: Tukar Sampah Elektronik Jadi Aksi Nyata

R Anugrah, GM Marketing MyRepublic Indonesia, mengapresiasi inisiatif FORWAT yang merangkul komunitas jurnalis teknologi sekaligus mendorong kesadaran keberlanjutan dalam perkembangan digital.

“MyRepublic Indonesia bangga menjadi bagian dari gerakan positif ini dan mendukung penuh upaya bersama untuk menghadirkan ekosistem digital yang lebih bertanggung jawab dan ramah lingkungan,” ucap R Anugrah.

Dukungan juga datang dari Deputy CEO Erajaya, Hasan Aula, yang menilai acara ini tidak hanya mengajak masyarakat hidup aktif tetapi juga meningkatkan kepedulian terhadap isu keberlanjutan.

“Melalui kolaborasi seperti ini, kami berharap semakin banyak pihak yang tersadarkan akan pentingnya penanganan e-waste yang tepat, sehingga konektivitas dan inovasi dapat terus berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan,” ungkap Hasan Aula.

PT Jala Lintas Media (JLM) sebagai penyedia layanan ICT turut mendukung gaya hidup urban generasi digital. Victor Irianto, Pendiri dan CEO JLM Group, menyatakan komitmen perusahaan untuk membangun kemitraan yang sehat dan berkelanjutan.

“Kami terus menjalin berbagai kolaborasi strategis, termasuk dengan FORWAT, yang menjadi salah satu mitra penting dalam ekosistem kami,” ujar Victor.

LocknLock Indonesia melalui Artini Asputri, PR & Marketing Manager, menyampaikan kebanggaan menjadi bagian event ini. Perusahaan tersebut dikenal dengan komitmen terhadap lingkungan melalui kampanye #BawaTumblerSendiri.

PT Chery Sales Indonesia mengapresiasi langkah konkret FORWAT dalam mengangkat isu e-waste. Rifkie Setiawan, Head of Brand Department, menegaskan hal ini sejalan dengan DNA perusahaan yang berfokus pada sustainability dan future mobility.

“Chery Group berkomitmen penuh pada prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) yang diwujudkan melalui berbagai lini kendaraan kami, termasuk kendaraan berteknologi CSH (Chery Super Hybrid) dan EV,” ujar Rifkie.

Komitmen serupa disampaikan Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID). Perusahaan tersebut mendukung mobilitas bersih sebagai bagian dari gaya hidup berkelanjutan.

“Melalui kendaraan listrik dan hibrida, Hyundai terus mendorong gaya hidup hijau yang sehat bagi masyarakat,” tegas Fransiscus.

FORWAT Fun Run 2025 menempuh rute sejauh 6,5 KM, dimulai dari Parle Senayan Park melalui Jl Gerbang Pemuda, Jl Asia Afrika, Jl Jend Sudirman, Jl Jend Gatot Subroto, dan finish kembali di lokasi awal.

Acara ini mendapat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup, Mastel, Indosat Ooredoo Hutchison, Asuransi Astra, Shopee, Amazfit, Biznet, Indofood, Halodoc, serta sejumlah PR Agency.

Danang Arradian menutup pernyataannya dengan pesan kuat tentang kolaborasi olahraga dan pelestarian bumi.

“Kami percaya bahwa semangat berolahraga dan semangat menjaga bumi harus berjalan beriringan. E-waste adalah isu besar yang sering terabaikan. Melalui event lari ini, kami ingin menciptakan platform yang sederhana namun berdampak, mengubah kebiasaan membuang menjadi kebiasaan mendaur ulang, satu langkah lari pada satu waktu,” pungkas Danang.

Inisiatif ini menunjukkan bahwa penanganan e-waste memerlukan solusi terintegrasi, termasuk pendekatan teknologi. (Icha)

Indosat Gelar AI Day untuk Pendidikan Tinggi, Targetkan 2 Juta Talenta AI

0

Telko.id – Indosat Ooredoo Hutchison kembali menggelar Indonesia AI Day dengan fokus baru pada transformasi pendidikan tinggi melalui teknologi kecerdasan buatan.

Acara bertajuk Indonesia AI Day for Higher Education ini digelar pada 18 November 2025 di JW Marriott Hotel Jakarta, menghadirkan lebih dari 60 universitas, pakar global, dan mitra teknologi internasional.

Muhammad Buldansyah, Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendorong digitalisasi sektor pendidikan.

“Indonesia membutuhkan AI-enabled talent dalam jumlah luar biasa besar. Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, perguruan tinggi harus siap menyiapkan generasi yang kompeten dalam teknologi dan AI,” ujarnya.

Buldansyah menjelaskan dua tantangan fundamental yang mendasari fokus Indosat pada pendidikan tinggi.

Pertama, kebutuhan sumber daya manusia berbasis AI yang masif untuk bersaing secara global. Kedua, keterbatasan metode pendidikan konvensional dalam memenuhi tuntutan era digital.

“Tidak mungkin menghasilkan talenta AI melalui pendekatan tradisional. Kampus memerlukan infrastruktur digital, superstruktur AI, dan ekosistem pembelajaran cerdas,” tegas Buldansyah.

Indosat hadir dengan menyediakan layanan lengkap mulai dari infrastruktur AI cloud, smart classroom, sistem administrasi digital, connectivity antar kampus, hingga solusi surveillance.

Saati ini, lebih dari 130 kampus di Indonesia telah menggunakan berbagai layanan digital Indosat. Beberapa universitas bahkan sudah menerapkan solusi AI untuk proses onboarding mahasiswa dan manajemen kampus. Angka ini menunjukkan potensi besar adopsi teknologi di sektor pendidikan tinggi.

Solusi Terjangkau Berbasis Sharing Infrastructure

Menjawab tantangan biaya tinggi dalam digitalisasi kampus, Indosat menghadirkan konsep shared infrastructure. Melalui pendekatan ini, kampus dapat mengakses teknologi mutakhir tanpa perlu investasi besar di awal.

“Kampus tidak perlu investasi besar-besaran. Kami menyediakan AI cloud yang bisa dipakai dalam skala kecil, besar, atau fluktuatif. Jika universitas hanya membutuhkan komputasi besar saat penerimaan mahasiswa baru, mereka bisa menyesuaikan kapasitas sesuai kebutuhan,” jelas Buldansyah.

Indosat bahkan menyediakan free token GPU bagi kampus yang ingin mencoba platform AI mereka. Model bisnis ini memungkinkan universitas skala kecil mengadopsi teknologi setara kampus besar tanpa beban finansial berat. Pendekatan serupa juga diterapkan dalam berbagai solusi AI untuk industri lainnya.

Buldansyah mencontohkan fluktuasi kebutuhan komputasi di lingkungan kampus. “Saat penerimaan mahasiswa baru, load sistem luar biasa tinggi. Namun 11 bulan berikutnya mungkin tidak terpakai. Dengan solusi kami, kampus hanya bayar sesuai pemakaian,” tambahnya.

Jawaban untuk Kesenjangan Kampus Besar dan Daerah

Buldansyah secara khusus menyoroti kesenjangan kualitas pendidikan antara kampus besar dan kampus daerah. “Kampus kecil sering kesulitan mengadopsi teknologi karena dana terbatas. Indosat hadir agar semua universitas bisa naik kelas tanpa harus investasi besar,” ungkapnya.

Indosat secara aktif mendampingi kampus-kampus berkembang, termasuk STAIN, IAIN, hingga UIN, untuk membangun roadmap digital menuju universitas berbasis teknologi. Pendampingan ini mencakup aspek kemampuan spending, kualitas dosen, dan kesiapan mahasiswa.

“Kami mengikuti progres mereka dari tidak punya apa-apa hingga menjadi UIN. Cara kami mendampingi disesuaikan dengan perkembangan masing-masing kampus,” kata Buldansyah mengenai pendekatan personalisasi yang diterapkan.

Komitmen ini sejalan dengan berbagai inisiatif transformasi digital di sektor pendidikan, termasuk penggunaan perangkat teknologi modern untuk mendukung proses belajar mengajar.

Financial Services dan Supply Chain Dominan Penggunaan AI

Hingga tahun ini, Indosat melayani lebih dari 5.000 pelanggan enterprise dengan sektor financial services dan supply chain menjadi pengguna terbesar solusi AI. Sektor perbankan memberikan kontribusi revenue terbesar karena kompleksitas kebutuhan regulasi, compliance, dan analisis data.

“Banking nomor satu dalam hal kemampuan finansial dan kebutuhan teknologi. Berikutnya supply chain dengan populasi pengguna terbesar secara volume industri,” jelas Buldansyah.

Sektor pendidikan diproyeksikan masuk dalam lima besar pengguna AI dalam beberapa tahun mendatang seiring meningkatnya kebutuhan digitalisasi kampus. Transformasi ini juga didukung oleh berbagai kemitraan strategis dalam ekosistem teknologi.

Indonesia AI Day for Higher Education menandai babak baru kolaborasi antara industri telekomunikasi dan pendidikan tinggi. Dengan dukungan infrastruktur AI yang komprehensif dan pendekatan berbagi sumber daya, Indosat memposisikan diri sebagai enabler utama transformasi digital kampus di Indonesia. (Icha)

Windows 11 Agentic OS Picu Penolakan Pengguna

Telko.id – 14 Oktober 2025 lalu telah menjadi akhir bagi era Windows 10. Setelah lebih dari satu dekade menjadi tulang punggun miliaran perangkat, Microsoft resmi menghentikan dukungan dan pembaruan keamanan untuk sistem operasi legendaris ini. Sebagai penggantinya, hadir Windows 11 AI PC, generasi baru yang membawa visi masa depan berbasis kecerdasan buatan.

Microsoft belakangan ini mengumumkan sebuah rencana besar untuk Windows 11 dimana mereka menyebutkan akan menjadi Agentic OS – sebuah sistem operasi bebasis AI. Pengumuman ini, tampaknya ini justru memicu reaksi negatif dan gelombang penolakan besar-besaran dari komunitas pengguna.

Agentic OS ini adalah evolusi dari Windows yang berevolusi AI-driven operating system, yang mana sistem ini dirancang agar bisa mengenali maksud pengguna, bukan hanya sekedar instruksi literal saja.

Contoh dari fitur Agentic OS ini adalah Copilot Vision, yang memungkinkan Windows ‘melihat layar’ dan membantu pengguna. Untuk teknologi dibalik fitur ini adalah dengan menggunakan sebuah framework bernama MCP atau Model Context Protocol yang akan memungkinkan AI Agents terhubung ke aplikasi native Windows. Tujuannya jelas untuk menjadikan Windows lebih ambient, persuasive dan multi-modal, sehingga interaksi dengan sistem terasa lebih natual.

Meskipun Microsoft sangat antusias dengan project ini bahkan Davuluri sempat membagikan antusiasmenya di akun X (Twitter) menjelang acara Microsoft Ignite, namun postingan tersebut justru dibanjiri komentar negatif hingga akhirnya kolom komentarnya ditutup.

Baca juga:

Dari postingan tersebut, ada banyak kritik dari pengguna, termasuk mereka lebih menginginkan performa bukan fitur AI, selain itu banyak juga yang menyoroti masalah User Interface yang belum terselesaikan.

Bagi jutaan pengguna yang masih setia pada Windows 10, keputusan penghentian dukungan ini terasa mendadak. Mereka menganggap bahwa sistem lama masih sangat stabil dan relevan untuk pekerjaan sehari-hari.

Masalah terbesar datang dari persyaratan hardware Windows 11 yang tergolong ketat. Banyak PC yang masih berfungsi baik kini tidak lagi memenuhi kriteria ‘AI-ready’. Akibatnya, sebagian pengguna memilih untuk tetap bertahan di Windows 10 atau beralih ke Linux seperti Zorin OS dan Ubuntu, yang lebih ringan dan bebas lisensi.

Fenomena ini menandakan adanya kesenjangan antara visi Microsoft dan kebutuhan nyata pengguna. Bagi banyak orang, stabilitas dan efisiensi lebih penting daripada fitur-fitur canggih yang belum terbukti manfaatnya.

Tidak bisa dipungkiri, integrasi AI di Windows 11 membawa potensi besar. Fitur seperti Copilot mampu membantu menulis dokumen, menganalisis data, hingga mengatur jadwal harian. Namun, sejumlah pengguna mengaku mengalami penurunan performa seelah mengaktifkan fitur ini. RAM cepat penuh, aplikasi terasa lambat, dan beberapa bug muncul di proses otomatisasi.

Secara umum, bisa dibilang memang Windows 11 saat ini semakin berat mengingat ada banyak komponen yang ditambahkan oleh Microsoft – bahkan jika pengguna tidak menginginkannya sama sekali.

Meskipun AI memang mungkin bisa meningkatkakn produktivitas pengguna, namun tidak semua butuh AI dan menjadikan Windows 11 sebagai Agentic OS jelas ditentang banyak pengguna, dari banyaknya komentar bisa disimpulkan bahwa pengguna lebih menginginkan OS yang ringan, cepat dan bebas bug dibandingkan tambahan fitur AI yang dianggap membebani.

Hal ini menimbulkan perdebatan: apakah AI benar-benar diperlukan dalam setiap lapisan pengalaman pengguna, atau justru menambah kompleksitas yang tidak semua orang butuhkan?

Stream, Cincin Pintar Baru untuk Rekam Ide Spontan

Telko.id – Dua orang mantan karyawan Meta, Mina Fahmi, dan Kirak Hong, meluncurkan perangkat wearable baru berupa cincin pintar (smart ring) bernama Stream.

Melansir dari Kompas Tekno, cincin ini dirancang untuk membantu penggunanya merekam sekaligus mencatat ide yang muncul secara spontan, tanpa harus membuka ponsel dan mengetiknya di layar.

selain itu, smart ring Stream juga dilengkapi aplikasi bawaan yang memungkinkan penggunanya mengatur seluruh catatan dengan bantuan asisten kecerdasan buatan (AI).

Fahmi dan Hong sebelumnya bekerja di divisi desain antarmuka (interface design) di Meta.

Setelah keluar dari perusahaan, keduanya berkolaborasi mendirikan startup baru bernama Sandbar dan merilis cincin pintar Stream.

Dalam salah satu wawancara bersama outlet media TechCrunch, Fahmi mengaku bahwa ide pembuatan smart ring Stream awalnya muncul karena ia sering mendapatkan inspirasi ketika sedang berjalan atau bepergian.

Namun, pada kondisi seperti ini, ia merasa kurang efektif dan bisa kehilangan momen krusial, sebab harus mengeluarkan ponsel dan mencatat ide tersebut secara manual.

Baca juga:

Namun, ia menilai, jika harus membuka ponsel terlebih dahulu untuk mencatat ide spontan tersebut, akan sangat repot dan mengganggu ‘momen’ berpikir tersebut.

“Banyak ide muncul saat sata berjalan atau bepergian, dan saya tidak ingin mengeluarkan ponsel untuk mengganggu momen itu,” tutur Fahmi.

Karena itu, ia dan Hong berupaya untuk menciptakan perangkat yang benar-benar bisa merekam pemikiran secara langsung, tepat pada saat ide itu muncul.

Cincin ini dirancang untuk memungkinkan penggunanya merekam ide spontan secara langsung di perangkat tersebut.

Cincin tersebut digunakan di jari telunjuk pengguna, dibekali mikrofon dan panel sentuh (touch pad) kecil di permukaan atas perangkat.

Dalam sebuah cuplikan video demonstrasi virtual yang beredar, Fahmi menunjukkan sekilas bagaimana cara kerja perangkat ini.

Pertama-tama, untuk mulai merekam, pengguna cukup menekan dan menahan area touch pad cincin, lalu berbicara seperti biasa.

Adapun secara default, microfon pada cincin pintar ini dibuat selalu dalam kondisi mati dan hanya akan aktif ketika diberikan gestur tekan dan sentuh.

Dengan begitu, pengguna tidak perlu khawatir apakah obrolan mereka akan terus direkam dan dicatat oleh AI. Mikrofon tersebut pun diklaim sangat sensitif karena mampu mendeteksi suara pelan, bahkan bisikan kecil sekalipun.

Nantinya, semua hasil rekaman ide berbasis suara akan langsung ditranskripkan ke dalam aplikasi Stream yang terpasang di perangkan iOS.

Belum diketahui apakah aplikasi ini juga akan tersedia untuk perangkat Android.

Melalui aplikasi Stream, pengguna juga bisa berinteraksi langsung dengan asisten AI yang bertugas membantu mengatur hasil transkrip ide, termasuk meninjau dan mendiskusikan kembali bersama AI.

Sandbar sendiri bahkan menambahkan sentuhan kecil berupa fitur personalisasi suara, yang memungkinkan pengguna mengubah suara asisten AI supaya terdengar mirip dengan suara mereka sendiri.

Fahmi sendiri mengatakan, bagi pengguna yang tidak ingin hasil diskusi ide atau rekaman dengan AI nya terdengar di tempat umum, Stream sendiri menawarkan opsi untuk berinteraksi secara lebih privat.

Pengguna bisa memanfaatkan perangkat headphone untuk berbicara langsung dengan asisten AI tanpa terdengar oleh orang sekitar.

Sementara itu, bagi pengguna yang tidak menggunakan headphone, cincin pintar ini akan memberikan respon berupa getaran halus (haptic feedback) setiap kali perintah suara atau catatan ide berhasil direkam.

Dengan opsi haptic tersebut, pengguna disebut bisa menambahkan tugas, membuat catatan, atau mencentang item di daftar belanjaan dengan mudah.

Selain fungsi suara, cincin pintar Stream juga bisa difungsikan sebagai alat pengontrol media. Pengguna bisa memutar, menjeda, mengganti lagu, atau menyesuaikan volume musik hanya dengan menyentuh touch pad permukaan perangkat.

Cincin pintar Stream ini dijadwalkan tersedia mulai musim panas 2026 atau yang biasanya terjadi di sekitar bulan Juni sampai Agustus.

Konsumen yang tertarik untuk membeli perangkat ini sudah bisa mengikuti pre-order (PO) sejak hari Rabu (5/11/2025) lalu.

Smart ring Stream dibanderol dengan harga $249 (sekitar Rp 4,1 jutaan) untuk varian Silver dan $299 (sekitar Rp 5 jutaan) untuk varian Gold.