spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...
Beranda blog Halaman 1527

4G LTE Telkomsel Kini Sudah Masuk Kota Balikpapan

0

Telko.id – Untuk terus meningkatkan pengalaman pelanggan dalam menikmati mobile broadband dan layanan digital lifestyle di berbagai lokasi di Indonesia, kali ini Telkomsel hadir memperluas layanan 4G LTE nya ke pulau Kalimantan dengan mulai mengudara di kota Balikpapan.

Dengan mulai beroperasi secara komersial di Balikpapan, saat ini layanan 4G LTE Telkomsel  sudah dapat dinikmati di sebelas kota di Indonesia, setelah sebelumnya diluncurkan di Jakarta, Bali, Bandung, Medan, Surabaya, Makassar, Lombok, Manado,  Batam, dan Yogyakarta. Secara nasional Telkomsel telah memiliki lebih dari 2200 BTS 4G dengan sekitar 1.82 juta  pelanggan 4G yang menjadikannya komunitas 4G LTE terbesar di Indonesia.

“Sebagai Kota Minyak yang memiliki industri pengolahan minyak dan gas sebagai penggerak ekonominya, kehadiran layanan 4G LTE Telkomsel diharapkan dapat memberikan dukungan yang signifikan untuk aktivitas bisnis di kota terbesar di provinsi Kalimantan Timur ini. Selain itu, Bandara Sepinggan merupakan salah satu bandara tersibuk di Indonesia Timur, sehingga layanan mobile broadband yang cepat dan stabil akan meningkatkan kenyamanan bagi para pengunjung dalam mobilitasnya di kota ini,” ujar Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel menjelaskan.

Rirek lebih lanjut juga menjelaskan bahwa Balikpapan merupakan salah satu kota di Indonesia dengan pertumbuhan jumlah handset (ponsel) 4G di jaringan Telkomsel dengan angka yang cukup tinggi.  Hal inipun dijawab Telkomsel dengan menghadirkan layanan 4G LTE yang dapat diandalkan, sehingga pelanggan dapat memanfaatkan  device yang dimilikinya dengan maksimal untuk mendapatkan mobile digital lifestyle terbaik.

Di Balikpapan, saat ini sudah terdapat sekitar 27 ribu  pelanggan Telkomsel yang menggunakan handset (ponsel) 4G. Pertumbuhan penggunaan layanan data di kota ini pun cukup signifikan, yang dapat terlihat dari angka peningkatan konsumsi data hingga kuartal ketiga 2015, yakni sebesar 120% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Adapun jumlah pelanggan data di Balikpapan saat ini berjumlah sekitar 40% dari sekitar 1,2 juta total pelanggan di kota tersebut.

Untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan dalam menikmati layanan mobile broadband, layanan 4G LTE Telkomsel sudah mencakup seluruh wilayah inner kota Balikpapan, termasuk lokasi-lokasi strategis seperti pusat keramaian, Bandara Sepinggan, area pusat perbelanjaan serta sekitar wilayah pemukiman dan lingkungan perkantoran di Balikpapan. Dengan hadirnya akses data cepat ini diharapkan akan meningkatkan kepuasan pelanggan dalam menggunakan layanan mobile broadband yang cepat dan stabil.

Layaknya di kota yang telah dilayani oleh Telkomsel 4G LTE lainnya, untuk memperkenalkan layanan Telkomsel 4G LTE yang lengkap dengan kesiapan ekosistemnya seperti device 4G dan berbagai aplikasi, dalam rangkaian acara peluncuran di kota Balikpapan ini, Telkomsel juga akan mengadakan pameran 4G  pada tanggal 4 – 6 Desember 2015 di Atrium Mall eWalk Lantai 1.

Pada pameran ini para pengunjung dapat secara langsung merasakan digital experience dari layanan-layanan digital Telkomsel seperti TCASH, LangitMusik, Moovigo dan M2M.  Tersedia juga penawaran menarik seputar layanan Telkomsel 4G LTE, seperti kartu perdana SimPATI 99 ribu dengan paket data 8GB, dan ganti simcard 4G LTE dengan bonus pulsa 50ribu, serta penawaran bundling berupa cashback hingga 1.5 juta rupiah, buy 1 get 1, dan cicilan 0% untuk  pembelian device 4G LTE.

Pengunjung juga dapat mencoba aplikasi e-accounting, sebuah software akuntansi online berbasis cloud yang dirancang untuk membantu pertumbuhan dan pengelolaan bisnis perusahaan. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk memonitor aktivitas bisnis perusahaan, dengan menyediakan berbagai informasi seperti informasi jatuh tempo, informasi produk terlaris, transaksi penjualan, serta laporan keuangan suatu perusahaan, yang semuanya dapat diakses langsung dari smartphone.

Selain itu terdapat aplikasi Destinasia yang berisi informasi mengenai pariwisata di Indonesia, yang dapat memberikan inspirasi dan panduan berlibur. Melalui aplikasi ini, pelanggan akan mendapat kemudahan menemukan objek wisata, akomodasi, informasi kuliner, dan kabar wisata terkini; didukung oleh fitur multimedia dan audio video streaming.

Pelanggan di Balikpapan saat ini sudah dapat menukarkan simcard mereka dengan uSIM, ataupun mendapatkan kartu perdana 4G LTE simPATI dan kartuHALO di pusat layanan pelanggan Telkomsel (GraPARI)  yang terletak di Jalan Jendral Sudirman (dekat Hotel Nuansa Indah Balikpapan), dan juga beberapa TO (temporary outlet) yang ditempatkan di beberapa titik keramaian seperti di Bandara Sepinggan, Pasar Segar, dan mitra distributor Erafone.

Untuk memberikan customer experience terbaik dalam menikmati mobile broadband, Telkomsel berkomitmen menjaga keunggulannya layanan 4G LTE nya yang tercepat, terluas, simple, dengan komunitas terbesar dan beragam konten dan aplikasi berkualitas. Selain itu, untuk memberikan real-time experience yang akan mendukung mobilitas pengguna layanan dari dan menuju Indonesia, Telkomsel telah bekerjasama dengan 34 mitra operator dari sekitar 31 negara  di 5 benua untuk International Roaming 4G LTE, yang menjadikannya sebagai layanan 4G LTE pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan International Roaming. (Icha)

Ericsson dan Cosmote Hadirkan Kecepatan Internet 500 Mbps

0

Telko.id – Perusahaan infrastruktur yang sedang bangkit, Ericsson dan perusahaan telekomunikasi asal Yunani, Cosmote telah menghasilkan kecepatan internet hingga 500 Mbps belum lama ini. Hal ini terlihat saat demo langsung dari jaringan LTE Advanced yang mereka buat. Menurut peserta yang hadir, kesuksesan keduanya didapat berkat penggunaan kreatif dari modulasi sinyal.

Sementara itu, anak perusahaan Cosmote, yakni Deutsche Telekom telah sukses mencapai Carrier Agregation pada band 3 (1800Mhz) dengan TDD band 42 (3500 Mhz). Carrier Agregation mereka dihasilkan berkat bantuan dari Nokia Solution Network.

Dilansir dari Telecoms, Minggu (29/11), Carrier Agregation dari Cosmote ini adalah hal baru mengingat Ericsson berkonsentrasi pada FDD dan 256 QAM (quadrature amplitude modulation), yakni sebuah skema modulasi yang memiliki sekitar 256 kombinasi sinyal. Percobaan ini dieksplorasi oleh Ericsson dengan kemungkinan dapat menghasilkan tingkat transmisi delapan kali lebih cepat.

Berbeda dengan percobaan Nokia, Cosmote dan Ericsson berkonsentrasi dalam menyatukan tiga komponen dari berbagai spektrum, menggabungkan dua 20Mhz FDD dan satu saluran 10MHz FDD dan mengatur mereka dalam 256 modulasi QAM.

Sebagai informasi, teknologi 256 QAM downlink encoding Ericsson dapat menyediakan throughput downlink hingga  33% lebih tinggi dalam kondisi radio yang baik. Teknologi ini juga menciptakan efisiensi spektrum yang memberikan kecepatan throughput data hingga 500Mbps.

Menurut Stefanos Theocharopoulos, Chief Technology dan Operations Officer di OTE Group dimana Cosmote tergabung di dalamnya,”Dengan demonstrasi kecepatan hingga 500 Mbps kami mengkonfirmasi keunggulan teknologi kami,” ucapnya.

Sementara itu, Ericsson Mobility Report memperkirakan pada tahun 2021 pengguna layanan LTE meroket menjadi sekitar 4.1 milyar. Berkaca dari hal tersebut, perwakilan Ericsson untuk Yunani mengungkapkan pentingnya teknologi Carrier Agregation dan 256 QAM untuk memberikan pelayanan internet yang baik bagi pelanggan.

Terobosan NSN dan Deutsche Telekom untuk Carrier Aggregation

0

Telko.id – Sebuah terobosan baru hadir pada industri telekomunikasi. Hal ini terkait teknologi LTE Advanced. Seperti di ketahui, biasanya para vendor jaringan maupun operator menggunakan carrier agregation untuk LTE-A mereka dengan menggunakan 2 Carrier. Namun, terobosan baru muncul dengan menggunakan 3 Carrier untuk LTE-A. Adalah Nokia Solution Network (NSN) dan anak perusahaan Cosmote yakni Deutsche Telekom yang menghadirkan inovasi tersebut.

Dilansir dari telecomlead, Minggu (29/11), kedua perusahaan tersebut memanfaatkan band 3 (1800 Mhz) dengan band 42 (3500 Mhz) guna meningkatkan layanan mobile broadband dengan merujuk pada kelayakan LTE TDD pada band 42 tersebut.

Deutsche Telekom menunjukkan LTE-Advanced dengan 3 Carrier Agregation yang menggabungkan LTE-FDD di band 3 dengan LTE-TDD di band 42 pada Nokia Flexi Multiradio 10 Base Station yang sekaligus menegaskan kemampuan 3500 MHz teknologi LTE-TDD untuk meningkatkan kapasitas mobile broadband.

Nokia Networks juga mengatakan dengan spektrum bandwidth 400 MHz TDD yang tersedia di banyak negara, 3500 Mhz memberikan solusi yang baik untuk ekspansi kapasitas guna memenuhi permintaan masa depan berdasarkan teknologi LTE dan LTE-A.

Rachid El Hattachi, SVP Teknologi Arsitektur & Blueprints, Deutsche Telekom menyebutkan, “Spektrum memainkan peranan penting untuk komunikasi mobile, seperti yang kita lihat kita memanfaatkan peluang untuk memenuhi permintaan pada kapasitas jaringan.”

Ia menambahkan, demonstrasi FDD-TDD dengan 3 carrier agregation menetapkan patokan untuk kombinasi yang sama sekali baru dari teknologi, termasuk band 42 yang akan diharapkan untuk menjadi band utama TDD.

GSA, dalam laporannya pada tanggal 13 Oktober 2015 silam, mengatakan bahwa 12 dari 62 jaringan diluncurkan secara komersial menggunakan TD-LTE dengan memanfaatkan spektrum 3,5 GHz LTE TDD.

Ada 17 Jaringan TDD dan FDD yang digunakan secara komersial di seluruh dunia dan Nokia Networks adalah pemasok 10 dari TD-LTE ini.

 

Anonymous Teror ISIS dengan Obat Kuat

0

Telko.id – Sekelompok Hacker yang berafiliasi pada Anonymous telah melepaskan serangan baru dan melakukan perang perkataan kepada ISIL (Islamic State in Iraq and the Levant) atau yang juga dikenal dengan nama ISIS.

Para hacker menyerang situs propaganda dari organisasi ‘Jihad’ tersebut dengan memberikan sebuah iklan viagra dan prozact serta memberitahu di situs mana pengguna harus membelinya.

Dilansir dari Telegraph, Minggu (29/11), GhostSec yakni nama dari kelompok hacker tadi menyerang situs rekrutmen untuk kelompok teroris di Dark Net, kemudian menggantinya dengan sebuah iklan untuk CoinRX, sebuah toko farmasi online yang menerima mata uang digital seperti Bitcoin dan litecoin dan digunakan untuk membeli obat resep tanpa resep.

Bukan hanya menghadirkan iklan, para hacker juga menambahkan pesan di web tersebut yang bertuliskan, ‘Tingkatkan ketenangan Anda’.

“Terlalu Banyak ISIS. Tingkatkan ketenangan Anda. Terlalu banyak orang yang ada di dalam ISIS,” tulis pesan tersebut. “Silakan lihat iklan yang indah ini sehingga kami dapat meng-upgrade infrastruktur kami untuk memberikan semua konten ISIS yang Anda inginkan,” menunjukkan bahwa iklan itu sebagai pendanaan GhostSec.

Sebagai informasi, situs ini merupakan bagian dari Dark Web, yakni sebuah lokasi tersembunyi dari browser tradisional dan mesin pencari, dan hanya dapat diakses melalui jaringan Tor dan hanya berlaku pada pekan lalu sebelum dibajak oleh GhostSec.

Dark Web sendiri sangat sulit dilacak oleh polisi, karena identitas yang disembunyikan oleh jaringan virtual serta menyembunyikan alamat IP pengguna. Hal ini dapat memberikan sumber daya manusia bagi teroris, serta kegiatan lainnya yang menuntut anonimitas.

Kelompok ini adalah salah satu bukti perlawanan terhadap ISIL, para hacker kolektif dan terorganisir ini telah berperang dengan digital ISIL, yang jumlahnya meningkat sejak serangan di Paris belum lama ini. [ak/if]

Menkominfo Usulkan ASEAN Sikapi Layanan OTT

0

 

Telko.id – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengusulkan negara-negara ASEAN mengambil sikap satu suara mengenai Layanan Over-The-Top (OTT) agar ASEAN tidak hanya dilihat sebagai pasar.

“Apabila ASEAN satu suara, maka akan meningkatkan bargaining power sehingga bisa duduk pada posisi yang lebih berimbang,” tutur Rudiantara dalam Opening Ceremony ASEAN Telecomunications and Information Technology Minister Meeting and Related Meeting di Da Nang, Viet Nam.

Layanan OTT merupakan layanan dengan konten berupa data, informasi, atau multimedia melalui jaringan internet. Penyedia layanan OTT seperti Google, Facebook, Skype, Line, atau BBM. “Bukan bermaksud untuk melarang, namun agar terjadi win-win antara operator-operator seluler yang ada,” tegas Rudiantara.

Usulan yang disampaikan Menkominfo Rudiantara dalam pertemuan menteri bertema Toward a Digitally-enabled, Inclusive, Secure, and Sustainable ASEAN Community itu langsung disambut baik oleh negara-negara di ASEAN yang memiliki jumlah penduduk banyak.

Dalam pertemuan Menteri ASEAN akan mengadopsi ASEAN ICT Masterplan 2020(AIM2020). Menurut Rudiantara  AIM2020 merupakan rujukan kerangka kerjasama bidang ICT bagi negara-negara ASEAN yang mencakup aspek:

  1. Economic Integration and Transformation
  2. People Integration and Empowerment Through ICT
  3. Innovation
  4. ICT Infrastructure Development
  5. Human Capital Development
  6. ICT in the Single Market
  7. New Media and Content
  8. Information Security & Assurance

Menurut Chief RA, point ke 6, 7 dan 8 merupakan tambahan atas masterplan sebelumnya. “Ini untuk meng-address dinamika yang terjadi pada industri ICT yang berubah cepat,” tambah Menteri Kominfo seraya menambahkan ada tiga isu yang perlu dibahas yaitu mengenai pasar atau bisnis, konten dan masalah sekuriti. (Icha)

 

 

Ericsson dan Telstra Uji LTE-A via 5 Carrier Aggregation

0

Telko.id – Frekuensi yang digunakan untuk LTE atau Long-Term Evolution atau sering juga disebut dengan 4G LTE tidak hanya satu. Itu sebabnya operator membutuhkan Carrier Aggregation dijaringannya agar dapat memuluskan layanan data pada para pelangganya. Kebanyakan saat ini baru menggunakan 2 Carrier Aggregation saja, tetapi, kini Ericsson Australia dan Telstra mulai menguji LTE Advanced dengan menggunakan 5 Carrier Aggregation.

Di dunia, demonstrasi ini adalah pertama kali dilakukan dengan kapasitas 1 Gbps dengan 5 Carrier LTE A Carrier Aggregation yang terintegrasi secara live end to end ke mobile network.

Kecepatan downlink hasil dari demontrasi ini mencapai lebih dari 950 Mbps dengan aplikasi tes kecepatan UDP yang menggabungkan spectrum 100 MHz diseluruh jaringan yang dimiliki oleh Telstra. Untuk kecepatan download yang dicapai lebih 843 Mbps dengan menggunakan speedtest.net. Kecepatan hingga 1 Gbps adalah tujuan yang sebenarnya untuk LTE Standard dan menjadi milestone dari evolution LTE-Advanced.

Dalam test ini, kecepatan downlink yang diperoleh melalui aggregation 100 Mhz dari kombinasi spectrum 700 Mhz, 1800 Mhz, 2100 Mhz dan 2600 Mhz (2×20 Mhz) band dan dikirim ke perangkat mobile Cobham Aeroflex TM500.

“Permintaan para pengguna kelas atas selalu meningkat dan selaku pelanggan selalu minta ‘always on’ dan memiliki akses ke teknologi baru serta canggih. Dengan dilakukan uji coba ini menghasilkan kecepatan 1 Gbps sehingga membuat kami yakin untuk secepatnya memberikan layanan komersial pada pelanggan kami. Untuk penambahan jumlah pelanggan Telstra, kami mempersiapkan jaringan untuk pertumbuhan penggunaan bisnis, serta teknologi yang sedang berkemban yang mengandalkan kemampuan kami untuk memberikan kapasitas tinggi dan solusi latency rendah,” ujar Mike Wright, Telstra Group Managing Director, Networks menjelaskan.

Agregasi 100 MHz spektrum menggunakan 5 carrier di empat frekuensi yang berbeda, seperti yang dicapai dalam test ini menjadikan dasar untuk agregasi dari frekuensi band yang lebih tinggi lima operator di empat band yang terpisah, seperti yang dicapai dalam tes ini, meletakkan dasar untuk agregasi pita frekuensi yang lebih tinggi menuju 5G. (Icha)

Telkom Group Ikut Mega Proyek Kabel Laut SEA ME WE 5

0

Telko.id – Telkom Group sebagai salah satu anggota konsorsium kabel bawah laut Southeast Asia – Middle East – Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5) melakukan penggelaran kabel bawah laut di Stasiun Pendaratan Kabel di Pantai Puak Dumai.

Sistem kabel bawah laut SEA-ME-WE 5 membentang dari Asia Tenggara, Timur Tengah hingga Eropa dengan panjang kabel sekitar 20.000 km yang menghubungkan 15 negara yakni Indonesia, Singapore, Malaysia, Myanmar, Bangladesh, Sri Lanka, Pakistan, UAE, Oman, Qatar, Djibouti, Saudi Arabia, Mesir, Turki, Italia, dan Perancis. Sistem kabel bawah laut ini memiliki kapasitas sebesar 24 tera bit perdetik menggunakan teknologi 100G. Kabel bawah laut SEA-ME-WE 5 direncanakan akan siap beroperasi pada bulan November 2016.

Keikutsertaan dalam konsorsium SEA-ME-WE 5 akan memperkuat posisi Telkom Group sebagai operator global yang saat ini telah ikut serta dalam konsorsium lain, yaitu Batam Singapore Cable System (BSCS), Dumai Malaka Cable System (DMCS), Asia America Gateway (AAG), Singapore Japan Cable System (SJC), Southeast Asia-United States (SEA-US), Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS), dan Indonesia Global Gateway (IGG) yang akan segera dibangun. Sehingga Telkom Group akan memiliki infrastrutur kabel laut yang menghubungkan benua Eropa, Asia, dan USA.

“Dengan dibangunnya sistem kabel bawah laut SEA-ME-WE 5 ini, akan memperkuat posisi strategis Indonesia dalam penyediaan infrastruktur global menuju Indonesia sebagai The New Global Hub”, ujar Syarif Syarial Ahmad, Presiden Direktur Telin.

Mega Proyek Kabel Laut SEA-ME-WE 5 dibangun oleh konsorsium yang beranggotakan 19 operator telekomunikasi kelas dunia yaitu BSCCL (Bangladesh), CMI, CTG, China Unicom (Republik Rakyat China), Djibouti Telecom (Djibouti), du (UAE), Ooredoo (Qatar), Orange (France), MPT (Myanmar), Telin, Telkom, STC (Saudi Arabia), Singtel (Singtel), SLT (Sri Lanka), Telecom Italia Sparkle (Italy), TM (Malaysia), TTI (Turkey), TWA (Pakistan), dan Telecom Egypt. (Icha)

BCC Research: Pertumbuhan Device dan Chipset IoT Akan Bombastis di 2020

0

 

Telko.id – Tahun 2014 memang masih baru untuk IoT. Belum ada revenue yang signifikan diperoleh dari bisnis digital model baru ini. BCC Research menilai bahwa untuk 2014, pertumbuhan device dan chipset yang mengakomodir IoT baru sekitar US$ 4.2 juta. Tapi di tahun 2020 akan langsung melonjak hingga US$ 49.2 juta atau jika dinilai dari compound annual growth rate (CAGR) akan mencapai 49,3%.

Untuk device saja akan tumbuh dari US$ 4 juta di 2014 akan mendekati angka US$ 48.4 juta atau 49.5% jika dinilai dari CAGR. Sedangkan untuk chipset sedikit lebih rendah yakni sekitar 36.3% CAGR yang disebabkan karena penurunan chipset selama periode proyeksi.

Iot_Report-7f2488062f8aaea399e08e0f3a2c85ff

Banyak aspek dari IoT yang sekarang masih diperdebatkan. Namun, dalam upaya mengklarifikasikan, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) mengeluarkan kertas putih pada Mei 2015, berjudul, “Menuju definisi Internet of Things. Secara sederhana, point dari IoT yang dimaksud oleh IEEE ini adalah termasuk teknologi dan komponen serta mekanisme yang efektif terintegrasi. Sering kali diartikan sebagai network yang mampu berintegrasi dan komponen yang memiliki autonomous sensor ke smartphone.

Pada tahap awal, IoT diciptakan oleh para ahli untuk membangun kode produk elektronik yang universal menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) system. Kemudian banyak idnustri dan aplikasi yang dapat aktif dengan menggunakan jaringan IT dan komponen yang terintegrasi membuat adanya definisi ulang dari IoT di luar RFID ini. Baik itu machine to machine (M2M) atau teknologi point interconnection. Akhirnya, IoT diartikan sebagai semua yang berkaitan dengan internet, mobile device dan data analytics.

“Pasar IoT akan booming, namun saat ini arahnya masih belum jelas. Masih banyak perusahaan yang mencoba mencari solusi untuk dapat masuk ke bisnis IoT ini. Pemain top seperti Google, Apple dan Samsung menciptakan produk untuk seperti yang mereka lihat. Terlebih para star-up banyak yang dating dengan ide baru untuk mengadopsi teknologi baru ini. Hal ini menjadi ajang pertandingan bagi vendor. Tapi semua nya akan kembali lagi pada pilihan vendor. “Sifat aplikasi IoT ini hanya dibatasi oleh imajinasi seseorang,” sahut Anand Joshi, analis riset BCC menjelaskan.

Tahun 2020 menjadi waktu booming dari IoT memang cukup beralasan. Karena IoT akan maksimal bertumbuh ketika 5G mulai diadopsi oleh operator. Di mana, setiap industry yang akan berintegrasi dengan jaringan dapat dilayani lebih maksimal dan efektif oleh jaringan 5G ini. (Icha)

Tahukah Anda, Indonesia adalah Cikal Bakal 4G?

0

Telko.id – Mungkin hanya sebagian orang di luar sana, yang tahu bahwa layanan internet super cepat yang saat ini sedang menjadi primadona di hampir seluruh dunia ternyata memiliki hubungan yang sangat dekat dengan negeri kita tercinta, Indonesia. Bukan karena Indonesia adalah negara yang menjadi pengembang dari teknologi ini, melainkan lebih kepada akarnya, dimana orang Indonesia lah yang ternyata menjadi penemunya.

Adalah Dr. Eng. Khoirul Anwar, penemu sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) itu. Pria kelahiran Kediri ini menciptakan transmitter yang dewasa ini lebih dikenal dunia dengan sebutan teknologi 4G. Teknologi broadband tersebut menjadi standard internasional ITU, untuk sistem teresterial (di bumi) maupun satelit.

Menariknya,  penemuan teknologi 4G menurut Khoirul ini diadaptasi dari serial kartun Dragon Ball. Ya, sang profesor yang tak selamanya berkutat dengan buku dan penelitian ini diam-diam adalah penggemar kartun dengan jagoan bernama Goku tersebut.

“Ketika Goku menggunakan kekuatan alam yang digabungkan menjadi bola api genki dama, sehingga menghasilkan tenaga yang luar biasa. Itu saya terapkan dalam formula matematika. Dalam teknologi 4G, menarik energi di sekitarnya,” tutur Khoirul.

Khoirul menciptakan teknologi 4G saat masih menempuh studi doktoral di Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang. Saat itu, ia merasa gundah dengan adanya masalah power pada Wi-Fi.

Untuk mengatasi hal tersebut, Anwar pun menggunakan algoritma Fast Fourier Transform (FFT) secara berpasangan. Sebuah FFT dipasangkan dengan FFT aslinya dengan harapan bisa menstabilkan power.

Pria yang sangat mengidolakan Albert Einstein ini juga sempat dianggap gila karena menjelaskan teorinya tersebut di Hokkaido, Jepang pada 2015 silam.

Sistem 4G sendiri menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus mtimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja dengan kecepatan rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya.

Bagaimanapun, ada beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik di dalam maupun di luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau.

Setiap handset 4G sendiri akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi secara online yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP).

Sementara semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA, 2G, 2.5G akan dapat digunakan dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang dioperasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4 GHz & 5-5.8Ghz, Bluetooth serta selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.

Meski berprestasi di Jepang, Khoirul nyatanya menyimpan keinginan untuk kembali ke Indonesia. Semangat belajarnya yang tak pernah mati membuatnya terus mengasah kemampuan. Sosok cemerlang ini ingin pulang ke tanah air ketika sudah menjadi salah satu tokoh terkemuka di bidang telekomunikasi.

Penerapan 4G di Indonesia

Sungguh ironis memang, ketika penemu jaringan internet generasi keempat adalah orang Indonesia, negara ini sendiri justru menjadi salah satu negara yang terbilang lama dalam menerapkan teknologi 4G.

Seperti diketahui, Indonesia sendiri mulai menerapkan jaringan 4G pada tahun 2010 silam, ketika Sitra WiMAX yang juga bagian dari Lippo Group dan merek dagang terbaru dari PT. Firstmedia Tbk melayani 4G Wireless Broadband pertama di Indonesia di daerah terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA termahal, yaitu di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Provinsi Banten, Sumatera Utara, dan Provinsi NAD. Namun teknologi Wimax pun ditinggalkan dan tidak berkembang di sini. Bolt! yang juga anggota dari Lippo Grup menyusul kemudian, dan mulai menyelenggarakan layanan 4G LTE di tahun 2013, meskipun dengan cakupan yang masih terbilang sedikit.

Pada tahun 2014, tiga operator besar di Indonesia mulai mengimplementasikan layanan 4G LTE dan bisa digunakan secara komersial pada kanal frekuensi 900 Mhz, meski dengan cakupan yang masih terbatas.

Barulah di tahun 2015, setelah proses refarming di frekuensi 1800 Mhz, tercatat ada 4 operator penyedia layanan 4G LTE unjuk gigi. Mereka adalah Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo, Huchtison 3, dan Smartfren. Plus, satu penyedia layanan 4G, yaitu Bolt!

Choirul Anwar Juga Menemukan OFDM tanpa Cycling Prefix

OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) merupakan teknik modulasi untuk komunikasi wireless broadband yang tahan melawan frekuensi selective fading dan interferensi narrowband serta efisien menghadapi multi-path delay spread. Untuk mencapai hal tersebut, OFDM membagi aliran data high-rate mejadi aliran rate yang lebih rendah, sebelum kemudian dikirimkan secara bersama pada beberapa sub-carrier. OFDM biasanya memerlukan cyclic prefix (CP) sehingga efek sirkulasi saluran bisa diperoleh.

Dengan equalization berantai atau chained turbo equalization (CHATUE), CP mampu dihilangkan sama sekali namun tidak mengurangi performa dari sistem. CP ini bisa dihilangkan dengan memanfaatkan dan mengumpulkan energi yang tersebar di awal dan di belakang blok data yang sedang diproses.

Sepintas, ini mirip dengan proses pengumpulan energi genki dama pada serial animasi Dragon Ball. Temuan Khoirul Anwar ini kemudian mendapatkan penghargaan Young Scientist Encouragement Award pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) 2010 pada musim dingin yang digelar 16-19 Mei 2010, di Taiwan.

Kini hasil temuan yang telah dipatenkan itu digunakan oleh sebuah perusahaan elektronik besar asal Jepang. Ayah 4 orang anak ini dapat mematahkan anggapan yang awalnya ‘tak mungkin’ di dunia telekomunikasi. Kini sebuah sinyal yang dikirimkan secara nirkabel, tak perlu lagi diperisai oleh guard interval (GI) untuk menjaganya kebal terhadap delay, pantulan, dan interferensi. Turbo equalizer akan membatalkan interferensi sehingga sinyal bisa diterima.

OFDM juga bisa diterapkan Indonesia, terlebih di kota besar yang punya banyak gedung pencakar langit dan daerah pegunungan. Sebab di daerah tersebut biasanya gelombang yang ditransmisikan mengalami pantulan dan penundaan lebih panjang.

Temuan ini telah dipatenkan tahun 2010 lalu dan kemungkinan besar akan dipakai untuk teknologi masa depan yang harus tetap optimal karena tantangan sinkronisasi dalam skema Internet Of Things. [ak/if]

Indosat Ooredoo Kembangkan Pendidikan Berbasis Digital

0

Telko.id – Indosat Ooredoo akan memperdalam program CSR pilar edukasi “Indonesia Belajar” yang berfokus pada pendidikan secara digital. Salah satu inisiatif Indonesia Belajar adalah melakukan kemitraan dengan Hasri Ainun Habibie ORBIT Foundation dan CREATE Foundation untuk menerapkan CREATE CyberSchool With IoT (Internet of Things) di 65 sekolah percontohan yang tersebar di lima wilayah Indonesia yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku – Papua.

“Inisiatif pendidikan secara digital Indonesia Belajar adalah salah satu cara dalam menerapkan komitmen kami dalam menghadirkan dunia digital kepada semua orang. Dengan komitmen program selama lima tahun sebesar 1 juta dollar ini, Indosat Ooredoo ingin menciptakan lingkungan pendidikan yang interaktif antara guru dan murid,” ungkap Direktur Utama Indosat Ooredoo, Alexander Rusli dalam keterangan resminya, Jumat (27/11).

Masing-masing sekolah percontohan tersebut nantinya akan dilengkapi dengan tablet yang telah dipersenjatai software dan aplikasi pendidikan. Di samping itu, Indosat Ooredoo juga akan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk memberikan pelatihan kepada ratusan guru di Indonesia dan meningkatkan kompetensi mereka untuk bisa memberikan pendidikan digital sebaik mungkin.

“Kami merasa terhormat dapat mengumumkan kemitraan dengan Hasri Ainun Habibie ORBIT Foundation dan CREATE Foundation untuk mendukung dan menerapkan CREATE CyberSchool With IoT,” tambah Alexander Rusli.

Indosat Ooredoo ingin agar dunia digital menjadi salah satu cara untuk mengembangkan pendidikan yang mudah dijangkau oleh anak-anak di Indonesia. Di sinilah, Indosat Ooredoo akan berperan aktif untuk menyediakan teknologi digital yang lebih mudah diakses dan terjangkau bagi pendidikan. Hal ini sejalan dengan gagasan Education for All (EFA) yang dicanangkan UNESCO, beberapa waktu lalu.

President Commissioner Indosat Ooredoo, Dr. Nasser Marafih, mengungkapkan bahwa seluruh masyarakat Indonesia memiliki harapan yang cukup besar dari dunia digital. “Masyarakat Indonesia mengharapkan manfaat dari dunia digital untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Seperti yang telah diumumkan pekan lalu, Indosat Ooredoo berkomitmen untuk meningkatkan akses teknologi digital kepada semua orang. Inisiatif pendidikan secara digital ini merupakan langkah awal dalam menciptakan ekosistem digital yang mendukung peningkatan pendidikan bangsa dan suatu saat dapat membuka akses untuk semua orang,” jelasnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Anies Baswedan pada kesempatan yang sama juga mengatakan bahwa Kementerian menyambut baik dan mendukung sepenuhnya komitmen Indosat Ooredoo melalui Indonesia Belajar yang memanfaatkan dunia digital untuk membantu meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi generasi muda Indonesia ini.

Sementara itu, Founder & Head of Trustee CREATE Foundation and Member of Board of Trustees Hasri Ainun Habibie ORBIT Foundation, Ilham Habibie, menuturkan bahwa salah satu karya CREATE Foundation adalah bahan ajar multimedia interaktif yang sudah dipakai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama Republik Indonesia di 3.600 sekolah seluruh Indonesia.

“Kami mengembangkan platform pendidikan digital interaktif berbasis cloud dan telah kami uji coba di sekolah kami TechnoNatura sebagai laboratorium CREATE CyberSchool dengan IoT (Internet of Things),” jelas Ilham. “Kerjasama antara Hasri Ainun Habibie ORBIT Foundation – CREATE Foundation dengan Indosat Ooredoo ini semakin mempercepat transformasi pendidikan di Indonesia.”

CREATE CyberSchool With IoT sendiri merupakan platform belajar berbasis cloud yang dikembangkan CREATE Foundation untuk memberikan sebuah sarana pembelajaran yang berkualitas bagi setiap siswa di seluruh Indonesia di manapun mereka berada dengan memanfaatkan teknologi digital.