spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1416

Perusahaan Di Jakarta Nafsu Lakukan Transformasi Digital Tapi Banyak Sandungan

Telko.id –Berdasarkan hasil riset dari Telstra sebagai induk perusahaan dari Telkomtelsra yang bekerjasama dengan Economist Intelligence Unit (EIU) dengan tajuk Connecting Commerce, Jakarta menjadi Kota Digital diurutan ke delapan dari 45 kota di Dunia  yang sangat antusias melakukan transformasi digital. Dari 1-10 tingkat keyakinan eksekutif Jakarta mencapai 7.25.

Dari 10 kota teratas untuk tingkat kapabilitas keseluruhan, tujuh berasal dari Negara berkembang di Asia termasuk Bangalore, Mumbai, New Delhi, Beijing, Manila dan Sangnhai. Sebaliknya, tingkat kapabilitas yang rendag malah ditemukan pada kota yang sudah maju seperti Hongkong dan Tokyo.

“Hal tersebut dapat disebabkan oleh kota yang sudah maju tidak berani untuk terlalu agresif melakukan transformasi digital. Sudah sangat percaya diri dengan kondisi nya saat ini. Sedangkan untuk Negara berkembang, transformasi digital masih berpeluang besar,” kata Erik Meijer, President Director telkomtelstra.

Di Jakarta sebagai kota yang maju dalam digitalisasi ternyata masih memiliki banyak tantangan. Setidaknya, Erik menyebutkan ada tiga tantangan besar. Pertama, Change Management, di mana manajemen perusahaan maupun pemilik perusahaan masih takut terhadap perubahan. Takut tidak berhasil padahal sudah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk melakukan transformasi digital.

Kedua, Alokasi Anggaran. Seringkali, para pengusaha diawal sudah menanyakan dahulu tentang Return of investment. Akhirnya, anggaran transformasi digital tidak dialokasikan dulu. Lebih memilih metode lain untuk bisa menumbuhkan bisnisnya.

Ketiga, Excecutive Sponsor. Di mana, banyak pemilik perusahaan masih belum percaya terhadap dampak positif dari digital transformasi.

Adapun industry yang memiliki potensi untuk melakukan trasnformasi digital dalam waktu dekat adalah perusahaan Non Banking seperti asuransi. Trend perusahaan asuransi masuk ke digital ini sudah kuat, sehingga untuk dapat tumbuh harus sudah mulai melakukan transformasi jika tidak akan dilibas oleh pesaingnya.

Sedangkan pada industry Manufaktur, kebanyakan kebijakan diambil oleh kantor pusat yang biasanya masih di Negara maju.

Yang unik adalah transportasi. Di mana, Gojek yang menjadi contoh di Indonesia bahkan di banyak Negara lain membuat industry ini terdorong untuk pindah ke digital. Sedangkan, yang sangat lambat perkembangan digitalnya adalah di healthcare.

Untuk industry resources atau migas, banyak yang sudah melakukan trasnformasi digital karena desakan dari pusat. Tapi di lokal sendiri masih terdapat tantangan, terutama dari sisi aturan di indutsri. Nah, yang paling cepat itu adalah Retail.

Khusus di Indonesia, ternyata tantangan terbesar adalah tenaga kerja. Dari hasil riset EIU ini menggambarkan bahwa SDM berkualitas sangat sulit dicari. Jakarta baru menyerap 36% saja tenaga kerja yang memiliki keterampilan digital.

“Masih ada kesenjangan antara lulusan perguruan tinggi dengan yang dibutuhkan oleh industry,” kata Erik menyesalkan.

Berdasarkan hasil riset telkomtelstra, permintaan tenaga kerja kompeten yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah Keamanan Digital sebesar 41%, Jaringan Bisnis 22%, Penawaran Produk Layanan 24%, Pengolahan data besar atau Big Data 22% dan perubahan bisnis 25%.

Telkomtelstra sendiri banyak menjaring fresh graduate. Setidaknya, langkah ini ikut membantu pemerintah dalam meningkatkan kapabilitas para tenaga kerja di Indonesia dalam hal IT. Selain tentu saja bekerjasama Cisco, Huawei dan Microsoft untuk bekerjasma dengan perguruan tinggi.

Langkah ini diambil karena telkomtelstra melihat bahwa jika menggunakan tenaga kerja asing tidak bisa awet. Hanya bisa dalam jangka waktu tertentu saja dan itu pun untuk melakukan transfer knowledge. Di tambah lagi, untuk mengganti karyawan lama dengan yang muda pun tidak mudah. Jadi yang perlu dilakukan oleh perusahaan yang ingin melakukan transformasi digital adalah melakukan retraining karyawan lama agar mampu mengikuti perubahan perusahaan menuju digital. (Icha)

 

 

 

 

Ini Dia Rencana Sepak terjang Qualcomm Yang Bakal Dilakukan Pada 2018

0

Telko.id – Qualcomm sebagai produsen chipset tahun ini akan gencar merangsek ke industri otomotif, Internet of Things atau IoT, terutama hearables, Platform Home Hub terbaru dan beberapa produk lainnya.

Untuk bidang otomotif, Qualcomm sudah mendatangani kontrak kerjasama adalah Jaguar Land Rover dan Honda.

Jaguar Land Rover memilih menggunakan Qualcomm Automotive Solutions untuk membawa konektivitas yang canggih pada kendaraan masa depannya. Dengan menggunakan chipset milik Qualcomm ini maka kendaraan ini memiliki fasilitas telematika, infotainment dan cluster digital canggih dengan konektivitas terintegrasi, serta hiburan untuk penumpang di kursi belakang. Hal ini dilakukan untuk membantu memenuhi permintaan akan pengalaman di dalam kendaraan yang mewah, imersif, dan mulus di koleksi Jaguar Land Rover masa depan.

Dengan Honda, Qualcomm akan menanamkan chipset di Honda Accord 2018 dengan memberikan sistem personalisasi, infotainment dan telematika mutakhir, seperti yang didemonstrasikan saat peluncuran Honda Accord 2018 baru-baru ini. Yang dibenamkan dalam mobil ini adalah Snapdragon Automotive Platform.

Snapdragon Automotive Solutions ini didesain untuk mendukung usaha manufaktur otomotif dalam memberikan pengalaman yang mewah dan intuitif kepada konsumen. Sebagai bagian dari upaya Qualcomm Technologies dalam memberikan dukungan yang luas untuk implementasi dari mobil yang terhubung (connected car) oleh para manufaktur otomotif, Honda Accord 2018 juga dilengkapi dengan modem Qualcomm 4G LTE yang secara khusus dirancang untuk mendukung sistem konektivitas HondalinkTM.

Qualcomm pada tahun 2018 ini juga akan semakin gencar meluncurkan produk Internet of Things. Terutama produk Hearables. Di mana pada kesempatan CES 2018 lalu, produsen ini meluncurkan Speaker Pintar dengan Dukungan untuk Android Things dan Google Assistant.


Di mana, produsen ini meluncurkan Qualcomm Smart Audio Platform. Solusi yang dirancang untuk mempermudah OEM dalam menciptakan speaker pintar (smart speakers) yang berbeda dengan mendukung interaksi suara yang kaya dari Google Assistant di berbagai klasifikasi produk dan kategori.

Platform yang terintegrasi ini dirancang untuk menggabungkan kombinasi unik dari kemampuan pemrosesan, opsi konektivitas, voice user interface, dan teknologi audio premium untuk membantu memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat akan speaker pintar yang komprehensif, intuitif, dan menawarkan banyak fitur komprehensif. Dengan bantuan Google Cast for Audio, pengguna sekarang dapat memutar musik kesayangan mereka dari perangkat seluler ke speaker pintar yang dapat didengar di seluruh rumah.

Di antara produk-produk yang diluncurkan OEM dengan dukungan Qualcomm Smart Audio Platform di CES 2018, LG akan menampilkan LG ThinQ Speaker yang telah dilengkapi dengan built-in Google Assistant.

Selanjutnya, Qualcomm juga meluncurkan platform pertama Untuk Industri speaker pintar yang mendukung Microsoft Cortana. Di mana, platform ini mampu mengintegrasi perangkat keras dan lunak yang diperlukan untuk membantu OEM mengurangi waktu dan biaya dari pengembangan speaker pintar dengan dukungan intelligent digital assistance yang disediakan oleh Microsoft Cortana – pengalaman voice interface yang dipersonalisasi sehingga membantu pengguna menyelesaikan pekerjaan dengan usaha yang lebih sedikit di kantor, rumah, dan diperjalanan.

Qualcomm Technologies International juga memperkenalkan seri Qualcomm Low Power Bluetooth SoC QCC5100 terbaru yang didesain untuk membantu produsen manufaktur dalam mengembangkan earbuds, hearables, dan headsets nirkabel generasi baru yang compact dan kaya akan fitur.

Targetnya untuk memenuhi permintaan konsumen akan kualitas audio yang superior serta perpanjangan daya tahan baterai dan waktu memutar suara pada perangkat audio nirkabel, terobosan SoC ini dibuat untuk mengurangi konsumsi daya hingga 65 persen untuk panggilan suara dan pemutaran musik dibandingkan dengan solusi audio Bluetooth single-chip yang sudah ada sebelumnya.

Qualcomm pun masuk ke industry rumah dengan menawarkan Platform Home Hub terbaru yang mendukung Android Things untuk membawa Google Assistant di seluruh perangkat rumah tangga. Ada dua platform yang diperkenalkan yakni Qualcomm Home Hub. System-on-chip (SoCs) Qualcomm SDA624 dan SDA212 dirancang untuk membantu developers dan para OEM untuk mengembangkan Home Hubs yang memiliki dukungan layanan Google seperti Google Assistant secara cepat dan hemat biaya.

Home Hub ini mengandalkan konektivitas awan (cloud connectivity) dan kemampuan komputasi yang canggih untuk berbagai bentuk perangkat dan telah menjadi sebuah industri yang kian berkembang pesat.

Selain itu, System-on-Modules (SoMs), development boards, dan reference design juga termasuk dalam platform tersebut. Satu set platform yang komprehensif ini membuka peluang baru yang menarik bagi OEM untuk mempercepat perancangan, pengembangan dan komersialisasi produk elektronik konsumen generasi baru dengan dukungan Artificial Intelligence (AI) yang dilengkapi fitur asisten digital yang kaya, layar sentuh, kamera video dan media yang imersif. Harman dan LenovoTM saat ini sedang bekerjasama dengan Qualcomm Technologies untuk produk rumah tangga mereka termasuk Lenovo Smart Display baru dengan menggunakan platform Qualcomm Home Hub. (Icha)

 

 

Kominfo Minta Google dan Facebook Blokir Aplikasi dan Group Berkonten Negatif

Telko.id – Kementerian Kominfo terus menerus aktif melakukan penanganan konten negatif di Internet, termasuk kegiatan yang melanggar juga yang memberikan dukungan terhadap pelanggaran nilai dan norma sosial budaya.

Pada 28 September 2016 terdapat 3 DNS dari 3 Aplikasi LGBT yang tidak sesuai dengan Peraturan telah dilakukan pemblokiran. Kemudian pada 12 Oktober 2017, 5 DNS dari Aplikasi B***d juga telah dilakukan pemblokiran.

Pada 15 Januari 2018, Kementerian Kominfo telah melakukan beberapa tindakan, yakni mengirimkan permintaan kepada Google untuk melakukan takedown (penghentian). “Ada 73 aplikasi berkenaan dengan LGBT dari Google Play Store yang diminta Kominfo untuk dihentikan. Lalu, minta juga melakukan pemblokiran 15 DNS dari 15 Aplikasi LGBT yang ada pada Google Play Store, dan mengajukan kepada Facebook terhadap 1 grup LGBT yang meresahkan masyarakat untuk dilakukan suspend,” tulis Kominfo dalam siaran pers nya.

Selama Januari 2018 ini, dari hasil penelusuran dan pengaduan masyarakat sejumlah 169 situs LGBT yang bermuatan asusila dilakukan pemblokiran. Disamping itu, juga terdapat 72.407 konten asusila pornografi telah dilakukan penanganan dalam kurun Januari ini. Berkenaan dengan Aplikasi B***d, 9 DNS yang dimilikinya telah diblokir.

Kementerian Kominfo juga menghimbau masyarakat untuk tidak menggunakan aplikasi apapun yang tidak sesuai dengan norma sosial budaya bermasyarakat di Indonesia. Pelaku asusila di Cianjur, berdasarkan laporan kepolisian, menggunakan aplikasi pesan khusus yang kerap diakses dengan VPN (jalur koneksi pribadi), IP anonymizer (penyembunyi alamat internet protocol), situs proxy serta cara-cara lain.

Kementerian Kominfo sampai saat ini tidak pernah melakukan normalisasi maupun pembiaran terhadap aplikasi B***d dan aplikasi serupa lainnya yang telah lama diblokir.

Selain cara-cara yang telah disebutkan sebelumnya, pengguna aplikasi juga memanfaatkan beberapa DNS yang disediakan langsung oleh penyelenggara layanan.

Penyelenggara konten global dan nasional juga dihimbau aktif dalam menjamin ketersediaan konten positif dan menekan jumlah konten negatif. Dalam suasana formal maupun informal, Kementerian Kominfo terus berkoordinasi dengan perwakilan Facebook, Google, Twitter, Telegram, Line, BBM, Bigo Live, LiveMe, Metube dan lainnya dalam mencegah persebaran dan multiplikasi konten negatif. (Icha)

 

 

 

Advan iTAB Memantapkan Posisi Advan Menjadi Top One Market Tablet Di Indonesia

0

Telko.id – Advan boleh dibilang sebagai satu-satunya merek nasional yang mampu bersanding dengan merek global. Bahkan untuk produk tablet merek ini dinobatkan oleh International Data Corporation (IDC)sebagai market leader mampu menguasai 60,8% pasar tablet di Indonesia, bahkan di Asia Pasifik.

“Kita bangga Advan menjadi No 1 Best Selling Tablet yang dapat tampil sebagai brand kebanggan Indonesia dan menjadi market leader yang mampu bersaing dengan brand internasional. Dengan pengakuan dari IDC ini, Advan terbukti menjadi brand terdepan yang memiliki daya saing kuat di tengah semakin banyaknya brand-brand internasional yang masuk ke Indonesia,” ujar Tjandra Lianto, Marketing Director Advan.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa pangsa pasar tablet tetap bergairah lantaran tablet menjadi media entertainment yang dapat dan mudah digunakan di mana dan kapan saja. Tablet merupakan gadget yang fun, karena bisa dinikmati bersama teman ataupun keluarga, bahkan dengan ukuran layar lebih besar dan maksimal memberikan kepuasan dalam beraktivitas menggunakan tablet.

Berbagai inovasi pun terus dilakukan Advan sebagai market leader tablet kebanggaan masyarakat Indonesia. Di mana produk yang ada terus disempurnakan yaitu dengan menghadirkan tablet terbarunya, ADVAN iTAB yang memiliki keunggulan layar lebih jernih dan jelas berkualitas HD, berukuran 7 inchi yangdibandrol dengan harga Rp. 1.499.000, siap memberikan kesempurnaan di saat menjalankan beragam aktivitas menggunakan tablet ini.

“Bukan sekedar mengikuti trend, namun teknologi yang diadopsi mampu memberikan pengalaman Maximum Multimedia Tablet lebih dari apa yang konsumen butuhkan. Tentunya Advan tak pernah bosan untuk selalu berinovasi, dan menjadikan kebutuhan konsumen sebagai skala prioritas disetiap terobosan yang dihadirkan,” tutur Tjandra Lianto.

Advan iTAB yang akan masuk pasar pada pertengahan Januari 2018 disebut sebagai Maximum Multimedia Tablet karena suaranya mengadopsi dual boxamplifier sehingga memberikan efek suara yang besar dan mantap (Power Sound), memberikan resonansi audio yang lebih sempurna, serta menghasilkan suara yang solid dan spektrum audio yang lebar demi memanjakan telinga para penggunanya saat mendengarkan musik, dan bermain game pun serasa lebih nyata.

Menurut Hasnul Suhaimi, Advan Business Management Advisor, “iTAB, tablet terbaru keluaran dari ADVAN dengan Maximum Multimedia Tablet (Power Sound, Power Camera, dan Power Battery) menjadi bukti bahwa Advan sebagai market leader tidak pernah berhenti menghadirkan tablet yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Di mana tablet selalu disukai karena mobilitas dan fungsinya. Salah satunya, Advan iTAB memiliki layar lebih jernih dan jelas berukuran 7 inchi untuk memberikan pengalaman penggunanya lebih baik, terlebih lagi didukung dengan big sound-nya. Bahkan karena ringan dan mudah untuk dibawa kemana-mana membuat tablet melakukan sebagian besar fungsi penting dari sebuah laptop.

Tak sekedar unggul pada teknologi power sound, selayaknya tablet berkelas, Advan iTAB telah dilengkapi oleh jajaran fitur spesifikasi yang mumpuni. Advan iTAB memiliki power camera diperkuat dengan dual-camera berkonfigurasi 8 MP + 5 MP yang mampu menangkap foto lebih tajam dan mampu merekam video HD. Tablet ini disertai performa semakin baik dengan RAM 2 GB dan ROM 16 GB, yang sudah dilengkapi 4G LTE, bahkan lengkap dengan daya tahan baterai berkapasitas besar 3500 mAh, jadi bisa mensupport hingga 30 jam pemutaran lagu.

Untuk sistem keamanan, melalui Advan Secure, Advan iTAB memiliki sistem security handal yang memberikan rasa aman kepada konsumen melalui platform IDOS 7.2 (Indonesia Operating System), diantaranya Locked Apps dapat mengunci aplikasi yang diinginkan dengan tiga (3) pilihan kunci yaitu Pin Lock, Pattern Lock, dan Gesture Lock, lalu sistem Vault yang dapat menyembunyikan foto dan video rahasiamu, sistem Break in Alert dimana kamera secara otomatis akan memfoto orang yang salah membuka password, dan sistem Invisible Pattern dapat menyembunyikan pola titik Pattern Lock sehingga membingungkan orang-orang yang coba membukanya, dan terakhir Anti Theft yang dapat mengamankan data di Advan iTAB.

Dengan fitur yang komplit, harga terjangkau, serta beragam fitur yang dihadirkan mumpuni, Advan iTAB ini dikemas dengan balutan back cover berwarna gold dan hitam dengan tekstur yang membuatnya begitu mewah. Selain itu, bentang layar yang begitu lapang tetap nyaman saat digenggam oleh satu tangan sekalipun, bahkan ADVAN iTAB siap menjadi petarung tangguh untuk menghadang agresivitas brand internasional lainnya.

“Kami yakin dengan segudang fitur yang canggih mampu bersaing dengan brand lainnya, karena hadirnya tablet Advan iTAB membuat kami lebih percaya diri untuk memberikan kualitas yang terbaik dan berdaya saing. Di samping itu, masyarakat Indonesia semakin percaya bahwa Advan adalah brand kebanggaan karya anak bangsa dan satu-satunya yang mampu menandingi gempuran brand internasional,” lanjut Hasnul Suhaimi. (Icha)

 

 

 

Sambut Asian Games 2018, Jaringan Broadband Berteknologi Terkini Bakal ‘Manteng’ Terus Di Stadion GBK

0

Telko.id – Asian Games 2018 di Jakarta sebuah ajang olah raga bergengsi di kawasan Asia. Itu sebabnya, kawasan Stadion Gelora Bung Karno sebagai pusat event ini perlu jaringan broadband yang optimal guna mendukung suksesnya acara ini.

Telkomsel adalah salah satu operator yang sudah siap amankan jaringan broadband di kawasan ini. Operator ini pun telah melakukan beragam aktivitas peningkatan dan penguatan fasilitas jaringan di sekitar kawasan tersebut. Sejumlah upaya yang telah dilakukan antara lain melalui implementasi teknologi jaringan TDD 2,3 Mhz serta Massive Multiple Input Multiple Output (MIMO) untuk jaringan pita lebar terdepan 4G LTE Telkomsel yang menjangkau kawasan GBK.

Dalam momen peresmian Stadion Utama GBK yang dibarengi pertandingan resmi sepakbola antara Tim Nasional (Timnas) Indonesia melawan Islandia, serta diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, fasilitas jaringan dengan teknologi terdepan Telkomsel sukses mengawal pengamanan kualitas jaringan selama gelaran berlangsung, (14/1).

Dengan menggelar optimalisasi kualitas jaringan 17 BTS yang sudah beroperasi di sekitar kawasan GBK, Telkomsel juga melakukan penambahan 22 BTS serta 20 diantaranya berjenis Lampsite yang secara khusus dihadirkan untuk pengamanan jaringan indoor Stadion Utama GBK. Selain itu, Telkomsel juga mengoperasikan 2 unit Compact Mobile BTS (COMBAT) yang sudah dilengkapi teknologi frekuensi TDD 2,3 MHz serta 1 unit BTS berteknologi Massive MIMO yang menjangkau kawasan outdoor sekitar Stadion GBK.

“Gelaran peresmian Stadion Utama GBK yang baru direnovasi dan disertai pertandingan sepak bola Timnas melawan Islandia ini menjadi momen yang tepat bagi Telkomsel untuk menguji kemampuan teknologi jaringan terdepan yang memang telah dipersiapkan untuk menyambut perhelatan olahraga Asian Games 2018, yang salah satunya akan berlangsung di Jakarta,” kata Ririn Widaryani, Executive Vice President Area Jabotabek Jabar Telkomsel.

Mengantisipasi kehadiran pendukung Indonesia yang mencapai puluhan ribu di GBK, Telkomsel berharap dapat memastikan kualitas jaringan terdepan yang telah beroperasi mampu menghadirkan kemudahan dan kenyamanan pelanggan, khususnya dalam menikmati akses layanan broadband dan digital secara bersamaan dalam satu titik keramaian yang padat pengguna.

Dengan beroperasinya fasilitas jaringan yang baru dan dilengkapi teknologi terdepan seperti frekuensi TDD 2,3 Mhz dan Massive MIMO ini diharapkan pengalaman pelanggan dalam menikmati akses layanan broadband menggunakan jaringan 4G LTE akan tetap terjaga dan semakin maksimal, dikarenakan kedua teknologi tersebut secara khusus dihadirkan guna menambah kapasitas akses broadband mencapai 5 sampai 8 kali lebih besar dibandingkan teknologi jaringan lain pada umumnya.

Teknologi jaringan Massive MIMO sendiri secara khusus dioperasikan Telkomsel di kawasan komplek olahraga GBK sebagai antisipasi meningkatnya trafik komunikasi terutama akses broadband saat momen Asian Games 2018 nanti. Di mana sejumlah cabang pertandingan olahraga akan dilangsungkan di sejumlah venue yang ada di kawasan olahraga tersebut. Teknologi ini diharapkan dapat mengakomodir trafik layanan data dalam kapasitas besar di saat berlangsungnya pertandingan sejumlah olahraga yang diprediksi akan dihadiri para pendukung kontingen negara Asia dengan jumlah yang masif pada momen yang bersamaan.

Ririn lebih lanjut menambahkan, pada gelaran pertandingan sepakbola Timnas Indonesia melawan Islandia sendiri, Telkomsel mencatat total trafik layanan data pelanggan yang hadir di Staion Utama GBK mencapai lebih dari 1650 GB, dengan trafik tertinggi yang dapat terlayani dalam satu momen bersamaa hingga 210 GB. Lonjakan trafik layanan data tersebut meningkat hingga 240% dibandingkan hari pada akhir pekan pada umumnya.

Tingginya akses layanan data tersebut tetap terjaga kualitasnya seiring upaya antisipasi yang telah dilakukan Telkomsel, seperti memaksimalkan teknologi jaringan TDD 2,3 Mhz termasuk FDD 1,8 MHz serta Massive MIMO yang telah di kawasan Stadion Utama GBK, yang pada saat ujicoba sebelumnya kecepatan akses layanan data mencapai 350 Mpbs.

Trafik layanan data di Stadion Utama GBK didominasi akses layanan broadband oleh pelanggan untuk browsing internet, upload dan streaming live melalui media sosial, terutama untuk mengabadikan momen berlangsungnya pertandingan Timnas Indonesia melawan Islandia.

“Sebagai salah satu pihak sponsor resmi gelaran Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, Telkomsel secara konsisten telah melakukan sejumlah aktivitas untuk memastikan kenyamanan pengunjung dalam mengakses layanan berbasis broadband dan digital agar selalu terjaga. Kehadiran teknologi jaringan terdepan tak hanya dihadirkan di kawasan GBK, namun juga di sejumlah venue pertingan Asian Games lainnya yang tersebar di wilayah Jakarta.

Telkomsel terutama wilayah operasional Area Jabotabek Jabar telah memastikan kesiapan seluruh fasilitas jaringan serta ketersediaan produk dan layanan guna mensukseskan ajang internasional tingkat Asia ini, terlebih sebelumnya Telkomsel juga sukses menggelar kualitas jaringan prima selama perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat belum lama ini” pungkas Ririn. (Icha)

 

 

Bank Indonesia: Uang Digital Mengganggu Stabilitas Sistem Keuangan Di Indonesia

0

Telko.id – Bank Indonesia menegaskan bahwa virtual currency termasuk bitcoin tidak diakui sebagai alat pembayaran yang sah, sehingga dilarang digunakan sebagai alat pembayaran di Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang No. 7 tahun 2011 tentang Mata Uang yang menyatakan bahwa mata uang adalah uang yang dikeluarkan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kepemilikan virtual currency ini sangat berisiko dan sarat akan spekulasi karena tidak ada otoritas yang bertanggung jawab, tidak terdapat administrator resmi, tidak terdapat underlying asset yang mendasari harga virtual currency serta nilai perdagangan sangat fluktuatif sehingga rentan terhadap risiko penggelembungan (bubble).

“Hal itu dapat mempengaruhi kestabilan sistem keuangan dan merugikan masyarakat. Oleh karena itu, Bank Indonesia memperingatkan kepada seluruh pihak agar tidak menjual, membeli atau memperdagangkan virtual currency,” jelas Agusman dalam rilis tersebut.

Bank Indonesia, jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, melarang seluruh penyelenggara jasa sistem pembayaran (prinsipal, penyelenggara switching, penyelenggara kliring, penyelenggara penyelesaian akhir, penerbit, acquirer, payment gateway, penyelenggara dompet elektronik, penyelenggara transfer dana) dan penyelenggara Teknologi Finansial di Indonesia baik Bank dan Lembaga Selain Bank untuk memproses transaksi pembayaran dengan virtual currency, sebagaimana diatur dalam PBI 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran dan dalam PBI 19/12/PBI/2017​ tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial.

“Bank Indonesia sebagai otoritas di bidang Moneter, Stabilitas Sistem Keuangan dan Sistem Pembayaran senantiasa berkomitmen menjaga stabilitas sistem keuangan, perlindungan konsumen dan mencegah praktik-praktik pencucian uang dan pendanaan terorisme,” jelas Agusman di akhir rilis tersebut. (Icha)

 

 

 

CES 2018: ZTE Berencana Luncurkan Smartphone 5G di Awal 2019

0

Telko.id – ZTE berniat curi start, untuk lebih dahulu memanfaatkan peluang pasar device 5G. Setidaknya, pada awal 2019, pabrikan asal Cina ini akan mulai berjualan di Amerika dan menunjukan ke canggihan produk pertamanya yang menawarkan layanan mobile generasi mendatang.

Dalam komentar yang dibuat di sela-sela acara CES 2018 di Las Vegas, CEO ZTE AS Lixin Cheng mengatakan kepada Bloomberg bahwa perangkat tersebut akan diluncurkan pada akhir 2018 atau awal 2019, walaupun rencana dapat berubah tergantung pada ketersediaan jaringan 5G bersamaan dengan chipset penting dan diperlukan untuk memberikan konektivitas lebih cepat. Selain smartphone, ZTE juga berencana mengeluarkan tablet berkemampuan 5G dan modem untuk di rumah

Komentar Cheng mengikuti sebuah pengumuman oleh operator AS AT & T, yang mengatakan akan meluncurkan layanan mobile 5G di belasan kota di seluruh negeri pada akhir tahun ini. Pertanyaan diajukan mengenai rencana AT & T, mengingat fakta bahwa produsen telepon tidak mengindikasikan bahwa mereka berencana meluncurkan perangkat siap 5G pada tahun 2018.

Disisi lain, Qualcomm sebagai penyedia chipset mengatakan chip 5G-nya tidak akan siap sampai 2019, yang berarti akan sulit bagi perangkat yang kompatibel untuk memasuki pasar tahun ini.

Jika rencana ZTE dalam meluncurkan 5G itu terlaksana sesuai jadwal, maka pabrikan ini akan menjadi yang pertama di dunia. Bakal menjadi kemenangan besar atas pesaing beratnya yakni Apple dan Samsung serta berbagai vendor Cina lainnya.

Sejauh ini tidak ada indikasi nyata Apple dan Samsung sedang mengembangkan perangkat yang mampu mengantarkan 5G. Apple memulai pengujian jaringan 5G pada 2017, sementara Samsung meniru kemitraan dengan Verizon sekitar peralatan siap 5G untuk rumah.

Peluncuran perangkat semacam itu di AS juga akan membantu ZTE beralih dari beberapa sorotan yang dihadapi di pasar. Perusahaan tersebut didenda sekitar $ 1 miliar pada awal 2017 karena melanggar sanksi perdagangan AS dengan Iran, dan masih ada masalah keamanan di negara tersebut di sekitar perusahaan Cina. (Icha)

Penjualan Perangkat 4G akan Tumbuh 8.67% selama 2017 sampai 2021

0

Telko.id – Berdasarkan laporan dari Research and Market, perangkat 4G akan tumbuh sekitar 8.67% selama 2017 hingga 2021 mendatang. Pemain kunci nya adalah Apple, Huawei Technologies, Lenovo, LG, Netgear, Novatel Wireless, OPPO, Samsung, Sony, Vivo Communication Technology, Xiaomi, dan ZTE.

Pertumbuhan ini, disebabkan oleh karena munculnya tren baru mulai 2-4 tahun belakangan ini tentang distribusi perangkat secara online. Baik distribusi online secara eksklusif maupun e-commerce. Kenapa hal ini bisa terjadi?

Dalam laporan tersebut juga menyatakan bahwa saat ini generasi muda, yang merupakan kelompok sasaran utama untuk smartphone, menghabiskan banyak waktu di Internet melalui PC, laptop, tablet, dan smartphone. Dengan menambah kenyamanan pengiriman doorstep dan mendapatkan detail mendalam tentang smartphone, orang ingin membeli produk dengan penawaran eksklusif yang tersedia secara online seperti cash back on purchasing. Ini mendorong generasi muda untuk membeli produk melalui saluran online.

Menurut laporan tersebut, salah satu pendorong utama pasar ini adalah bertumbuhnya penggunaan Internet. Internet telah mengalami pertumbuhan yang sangat besar sejak tahun 2000. Dengan meningkatnya komunikasi digital, media sosial, dan e-commerce, penetrasi Internet diperkirakan akan semakin meningkat.

Meskipun tingkat penetrasi Internet terendah di wilayah ini, APAC memiliki jumlah pengguna Internet tertinggi, yang mewakili lebih dari 50% keseluruhan Internet yang menggunakan populasi. Dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di seluruh dunia, akan ada penyebaran jaringan 4G yang lebih tinggi untuk mengakses jaringan berkecepatan tinggi dan transfer data yang lebih cepat. Ini akan mendorong permintaan perangkat 4G.

Sedangkan faktor utama sebagai penghambat laju pertumbuhan pasar perangkat 4G adalah tarif layanan data tinggi. Koneksi modem broadband mobile lebih mahal daripada koneksi digital subscriber line (DSL) atau pemasangan kabel. (Icha)

 

 

Telegram Berencana Luncurkan Bitcoin Sendiri

0

Telko.id – Fenomena blockchain memang akan semakin meriah di tahun 2018. Bakal banyak perusahaan yang membuat sendiri dengan tujuan mempermudah para konsumennya untuk bertransaksi.

Seperti yang dilakukan oleh telegram. Sebuah aplikasi messaging yang terenkripsi ini berencana untuk meluncurkan platform blockchain sendiri. Tujuannya adalah untuk memudahkan pembayaran di aplikasi tersebut.

Menurut beberapa sumber, seperti yang dilansir dan TON atau “Telegram Open Network” ini akan menjadi generasi ketiga dari blockchain dengan kapabilitas yang superior setelah Bitcoin.

Peluncuran ini akan didanai dengan Initial Coin Offering atau ICO besar-besaran. Dengan private pre sales yang akan dimulai dengan ratusan juta. Hal ini berpotensi menjadi ICO terbesar saat ini. Harapannya, dengan lahirnya ICO Telegram yang berasal dari starup ini juga menjadi daya Tarik tersendiri bagi para peminatnya. Ditambah lagi, Telegram juga merupakan messaging platform yang cukup banyak digunakan di dunia.

Dengan mengadopsi cryptocurrency ini, maka system pembayaran Telegram pun dapat dilakukan secara independen, tanpa harus terintegrasi dengan pemerintah maupun bank manapun. Termasuk juga pengiriman uang ke seluruh dunia, memindahkan uang secara pribadi yang terenkripsi dan lainnya.

Telegram mengharapkan dapat mengumpulkan sebanyak $ 500 juta dalam penjualan pra-ICO dengan nilai token total potensial di kisaran $ 3 miliar sampai $ 5 miliar. Namun, angka tersebut bisa berubah sebelum ICO, yang direncanakan akan dilakukan setelah Maret mendatang. Angka tersebut akan membuat Telegram Coin ini menjadi kripto pribadi terbesar sampai saat ini setelah Tezos, yang mengumpulkan lebih dari $ 230 juta pada bulan Juli.

Pada saat pra penjualan, investor akan diminta untuk melakukan pembelian minimum sebesar $ 20 juta jika mereka berada di luar lingkaran Durov. Sumber mengatakan bahwa ICO akan memerlukan mata uang riil seperti dolar AS untuk pembelian, bukan Bitcoin atau Eter seperti ICO lainnya.

Perusahaan investasi institusional lapis atas telah menyatakan minatnya, namun Durov dikatakan waspada terhadap penerimaan uang mereka. Satu perusahaan yang dikabarkan telah mendorong untuk melakukan pra-penjualan adalah Mail.Ru Group (sebelumnya DST) yang didirikan oleh emigre Rusia Yuri Milner.

Seorang juru bicara DST tidak menjawab pertanyaan kami tentang cerita ini. Yang menarik, Mail.Ru Group adalah dana yang akhirnya membeli perusahaan terakhir Durov VK.

Dengan basis pengguna Telegram di dunia mencapai 180 juta, tentu bakal menjadi pesaing berat bagi  bitcoin lainnya. (Icha)

Kodak Luncurkan KodakCoin, Cryptocurrency Khusus Fotografer

0

Telko.id – Kodak punya strategi unik yang cukup mengagetkan. Pasalnya, produsen yang sangat terkenal di industry fotografi ini tiba-tiba meluncurkan bisnis barunya yang masuk ke cryptocurrency. Mata uang digital yang kini sedang trend. Peluncuran KodakCoin cryptocurrency dan KodakOne sebagai platform ini merupakan hasil kerjasama dengan WENN Digital.

Apa sebenarnya yang mendasari Kodak meluncurkan mata uang digital ini? Alasan yang dikemukakan oleh Kodak dalam siaran pers tertulisnya adalah ingin memberdayakan fotografer dan agensi foto untuk dapat berperan lebih besar dalam pengelolaan hak gambar.

Semua itu memanfaatkan teknologi blockchain. Di mana, platform KODAKOne akan membuat buku yang berisikan hak cipta digital bagi para fotografer untuk mendaftarkan pekerjaan baru dan arsip yang kemudian dapat mereka lisensi di dalam platform. Dengan KODAKCoin, fotografer yang menjadi anggotad dapat mengambil bagian dalam ekonomi baru untuk fotografi. Termasuk dalam menerima pembayaran untuk melisensikan pekerjaan mereka segera setelah penjualan, dan baik untuk fotografer profesional maupun fotografer amatir, menjual karya mereka dengan percaya diri di platform blockchain yang aman.

Selain itu, platform KODAKOne juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pengecekan web secara terus menerus untuk memantau dan melindungi IP gambar yang terdaftar di sistem KODAKOne. Bila penggunaan gambar yang tidak berlisensi terdeteksi, platform KODAKOne dapat secara efisien mengelola proses pasca lisensi untuk memberi penghargaan kepada fotografer.

“Bagi banyak orang di industri teknologi, ‘blockchain’ dan ‘cryptocurrency’ adalah kata kunci yang cepat, namun bagi fotografer yang telah lama berjuang untuk menegaskan kontrol atas pekerjaan mereka dan bagaimana penggunaannya, kata kunci ini adalah kunci untuk memecahkan apa yang terasa tidak terpecahkan. masalah,” kata CEO Kodak Jeff Clarke.

Clarke juga menambahkan bahwa “Kodak selalu berusaha untuk mendemokratisasi fotografi dan membuat perizinan menjadi adil bagi para seniman. Teknologi ini memberi komunitas fotografi cara inovatif dan mudah untuk melakukan hal itu. ”

“Terlibat dengan platform baru, fotografer penting tahu pekerjaan mereka dan pendapatan mereka ditangani dengan aman dan dengan kepercayaan, itulah yang kami lakukan dengan KODAKCoin,” kata CEO WENN Digital Jan Denecke.

Jan juga menyakinkan bahwa “KODAKCoin menjamin kesesuaian dengan standar kepatuhan tertinggi terutama dalam hal membayar fotografer secara adil dan memberi fotografer kesempatan untuk masuk ke sebuah ekonomi baru yang disesuaikan untuk mereka, dengan pengelolaan hak aset yang aman yang dibangun tepat di dalamnya.”

Penawaran koin awal akan dibuka pada tanggal 31 Januari 2018 dan terbuka untuk investor terakreditasi dari A.S., Inggris, Kanada dan negara-negara pilihan lainnya. Penawaran Koin awal ini diterbitkan dengan pedoman SEC sebagai token keamanan berdasarkan Peraturan 506 (c) sebagai penawaran yang dikecualikan. (Icha)