spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 1248

Enam Harapan Konsumen Saat Operator Sudah Berikan Layanan 5G

0

Telko.id – Ericsson baru saja memaparkan “Towards a 5G Consumer Future” yang fokus membahas tentang 6 masukan yang diinginkan oleh konsumen pada operator tentang mobile broadband. Laporan tersebut, diklaim oleh Ericsson sebagai penelitian ekspektasi konsumen 5G terbesar sampai saat ini, mewakili pandangan 800 juta pengguna ponsel cerdas di seluruh dunia.

“Studi terbaru kami tidak melihat pandangan konsumen terhadap 5G secara terpisah, namun mengungkapkan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi yang harus dipenuhi oleh operator dalam perjalanan menuju 5G. Dari menawarkan pengalaman membeli yang mudah dilakukan dengan berfokus pada kinerja jaringan yang nyata, konsumen menuntut perubahan yang ingin mereka lihat yang telah dilakukan hari ini,” kata Jasmeet Sethi, Penasihat Senior, Consumer & Industry Lab.

Ini dia enam harapan konsumen yang dipaparkan dalam laporan Ericsson tersebut:

Berikan Kami Pengalaman Pembelian Yang Mudah

Saat ini, konsumen menganggap pasar telekomunikasi terlalu tinggi kompleks. Dengan enam dari 10 pengguna smartphone bergulat dengan kompleksitas rencana data seluler. Ditambahlagi, banyak ketidaksesuaian antara apa yang dibeli dengan yang digunakan.

Hasil penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa hanya 3 dari 10 pengguna smartphone yang puas dengan cara operator menyajikan paketnya secara online, membuktikan bahwa pengalaman telekomunikasi digital yang dirasakan oleh pengguna smartphone tidak sederhana dan tidak mudah.

Sedangkan tentang tawarkan unlimited data plans, konsumen tidak terlalu memusingkan. Konsumen lebih mencari pengalaman unlimited tanpa perlu khawatir ketimbang paket unlimited tersebut.

Inilah yang jadi tantangan bagi operator untuk mencari alternatif paket unlimited yang benar-benar memberikan kebebasan pada konsumen.

Mengganti gigabytes Yang Tidak Terpakai Sebagai Mata Uang

Berdasarkan penelian ini menunjukan bahwa rata-rata pengguna smartphone memiliki 31 gigabyte data mobile yang tidak terpakai yang tersisa per tahun, cukup untuk melakukan 65 jam panggilan video, menghabiskan 517 jam untuk streaming musik, atau menonton pesta enam musim acara TV seperti Game of Thrones, menyamai sebanyak mungkin sebagai 1,5 terabyte sepanjang hidup mereka.

Itu sebabnya, 2 dari 5 konsumen ingin menggunakan kelebihan ini dapat dikonversi sebagai mata uang dan berharap dapat menyimpan, memperdagangkan atau memberi hadiah data yang tidak terpakai.

Berikan Konsumen Lebih Dari Sekedar Paket Data

Kecepatan broadband yang lebih cepat dan kontrak nirkabel yang adil dianggap lebih penting daripada paket data yang saat ini mendominasi pasar. Sebagai kumpulan konten video dan rencana data inovatif memainkan peran yang semakin penting dalam pemilihan paket operator dan layanan. Konsumen pun menginginkan operator untuk berinovasi, berevolusi dan mempersonalisasi rencana data.

Beri Konsumen Lebih Banyak Dengan 5G

Berlawanan dengan keyakinan bahwa konsumen tidak tertarik pada 5G, secara global gagasan layanan 5G menarik 76 persen pengguna smartphone. Sebanyak 44 persen sebenarnya bersedia membayar 5G. Bahkan, konsumen mengharapkan operator mampu memberikan layanan 5G sebagai layanan utama pada 3 sampai 4 tahun ke depan. Lebih dari 50 persen konsumen pun berharap sudah dapat menggunakan layanan 5G dengan layanan yang sudah ditinggkatkan pada 2 tahun usai diluncurkan.

Lebih lanjut, sepertiga dari koresponden pun mengharapkan layanan 5G yang ditawarkan lebih dari sekedar kecepatan, cakupan jaringan dan harga yang lebih rendah. Konsumen berharap adanya peningkatan masa pemakaian baterai yang lebih baik dan juga konektivitas yang bukan hanya pada perangkat saja tetapi juga Internet Things. Konsumen juga tidak mau pusing dengan masalah pembayaran gigabyte yang digunakan. Harapannya, cukup membayar satu kali untuk setiap layanan 5G yang terhubung.

Berikan Layan 5G yang Nyata

Konsumen meminta operator untuk menghindari slogan pemasaran yang tidak berdasar. Harus lebih fokus memberikan pengalaman jaringan yang nyata dan meningkatkan kejujuran dalam pemasarannya. Laporan tersebut menunjukkan bahwa hanya empat persen kepercayaan operator sendiri dan statistik kinerja jaringan.

Laporan ini didasarkan pada aktivitas riset global Ericsson ConsumerLab selama lebih dari 20 tahun, dan memanfaatkan data dari 14.000 pengguna smartphone iPhone dan Android berusia antara 15 dan 65 tahun. Pandangan yang diungkapkan dalam survei tersebut mewakili 800 juta konsumen di seluruh Argentina, Brasil, China, Mesir, Finlandia, Prancis, Jerman, Indonesia, Irlandia, Jepang, Meksiko, Korea Selatan, Inggris dan Amerika Serikat. (Icha)

Ericsson Perkenalkan 5G Radio Dot Untuk Tingkatkan Kualitas Jaringan di Indoor

0

Telko.id – Pada era 5G, operator selular harus mempersiapkan diri karena akan terjadi lonjakan lalulintas data sekitar 8 kali dan 1 miliar device 5G pada tahun 2023. Permintaan pelanggan terhadap koneksi yang lancer terhadap video streaming 4K, 8K, virtual reality atau augmented reality, dan immersive media akan menambah ‘pekerjaan rumah’ operator. Di sisi lain, tidak mudah untuk melakukan pemasangan radio di dalam ruangan karena bentuk bangunan modern yang seringkali menghambat sinyal radio dari luar untuk masuk.

Itu sebabnya, Ericsson berinisiatif membuat produk 5G Radio Dot untuk dapat meningkatkan mobile broadband, yang memungkinkan operator memenuhi permintaan konektivitas dalam ruangan yang superior.

5G Radio Dot hasil ciptaan Ericsson ini adalah sebuah radio small cell yang dirancang untuk memenuhi persyaratan kinerja mobile broadband yang dikeluarkan oleh 5G. Dengan desain yang elegan dari generasi sebelumnya, 5G Radio Dot membutuhkan waktu kurang dari separuh waktu untuk menginstal dibandingkan dengan solusi indoor lainnya, dan akan mendukung new 5G mid-bands (3-6GHz) dengan kecepatan hingga 2Gbps.

“Menambahkan solusi small cell ke portofolio 5G kami adalah bagian alami dari evolusi jaringan. Perusahaan telah meminta konektivitas tingkat pertama di dalam ruangan, serta kecepatan dan kapasitas yang lebih tinggi untuk menggunakan kasus penggunaan lanjutan yang tidak dapat ditangani oleh sistem dalam ruangan tradisional. Portofolio 5G kami, didukung oleh Small cells, akan memungkinkan operator memenuhi tuntutan ini, kata Nishant Batra, Kepala Infrastruktur Jaringan Area Produk di Ericsson.

“Sekarang standar 5G pertama ada di sini, vendor akan memerlukan banyak solusi radio untuk membantu operator meluncurkan jaringan 5G baru mereka. Ericsson mengambil langkah awal yang penting dalam arah ini dengan menambahkan solusi 5G RAN dalam ruangan yang ada di dalam ruangan. Solusi indoor baru dari Ericsson ini akan menarik bagi operator yang ingin menawarkan kinerja dalam ruangan yang baik untuk meningkatkan mobile broadband dan aplikasi industri baru yang tidak dapat dipenuhi oleh base station Wi-Fi atau 5G yang ditempatkan di luar rumah,” kata Daryl Schoolar, Practice Leader, Ovum menjelaskan.

Sebagai evolusi alami dari Ericsson Radio Dot System, operator akan dapat menyebarkan 5G Radio Dot berdampingan dengan solusi 4G menggunakan infrastruktur kabel yang sama, arsitektur jaringan dan lokasi dot yang sama. Solusi sel kecil inovatif ini menyediakan jalur upgrade sederhana untuk penyebaran Sistem Dot Radio yang ada, menambahkan kemampuan teknologi 5G. Mudah untuk menambahkan frekuensi, kapasitas, dan teknologi.

“Pengguna kami menikmati coverage indoor yang sangat baik di ribuan bangunan di China, termasuk pusat perbelanjaan, berkat solusi Ericsson Radio Dot. Sebagai sistem terukur ini, memungkinkan kita memenuhi permintaan akan konektivitas indoor tanpa batas. Sangat menyenangkan melihat Ericsson mengembangkan solusinya menjadi 5G saat kami mempersiapkan teknologi mobile generasi berikutnya,” kata Feng Yi, Direktur Departemen Teknologi Nirkabel, China Unicom Network Technology Research Institute.

Sistem Radio Dot telah berhasil digunakan untuk banyak aplikasi indoor yang digunakan di area yang luas seperti gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan bandara. Seiring waktu, solusi sel kecil juga akan mendukung aplikasi industri 5G dari pabrik yang terhubung ke kasus yang lebih ekstrem seperti pertambangan yang terhubung. Ericsson adalah pelopor di depan ini.

Kolaborasi dengan Boliden menunjukkan bagaimana teknologi Radio Dot dapat meningkatkan keamanan dan efisiensi melalui remote control mesin yang membuat orang keluar dari daerah yang paling berbahaya di tambang pada saat yang paling berbahaya.

Rencananya, 5G Radio Dot Ericsson ini akan diujicoba pada akhir 2018 dan akan tersedia secara komersial pada tahun 2019. (Icha)

Yuk Dukung 17 Inisiatif TIK Indonesia Yang Masuk Nominasi WSIS Prizes 2018!

Telko.id – Ada Tujuh belas inisiatif unggulan Indonesia berhasil masuk sebagai nominasi dalam World Summit on the Information Society (WSIS Prizes) 2018. Ajang penganugerahan yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini menggunakan sistem vote agar ke-17 inisiatif tersebut dapat melaju ke babak penentuan perolehan suara tertinggi, untuk nantinya dipilih 1 Winner (pemenang) dan 4 Champion per kategori oleh tim pakar.

“Masuknya program ataupun aplikasi yang dibuat anak bangsa ini, selain bisa meningkatkan rasa percaya diri, juga bermakna agar begitu kembali ke Indonesia bisa diimplementasikan, membantu masyarakat Indonesia. Kami harap rekan-rekan media bukan hanya memberitakan, tapi juga mendorong masyarakat menggunakan aplikasi tersebut,“ jelas Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan.

Berikut Ke-17 inisiatif unggulan Indonesia pada WSIS Prizes 2018 yang tersebar pada 8 kategori berbeda.

Category #1: “The role of governments and all stakeholders in the promotion of ICTs for development” (total nominator: 40). Karya Indonesia:

  1. Knowledge Building toward Indonesian Digital Society (cfds.fisipol.ugm.ac.id)
  2. National Movement on Digital Literacy #Siberkreasi (siberkreasi.id)

Category #2: “Information and communication infrastructure: an essential foundation for the Information Society” (total nominator: 41). Karya Indonesia:

  1. BTS for Rural, Remote and Border Area of Indonesia (bp3ti.kominfo.go.id/infrastructure)
  2. Indonesia Broadband Internet Access with A Strong Focus on Affirmative Policy (kominfo.go.id/content/all/pp_broadband)

Category #3: “Access to information and Knowledge” (total nominator: 27). Karya Indonesia:

  1. Pusat Pemberdayaan Informatika dan Pedesaaan, Pemalang (puspindes.id)
  2. Democratizing Decision Support: PetaBencana.id Platform for Equitable Disaster Resilience (petabencana.id)

Category #4: “Capacity Building” (total nominator: 43). Karya Indonesia:

  1. Relawan TIK Goes to School (regos.web.id)
  2. INCAKAP, Internet Smart – Creative – Productive) (incakap.id)

Category #10: “ICT App: e-health” (total nominator: 41). Karya Indonesia:

  1. Lacak Malaria, Mobile/Featured Phone Rapid Malaria Reporting System in Rural Area (malariacenter.or.id)
  2. MedUp, AI Powered Healthcare Platform (medup.id)
  3. Qiwii, Virtual Queuing System Improve Quality of Community Health Center Services – Bandung (qiwii.id)

Category #11: “ICT App: e-employment” (total nominator: 10). Karya Indonesia:

  1. Kerjabilitas, Job Portal for Persons with Disabilities (kerjabilitas.com)

Category #13: “ICT App: e-agriculture” (total nominator: 27). Karya Indonesia:

1.  Information System for Farmers (lisa.id)

Category 16: “Media” (total nominator: 14). Karya Indonesia:

  1. Enhancement of disaster risk reduction capacities utilizing community radios (jrki.or.id)
  2. id Government Portal for Viral-able Public Policy Communication (indonesiabaik.id)
  3. com (selasar.com)
  4. Tambo News Media Using Intelligent Positive Content Generator (tambo.co.id)

Tenaga Ahli Kominfo Donny BU menjelaskan mekanisme voting yang dapat dilakukan masyarakat. “WSIS ada 18 kategori, tiap kategori akan dipilih 5 yang terbanyak dapat vote, periode vote sampai 18 Februari. Setelahnya fase seleksi, ngga bisa diintervensi lagi, pakar PBB yang kemudian akan seleksi untuk dipilih menjadi 1 winner dan 4 champion,” jelas Donny BU.

Donny turut mengingatkan bahwa agar vote bisa masuk, harus memberi suara pada seluruh 18 kategori, bukan hanya pada kategori yang terdapat nominasi Indonesia saja. “Syarat mutlak harus di-vote semuanya. Kalau ngga suara Indonesia akan hilang, tidak terhitung,” jelas Donny.

Untuk melakukan vote, bisa masuk ke situs http://s.id/pilihindonesia lalu pilih opsi “vote”. Agar vote sah dan dapat/berhak dihitung, maka harus melakukan vote untuk seluruh 18 (delapan belas) kategori yang ada. Vote ditunggu hingga paling lambat tanggal 18 Februari 2018! (Icha)

Ini Dia Solusi Dari Startup Lokal Supaya Mall Tidak Sepi

0

Telko.id – Dengan semakin tinggi penerimaan masyarakat terdapat digitalisasi, maka mall dan toko retail sudah menunjukan trend transaksi yang menurun. Tren ini yang dilihat oleh startup lokal Gilkor, kemudian memciptakan novasi sistem yang disebut ELYS, atau Engagement Loyalty System.

Solusi ini ditujukan untuk membantu manajemen mal untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan jumlah pengunjung dengan memonitor apa yang pelanggan inginkan dan bagaimana berinteraksi yang tepat, berdasarkan data pelanggan.

“Sebelumnya, data pelanggan mal – mal dan perusahaan ritel besar ini terdapat di berbagai tempat dan tidak beraturan,” kata CEO Sinartus Sosrodjojo, salah satu pendiri Gilkor.

“Sistem kami membantu menarik data yang relevan dan mengkoordinasikannya dengan departemen yang tepat, dengan cara yang lebih sederhana dan hemat biaya. Misalnya, fitur voucher digital kami yang membantu menyederhanakan proses penyebaran kupon sambil memberikan perlindungan terhadap kasus penipuan. Manajemen juga dapat menggunakan sistem ini untuk menetapkan target dan mengidentifikasi area yang harus mereka kembangkan. Semua ini terdapat dalam satu dashboard sederhana yang mudah untuk digunakan dan dimengerti.”

Indonesia adalah salah satu pasar dengan prospek pertumbuhan konsumen yang paling menjanjikan di dunia. Accenture memproyeksikan  jumlah konsumen di Indonesia akan tumbuh sekitar 30 juta orang pada tahun 2020, dengan kenaikan enam kali lipat nilai pasar barang dan jasa konsumen negara dari $ 1,3 miliar pada tahun 2015 menjadi US$ 7,9 miliar pada tahun 2020.

Bisnis ritel yang memiliki toko fisik, seperti mall dan retail saat ini menghadapi persaingan yang semakin ketat, terutama karena  pola belanja online konsumen Indonesia yang diperkirakan akan semakin meningkat seiring perkembangan jaringan broadband di seluruh negara. Tidak hanya itu, hiburan digital seperti film dan permainan online telah menyita waktu mereka yang seharusnya bisa dihabiskan untuk berkunjung ke mall dan gerai ritel.

Gilkor menghadirkan solusi inovasi yang memudahkan interaksi dengan pelanggan sehingga  mall-mall dan ritel besar  mendapatkan kembali pelanggan mereka meskipun menghadapi serangan bisnis online.

“Satu-satunya cara untuk bersaing dengan sukses di pasar ritel yang ramai adalah dengan mempertahankan dan mengembangkan basis pelanggan dengan cara meningkatkan tingkat interaksi dengan pelanggan,” kata Sinartus Sosrodjojo.

“Untuk melakukan itu, ritel perlu mengidentifikasi dan memahami kebiasaan pelanggan mereka, untuk dapat menentukan interaksi yang tepat. Mereka harus selalu berhubungan dengan konsumen agar tidak kalah dalam persaingan. Di satu sisi, toko ritel kecil justru pandai dalam melakukan strategi ini. Mereka mengenal pelanggan mereka secara pribadi. Sedangkan Gerai retail dan mall besar, seringkali tidak mengetahui identitas pelanggan mereka. Banyak dari mereka masih menganggap  pengunjung atau pelanggan sebatas angka pada laporan keuangan mereka,” tambahnya.

Sebagai pilihan klien nya saat ini, Gilkor telah memenangkan beberapa pesaing regional dan internasional, yang menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia saat ini mampu menciptakan solusi IT kelas dunia yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar domestik.

David Hilman, COO PT Agung Sedayu Retail Indonesia mengutarakan “Sistem Gilkor telah membantu kami dalam menyederhanakan analisa  dan  mengumpulkan data pelanggan kami. Sistem ini telah memungkinkan kami untuk  memonitor dan  mengambil langkah yang tepat berdasarkan data pelanggan kami. Dengan kombinasi ini, Gilkor telah sukses menggabungkan berbagai hasil operasional ke dalam satu dashboard yang mudah digunakan  sehingga kami dapat bergerak lebih cepat untuk mencapai target.”

Saat ini, sistem dari perusahaan startup lokal Gilkor ini telah berhasil dimplementasikan di 4 mall besar di Indonesia: Pacific Place, PIK Avenue, Mall of Indonesia dan Grand Galaxy Park. Pacific Place akan menggunakan sistem online Gilkor pada bulan Februari 2018. Ada 10 potensi klien besar lain yang saat ini sedang dilakukan pendekatan.

Gilkor pada awalnya didirikan pada tahun 2010 sebagai sistem promo kartu kredit, sejak awal menyadari bahwa bisnis ritel yang memiliki toko fisik akan menghadapi tantangan di masa depan sehingga Gilkor menciptakan suatu solusi. (Icha)

 

 

 

Menkominfo Mengajak Santri Jaman Now Buat Konten Islami Yang Benar

Telko.id – Penggunaan media sosial  oleh masyarakat Indonesia diimbau agar dapat bertujuan untuk hal yang bermananfaat guna menangkal penyebaran konten negatif dan merusak kehidupan berbangsa.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, saat menjadi pembicara pada kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, dalam konten media sosial ada yang negatif serta positif, seperti yang disampaikan secara terulis oleh Kemenkominfo.

Dalam kunjungannya tersebut, Rudiantara pun menghimbau agar “Masyarakat Indonesia perlu secara bijaksana dalam menyikapi konten-konten yang dimunculkan di media social. Jangan menggunakan media sosial, terutama zaman sekarang, sekedar sebagai eksistensi serta popularitas diri saja namun konten informasinya tidak benar. Sehingga ikut mendukung maraknya penyebaran konten negatif.

“Kalau ragu kebenarannya tapi tetap menyebarluaskan, itu gibah, fitnah, bahkan namimah (mengadu domba). Itulah dosa tanpa sadar, kalau ragu silahkan tabayun,” tutur Rudiantara.

Rudiantara pun menilai, saat ini sudah perlu untuk beralih arah penggunaan media digital ke hal yang menguntungkan dan meningkatkan efektivitas maupun efisiensi dalam kehidupan.

Penggunaan media sosial yang bermanfaat menguntungkan, Rudiantara mencontohkan, bisa ikut menunjang peningkatan ekonomi seperti memasarkan wirausaha serta potensi lokal daerah.

“Kalau kita lihat data dari seluruh pengguna internet di Indonesia, 94 persen menggunakan media sosial. Itu bisa dijadikan kemudahan untuk promosi,” kata Rudiantara.

Selain memberikan kuliah umum, Rudiantara berkunjung ke Pondok Pesantren Buntet, Cirebon pada Sabtu (3/2) guna berdiskusi mengenai infrastruktur telekomunikasi dan ekonomi digital serta peran pesantren dan santri dalam menyejukkan dan mempersatukan bangsa Indonesia.

Menurut Menkominfo Rudiantara, saat kunjungan kerjanya ke Pesantren Buntet, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (3/2), saat ini ada sekitar 55 persen penduduk Indonesia adalah pengguna internet yang dapat saja bermuatan konten positif maupun negatif.

Rudiantara menuturkan, masih banyak ditemukan konten-konten provokasi di situs internet yang berpotensi bisa merusak kerukunan hidup beragama serta berbangsa sebab telah melenceng.

“Memang internet seperti pisau. Bisa bermanfaat, bisa juga merugikan,” kata Rudiantara.

Kendati begitu, ucap Rudiantara, pondok pesantren jangan khawatir dan merasa ragu guna memanfaatkan serta mengakses internet. Rudiantara mengimbau, justru pondok pesantren dapat menjadi lembaga yang Rahmatan Lil Alamin yaitu penyebar kebaikan dalam hal informasi di internet.

Rudiantara mengajak agar santri di pondok pesantren dapat diberikan wadah aktivitas menulis keislaman di situs internet. Bahkan, Kemenkomifo siap membantu fasilitas penunjangnya jika ada pondok pesantren yang ingin merealisasikan hal itu.

“Saya dorong santri untuk menulis tentang keislaman yang benar. Di Buntet ini ada 5 ribu santri, jika ada 25 orang yang menulis satu tulisan per hari maka setahun bisa hampir 10 ribu tulisan. Kalau bisa saya siapkan situs khusus. Ini cara kita perangi konten negatif di internet.” ajaknya.

Saat ini, Rudiantara melihat bahwa bukan karena banyaknya situs Islam di internet yang malah memprovokasi tapi karena kita kukurangan konten tentang Islam yang menyejukkan dan mempersatukan.

Dalam kunjungan kerja dan pertemuan dengan ulama serta santri Pesantren Buntet tersebut, Rudiantara juga mengakui bahwa masih sedikit pesantren yang memanfaatkan dan menggunakan internetnya karena khawatir terhadap potensi konten negatif.

Ditambah lagi persoalan ketersedian dan akses internet di pesantren-pesantren terpencil. Oleh sebab itu, ungkap Rudiantara, pemerintah terus berupaya melalukan perluasan ketersediaan internet.

Rudiantara mengingatkan, perkembangan internet yang cepat dan canggih, harus diimbangi kemampuan manusia untuk menyaring konten di internet. Pemerintah juga telah memiliki mesin yang berfungsi melacak konten negatif untuk kemudian diblokir. (Icha)

 

 

simPATI Creativepreneur Corner ‘Rangsang’ Generasi Muda Tambah Kreatif

0

Telko.id – Generasi muda saat ini perlu menambah terus wawasannya agar mampu menghasilkan sesuatu yang lebih kreatif lagi dan menjadi wirausaha yang sukses. Telkomsel pun berinisiatif menyelenggarakan simPATI Creativepreneur Corneruntuk keempat kalinya, yang tahun ini mengambil tema “Playground”.

Mengawali kegiatan ini di Bandung yang menghadirkan sejumlah pembicara seperti Menteri Perikanan dan Kelautan sekaligus Pemilik Susi Air Susi Pudjiastuti, Mouly Surya (produser film), Founder & CEO Zanana Chips Gazan Azka, Andhika Nugraha (ilustrator), Founder Architect’s Life Ren Katili dan Riri Yakub, aktor sekaligus Pemilik Jannah Corp Irwansyah, Gaery Undarsa, dan Vidi Aldiano yang membagi ilmu serta pengalaman kewirausahaan, (3/1).

“Dalam keterlibatan selama ini, Kami melihat event Creativepreneur Corner ini memiliki visi yang sama dalam mendorong semangat #GoDiscover yang diusung brand simPATI usung, yaitu mendukung generasi muda Indonesia untuk menghasilkan karya kreatif dengan memanfaatkan teknologi sebagai salah satu sarana pengembangan potensi bisnis. Tahun ini kami menghadirkan lebih banyak pembicara dengan latar belakang yang beragam, agar lebih luas menjangkau segmen generasi muda yang diharapkan dapat menghadirkan beragam karya positif bagi industri kreatif Indonesia,” kata Agustiyono, General Manager Sales Regional Jawa Barat Telkomsel.

Selain kota Bandung, tahun ini gelaran simPATI Creativepreneur Corner juga telah hadir di kota Yogyakarta dan Surabaya.Lebih dari 20 inspirator lainnya seperti Chairul Tanjung, Najwa Shihab, Raditya Dika, Joko Anwar, dan Gibran Rakabuming siap berbagi pengalaman dan resep sukses. Di setiap kota, Telkomsel menyediakan 200 tiket gratis khusus untuk pelanggan simPATI.

Agustiyono lebih lanjut memaparkan tema “Playground” atau taman bermain pada simPATI Creativepreneur Corner 2018 ini dilatarbelakangi oleh tingkah laku anak-anak yang penuh dengan rasa ingin tahu, imajinasi, dan kreasi.

“Melalui event ini, semoga para peserta dapat membangkitkan intuisi anak-anak dalam diri mereka untuk mewujudkan impian mereka selama ini. Kami juga berharap event yang kami kemas dengan suasana santai dan akrab ini juga akan menjadi ajang networking bagi para creativepreneur muda yang ingin mengembangkan dan memajukan usahanya,” jelas Agustiyono.

Seiring berlangsungnya event ini, Telkomsel juga mengadakan kampanye “Jadi Kreatif Bareng Vidi Aldiano”. Pelanggan simPATI dapat memperoleh tips kreatif dari Vidi Aldiano dan berkesempatan mendapatkan private coaching bareng musisi tersebut, cukup dengan menghubungi *500*288# untuk mengaktifkan konten. Informasi lebih lanjut mengenai simPATI Creativepreneur Corner 2018, pelanggan dapat mengikuti ikuti akun media sosial brand simPATI. (Icha)

 

 

Tercatat 181 Juta Kartu Prabayar Telah Teregistrasi

0

Telko.id – Sejak kebijakan registrasi kartu prabayar ditetapkan pada Oktober lalu, sampai hari ini tercatat 181 juta kartu yang telah diregistrasi.

Agar tidak diblokir, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ahmad M. Ramli meminta masyarakat untuk tidak menunda registrasi menjelang batas akhir.

“Hingga saat ini sudah 181 juta pelanggan yang registrasi, ikuti jangan ditunda-tunda. Jangan mepet registrasi menjelang batas akhir (red: 28 Februari 2018), karena akan ada kesibukan trafik data disaat banyak yang akan registrasi,” jelasnya kepada mahasiswa peserta Kuliah Umum “Pembangunan Infrastruktur dalam Ekonomi Digital” di Universitas Muhammadiyah Cirebon, Jumat (2/2/2018), sepeti dikutip dari berita Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Kebijakan registrasi kartu prabayar ini merupakan upaya pemerintah untuk menjamin keamanan pelanggan dan masa depan ekonomi digital. “Di samping itu, kita telah memasuki era revolusi ke-4 dimana banyak transaksi dilakukan secara elektronik dan melalui handphone untuk transaksi perbankan, jual beli juga pembayaran,” tambahnya.

Senada dengan Dirjen PPI, Ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI)  Merza Fachys menjelaskan manfaat registrasi ulang salah satunya negara mulai tertib di bidang telekomunikasi. “Selain itu registrasi ini juga diharapkan bisa mencegah terjadinya penipuan yang kerap kali dilakukan melalui handphone,” katanya.

Merza juga mengingatkan agar masyarakat tidak perlu khawatir akan keamanan data pribadinya. “Masyarakat tidak perlu khawatir datanya disalahgunakan, karena
operator terikat peraturan pemerintah yang ketat, dan semua operator harus memiliki ISO 27001 untuk menjaga keamanan data pelanggan,” pungkas Merza.

Merza menambahkan bahwa di akhir masa registrasi nantinya tentu akan ada penurunan jumlah kartu prabayar. “Perlu kita perjelas, hari ini ada lebih dari 360 juta nomor aktif, padahal penduduk Indonesia sekitar 200 juta. Berarti memang ada SIMcard yang statusnya aktif tapi yang tidak akan diregistrasi ulang. Jangan diasumsikan bahwa angka 100 juta itu artinya pelanggan tidak mau langganan lagi,” tegas Merza. (Icha)

 

Transformasi XL Mampu Menumbuhan Pendapatan 7% di Tahun 2017

0

Telko.id – XL Axiata berhasil mencatat kinerja yang kuat di sepanjang 2017. Hingga akhir tahun 2017, tercatat pendapatan kotor XL Axiata meningkat 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan pendapatan dari layanan data sebagai kontributor utamanya.

Keberhasilan XL Axiata ini terutama ditentukan oleh tiga hal, yaitu strategi “Dual Brand”yang tepat, terus berlanjutnya perluasan jaringan ke wilayah-wilayah dengan permintaan yang tinggi, serta pertumbuhan yang kuat pada pendapatan dan dan trafik dari wilayah luar Jawa.

“Pencapaian sepanjang 2017 ini menunjukkan transformasi bisnis yang kami lakukan sejak 2015 sudah tepat, dan berhasil memperkuat bisnis layanan data sebagai tumpuan perusahaan. Salah satu indikatornya adalah pendapatan bisnis layanan data yang semakin besar memberikan kontribusi bagi pendapatan perusahaan, yang saat ini mencapai 69%, dari tahun sebelumnya sebesar 48%,” ungkap Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata, di XL Axiata Tower, Jumat (2/2/2018).

sdr

Keberhasilan penerapan strategi “Dual Brand” ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah pelanggan yang menggunakan smartphone serta terus meningkatnya trafik layanan data. Sebagai salah satu agenda utama dalam transformasi bisnis, brand “XL” telah mampu membangun daya tarik dan meraih kepercayaan dari kalangan pekerja, baik pekerja kantoran maupun pekerja di sektor informal.

Sementara itu, daya tarik yang ditawarkan brand “AXIS” mampu merebut kepercayaan dari segmen anak-anak muda. Kedua brand tersebut berhasil menawarkan produk layanan data yang sesuai dengan harapan masing-masing segmen.

Tercatat sebanyak 72% dari total pelanggan atau sebanyak 38,3 juta pelanggan telah menggunakan smartphone. Angka ini meningkat 32% dari capaian tahun lalu seiring dengan terus semakin baiknya kualitas layanan Data dan pembangunan jaringan data. Hingga akhir tahun 2017, jumlah pelanggan yang aktif mengkonsumsi layanan data juga telah mencapai 73%. Terus tumbuhnya jumlah pelanggan yang mengakses layanan data mampu mendorong kenaikan trafik layanan data hingga 2x, mengalami peningkatan sebesar 148% YoY.

Untuk investasi jaringan, XL Axiata secara berkelanjutan telah melanjutkan pembangunan jaringan data baik untuk meningkatkan kualitas layanan maupun perluasan jangkauan layanan. Sebagai hasilnya, saat ini jaringan 4G LTE XL Axiata telah menjangkau 360 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia, ditopang oleh lebih dari 17.000 BTS 4G dan hampir 46.000 BTS 3G. Sementara itu, secara total, jumlah BTS XL Axiata hingga akhir 2017 tercatat sebanyak 101.094 BTS, naik 20% YoY.

Sepanjang 2017, XL Axiata telah membangun lebih dari 16.000 BTS. Hal ini telah menempatkan XL Axiata menjadi pilihan bagi pelanggan data dan pengguna smartphone, dimana melalui parameter Net Promoter Score (NPS) menunjukkan adanya peningkatan penilaian terhadap berbagai atribut khususnya yang terkait dengan meningkatkan persepsi positif pelanggan terhadap kualitas layanan data khususnya untuk jangkauan layanan dan kekuatan sinyal.

Dalam pembangunan jaringan data tersebut, wilayah di luar Pulau Jawa mendapatkan perhatian besar. Dari total BTS yang dibangun sepanjang 2017, 60% di antaranya berada di luar Jawa.  Pembangunan jaringan data di luar Jawa berhasil meningkatkan kualitas layanan dan juga perluasan wilayah layanan.

Upaya XL Axiata ini telah mendapatkan sambutan yang sangat baik dari masyarakat dan pelanggan. Dampak positifnya adalah penawaran paket-paket layanan yang inovatif dengan banyak manfaat juga menuai hasil yang sangat baik dari pelanggan. Hal inilah yang kemudian mendorong terus meningkatnya trafik data di luar Jawa secara signifikan.

Hingga akhir tahun 2017, XL Axiata mencatat pendapatan kotor sebesar Rp 22,9 triliun, meningkat sebesar 7% YoY, terdorong dari meningkatnya pendapatan layanan (Service Revenue) perusahaan sebesar 10%. Dari sisi jumlah pelanggan, XL Axiata mencapai 53,5 juta pelanggan, naik 15% YoY, dengan komposisi pelanggan prabayar sebanyak 52,8 juta naik 15% YoY, dan pascabayar lebih dari 700 ribu., naik 32% YoY.

Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) dalam periode satu tahun hingga akhir 2017, EBITDA mengalami peningkatan sebesar 3% YoY menjadi Rp. 8,3 triliun karena adanya pertumbuhan pendapatan.

Melanjutkan keberhasilan berbagai inisitif pengelolaan neraca keuangan di tahun 2016, maka necara keuangan XL Axiata saat ini juga juga tetap kuat dengan tingkat rasio hutang terhadap EBITDA dalam posisi yang aman, yaitu 1.5 x. Dengan demikian, XL Axiata memiliki landasan yang kuat untuk terus melakukan pengembangan bisnis dan menjadi penyedia layanan data terdepan di Indonesia.

Pencapaian kinerja perusahaan yang terus meningkat tersebut menunjukkan implementasi agenda transformasi yang dilakukan sudah berada pada jalur yang tepat. Agenda Transformasi XL Axiata terdiri dari Revamp (Mengubah) – mengubah model bisnis pencapaian pelanggan (dari ‘volume’ menjadi ‘value’) disertai strategi distribusi serta perbaikan portofolio produk untuk meningkatkan pendapatan. Rise (Meningkatkan) – meningkatkan nilai brand XL dan menggunakan strategi dual-brand dengan AXIS untuk menyasar berbagai segmen pasar yang berbeda. Reinvent (Menemukan kembali) – menumbuhkan berbagai inovasi bisnis melampaui model bisnis yang digunakan saat ini.

Untuk tahun 2018 ini, XL Axiata sudah mempersiapkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp.7 triliun. Setidaknya, 90% akan digunakan untuk belanja jaringan. Mulai dari perluasan coverage, peningkatan kualitas jaringan hingga IT. Yang 10% baru akan digunakan untuk perubahan  distribusi dari tradisional ke digital.

Khusus untuk jaringan, XL berencana akan menambah jumlah BTS 4G sehingga bisa sama dengan jumlah BTS 3G saat ini. Setidaknya, mencapai 46.000 BTS dari saat ini yang berjumlah 17.000 BTS. Pembangunannya sendiri akan fokus dilakukan pada luar Jawa akan menggunakan Capex yang sama besar dengan pembangunan di wilayah Jawa.

Investasi jaringan di Luar Jawa tersebut akan lebih banyak dilakukan Sumatera dan akan diikuti dengan Kalimantan dan Sulawesi. Langkah ini dilakukan karena berdasarkan pengalaman di 2017 lalu, pertumbuhan di Luar Jawa cukup menggembirakan walaupun dari sisi revenue masih belum signifikan jika dibandingkan dengan wilayah Jawa.

“Pertumbuhan cukup menggembirakan sehingga kami memutuskan untuk fokus melakukan investasi di Luar Jawa. Masyakat pun perlu ada pilihan lain dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasinya,” ujar Dian optimis.

Target revenue untuk tahun 2018 sendiri, XL mematok setidaknya sama dengan pertumbuhan industry telekomunikasi di Indonesia. “Kami mematok single digit di range middle low,” ujar Mohamed Adlan Ahmad Tajudin is Director/CFO XL Axiata menjelaskan. (Icha)

Pay TV bakal Jadi Mainan Baru XL Axiata di 2018

0

Telko.id – Bisnis telekomunikasi yang sudah jenuh membuat operator pun harus putar otak agar revenue dapat stabil atau bahkan naik. Apalagi, ada kecenderungan tarif data yang turun padahal jumlah pengguna naik terus.

Salah satu langkah strategis yang akan dilakukan oleh XL Axiata pada tahun 2018 ini adalah menjajal mainan baru yakni Pay TV. Hal ini diungkapkan oleh Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini di XL Axiata Tower, Jumat (2/2/2018).

sdr

Lebih jauh, Dian menjelaskan bahwa bisnis baru yang akan dimasukinya itu adalah Triple Play yang merupakan layanan berbasis Fiber to The Home atau FTTH yang menawarkan koneksi internet dengan fixed broadband, telepon rumah dan siaran TV kabel.

Hanya saja, Dian masih belum mau menjelaskan apakah akan dibuat organic track atau melakukan dengan strategic partner. “Tapi kalau memilih organic track, pasti membutuhkan waktu yang cukup lama,” ujar Dian, seperti mengindikasikan bahwa yang akan dipilih oleh XL adalah melakukan strategic partner.

Terlebih, XL memastikan bahwa pada kuartal dua tahun ini, rencana tentang layanan baru nya tersebut sudah dapat dilaksanakan.

Dana yang dipersiapkan untuk membangun bisnis barunya ini, Dian memperkirakan selama lima tahun akan mencapai USD 500 juta. Sayangnya, berdasarkan informasi dari sumber lain mengatakan bahwa rencana tersebut belum sempat disampaikan oleh XL ke investornya. Terlebih, dana yang disediakan untuk bisnis tersebut cukup besar. Artinya, XL masih harus ‘berjuang’ dulu pada para pemegang sahamnya. Baru jika sudah disetujui ‘berjuang’ di pasar.

Perjuangan dipasar pun tidak akan mudah. Pasalnya, sudah ada pesaing yang cukup kuat dalam Triple Play ini yakni IndiHome, First Media, MNC Play, dan Biznet.

Untuk tahun ini, total belanja modal atau capital expenditure (Capex) yang disediakan oleh XL sebesar Rp.7 triliun. Setidaknya, 90% akan digunakan untuk belanja jaringan. Mulai dari perluasan coverage, peningkatan kualitas jaringan hingga IT. Yang 10% baru akan digunakan untuk perubahan  distribusi dari tradisional ke digital. Termasuk untuk menghadirkan TV berbayar tersebut. (Icha)

 

Ini Dia 3 Teknologi DiBalik UC Browser versi 12.0

0

Telko.id – UC browser, salah satu browser yang merupakan bagian dari Alibaba Mobile Business Group baru saja meluncurkan versi terbarunya. Dengan visi Content For Everyone, Every Content For One, ternyata banyak teknologi baru yang diterapkan pada versi terbaru nya ini.

Salah satu yang diunggulkan adalah ketersediaan konten. Namun, tidak semata-mata konten saja, tetapi dibalik itu semua ada teknologi big data dan algoritma yang berperan penting sehingga mampu membaca dan menyuguhkan konten yang terpersonalisasi bagi pengguna nya. Jadi halaman muka setiap pengguna akan berbeda. Disesuaikan dengan kebiasaan yang kerap dilakukan oleh pengguna tersebut.

Untuk memaksimalkan fasilitas ini, para pengguna tidak perlu melakukan pengaturan sendiri. Semua nya akan dilakukan oleh teknologi dibalik UC Browser versi 12.0 ini.

UC Browser juga menyakinkan bahwa teknologi versi terbarunya ini menjanjikan akses yang lebih cepat. Terutama dalam mengakses video. Berdasarkan data yang ada, pengguna UC Browser, sepertiga nya atau sekitar 13 juta pengguna nya mengkonsumsi konten video. Dan terus meningkat setiap waktu nya.

sdr

“Hal tersebut dapat terjadi karena UC Browser versi 12.0 ini sudah mendukung format pengkodean video terbaru yakni VP9 Codec, yang mampu menyimpan data mobile hingga 50% dibandingkan dengan versi yang terakhir, VP8, namun tetap mempertahankan kualitas video yang sama” ujar Kenji S. Jahja, UC Browser Team, Alibaba Mobile Business Group menjelaskan dalam peluncurkan versi terbatunya tersebut.

Selain itu, UC Browser juga menggunakan protocol QUIC atau Quick UDP Internet Connections yang merupakan alat transportasi baru yang meningkatkan efisiensi bandwidth dibandingkan dengan TCP, sehingga browser mampu tampil lebih baik dan cepar dalam kondisi jaringan yang buruk sekalipun. (Icha)