spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 12

GoTo Impact Foundation dan Magelang Setories: Solusi Regeneratif untuk Petani Magelang

0

Telko.id – Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, adalah salah satu lumbung pangan terpenting di Indonesia. Namun, di balik potensinya yang besar, tersimpan tantangan yang menggerogoti kesejahteraan petani.

Bagaimana jika solusinya datang dari kolaborasi antara teknologi, komunitas lokal, dan pendekatan pertanian yang lebih ramah lingkungan?

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 10,83% penduduk Magelang masih hidup di bawah garis kemiskinan—angka yang ironis untuk wilayah dengan 57% masyarakat bergantung pada sektor pertanian.

Desa Mangunsari, salah satu episentrum pertanian di Magelang, menjadi contoh nyata: ketergantungan pada pupuk kimia, metode konvensional, dan minimnya akses informasi justru memperburuk risiko keberlanjutan. Lantas, adakah jalan keluar yang tidak sekadar tambal sulam?

Baca juga : GoNusantara, Cara GoTo Lanjutkan Transformasi Digital UMKM Indonesia

Jawabannya hadir melalui inisiatif Magelang Setories, sebuah program pertanian regeneratif hasil kolaborasi GoTo Impact Foundation (GIF) dengan konsorsium lokal.

Bukan sekadar proyek filantropi, ini adalah investasi jangka panjang yang dirancang untuk memberdayakan petani dari akar rumput.

Magelang Setories: Lebih dari Sekadar Program Pertanian

Monica Oudang, Ketua GoTo Impact Foundation, menegaskan bahwa pendekatan mereka berbeda. “Perubahan nyata terjadi ketika masyarakat menjadi agen perubahan di wilayah mereka sendiri,” ujarnya.

Magelang Setories adalah buktinya—sebuah ekosistem yang melibatkan Setara Indonesia, Bhumee Artani, dan Waste & Wishes Indonesia, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah hingga kelompok tani.

Content image for article: GoTo Impact Foundation dan Magelang Setories: Solusi Regeneratif untuk Petani Magelang

Bupati Magelang, Bapak Grengseng Pamuji, melalui perwakilannya, Arif Yulianto, menyambut baik inisiatif ini. “Magelang punya potensi besar sebagai lumbung pangan Jawa Tengah. Namun, potensi saja tidak cukup tanpa kemampuan mengelolanya,” tegasnya. Di sinilah Magelang Setories berperan sebagai katalisator.

Tiga Pilar Utama Magelang Setories

Theodorus Dedy Tri Kuncoro, perwakilan konsorsium, memaparkan tiga solusi inti program ini:

Content image for article: GoTo Impact Foundation dan Magelang Setories: Solusi Regeneratif untuk Petani Magelang
  1. Demonstration Plot (Demplot) Agro Learning Center: Pusat edukasi pertanian regeneratif yang mencakup teknik penanaman, panen, hingga pengelolaan limbah pasca panen.
  2. Pendampingan Pertanian Regeneratif: Petani dibimbing untuk menerapkan rotasi tanaman, agroforestri, dan penggunaan kompos organik—termasuk untuk komoditas seperti padi, cabai, dan sayuran.
  3. Pengelolaan Limbah Organik: Limbah diubah menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dan maggot sebagai pakan ternak, menciptakan ekonomi sirkular.

“Kami ingin petani tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mengurangi biaya produksi dan meningkatkan pendapatan hingga 30%,” tambah Theodorus.

Dampak Jangka Panjang: Dari Lingkungan hingga Kesejahteraan

Program ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi. Puas Siswa Widada, Kepala Desa Mangunsari, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.

“Masyarakat tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh dukungan semua pihak untuk memastikan inovasi ini berkelanjutan,” katanya.

Dari sisi lingkungan, Magelang Setories menargetkan pengelolaan 100% limbah organik di Demplot.

Dalam jangka panjang, ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, memperkuat ketahanan terhadap longsor, dan memulihkan daerah aliran sungai.

“Ini bukan milik GIF atau konsorsium semata, tapi milik kita bersama,” tutup Monica. “Sudah saatnya kita berani berdaya dan menciptakan solusi yang benar-benar transformatif.” (Icha)

BDx Raih Sertifikasi NVIDIA DGX-Ready, Pacu Pusat Data AI di Indonesia

Telko.id – BDx Data Centers (BDx), salah satu operator pusat data dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik, baru saja mengukir sejarah dengan meraih sertifikasi NVIDIA DGX-Ready Data Center untuk kampus AI berkapasitas 500MW di Indonesia.

Ini bukan sekadar pencapaian teknis, melainkan lompatan besar bagi ekosistem digital Tanah Air.

Lalu, apa artinya sertifikasi ini bagi masa depan AI di Indonesia? Bagaimana BDx mempersiapkan infrastruktur yang mampu menjawab kebutuhan komputasi canggih? Mari kita telusuri lebih dalam.

Kampus AI Pertama di Indonesia dengan Sertifikasi NVIDIA DGX-Ready

CGK4, kampus AI milik BDx di Indonesia, kini resmi menjadi salah satu fasilitas pertama di Tanah Air yang menyandang sertifikasi NVIDIA DGX-Ready.

Baca juga : BDx Data Centers dan APJII, Bentuk Indonesia Internet Exchange, Ini targetnya!

Sertifikasi ini bukan sekadar stempel, melainkan bukti kesiapan infrastruktur untuk mendukung beban kerja AI skala besar.

Dengan fasilitas kolokasi dan edge computing yang terhubung di seluruh Indonesia, BDx memungkinkan kliennya mengembangkan solusi AI full-stack sambil memenuhi regulasi lokalisasi data.

“AI sedang mendorong revolusi industri baru yang digerakkan oleh pabrik-pabrik AI,” ujar Mayank Srivastava, CEO BDx.

Mayank menambahkan bahwa Sertifikasi ini membuktikan kesiapan BDx menyediakan infrastruktur mutakhir bagi Indonesia.

Infrastruktur Berkelanjutan untuk Masa Depan AI

Tak hanya unggul dalam performa, BDx juga menetapkan standar baru dalam keberlanjutan. Kampus CGK4 mereka menjadi pusat data AI pertama di Indonesia yang menggunakan sumber energi terbarukan.

Bahkan, BDx tengah mengintegrasikan sistem pendingin berbasis cairan direct-to-chip skala besar — sebuah terobosan pertama di Indonesia — untuk mendukung komputasi AI berdensitas tinggi yang hemat energi.

“Potensi penuh AI hanya bisa dicapai dengan infrastruktur berkinerja tinggi dan berkelanjutan,” tegas Tony Paikeday dari NVIDIA.

Tony menambahkan bahwa dengan sertifikasi ini, klien di Indonesia bisa mengakses infrastruktur AI canggih sekaligus mendukung target ekonomi hijau.

Dukungan Penuh untuk Inovasi NVIDIA Terbaru

BDx tak main-main dalam menyiapkan infrastrukturnya. Mereka menawarkan ruang pusat data berskala besar, sistem pendingin canggih, dan daya komputasi berdensitas tinggi untuk mendukung inovasi terbaru NVIDIA — termasuk NVIDIA Grace Blackwell Superchip dan NVIDIA Blackwell Ultra-powered DGX SuperPOD yang diumumkan di GTC ’25.

Dengan target ekspansi mencapai kapasitas 1 GW, BDx menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan menjawab lonjakan permintaan aplikasi berbasis AI.

Ini bukan sekadar bisnis, melainkan bagian dari misi besar untuk mendemokratisasi AI di Indonesia.

Di era di mana AI menjadi penggerak utama inovasi, kehadiran infrastruktur kelas dunia seperti ini membuka pintu peluang tak terbatas bagi pengembang, startup, hingga perusahaan besar di Indonesia.

Pertanyaannya sekarang: siapkah Anda memanfaatkan momentum ini? (Icha)

Samsung Quantum Dot: Inovasi Ramah Lingkungan yang Mengubah Dunia

Telko.id – Pernahkah Anda membayangkan teknologi layar yang tidak hanya memukau secara visual tetapi juga ramah lingkungan?

Inilah yang berhasil diwujudkan oleh Samsung melalui inovasi quantum dot bebas kadmium—sebuah terobosan yang tidak hanya merevolusi industri layar tetapi juga berkontribusi pada penghargaan Nobel Kimia 2023.

Selama satu dekade terakhir, quantum dot telah menjadi pusat perhatian dalam dunia teknologi layar. Material ini mampu menghasilkan reproduksi warna yang jauh lebih akurat dibandingkan teknologi sebelumnya.

Namun, tantangan terbesar adalah penggunaan kadmium (Cd), logam berat berbahaya yang selama ini menjadi komponen utama dalam sintesis quantum dot. Di sinilah Samsung mengambil langkah berani dengan menghadirkan solusi bebas kadmium pertama di dunia.

Baca juga : Samsung QLED: Teknologi Quantum Dot Pemenang Nobel di Layar Anda

Dari laboratorium hingga penghargaan Nobel, perjalanan quantum dot Samsung adalah kisah tentang komitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan. Mari kita telusuri bagaimana teknologi ini mengubah wajah industri display dan dunia akademik.

Dari Kadmium ke Indium: Revolusi Material Quantum Dot

Quantum dot pertama kali menarik perhatian ilmuwan pada 1980-an berkat penelitian Aleksey Yekimov dan Louis E. Brus tentang efek quantum confinement. Kemudian, pada 1993, Moungi Bawendi dari MIT mengembangkan metode sintesis yang lebih andal. Namun, semua pencapaian ini masih bergantung pada kadmium—material beracun yang dibatasi oleh regulasi Uni Eropa (RoHS).

Content image for article: Samsung Quantum Dot: Inovasi Ramah Lingkungan yang Mengubah Dunia
Perbandingan antara quantum dot berbasis kadmium dengan ikatan ionik dan quantum dot berbasis indium dengan ikatan

“Saat itu, cadmium selenide (CdSe) adalah satu-satunya material yang bisa menghasilkan quantum dot berkualitas tinggi,” jelas Taeghwan Hyeon, profesor dari Universitas Nasional Seoul. “Namun, Samsung memilih jalan yang lebih sulit: mengembangkan quantum dot berbasis indium phosphide (InP) yang lebih ramah lingkungan.”

Perbedaan mendasar antara kedua material ini terletak pada jenis ikatan kimianya. Kadmium membentuk ikatan ionik yang stabil dengan selenium atau sulfur, sementara indium membentuk ikatan kovalen yang lebih kompleks dan rentan terhadap cacat selama sintesis. Inilah yang membuat produksi massal quantum dot bebas kadmium menjadi tantangan besar.

Kebijakan Zero-Cadmium: Komitmen Samsung untuk Keselamatan Konsumen

“Tidak ada ruang untuk kompromi dalam hal keselamatan,” tegas Sanghyun Sohn, Kepala Advanced Display Lab Samsung.

Meskipun beberapa negara masih mengizinkan kandungan kadmium hingga 100 ppm, Samsung sejak awal menerapkan kebijakan zero-cadmium.

Keputusan ini bukan tanpa risiko—pada awalnya, quantum dot berbasis indium hanya mencapai 80% performa versi kadmium.

Dengan investasi riset puluhan tahun, Samsung akhirnya berhasil menyempurnakan teknologi ini. Pada 2014, mereka memperkenalkan pelapisan pelindung tiga lapis untuk meningkatkan stabilitas quantum dot InP.

Setahun kemudian, lahirlah SUHD TV—produk komersial pertama dengan teknologi quantum dot bebas kadmium.

Tiga komponen inti dari Quantum Dot

Struktur Quantum Dot Samsung: Inti, Cangkang, dan Ligan

Teknologi layar dari Samsung ini terdiri dari tiga komponen kunci:

  • Inti (core): Bagian yang memancarkan cahaya, terbuat dari indium phosphide.
  • Cangkang (shell): Lapisan pelindung yang menstabilkan struktur inti.
  • Ligan: Lapisan polimer untuk mencegah oksidasi.

“Tidak satu pun dari ketiga komponen ini bisa diabaikan,” ungkap Doh Chang Lee dari KAIST. Integrasi sempurna ketiga elemen inilah yang membuat quantum dot Samsung unggul dalam hal kestabilan dan kualitas warna.

Dampak Akademik: Dari Laboratorium ke Penghargaan Nobel

Keberhasilan komersialisasi quantum dot bebas kadmium oleh Samsung tidak hanya mengubah industri, tetapi juga memengaruhi dunia akademik.

“Arah penelitian berubah drastis setelah peluncuran TV quantum dot Samsung,” kata Lee. Fokus beralih dari material itu sendiri ke aplikasi praktis dalam berbagai bidang.

Yang lebih mencengangkan, inovasi ini turut membuka jalan bagi Bawendi, Brus, dan Yekimov untuk meraih Nobel Kimia 2023. “Komersialisasi adalah faktor kritis dalam penghargaan Nobel,” jelas Hyeon. “QLED Samsung membuktikan bahwa quantum dot memberikan manfaat nyata bagi umat manusia.”

Perbandingan antara struktur LCD, QLED, dan QD-OLED

Kini, Samsung terus memimpin inovasi dengan teknologi QD-OLED yang menggabungkan keunggulan quantum dot dan OLED.

Layar ini meraih penghargaan Display of the Year 2023 dari Society for Information Display—bukti nyata kepemimpinan Samsung dalam revolusi display.

Masa depan teknologi layar ini pun bahkan lebih menjanjikan. Samsung sedang mengembangkan quantum dot elektroluminesensi yang bisa memancarkan cahaya sendiri tanpa backlight.

Teknologi ini akan membawa resolusi dan kecerahan baru untuk aplikasi augmented reality dan virtual reality. Seperti kata Sohn, “Tujuan kami adalah menciptakan pengalaman visual yang tak bisa dibedakan dari kenyataan.”

Acer Aspire 7 Pro, Laptop Gaming Harga Terjangkau Siap Dukung Produktivitas dan Hiburan

0

Telko.id – Acer, melalui Predator Gaming, kembali menghadirkan inovasi dengan meluncurkan laptop gaming terbaru di tahun 2025, yakni Aspire 7 Pro.

Laptop ini menyasar segmen  produktivitas dengan menghadirkan performa yang powerful, harga yang terjangkau, serta fitur-fitur andalan yang mendukung multitasking produktif, gaming lancar, dan kreativitas tanpa batas.

Aspire 7 Pro tampil sebagai solusi ideal untuk pengguna yang membutuhkan laptop serbaguna, baik untuk bekerja, mengedit konten, hingga bermain game.

Ditenagai oleh prosesor Intel Core generasi ke-12 H series, Aspire 7 Pro mampu menangani beban kerja multitasking dengan efisiensi tinggi.

Baca juga : Acer Nitro V 16 (ANV16), Laptop Gaming Kencang di Dukung AI Terbaru

Kombinasi antara Performance-cores dan Efficient-cores pada prosesor ini memungkinkan pengguna untuk menjalankan berbagai aplikasi secara bersamaan tanpa hambatan.

Dilengkapi kartu grafis NVIDIA RTX 3050 6GB dengan teknologi DLSS 3.5, laptop ini menghadirkan performa visual yang lebih nyata dan halus, sangat cocok untuk konten kreator dan gamer yang menginginkan pengalaman visual yang imersif.

Tidak hanya itu, Aspire 7 Pro menawarkan layar 15.6 inci FHD dengan refresh rate 144Hz yang memberikan tampilan lebih mulus saat bermain game atau melakukan editing video.

Dengan penyimpanan SSD PCIe Gen 4 hingga 1TB dan memori yang bisa di-upgrade hingga 32GB DDR4, pengguna dapat bekerja lebih cepat dan menyimpan berbagai file besar tanpa khawatir.

Dilengkapi sistem pendingin kipas ganda menjaga suhu tetap stabil saat digunakan dalam intensitas tinggi.

Sebagai brand PC gaming terbaik, Acer memberikan layanan terbaik bagi pelanggan, Aspire 7 Pro dilengkapi dengan layanan Acer Accidental Damage Protection selama 1 tahun, memberikan perlindungan ekstra terhadap kerusakan tidak disengaja.

Selain itu, Acer juga memiliki jaringan purna jual terluas dengan lebih dari 110 pusat layanan yang tersebar di 89 kota di Indonesia, memastikan pelanggan mendapatkan bantuan kapan pun dibutuhkan.

Harga & Ketersediaan

Aspire 7 Pro tersedia dalam dua varian, yaitu Intel Core i5 seharga Rp10.999.000 dan Intel Core i7 seharga Rp13.499.000. Produk ini sudah tersedia di Acer official Store, secara offline dan juga online. (Icha)

Galaxy S25 Series: AI Canggih yang Ubah Cara Anda Berinteraksi

Telko.id – Samsung Galaxy S25 Series hadir dengan teknologi AI yang tidak sekadar menjadi fitur tambahan, melainkan jantung dari setiap interaksi digital.

Samsung kembali menegaskan kepemimpinannya dalam inovasi dengan menghadirkan lompatan besar dalam kecerdasan buatan, menjadikan pengalaman pengguna lebih personal, efisien, dan aman.

Dalam satu tahun terakhir, perkembangan AI di smartphone telah mencapai titik yang sebelumnya hanya ada dalam imajinasi.

  1. Dari Galaxy S24 Series yang memperkenalkan dasar-dasar AI, Samsung kini meluncurkan Galaxy S25 Series dengan kemampuan yang jauh lebih matang.

Baca juga : Tips Nge-prompt Pakai Galaxy AI Buat Bikin Liburan Makin Fun!

Riset internal Samsung di Indonesia menunjukkan bahwa 56% pengguna paling tertarik pada Advanced AI ProVisual Engine, sementara 51% memuji Audio Eraser, dan 39% mengapresiasi kemampuan seamless action across multiple apps di Galaxy S25 Ultra.

Transformasi ini tidak terjadi secara kebetulan. Di tengah tren global yang menempatkan AI sebagai pendukung keseharian, Samsung merespons dengan menghadirkan solusi yang benar-benar mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi. Bagaimana tepatnya Galaxy S25 Series mencapai hal ini? Mari kita telusuri lebih dalam.

Multimodal Search: Cara Baru Temukan Informasi

Di era serba cepat, mengetik seringkali menjadi hambatan. Galaxy S25 Series menjawab tantangan ini dengan Multimodal Search, fitur revolusioner yang memungkinkan Anda mencari informasi hanya dengan berbicara atau menggunakan gambar.

Tidak lagi terbatas pada input teks, AI kini memahami konteks secara mendalam, menghasilkan pengalaman pencarian yang lebih alami seperti berdiskusi dengan asisten pribadi.

Content image for article: Galaxy S25 Series: AI Canggih yang Ubah Cara Anda Berinteraksi

Riset Samsung mengungkap 42% pengguna Galaxy S25 Ultra sangat tertarik pada enhanced search berbasis AI.

Fitur ini bukan sekadar gimmick, melainkan solusi nyata bagi mereka yang menginginkan efisiensi dalam setiap aktivitas digital.

Bayangkan bisa mendapatkan rekomendasi restoran terbaik hanya dengan menunjukkan gambar makanan favorit Anda, atau mengetahui detail produk dengan memotret barcode-nya.

Gemini Live: Interaksi AI yang Lebih Manusiawi

Kolaborasi Samsung dengan Google melahirkan Gemini Live, fitur AI yang membawa interaksi ke tingkat lebih tinggi.

Tidak hanya memberikan jawaban berbasis teks, Gemini Live mampu memberikan saran proaktif dan feedback yang terasa personal.

Tommy Teja, founder AICO Community, menekankan pentingnya memberikan arahan jelas kepada AI untuk hasil optimal.

“Daripada sekadar mengatakan ‘Cari restoran terdekat’, coba sampaikan ‘Tunjukkan restoran Italia terbaik di sekitar saya dengan rating di atas 4’,” jelas Tommy.

Pendekatan ini memungkinkan AI memahami konteks lebih baik dan memberikan respons yang lebih akurat.

Gemini Live benar-benar mengubah cara kita memanfaatkan AI sehari-hari, dari merencanakan aktivitas hingga menyelesaikan tugas dengan efisiensi luar biasa.

Keamanan Berlapis dengan Knox Matrix

Mitos bahwa Android kurang aman akhirnya dipatahkan Galaxy S25 Series. Dengan mengintegrasikan teknologi AI dan sistem keamanan Samsung Knox, seri ini menawarkan perlindungan berlapis dari tingkat chip hingga aplikasi.

Knox Matrix menjadi game changer dengan menciptakan ekosistem perangkat yang saling mendukung untuk keamanan menyeluruh.

Fitur seperti Secure WiFi melindungi data di jaringan publik, Auto Blocker mencegah instalasi aplikasi berbahaya, dan Perlindungan Pencurian menjaga smartphone tetap aman meski hilang.

Dashboard intuitif memberi Anda kendali penuh atas privasi, memungkinkan pengelolaan akses data oleh aplikasi tertentu.

Galaxy S25 Series membuktikan bahwa fleksibilitas Android bisa berjalan seiring dengan keamanan tingkat tinggi.

Dengan harga mulai Rp14.999.000 untuk Galaxy S25 dan Rp28.999.000 untuk varian Ultra 1TB, Samsung menawarkan penawaran spesial hingga Rp2.000.000 trade-in cashback dan diskon 40% untuk Samsung Care+.

Galaxy S25 Series bukan sekadar upgrade, melainkan lompatan besar dalam evolusi smartphone yang siap mengubah cara Anda berinteraksi dengan teknologi setiap hari. (Icha)

LG Perluas Produksi AC di Indonesia: Dampak Ekonomi dan Tantangan

Telko.id – LG Electronics, raksasa teknologi asal Korea Selatan, baru saja mengumumkan ekspansi besar-besaran fasilitas produksi AC di Indonesia.

Dengan total investasi mencapai Rp374 miliar (USD22 juta), langkah ini bukan sekadar perluasan pabrik, melainkan bukti nyata kepercayaan terhadap potensi ekonomi Indonesia.

Korea Selatan telah lama menjadi salah satu mitra strategis Indonesia di sektor industri, mulai dari elektronik, baja, hingga teknologi. Namun, investasi terbaru LG ini menandai babak baru dalam kolaborasi kedua negara.

Fasilitas seluas 32.000 m² ini akan memproduksi 1,8 juta unit AC pada tahap awal, dengan rencana peningkatan kapasitas hingga dua kali lipat menjadi 3,6 juta unit di tahun berikutnya.

Baca juga : LG HVAC Academy, Siap Tingkatkan Kompetensi Tenaga Ahli Sistem AC Komersial

Lantas, apa implikasi nyata dari proyek ambisius ini bagi perekonomian Indonesia? Mari kita telusuri lebih dalam.

Dampak Langsung: Lapangan Kerja dan Peningkatan Kompetensi

LG tidak hanya membawa mesin-mesin canggih, tetapi juga komitmen untuk memberdayakan tenaga kerja lokal.

Fase awal proyek ini akan menyerap 150 pekerja, dengan rencana penambahan signifikan hingga akhir 2025.

“Yang lebih penting, setiap unit AC yang diproduksi harus memenuhi standar kualitas ketat ala Korea, yang berarti peningkatan kompetensi teknis pekerja Indonesia,” kata Ha Sang-chul – President of LG Electronics Indonesia dalam Inspeksi Perkembangan Pembangunan Pabrik LG AC di Indonesia Bekasi, Rabu (16/5).

Content image for article: LG Perluas Produksi AC di Indonesia: Dampak Ekonomi dan Tantangan

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk ini mencapai 26,31%, angka yang cukup signifikan untuk industri elektronik. Namun, tantangan besar masih mengintai di balik angka tersebut.

LG sendiri, menargetkan tingkat TKDN pabrik tersebut dapat mencapai lebih dari 40 persen dengan memanfaatkan rantai pasokan lokal secara optimal sesuai kebijakan pemerintah.

Tantangan Rantai Pasok: Ketergantungan pada Impor Komponen

Meski TKDN terlihat menjanjikan, nyatanya Indonesia masih bergantung pada impor komponen utama seperti kompresor AC. Nilai impor kompresor saja diproyeksikan mencapai USD244 juta pada 2024. Pemerintah pun mendorong LG untuk tidak hanya memproduksi unit akhir, tetapi juga mengembangkan produksi komponen utama di dalam negeri.

“Ini bukan sekadar soal angka produksi, melainkan bagaimana kita membangun ekosistem industri yang mandiri,” ujar Faisol Riza, Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia dalam sambutannya.

Peluang Pasar Domestik yang Masih Terbuka Lebar

Menurut Faisol, data terbaru menunjukkan penetrasi AC rumah tangga di Indonesia baru mencapai 7,9%, jauh di bawah potensi kebutuhan 70 juta rumah.

Produksi nasional saat ini hanya 2,5 juta unit, sementara kebutuhan diperkirakan mencapai 4,5 juta unit per tahun. Artinya, masih ada celah besar yang bisa diisi oleh produk dalam negeri.

LG memproyeksikan produksinya akan menyumbang signifikan bagi pasar domestik, dengan target bisa memenuhi kebutuhan 3 juta rumah.

Selain itu, perubahan iklim dan kesadaran akan efisiensi energi menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar AC di tahun-tahun mendatang.

Mendorong Ekspor: Dari ASEAN ke Pasar Global

Menurut Faisol, Indonesia saat ini telah mengekspor AC ke beberapa negara seperti Vietnam, Papua Nugini, Yaman, Timor Leste, dan negara-negara ASEAN lainnya.

Dengan kapasitas produksi baru ini, LG menargetkan bisa meningkatkan ekspor hingga 10 juta unit per tahun.

Memang, angka tersebut masih kecil dibandingkan pasar AC global yang mencapai 2 miliar unit. Namun, langkah ini menjadi batu loncatan penting bagi industri elektronik Indonesia untuk go international.

Investasi LG ini bukan sekadar tentang produksi AC, melainkan sebuah langkah strategis dalam membangun ketahanan industri elektronik nasional.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan ancaman perang dagang, penguatan basis produksi dalam negeri menjadi lebih penting dari sebelumnya. (Icha)

Bocoran iPhone Lipat: Kamera Bawah Layar untuk Face ID?

0

Telko.id – Bocoran terbaru dari sumber terpercaya mengindikasikan bahwa Apple mungkin akan menghadirkan fitur revolusioner ini dalam iPhone Fold mereka.

Jika rumor ini terbukti benar, ini akan menjadi pertama kalinya Apple menanamkan kamera di bawah layar untuk keperluan Face ID.

Selama bertahun-tahun, Apple dikenal sebagai salah satu perusahaan yang paling konservatif dalam mengadopsi teknologi baru.

Sementara Samsung, Huawei, dan merek lainnya sudah meluncurkan berbagai model ponsel lipat, Apple tampaknya memilih untuk menunggu dan menyempurnakan konsepnya terlebih dahulu.

Baca juga : AS Siapkan Tarif Khusus untuk Impor Smartphone & Chip, Harga iPhone Bisa Naik Drastis

Namun, kesabaran itu mungkin akan segera terbayar dengan kehadiran iPhone Fold yang dikabarkan memiliki spesifikasi mengesankan.

Berdasarkan laporan dari Digital Chat Station yang dilansir 9to5Mac, iPhone Fold akan hadir dengan layar utama berukuran 7.76 inci beresolusi 2,713×1,920 piksel dan layar luar 5.49 inci dengan resolusi 2,088×1,422 piksel.

Yang lebih menarik, perangkat ini dikabarkan akan menggunakan teknologi kamera bawah layar untuk sistem Face ID – sebuah terobosan yang belum pernah kita lihat di produk Apple sebelumnya.

Desain dan Spesifikasi yang Menggoda

Bocoran terbaru ini sejalan dengan rumor sebelumnya yang memperkirakan iPhone Fold akan mengadopsi desain lipat seperti buku, mirip dengan Samsung Galaxy Z Fold 6.

Perangkat ini diprediksi akan meluncur antara tahun 2026 hingga 2027 dengan banderol harga yang cukup tinggi, berkisar antara $2,000 hingga $2,500.

Content image for article: Bocoran iPhone Lipat: Kamera Bawah Layar untuk Face ID?

Beberapa tantangan teknis yang dihadapi Apple dalam mengembangkan ponsel lipat termasuk masalah engsel dan layar yang tahan terhadap lipatan berulang.

Namun, jika bocoran ini akurat, tampaknya Apple telah menemukan solusi untuk masalah-masalah tersebut.

Persaingan di Pasar Ponsel Lipat

Apple saat ini menjadi satu-satunya produsen smartphone besar yang belum meluncurkan ponsel lipat. Sementara Samsung sudah berada di generasi keenam Galaxy Z Fold, dan Motorola telah menghidupkan kembali Razr dalam bentuk lipat.

Keterlambatan Apple ini mungkin justru menjadi keuntungan, memungkinkan mereka belajar dari kesalahan kompetitor dan menghadirkan produk yang lebih matang.

Menariknya, Apple juga dikabarkan sedang mengembangkan iPad lipat berukuran besar yang bisa membuka hingga seukuran dua iPad Pro.

Produk ini diperkirakan akan dirilis sekitar tahun 2028, menunjukkan bahwa Apple serius mengeksplorasi teknologi layar fleksibel.

Harapan untuk iPhone Fold

Andrew Lanxon dari CNET memberikan beberapa saran penting untuk Apple jika mereka benar-benar meluncurkan iPhone Fold.

Menurutnya, perangkat ini harus lebih dari sekadar iPhone biasa dengan layar yang bisa dilipat. Software harus benar-benar dimanfaatkan untuk memaksimalkan pengalaman multitasking pada layar besar, dan Apple sebaiknya menawarkan berbagai model dengan rentang harga yang berbeda.

“Sebuah iPhone lipat perlu menjadi lebih dari sekadar iPhone biasa dengan layar yang bisa ditekuk,” tulis Lanxon beberapa waktu lalu. Pendapat ini mencerminkan harapan banyak penggemar Apple yang menginginkan inovasi nyata, bukan sekadar gimmick.

Dengan teknologi kamera bawah layar untuk Face ID, dimensi layar yang mengesankan, dan desain premium, iPhone Fold berpotensi menjadi game changer di pasar ponsel lipat.

Namun, pertanyaan besarnya adalah: apakah Apple bisa memenuhi harapan tinggi penggemarnya dengan harga yang mungkin dua kali lipat dari iPhone flagship saat ini?

Satu hal yang pasti, jika rumor ini benar, kita mungkin akan menyaksikan salah satu lompatan teknologi terbesar Apple dalam beberapa tahun terakhir.

Dan bagi para early adopter yang tidak keberatan merogoh kocek dalam-dalam, iPhone Fold mungkin akan menjadi barang must-have berikutnya. (Icha)

Tri Ibadah: Solusi Lancar Berkomunikasi Saat Umrah & Haji 2025

0

Telko.id – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH)  meluncurkan Tri Ibadah—paket data dan telepon yang dirancang khusus untuk jamaah Indonesia di Timur Tengah.

Masalah klasik seperti jaringan lemot, kuota habis di tengah ibadah, atau kesulitan mengirim kabar ke tanah air sering kali mengganggu kekhusyukan.

Tak heran jika operator telekomunikasi mulai berlomba menghadirkan solusi khusus.

Hal ini menjadi penting karena saat momen spiritual seperti Umrah dan Haji adalah waktu ketika komunikasi dengan keluarga atau rombongan justru paling krusial.

Baca juga : Indosat Perluas Bisnis ke AI & IoT, Tunggu Persetujuan RUPS

Tahun 2024, Kementerian Agama mencatat rekor 1,4 juta jamaah Umrah dari Indonesia—angka tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Belum lagi kuota Haji Indonesia yang mencapai 221.000 jamaah, terbesar di dunia. Dengan lonjakan ini, kebutuhan akan koneksi stabil bukan lagi sekadar kemewahan, melainkan kebutuhan dasar.

Lantas, apa yang membuat produk ini layak dipertimbangkan? Berikut analisis mendalam dari sudut pandang kebutuhan riil jamaah hingga strategi bisnis di balik layanan ini.

Lebih dari Sekadar Kuota: Mengapa Tri Ibadah Dibutuhkan?

Bagi jamaah Umrah dan Haji, komunikasi bukan sekadar urusan telepon atau media sosial. Ini menyangkut:

Content image for article: Tri Ibadah: Solusi Lancar Berkomunikasi Saat Umrah & Haji 2025
  • Keamanan: Melacak keberadaan anggota rombongan yang terpisah di kerumunan.
  • Efisiensi waktu: Mengakses informasi jadwal ibadah atau perubahan lokasi secara real-time.
  • Ketenangan: Memastikan keluarga di Indonesia tahu kondisi terbaru tanpa biaya roaming selangit.

Ritesh Kumar Singh, Direktur Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan, “Tri Ibadah dirancang untuk memastikan jamaah fokus pada ibadah, bukan sibuk mencari WiFi atau khawatir kuota habis.”

Paket Lengkap dengan Harga Terjangkau

Tri Ibadah menawarkan empat varian paket dengan kombinasi kuota data, menit telepon, dan SMS:

  1. Paket Umrah 12 Hari: 6GB + 1GB kuota lokal, 15 menit telepon/SMS (Rp250.000).
  2. Paket Umrah 15 Hari: 14GB + 1GB kuota lokal, 45 menit telepon/SMS (Rp350.000).
  3. Paket Haji 30 Hari: 19GB + 1GB kuota lokal, 100 menit telepon/SMS (Rp650.000).
  4. Paket Haji 45 Hari: 24GB + 1GB kuota lokal, 120 menit telepon/SMS (Rp750.000).

Yang menarik, paket ini berlaku di 12 negara termasuk Arab Saudi, Turki, dan negara transit seperti Singapura—sebuah nilai tambah bagi jamaah yang kerap melakukan perjalanan multi-negara.

Strategi di Balik Layar: Mengapa Indosat Fokus pada Pasar Ibadah?

Peluncuran Tri Ibadah bukan sekadar respons atas kebutuhan jamaah. Ini adalah langkah cerdas secara bisnis:

  • Pasar yang tumbuh: Lonjakan 20% jamaah Umrah Indonesia sejak 2022 menunjukkan potensi ekonomi yang besar.
  • Loyalitas pelanggan: Pengguna yang puas cenderung mempertahankan kartu Tri bahkan setelah pulang ke tanah air.
  • Diferensiasi produk: Dengan fokus pada niche ibadah, Tri membangun citra sebagai operator yang memahami kebutuhan khusus.

Bagi Anda yang berencana berangkat tahun ini, Tri Ibadah bisa dibeli via aplikasi bima+, USSD *899#, atau WhatsApp Tri Official.

Solusi ini tak hanya menghemat anggaran roaming, tetapi juga memberi kepastian jaringan di momen-momen paling penting selama ibadah. (Icha)

Indosat Perluas Bisnis ke AI & IoT, Tunggu Persetujuan RUPS

0

Telko.id – Di tengah persaingan ketat industri telekomunikasi, PT Indosat Tbk. (ISAT) tak mau hanya jadi penonton dan bersiap akan melakukan perubahan Kegiatan usaha.

Perusahaan yang telah lama menjadi salah satu pilar digital Indonesia ini kini bersiap melakukan lompatan besar.

Bagaimana tidak? Mereka baru saja mengumumkan rencana ekspansi bisnis yang bakal mengubah peta persaingan sektor ini.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 April 2025, manajemen ISAT mengungkap rencana penambahan tujuh lini bisnis baru.

Baca juga : Kinerja Indosat 2024, Catat Laba Bersih Tumbuh 38,1%

Mulai dari layanan telekomunikasi untuk pertahanan negara hingga pengembangan kecerdasan artifisial (AI), langkah ini jelas bukan sekadar uji coba. Ini adalah strategi matang untuk membangun pondasi bisnis di era digital yang semakin kompleks.

Lantas, apa saja yang akan berubah? Bagaimana dampaknya bagi kinerja perusahaan dan industri telekomunikasi nasional? Mari kita kupas lebih dalam.

Transformasi Digital Indosat: Dari Telko ke Penyedia Solusi Teknologi

Rincian perubahan kegiatan usaha ISAT mencerminkan visi jangka panjang yang ambisius. Tak lagi sekadar operator telekomunikasi, mereka kini merambah bidang-bidang yang selama ini didominasi perusahaan teknologi murni. Berikut tujuh sektor baru yang akan digarap:

  • Telekomunikasi khusus pertahanan dan keamanan
  • Jasa jual kembali telekomunikasi
  • Pemrograman berbasis AI
  • Konsultasi dan desain Internet of Things (IoT)
  • Penyelenggara penunjang sistem pembayaran
  • Layanan periklanan digital
  • Penelitian pasar berbasis data

Yang menarik, proyeksi keuangan yang dirilis ISAT menunjukkan keyakinan tinggi akan kesuksesan strategi ini.

Di tahun pertama implementasi, perusahaan memperkirakan tambahan pendapatan Rp1,18 triliun dengan pertumbuhan tahunan 5%.

Margin laba kotor diproyeksikan mencapai 33%—angka yang cukup menggoda untuk bisnis baru.

Analisis Strategi: Mengapa Sekarang?

Keputusan ISAT datang di saat yang tepat. Dengan penetrasi pasar telekomunikasi tradisional yang mulai jenuh, diversifikasi menjadi kebutuhan. “Ini bukan sekadar perluasan, tapi transformasi bisnis model,” jelas seorang analis telekomunikasi yang enggan disebutkan namanya.

Beberapa poin kunci yang mendasari strategi ini:

  1. Pemanfaatan infrastruktur existing: ISAT bisa memanfaatkan jaringan dan data center yang sudah ada untuk layanan baru seperti AI dan IoT.
  2. Sinergi dengan Hutchison: Kemitraan dengan grup Hutchison membuka akses teknologi dan pasar global.
  3. Respons terhadap tren digital: Permintaan solusi AI dan IoT di sektor korporat dan pemerintahan terus meroket.

Yang patut diapresiasi, ISAT mengklaim tak butuh tambahan pendanaan khusus untuk ekspansi ini. Mereka akan mengandalkan perputaran modal kerja—indikasi bahwa manajemen telah mempersiapkan strategi pendanaan yang matang.

Tantangan di Depan Mata

Meski prospeknya cerah, jalan ISAT tak akan mulus. Persaingan di bidang AI dan IoT sudah sangat ketat, dengan pemain seperti Telkomsel dan perusahaan rintisan teknologi yang lebih gesit. Belum lagi kebutuhan talenta digital yang masih langka di Indonesia.

Manajemen ISAT tampaknya menyadari hal ini. Dalam pernyataannya, mereka menegaskan komitmen untuk merekrut dan melatih tenaga ahli di bidang-bidang baru tersebut.

“Kami telah mempersiapkan tim internal yang kompeten untuk mendukung transformasi ini,” bunyi pernyataan resmi perusahaan.

Proses persetujuan pemegang saham melalui RUPS pada 28 Mei 2025 menjadi tahap krusial berikutnya.

Jika perubahan kegiatan usaha disetujui, Indosat bisa segera menjalankan strategi transformasi digitalnya secara penuh.

Dengan perubahan kegiatan usaha, Indosat bukan sekadar mengikuti arus transformasi digital, tapi berusaha menjadi arsitek perubahan di industri telekomunikasi Indonesia.

Pertanyaannya sekarang: akankah strategi ambisius ini membawa mereka menjadi pemain utama di era ekonomi digital, atau justru menjadi beban di tengah persaingan yang semakin sengit? Waktu yang akan menjawab. (Icha)

POCO F7 Ultra & Pro Resmi Hadir di Indonesia: Performa Tanpa Batas

Telko.id – POCO baru meluncurkan dua varian terbarunya yakini POCO F7 Ultra dan POCO F7 Pro. Dua smartphone ini tak hanya membawa spesifikasi mentereng, tetapi juga mendefinisikan ulang arti “ultrapower” di jagat smartphone Indonesia.

Peluncuran resmi pada 15 April 2025 ini menandai debut pertama seri “Ultra” dari POCO, sebuah lompatan besar dalam portofolio brand yang dikenal dengan harga kompetitif namun performa tinggi.

Dengan slogan “Ultrapower Unleashed”, POCO F7 Ultra dan Pro hadir untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang menginginkan lebih dari sekadar smartphone biasa.

Lantas, apa yang membuat duo ini begitu istimewa? Mari kita telusuri lebih dalam.

Baca juga : POCO F7 Ultra & F7 Pro: Gebrakan Baru Smartphone Flagship di Indonesia

POCO F7 Ultra: Raja Baru dengan Snapdragon 8 Elite

POCO F7 Ultra bukan sekadar upgrade minor. Smartphone ini ditenagai Snapdragon® 8 Elite Mobile Platform, chipset flagship terbaru Qualcomm dengan proses 3nm dari TSMC.

Hasilnya? Lonjakan performa CPU hingga 45% dan GPU 44% lebih cepat dibanding generasi sebelumnya. Skor AnTuTu yang mencapai 2,8 juta menjadikannya pemegang rekor tertinggi di keluarga POCO.

Content image for article: POCO F7 Ultra & Pro Resmi di Indonesia: Performa Tanpa Batas

Yang membedakan F7 Ultra adalah VisionBoost D7, chipset grafis khusus pertama dari POCO. Kombinasi ini menghasilkan pengalaman visual luar biasa dengan Smart Frame Rate 120FPS, resolusi 2K Super Resolution, dan Game HDR.

Teknologi Dual-core Visuals juga meningkatkan kualitas streaming, membuat YouTube atau Netflix terasa seperti bioskop mini.

Untuk mengatasi masalah overheating, POCO melengkapi F7 Ultra dengan LiquidCool Technology 4.0. Sistem pendingin ini menggunakan IceLoop dual-channel 3D dan heat pipe 5400mm, mampu menurunkan suhu SoC hingga 3°C.

Baterai 5300mAh dengan pengisian 120W HyperCharge bisa terisi penuh hanya dalam 34 menit, ditambah opsi wireless charging 50W untuk kemudahan tanpa kabel.

Fotografi Profesional di Genggaman

Bagi pecinta fotografi, POCO F7 Ultra menawarkan sistem kamera yang mengesankan:

  • Kamera utama 50MP dengan sensor Light Fusion 800
  • Lensa telephoto floating untuk zoom optik 2.5X dan makro dari jarak 10cm
  • Ultra-wide 32MP dengan sudut 120°

Dukungan POCO AISP (platform fotografi komputasional AI) memungkinkan pemrosesan gambar lebih efisien. Fitur seperti 20X UltraZoom dan UltraSnap (150 frame beruntun) menjadikannya alat kreatif yang powerful.

Layar dengan kecerahan 3200 nits dan sertifikasi TÜV Rheinland menjamin kenyamanan visual dalam berbagai kondisi.

POCO F7 Pro: Keseimbangan Sempurna

Bagi yang menginginkan performa tinggi dengan harga lebih terjangkau, POCO F7 Pro hadir dengan Snapdragon® 8 Gen 3. Meski bukan yang tertinggi, chipset ini tetap mampu menangani game berat dan multitasking lancar berkat optimasi WildBoost 4.0.

Content image for article: POCO F7 Ultra & Pro Resmi di Indonesia: Performa Tanpa Batas

Baterai 6000mAh dengan pengisian 90W HyperCharge menjanjikan daya tahan seharian penuh. Sistem kamera utama 50MP (Light Fusion 800) dan ultra-wide 8MP tetap mampu menghasilkan foto berkualitas, didukung fitur AI seperti Dynamic Shots untuk kreativitas tanpa batas.

Harga dan Ketersediaan

POCO F7 Series bisa dipesan mulai 15-25 April 2025 melalui Mi.com, Tokopedia, dan TikTok Shop. Pembeli perdana mendapat benefit garansi ekstensi hingga 24 bulan plus garansi layar tambahan.

Dengan spesifikasi yang ditawarkan, duo ini siap menjadi benchmark baru smartphone flagship di Indonesia.

POCO F7 Ultra dan Pro bukan sekadar smartphone – mereka adalah pernyataan. Di tangan pengguna yang haus performa, dua raksasa ini siap membuka babak baru dalam pengalaman mobile computing. Pertanyaan sekarang: siapkah Anda memasuki era ultrapower? (Icha)