spot_img
Latest Phone

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...
Beranda blog Halaman 1155

Menyedihkan, Internet di Indonesia Masih “Terbelakang” di ASEAN

Telko.id, Jakarta – Soal Internet, Indonesia sebenarnya tidak terlalu ketinggalan dari sisi teknologi dibandingkan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Tapi kalau bicara soal tarif dan kecepatan Internet, Indonesia rupanya masih masuk kategori “negara terbelakang”.

Baru-baru ini portal diskon, CupoNation Indonesia merilis hasil studinya soal tarif Internet di 6 negara yang ada di kawasan Asia Tenggara. Hasilnya?

Menurut CupoNation, Indonesia berada di urutan kelima negara di Asia Tenggara dengan tarif Internet berbasis fiber termahal.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Tim Telko.id pada Kamis (18/04/2019), Indonesia memiliki rata-rata tarif sekitar Rp 14.895 hingga Rp 43.500 per Mbps.

Angka tersebut jauh lebih mahal ketimbang Singapura. Tarif internet di Negeri Singa itu berkisar antara Rp 325 hingga Rp 628 per Mbps.

{Baca juga: Kecepatan Internet di Indonesia Naik 42%, Ungguli Filipina dan Vietnam}

Sedangkan Malaysia yang berada di urutan kedua memiliki tarif internet sekitar Rp 677 hingga Rp 8.959 per Mbps. Di urutan ketiga ditempati oleh Thailand dengan rata-rata tarif Rp 1080 hingga Rp 7.487 per Mbps, Dan posisi kelima adalah Filipina dengan tarif Rp 2.602 hingga Rp 35.586 Mbps.

Indonesia hanya lebih unggul ketimbang Kamboja yang berada di urutan keenam dalam survei yang dilakukan CupoNation.

“Sinet, salah satu internet provider terbesar di Kamboja menawarkan paket internet berkecepatan maksimal hingga 30 Mbps dengan tarif 40 AS dollar atau setara dengan Rp. 563.080 atau Rp. 18,769 per Mbps,” tulis CupoNation.

Tak hanya soal tarif, Indonesia juga masih tertinggal jauh dari sisi kecepatan Internet. Menurut riset CupoNation, Singapura walaupun tarif internetnya murah, namun bisa menawarkan koneksi Internet dengan kecepatan paling ngebut.

Para pengguna Internet di Singapura bisa menikmati kecepatan Internet maksimal hingga 2 Gigabyte per-second (Gbps), atau paling cepat dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara.

Sedangkan Indonesia berada di urutan kelima, karena kecepatan Internet di Indonesia maksimal hanya mentok di angka 200 Mbps.

{Baca juga: Konsumsi Konten Video Menjadi Tren Baru Pengguna Internet Indonesia}

“Berdasarkan hasil studi, semakin tinggi kecepatan koneksi yang ditawarkan maka biaya bandwidth per Mbps yang dikenakan akan semakin rendah,” tulis CupoNation.

Kisaran biaya kecepatan koneksi internet per Mbps dihitung berdasarkan tarif bulanan dan kecepatan koneksi yang ditawarkan oleh masing-masing internet provider.

Ada 13 Internet provider dalam studi ini dipilih berdasarkan penyedia layanan internet terbesar di masing-masing negara, yakni Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Indonesia dan Kamboja. [NM/HBS]

Capcom Segera Rilis Konsol Klasik Berisi 16 Game Jadul

Telko.id, Jakarta Capcom merilis konsol klasik yang dilengkapi game ‘jadul’ populer pada masanya.  Menurut Nintedo Life, game klasik Capcom tidak sekadar dirilis ulang, tapi juga dihadirkan eksklusif lewat konsol mini.

Konsol mini tersebut memiliki desain berbentuk logo Capcom. Di atasnya ada dua joystick dan deretan tombol yang sama seperti mesin arcade.

Hal tersebut sebenarnya tidak terlalu aneh, mengingat game Capcom selama ini memang banyak disediakan di mesin game arcade.

Konsol mini Capcom memiliki ukuran panjang 74cm dengan lebar 22cm. Tersedia 16 game klasik Capcom yang tertanam langsung di dalamnya. Di antaranya adalah Captain Comando, Street Fighter, Mega Man, dan seri terkenal lainnya.

Untuk memainkannya, konsol mini ini menyediakan port MicroUSB untuk menyediakan pasokan listrik sementara output display tersedia port HDMI. Tidak ketinggalan di dalamnya tersedia fitur WiFi Onboard jadi bisa terkoneksi ke internet.

Dengan terkoneksi ke internet, Capcom menyediakan layanan global leaderboards untuk setiap game di dalamnya. Jadi Anda bisa melingkat peringkat Anda dibandingkan pemain lain dalam game yang disediakan di konsol mini Capcom.

Capcom disebut berencana merilis konsol mini ini pada 25 Oktober 2019. Banderolnya sekitar Rp3,6 juta. Sayang, Capcop tidak berencana memproduksi jumlah banyak alias terbatas. Langkah ini serupa dengan konsol klasik mini yang dirilis Sony dan Nintendo serta Sega.

Capcom memang tengah berjaya di industri bisnis termasuk lewat game klasik yang dirilis ulang. Baru ini mereka sukses lewat game remastered dari Resident Evil 2. Game klasik tersebut dirilis kembali dengan tampilan grafis khas game saat ini tapi gameplay yang masih sama. [BA/HBS]

Sumber: Nintendolife 

 

Mantan Mahasiswa Rusak 66 Komputer Kampus Pakai USB

Telko.id, Jakarta – Vishwanath Akuthota, mantan mahasiswa The College of Saint Rose di Albany, New York, Amerika Serikat, mengaku telah merusak puluhan komputer kampus dengan menggunakan USB Killer. Ia pun kini terancam hukuman penjara.

Akuthota akan menjalani persidangan dengan ancaman hukuman penjara selama 10 tahun dan denda USD 250 ribu. Ia ditangkap di North Carolina pada 22 Februari 2019 lalu, seminggu setelah aksi perusakan.

Dilansir The Verge yang dikutip Telko.id, Kamis (18/4/2019), Akuthota merusak komputer menggunakan sebuah perangkat bernama USB Killer. Perangkat itu dicolokkan ke 66 komputer milik The College of Saint Rose di Albany.

Bahkan, pemuda berusia 27 tahun tersebut merekam pula video proses pencolokan USB Killer ke 66 komputer milik kampus. Dasar sial, aksi nekatnya itu ternyata diketahui oleh pihak The College of Saint Rose di Albany.

{Baca juga: Kacau! Mahasiswa Ini Tulis Cara Bermain PUBG di Lembar Ujian}

USB Killer cukup populer dan mudah dibeli secara online. Fungsinya seperti senjata kejut listrik. Perangkat tersebut mengubah arus listrik dari komputer personal hingga mencapai 110V dan mengalirkannya kembali.

Dengan cara kerja seperti itu, komputer pun akan mati seketika manakala perangkat mirip flash disk tersebut dicolokkan ke port USB. Jadi, wajar jika 66 komputer milik kampus mati total saat “ditusuk” menggunakan USB Killer.

Secara total, kerugian yang dialami The College of Saint Rose di Albany mencapai USD 58.471. Akutotha berjanji membayar ganti rugi terhadap kerusakan yang dialami oleh pihak kampus. Namun, hukum tetap berlaku.

{Baca juga: Tinder Bantu Mahasiswa Cari Jodoh di Kampus}

Akuthota merupakan warga negara India yang tinggal di Amerika Serikat pakai visa pelajar. Ia menuntaskan studi Master di The College of Saint Rose di Albany pada 2017. Ia masih menyelesaikan studi sistem informasi. [SN/HBS]

Sumber: The Verge

Heboh, Peneliti Hidupkan Otak Babi yang Sudah Mati

Telko.id, Jakarta – Kematian makhluk hidup akan berdampak pada kondisi organ-organ di dalamnya, termasuk otak. Namun peneliti dari Universitas Yale, Amerika Serikat berhasil mengembalikan beberapa fungsi otak babi yang sudah mati.

Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada kamis (18/04/2019) peneliti memperingatkan bahwa apa yang mereka capai bukanlah pemulihan otak yang bisa membuat makhluk hidup tersebut sadar kembali.

Pemulihan otak yang mereka lakukan adalah lebih berfokus pada pengembalian beberapa fungsi otak ketika pemilik otak sudah berstatus tanpa nyawa.

Jadi percobaan ini bukan untuk menghidupkan kembali pasien yang meninggal dunia, tetapi penelitian ini bisa dikembangkan untuk mempelajari penyakit otak atau cedera pada otak.

{Baca juga: Punya Jutaan Prosesor, SpiNNaker Belum Bisa Tiru Otak Manusia}

Para peneliti menghubungkan pembuluh darah kunci ke otak dengan cairan kimiawi untuk metode pemulihan fungsi tersebut. Hasil akhirnya, otak akan terlihat berbeda dibandingkan otak yang tidak diinjeksi dengan cairan kimia.

Ada beberapa kekhawatiran etis dari penelitian ini. Pasalnya, apa yang akan terjadi seandainya otak tersebut menunjukkan tanda-tanda kesadaran.

Tetapi menurut Stephen Latham, ahli bioetika Yale yang merupakan bagian dari tim, pihaknya juga mengkhawatirkan hal tersebut, tetapi saat ini mereka berusaha menjaga agar penelitiannya tidak melanggar etika penelitian.

“Itu adalah sesuatu yang para peneliti khawatirkan secara aktif, dan alasannya adalah bahwa mereka tidak ingin melakukan percobaan yang menimbulkan pertanyaan etis yang akan diangkat jika kesadaran sedang dibangkitkan dalam otak ini tanpa terlebih dahulu mendapatkan semacam bimbingan etis yang serius,” jelas Latham.

{Baca juga: Berkat Samsung, TV Bisa Dikendalikan Gelombang Otak}

Selain berusaha memulihkan fungsi otak, peneliti lain juga berusaha menghubungkan jaringan otak ke teknologi lain. Misalnya Samsung dikabarkan tengah mengembangkan fitur terbaru untuk perangkat Smart TV besutannya.

Perusahaan asal Korea Selatan ini menyiapkan perangat lunak seperti remote TV yang memungkinkan pengguna bisa mengatur kondisi TV melalui gelombang otak.

Penelitian yang bernama Project Pontis ini berusaha agar para penyandang cacat fisik seperti pengidap Quadriplegia bisa mengubah saluran TV dan volume suara di Samsung Smart TV dengan otak mereka. [NM/HBS]

Sumber: Ubergizmo

TikTok Hilang dari App Store dan Play Store di India

Telko.id, Jakarta – Apple dan Google menghapus aplikasi Tiktok dari toko aplikasi App Store dan Play Store bagi pengguna di India. Kebiajakan tersebut menindaklanjuti putusan Pengadilan Tinggi Madras, yang khawatir aplikasi berbagi video itu digunakan untuk menyebarkan konten pornografi.

Menurut laporan Independent, pengadilan tinggi India pada Selasa (16/4/2019), menolak banding Byte Dance, perusahaan yang menaungi TikTok untuk menunda perintah itu.

Padahal, TikTok tercatat memiliki lebih dari 120 juta pengguna di seluruh India. Aplikasi ini harus berhadapan dengan kritik karena memiliki konten tidak pantas.

Aplikasi buatan China ini sangat populer di kalangan remaja. Pengguna bisa mengunggah video pendek karya sendiri yang menyinkronkan bibir serta menari ke lagu-lagu favorit via aplikasi TikTok.

{Baca juga: Wow! TikTok Saingi Facebook dengan 1 Miliar Unduhan}

Sejauh ini, TikTok telah dilarang di Bangladesh. Sementara di Amerika Serikat, aplikasi ini terkena denda karena mengumpulkan informasi tentang anak-anak.

Dikutip Telko.id dari Independent, Kamis (18/4/2019), pengguna di India masih menggunakan layanan tersebut pada Rabu (17/4/2019).

Berdasarkan memo Pengadilan Tinggi Madras, pemerintah federal diminta secara tegas melarang aplikasi itu, karena dianggap bisa mendorong pornografi, serta membuat pengguna muda rentan terhadap predator seksual. Sidang diagendakan lagi pada 22 April 2019.

Byte Dance menyebut bahwa konten tidak pantas atau cabul di aplikasi itu hanya ada dalam jumlah kecil. Namun demikian, Kementerian Teknologi Informasi India mengirim pesanan ke Google dan Apple untuk menghapusnya dari App Store dan PlayStore.

{Baca juga: Pedofil Manfaatkan TikTok untuk Buntuti Gadis Remaja?}

Juru bicara Tiktok mengatakan, perusahaan memiliki kepercayaan kepada sistem peradilan India. Ia optimistis tentang hasil di meja hijau. Mereka mengaku telah meningkatkan upaya untuk menghapus konten yang tidak menyenangkan di TikTok. [SN/HBS]

Sumber: Independent

Viral, Kakek Kirim Ucapan Ultah untuk Cucunya via WhatsApp

Telko.id, Jakarta – Bagi anak muda, mengirim pesan WhatsApp adalah pekerjaan yang sangat mudah. Tapi bagi para manula yang berusia 70 tahun ke atas, mengirim pesan WhatsApp akan terasa sangat sulit.

Tapi bagi kakek yang satu ini, masalah itu bukan jadi halangan baginya untuk mengirimkan pesan selamat ulangtahun sang cucu tersayang.

Kisah yang menyentuh hati ini dikisahkan oleh seorang netizen asal Malaysia bernama Jamie Yeoh. Kisah sang kakek yang mengirim pesan WhatsApp ini bahkan menjadi viral di media sosial.

Jamie menceritakan bagaimana kakeknya yang berusia 74 tahun yang tidak paham teknologi dan tidak tahu bagaimana cara mengirim pesan WhatsApp.

{Baca juga: Viral, Seorang Jurnalis Wanita Bungkam “Predator” di Pesawat

Melalui tweet-nya, Jamie mengatakan pada hari itu ia berulangtahun ke-21. Kakeknya keluar dari rumah untuk mencari toko yang menjual ponsel, dan meminta bantuan pegawai toko agar dia dapat mengirim ucapan ulangtahun kepadanya.

Jamie juga menceritakan, sebelumnya pada 2018 ketika ia merayakan ulangtahun yang ke-20, kakeknya juga mengirimkan pesan teks berisi ucapan ulangtahun, dengan bantuan pegawai toko.

Jika tahun lalu hanya berupa pesan teks, tahun ini kakeknya dengan dibantu pegawai toko ponsel, mengirim ucapan selamat ulang tahun yang ditulis dalam secarik kertas, kemudian difoto dan dikirim melalui pesan WhatsApp.

“John Yeoh,

Selamat ulang tahun

Jamie Yeoh,” tulisnya.

Jamie mengatakan, saat ini dirinya bersekolah di Subang, sedangkan kakeknya tinggal di Penang. Selama ini, ia selalu berkomunikasi dengan kakeknya melalui sambungan telepon.

“Kami tidak terlalu dekat, tetapi kami sering mengobrol dan dia pria yang sangat, sangat baik. Dia tidak pernah melupakan ulang tahun saya dan kakak perempuan saya,” katanya.

Dia menambahkan, pada Natal tahun lalu, kakeknya membelikan dia dan kakaknya, sebuah cangkir kopi dengan warna favorit mereka.

“Saya sangat tersentuh karena dia benar-benar mengingat warna favorit kami,” tulis Jamie.

{Baca juga: Viral di Medsos, Foto Bayi “Perkasa” Memotong Kayu}

Dia mengatakan, kakeknya sehari-hari tinggal sendirian setelah neneknya meninggal 20 tahun silam. Kakeknya juga selalu mengunjungi batu nisan neneknya, membawakan bunga dan bernyanyi setiap kali ulang tahun neneknya.

Kisah ini mengingatkan kepada kita agar memperlakukan orangtua mereka dengan kebaikan dan menghabiskan waktu sebanyak mungkin selagi masih hidup, agar tidak menyesal setelahnya.

Jadi, jangan lupakan orangtua dan kakek-nenek Anda, selagi masih punya waktu bersama mereka! [BA/HBS]

Sumber: Worldofbuzz

Bantah Dukung Jokowi, UAS Mengaku Nomor Ponselnya Dibajak

Telko.id, Jakarta Ustadz Abdul Somad atau yang lebih dikenal dengan sebutan UAS, mengaku jika nomor ponsel miliknya dibajak, sehingga banyak jamaah yang menerima pesan darinya untuk mendukung pasangan nomor urut 01, Jokowi-Maaruf Amin.

Kasus ini bermula ketika akun instagram Ustadz Abdul Somad (Official) atau @ustadzabdulsomad yang dikelola oleh Tim UAS, memposting sebuah foto.

Dalam postingan yang diunggah Rabu (17/04/2019), mereka memposting beberapa foto pesan singkat yang berisi pernyataan jika Ustadz Abdul Somad mendukung pasangan Jokowi-Maaruf, dalam Pemilu 2019.

Akun instagram UAS membantah penyebaran pesan yang menyebut mendukung Jokowi. Menurutnya nomor ponsel Ustadz Abdul Somad telah dibajak oleh pihak tertentu.

“Nomor handphone saya dibajak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Harap hati-hati dan waspada atas berbagai bentuk penipuan yang mengatasnamakan saya,” tulis UAS dalam akun instagramnya.

{Baca juga: Duh! Aplikasi Tinder Rawan Dibajak}

Postingan tersebut mendapat banyak tanggapan dari warganet. Berdasarkan pantuan Tim Telko.id pada Kamis (18/04/2019), postingan itu mendapat 692.144 likes dan 32.100 komentar.

Pemilu 2019 sendiri sudah selesai dilaksanakan pada Rabu kemarin. Sepanjang hari tagar di media sosial pun ramai baik soal pemilu, ataupun dukungan terhadap masing-masing pasangan calon.

Keriuhan warganet di lini masa bahkan membuat tagar #Pemilu2019 menjadi trending topic Twitter dunia. Selain tagar tersebut, ada juga beberapa tagar lain yang berkaitan dengan Pemilu 2019.

{Baca juga: Tagar #Pemilu2019 Jadi Trending Topic Twitter Dunia}

Berdasarkan pantauan dari Trends24 pada Rabu (17/04/2019), tagar #Pemilu2019 berada di urutan pertama Top Twitter Trends for Worldwide. Hal ini membuktikan bahwa banyak warganet yang membicarakan pemilu 2019, dan tagar ini juga membuat warga dunia penasaran atas peristiwa pemilihan umum di Indonesia. [NM/HBS]

Ubisoft Donasi Rp 7,9 Miliar untuk Restorasi Notre-Dame

Telko.id, Jakarta – Perusahaan game Ubisoft memberikan donasi sebagai bantuan restorasi Gereja Notre-Dame, Prancis, yang terbakar pada beberapa hari lalu. Ubisoft menyumbang 500 ribu euro atau sekira Rp 7,9 miliar.

Menurut Gamespot, selama seminggu, para pengguna juga bisa mengunduh secara gratis game Assassin’s Creed Unity. Game itu bisa diakses di layanan Uplay milik Ubisoft dan selanjutnya tersimpan dalam daftar.

“Kami punya ikatan kuat dengan Notre-Dame saat mengembangkan game Assassin’s Creed Unity. Sekarang, kami berusaha merekonstruksinya,” tulis pihak Ubisoft di blog resmi, seperti dikutip Telko.id, Kamis (18/4/2019).

{Baca juga: Ubisoft Rilis Game Baru Watch Dog 3? Ini Bocorannya

“Permainan memungkinan pengguna untuk melakukan eksplorasi dengan cara-cara yang tidak pernah terbayangkan. Kami berharap, karya virtual tersebut menjadi penghormatan kepada Notre-Dame,” lanjut pihak Ubisoft.

Asal tahu saja, game Assassin’s Creed Unity garapan Ubisoft dinilai bisa membantu restorasi gereja megah yang dilalap api itu. Game Assassin’s Crees Unity memang mengambil latar era Revolusi Prancis pada 1789 silam.

Di dalamnya, Notre-Dame bisa dikunjungi, bahkan dipanjat oleh karakter Assassin di dalam game. Level Artist Ubisoft, Caroline Miousse, mengaku butuh waktu dua tahun untuk memoles replika kota Prancis, termasuk Notre-Dame.

{Baca juga: Gandeng Ubisoft, Google Siapkan Cloud Gaming

“Notre Dame adalah salah satu struktur bangunan terbesar di dalam game. Karenanya, kita harus merekonstruksi ulang versi bangunan pada masa tersebut. Butuh hampir setahun untuk mengerjakan detailnya,“ katanya. [SN/HBS]

Sumber: Game Spot

Apple dan Qualcomm Damai, Intel “Ngambek” Bikin Modem 5G?

Telko.id, Jakarta Intel bakal berhenti membuat modem 5G. Intel memutuskan untuk fokus menggarap modem 4G dan 5G untuk komputer, perangkat smart home, serta bisnis infrastruktur lain.

Intel mengumumkan kebijakan itu hanya beberapa jam setelah Apple dan Qualcomm memutuskan untuk menyelesaikan perselisihan pelanggaran paten dan royalti untuk modem khusus iPhone.

Besar kemungkinan, keputusan Intel mundur dari pasar modem 5G mendorong Apple dan Qualcomm untuk berdamai. Namun, tidak diketahui kapan Intel akan memberitahukannya kepada Apple.

{Baca juga: Terkendala Modem, Mungkinkah Apple Rilis iPhone 5G pada 2020?}

Menurut laporan, sebagai dampak keputusan Intel, Apple mau tak mau mengganti pemasok. Bisa jadi, Apple akan menggunakan lagi modem buatan Qualcomm untuk iPhone.

Dikutip Telko.id dari The Verge, Kamis (18/4/2019), CEO Intel, Bob Swan, mengatakan, 5G masih menjadi fokus garapan perusahaan selain mengembangkan berbagai produk nirkabel dan properti intelektual.

Sayang, Apple dan Qualcomm tidak memberi pernyataan kenapa mendadak memutuskan untuk berdamai. Namun, ada laporan, Apple memang ragu terhadap kemampuan Intel untuk menyuplai modem teknologi internet super cepat itu.

Tahun lalu, Intel merupakan satu-satunya pemasok modem untuk  iPhone karena perselisihan Apple dan Qualcomm tak kunjung usai. Kabarnya, Apple dan Qualcomm telah menandatangani persetujuan lisensi.

{Baca juga: Belum Siap, Apple Rilis Smartphone 5G Pertama di 2020}

Sebelumnya Huawei juga dikabarkan coba memanfaatkan kesulitan Apple mencari pemasok modem 5G untuk iPhone. Salah satu sumber internal Huawei menyebut jika mereka siap menjual chipset 5G kepada Apple. Belum jelas apa alasan Huawei tertarik menjual teknologi 5G mereka ke Apple.

Kuat dugaan jika Huawei memanfaatkan momen saat Apple sedang kesulitan mencari chipset 5G untuk perangkat iPhone. Pasalnya, Apple saat ini mereka sedang bersangketa dengan Qualcomm yang memasok teknologi 5G ke sebagian besar produsen smartphone Android.

Sayangnya tidak ada jaminan apakah kerja sama Huawei dan Apple benar-benar terjadi, karena sampai saat ini Apple belum memberikan keterangan resmi terkait arah kerja sama mereka untuk mengembangkan chipset 5G untuk iPhone.

{Baca juga: Huawei Tawarkan Chipset 5G ke Apple}

Selama ini Huawei memang menjadi salah satu perisahaan teknologi yang telah membuat chipset sendiri untuk perangkat smartphone buatannya sendiri. [SN/HBS]

Sumber: The Verge

Saingi Google Assistant, Facebook Bikin Asisten Suara Sendiri

Telko.id, Jakarta – Sejumlah perusahan raksasa teknologi telah mengembangkan teknologi asisten suara atau Voice Assistant buatan sendiri. Misalnya Amazon memiliki Alexa, Apple dengan Siri dan Google Assistant buatan Google. Kabarnya, Facebook juga akan segera menyusul memiliki fitur asisten suara sendiri. Seperti apa?

Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Kamis (18/04/2019), media CNBC melaporkan bahwa sumber internal Facebook mengaku sedang mengembangkan perangkat lunak asisten suara sendiri.

Sedangkan media Reuters yang menanyakan hal yang sama, mendapat konfirmasi resmi bahwa raksasa jejaring sosial itu sedang menciptakan teknologi tersebut yang berbasis Artificial Intelligence (AI) tersebut.

“Kami sedang bekerja untuk mengembangkan teknologi asisten suara dan AI yang dapat bekerja seluruh ekosistem produk kami, baik produk Augmented Reality (AR) atau Virtual Reality (VR), termasuk Portal, Oculus dan masa depan produk lainnya,” kata juru bicara Facebook.

{Baca juga: Facebook Punya Fitur Baru “Why am I seeing this post?”}

Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu telah mengembangkan asisten digitalnya sendiri sejak 2018, meskipun tidak jelas kapan fitur itu akan diluncurkan. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Facebook mengembangkan asisten digital mereka sendiri.

Beberapa tahun yang lalu, mereka menciptakan M Assistant yang digunakan dengan aplikasi Messenger, mirip dengan bagaimana Google Assistant, tetapi kurang popular di kalangan pengguna.

Selain itu skandal privasi yang terjadi tahun lalu, membuat banyak pihak tidak yakin apakah jejaring sosial paling populer di dunia itu mampu menciptakan asisten suara digitalnya sendiri atau tidak.

{Baca juga: WhatsApp, Instagram, Facebook Kompak Down (Lagi)}

Sebelumnya Facebook bersama ekosistemnya yakni WhatsApp dan Instagram mengalami server down. Kabar ini cepat menyebar setelah netizen di seluruh dunia mengeluhkan tidak bisa mengakses ketiga layanan tersebut di media sosial.

Berdasarkan pantauan di situs Down Detector, Minggu (14/04), terjadi peningkatan aduan terhadap 3 platform tersebut sejak sore tadi. Laporan pada Facebook menjadi yang tertinggi. Jumlah aduan bisa sampai 14.353 aduan yang mengindikasikan bahwa Facebook telah mengalami server down. [NM/HBS]

Sumber: Ubergizmo