spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 1060

Sindikat Pencuri iPhone Senilai Rp 271 Miliar Akhirnya Terciduk

Telko.id, Jakarta –  Sindikat pencuri bermodus pemalsuan identitas untuk membeli iPhone akhirnya terungkap oleh NYPD dan FBI. Sindikat tersebut telah menjalankan aksi selama tujuh tahun. Sekian lama beroperasi, mereka akhirnya terciduk.

Sindikat beranggotakan enam orang itu menggunakan identitas palsu untuk mendapatkan iPhone baru. Mereka membeli iPhone di toko memakai rekening milik orang lain. Mereka pun berbelanja secara menggila.

Menurut laporan 9to5mac, seperti dikutip Telko.id, Sabtu (8/6/2019), sindikat tersebut membeli iPhone di toko-toko menggunakan metode cicilan ringan. Mereka memilih pembayaran uang muka dalam jumlah kecil.

{Baca juga: Penjualan iPhone di China Terdongkrak Diskon}

Ketika sukses melancarkan aksi, mereka lantas menjual iPhone-iPhone itu ke negara potensial, yakni China. Mereka membawanya ke China dengan cara diselundupkan. Di sana, iPhone dilego dengan harga cukup tinggi.

Merujuk data kepolisian New York dan FBI, gerombolan tersebut berhasil meraup keuntungan hingga USD 19 juta atau sekira Rp 270 miliar selama tujuh tahun beroperasi.  Mereka bergerilya di seluruh Amerika Serikat.

NYPD dan FBI baru mencium aksi mereka pada 2014 silam. Namun, NYPD dan FBI baru bisa menciduk mereka lima tahun kemudian. Kepolisian pun kini terus melakukan penyelidikan guna pengembangan kasus.

{Baca juga: Gerombolan Pencuri Gasak Puluhan iPhone di Apple Store}

Menurut keterangan polisi, aksi sindikat itu jelas sangat merugikan. Selain membawa dampak kerugian materi, mereka juga melanggar privasi. Sebab, mereka memakai identitas orang lain untuk melakukan transaksi. [SN/HBS]

Dengan iOS 13, Pengguna Bisa Mainkan PS4 via iPhone

Telko.id, Jakarta – Seiring peluncuran resmi iOS 13, Apple akan membawa dukungan untuk kontroler DualShock 4 yang digunakan konsol PlayStation 4 (PS4). Namun, ada dampak besar dari dukungan tersebut.

Sony mempunyai sebuah aplikasi bernama The Remote Play yang dirilis pada Maret 2019. Untuk mereka yang tidak familiar, aplikasi itu mengizinkan pengguna untuk melakukan streaming game dari PS4 ke iPhone dmenggunakan WiFi.

Menurut laporan Ubergizmo, aplikasi tersebut secara otomatis mengubah iPhone menjadi konsol game seluler. Namun, kontrol on-screen dan kontroler pihak ketiga yang ada saat ini menghadirkan pengalaman kurang maksimal.

{Baca juga: Ini 6 Seri iPhone dan iPad yang Gak Kebagian iOS 13}

Dengan kehadiran iOS 13, Apple mengizinkan penggunaan kontroler PS4 di iPhone. Dengan kata lain, aplikasi The Remote Play menjadi lebih bermanfaat untuk pengguna karena bisa memainkan game PS4 di iPhone sama persis dengan di PS4.

Namun, patut dicatat bahwa tidak semua game PS4 kompatibel dengan Remote Play. Selain itu, aplikasi The Remote Play hanya bisa digunakan via WiFi. Jadi, pengguna tidak bisa memainkan game dengan koneksi internet di luar WiFi.

Maret 2019 lalu, juga telah diinformasuik bahwa permainan digital PlayStation 4 yang biasanya hanya bisa dimainkan di perangkat konsol dan piranti mobile tertentu bisa dimainkan di perangkat besutan Apple.

{Baca juga: Resmi Dirilis, Ini Dia Fitur Baru di iOS 13}

Kabar menggembirakan untuk pengguna iOS itu datang setelah Sony merilis aplikasi The Remote Play di App Store, yang artinya memungkinkan pengguna iPhone, iPad, dan perangkat Apple lain memainkan game PlayStation 4 di perangkatnya. [BA/HBS]

Sumber: Ubergizmo 

Apple Pamer Pembaruan Minecraft ARKit 3.0 di WWDC

Telko.id, Jakarta – Apple memamerkan platform pembaruan Augmented Reality (AR) pada gelaran Worldwide Developer Conference (WWDC). Apple menghadirkan versi baru platform AR dengan nama ARKit 3.0.

Pada kesempatan yang sama, Minecraft hadir di dunia nyata menggunakan fitur baru. Microsoft memamerkan cara yang bisa dipakai oleh pengguna iPhone untuk menambahkan animasi di Minecraft Earth.

Dengan cara seperti itu, pengguna bisa menambahkan diri ke ruang 3D tempat kejadian di Minecraft. Apple telah lama menjadi mendukung teknologi yang menggabungkan dunia buatan dan dunia nyata ini.

{Baca juga: Microsoft akan Bawa Minecraft ke Xbox Game Pass}

Menurut laporan Venture Beat, Apple menambahkan kemampuan untuk menyematkan manusia. Dengan kata lain, ARKit 3.0 dapat menyematkan manusia sesungguhnya di animasi di tempat kejadian 3D.

Jika terhalang manusia, animasi akan secara otomatis menyembunyikan bagian tubuh. Apple menambahkan kemampuan merekam gerakan guna memungkinkan iPhone untuk memotret tubuh manusia ke tempat kejadian AR.

Foto dan rekaman gerakan tubuh juga akan dimanipulasi sebagai objek animasi yang dapat bergerak. Pengguna lebih mudah untuk membangun pengalaman AR interaktif serta menggunakannya sebagai perpustakaan konten AR terintegrasi.

{Baca juga: Microsoft Penuhi Janji Campakkan Kreator Minecraft}

Apple mengklaim bahwa ARKit 3.0, RealityKit, dan alat Reality Composer akan mempermudah pengembang untuk menciptakan pengalaman AR menarik. Pengembang dan pengguna dapat menciptakannya di Xcode. [BA/HBS]

Sumber: Venture Beat

Drone Pengirim Barang Amazon Bisa Terbang Sejauh 25 Km

Telko.id, Jakarta – Amazon mengatakan, akan memulai pengiriman dalam skala besar dengan drone dalam beberapa bulan mendatang. Konfirmasi ini disampaikan saat acara meluncurkan desain terbaru “Prime Air”, pada Rabu (5/6) lalu.

Kepala Operasi Konsumen Amazon, Jeff Wilke, pada saat acara konferensi Machine Learning, Automation, Robotics, and Space di Las Vegas, mengatakan bahwa drone akan berperan meningkatkan upaya mempersingkat waktu pengiriman beragam item menjadi hanya satu hari, bagi anggota Amazon Prime.

“Kami telah bekerja keras membuat drone bertenaga listrik yang dapat terbang hingga 15 mil (25 kilometer) dan mengirimkan paket di bawah lima pound (2,3 kg) kepada pelanggan dalam waktu kurang dari 30 menit,” kata Wilke dalam sebuah postingan blog-nya.

{Baca juga: Drone Pengirim Amazon Bisa Respon Lambaian Tangan}

“Dan, dengan dukungan jaringan dan pengiriman berkelas dunia, kami berharap untuk menskalakan Prime Air dengan cepat dan efisien, mengirimkan paket melalui pesawat tanpa awak ke pelanggan dalam beberapa bulan ke depan,” sambungnya.

Meski sudah mengonfirmasi akan segera menggunakan drone untuk mengirim barang, namun Amazon tidak memberikan rincian tentang di mana atau kapan tanggal pastinya drone akan beroperasi.

Untuk diketahui, perusahaan melakukan tes pertama pengiriman drone pada tahun 2016 di Inggris. Pada saat itu, dikatakan peraturan AS mempersulit penggunaan pesawat tanpa awak untuk pengiriman di Amerika Serikat.

Wilke mengatakan, bahwa Amazon telah berinvestasi untuk membuat drone agar pengirimannya lebih aman dan lebih efisien.

“Sekarang bisa melakukan lepas landas dan mendarat secara vertikal, seperti helikopter. Dan ini efisien dan aerodinamis, seperti pesawat terbang. Sangat mudah transisi antara dua mode ini, dari mode vertikal ke mode pesawat, dan kembali ke mode vertikal,” jelasnya.

Drone baru ini, kata Wilke, juga dirancang agar stabil bahkan dalam kondisi angin kencang. Pihak Amazon menyadari bahwa konsumen atau pelangganya akan merasa nyaman menerima pengiriman drone jika mereka tahu sistem yang digunakan aman.

“Jadi kami sedang membangun pesawat tanpa awak yang tidak hanya aman, tapi aman secara mandiri, menggunakan teknologi kecerdasan buatan terbaru,” ujarnya.

{Baca juga: Amazon akan Berdayakan Drone Sebagai Kurir}

Amazon mengatakan, awal tahun ini akan mempercepat pengiriman gratis untuk pelanggan Prime-nya, dari dua hari menjadi satu hari. Layanan ini baru bisa dinikmati pelanggan di wilayah Amerika Utara.

Dikatakan, Amazon akan menghabiskan sekitar USD 800 juta, sebagai upaya untuk mempersingkat waktu pengiriman. Perusahaan juga mempekerjakan lebih banyak pengemudi dan menawarkan karyawan kesempatan untuk memiliki perusahaan pengiriman sendiri dengan subsidi dari Amazon. [BA/HBS]

Sumber: The Star

Salut, Iron Man Ajak Warga Bumi Atasi Polusi Dunia

Telko.id, Jakarta – Aktor Robert Downey Jr terkenal berkat perannya sebagai Tony Stark alias Iron Man dalam film-film Marvel. Kini, ia sekarang memanfaatkan kepopulerannya untuk membangun kesadaran masyarakat. Soal apa?

Menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telko.id, Sabtu (08/06/2019), Iron Man mengajak masyarakat untuk mengatasi polusi di dunia. Hal itu ia ungkapkan pada gelaran konferensi Amazon’s Re: Mars, beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan tersebut, Downey mengumumkan formasi sebuah organisasi baru bernama The Footprint Coalition. Meski demikian, ia menyatakan bahwa organisasi tersebut bakal resmi hadir secara global pada 2020 mendatang.

{Baca juga: Kacau! Istri Jual Murah Action Figure Milik Suami di Facebook}

The Footprint Coalition mempunyai misi membantu membersihkan dunia menggunakan nanotech. Ia yakin betul, penggunaan teknologi secara tepat dan efektif akan membantu membersihkan Bumi dari polusi dalam waktu 10 tahun.

Tahun lalu, Downey dan sang istri, Susan Downey, membuat serial dokumenter tentang kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di YouTube. Serial sebanyak delapan episode itu mulai tayang di YouTube Red pada 2019.

{Baca juga: “Iron Man” dan Istri Bikin Serial AI di YouTube Red}

Di video yang belum diberi judul, ia dan Susan memberi narasi guna mempermudah pemirsa dalam mengikutinya. Tak cukup, ia juga menjadi host atau pembawa acara. Visualisasinya berisi eksplorasi para ilmuwan dan pakar terkait AI.

“Saya dan Robert mencoba menjawab rasa ingin tahu publik tentang seluk beluk AI yang dinilai rumit. Kami mengeksplorasinya secara objektif lewat sudut pandang menarik dan menghibur. Semoga  bermanfaat,” kata Susan. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Bikin Gemas, Konsep Robot Ini Mirip Baymax di Big Hero 6

Telko.id, Jakarta – Para ilmuwan sedang mencoba merancang robot dengan konsep mirip karakter Baymax yang populer di film Big Hero 6. Mereka ingin mengubah imej robot yang keras dan kaku, dengan mencoba mengembangkan robot lunak dengan bahan dasar yang fleksibel.

Maklum, selama ini sebagian besar robot masih terkesan keras dan kaku. Mayoritas robot memang terbuat dari logam, yang diyakini lebih awet dan kuat.

Seperti dilansir Ubergizmo, selain menggunakan bahan fleksibel, robot lunak ini pun ditenagai oleh tenaga yang bukan berasal dari listrik, tapi tekanan udara.

{Baca juga: Ford Bikin Robot Pengirim Barang, Ini Penampakannya}

Memang, penciptaan robot lunak di dunia bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Telah banyak inovasi terkait hal itu. Cuma bedanya, robot lunak buatan peneliti dari Harvard tersebut punya pengoperasian lebih sederhana.

Dikutip Telko.id, Sabtu (08/06/2019), robot lunak buatan peneliti Harvard tak butuh banyak kabel. Sistem yang diterapkan pun sederhana. Dengan tenaga berupa tekanan udara, robot tersebut memiliki desain sangat minimalis.

Sistem kerjanya, udara akan terpompa melalui lubang pipa di kaki robot. Pipa-pipa itu mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ukuran yang berbeda berguna untuk menentukan cara reaksi pipa terhadap tekanan udara.

{Baca juga: Robot Ini Berikan Sensasi Bermain Game VR}

Peneliti Harvard mengklaim, desain tersebut sangat ideal untuk robot yang tidak memungkinkan pemakaian kabel untuk pengoperasiannya. Sebagai misal robot di ruang angkasa atau robot untuk misi pencarian dan penyelamatan.

Belum lama ini, ada pula robot yang menawarkan sensasi berbeda bagi para pencinta game pertarungan Augmented Reality (AR). Robot itu bisa bertarung dengan manusia di kehidupan nyata saat bermain game Virtual Reality. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Hore! Podcast Obama akan Hadir di Spotify

Telko.id, JakartaPodcast Obama di Spotify segera hadir. Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, bersama sang istri, Michelle Obama, bekerja sama dua tahun dengan Spotify untuk memproduksi podcast eksklusif.

Seperti dikutip Telko.id dari Slashgear, Sabtu (08/06/2019), Obama beserta istri dan anak-anaknya akan memproduksi sekaligus merekam suara untuk Spotify. Hasil produksi bakal didistribusikan ke seluruh dunia.

Dalam menjalin kemitraan, Spotify berkolaborasi dengan perusahaan produksi Obama bernama Higher Ground. Sebelumnya, Obama dan Netflix juga mengumumkan kerja sama selama dua tahun terkait produksi film dan dokumenter.

{Baca juga: Spotify Bakal Bisa Dengarkan Musik Berbarengan}

Spotify sebagai layanan streaming musik terbesar dunia dengan jumlah pengguna aktif mencapai 217 juta per bulan betugas mendistribusikan rekaman suara eksklusif Obama dan keluarga kepada pendengar di seantero jagat.

Dalam lima tahun terakhir, podcast menjadi bisnis menggiurkan dengan aneka konten, meliputi kriminal, berita terkini, politik, hingga komedi. Di Amerika Serikat, pendengar podcast naik 35 persen dalam tiga tahun terakhir.

{Baca juga: Podcast jadi Fokus untuk Tingkatkan Jumlah Pengguna Spotify}

Sayang, belum diketahui topik apa yang akan diangkat di podcast ala Obama dan keluarga. Demikian pula waktu peluncurannya. Yang jelas, Obama yakin podcast versinya akan menawarkan kesempatan untuk membuat dialog produktif.

Tak hanya itu, Obama percaya bahwa rekaman suara versinya bakal membuat orang-orang tersenyum sekaligus terhibur. Kendati demikian, podcast Obama dan keluarga akan membuat orang berpikir, dan menjadi semakin dekat. (SN/FHP)

Sumber: Slashgear

YouTube Semangat Bantai Konten Diskriminatif

Telko.id, Jakarta – YouTube melakukan inovasi baru guna membatasi konten diskriminatif dan konten palsu. Caranya, dengan menghapus lebih banyak channel ekstremis dan memberi penghargaan kepada kreator terpercaya.

YouTube memberlakukan kebijakan baru terkait hal itu setelah berkonsultasi dengan para pakar ekstremisme, supremasi, dan kebebasan berbicara. Bagi YouTube, keterbukaan platform sangat membantu kreativitas dan akses informasi.

“Menjadi tanggung jawab kami untuk melindungi hal-hal tersebut. Kami mencegah penggunaan platform untuk menghasut kebencian, pelecehan, diskriminasi, dan kekerasan,” terang YouTube, dikutip Telko.id dari UPI, Sabtu (08/06/2019).

{Baca juga: YouTubers Ini Siap Bantu Program Diet Kamu, Tertarik?}

Pada 2017 lalu, YouTube mencoba membatasi tampilan konten supremasi dengan tidak mengizinkan video untuk dibagikan. YouTube juga membatasi komentar dan rekomendasi. Karenanya, YouTube ingin mempertahankan komitmen itu.

Mulai saat ini, YouTube akan melarang video yang menyatakan bahwa satu kelompok lebih baik dari lainnya atau menyarankan pemisahan berdasarkan kualitas seperti usia, jenis kelamin, ras, kasta, agama, orientasi seksual, atau status veteran.

{Baca juga: Duh! YouTuber Ini Dibui 15 Bulan Gara-gara “Prank Oreo”}

YouTube bakal pula melarang konten yang menyangkal peristiwa bersejarah yang terdokumentasi secara baik seperti penembakan Sekolah Dasar Holocaust dan Sandy Hook. YouTube pun berencana membatasi penyebaran konten tak masuk akal.

Sekarang, YouTube sedang melakukan uji coba pembaruan platform. YouTube menemukan jumlah konten tak layak dari hasil rekomendasi turun 50 persen. YouTube berjanji akan menangguhkan kanal yang kerap menyerukan kebencian. (SN/FHP)

Sumber: UPI

Ada Fitur Jadul Samsung di Android Q, Seperti Apa?

Telko.id, Jakarta – Ada “fitur lawas” Samsung dan Motorola yang dihadirkan Google di sistem operasi Android Q. Fitur itu adalah Screen Attention, seperti apa?

Dikutip dari XDA Developers, seperti dilansir Telko.id pada Sabtu (08/06/2019), fitur tersebut pada awalnya bernama Adaptive Sleep di Android Q Beta 3.

Fitur ini menggunakan kamera depan smartphone untuk mengetahui apakah pengguna sedang melihat layar atau tidak.

{Baca juga: Resmi Dirilis, Ini 3 Fitur Baru Paling Menarik di Android Q}

Apabila terdeteksi sedang melihat layar, maka layar akan tetap menyala. Sebaliknya, jika tidak melihat layar, maka layar smartphone otomatis akan mati.

Seperti familiar dengan fitur ini? Ya, karena fitur Screen Attention mirip dengan fitur Smart Stay ala Samsung atau Attentive Display ala Motorola, yang secara efektif membuat baterai smartphone jauh lebih tahan lama.

{Baca juga: Ini Smartphone Xiaomi dan Nokia yang Adopsi Android Q}

Bagi pengguna yang telah memiliki Android Q Beta 4, cara mengaktifkan fitur ini cukup mudah. Akses saja SettingsDisplayScreen Attention. Dilaporkan, Google juga sedang mempertimbangkan untuk menyediakan Screen Attention untuk sebagian besar smartphone, tidak terbatas hanya seri Google Pixel saja.

Versi stabil dari Android Q sendiri akan dirilis pada Agustus atau September 2019 mendatang. Google pun akan merilis beberapa pembaruan Android Q Beta ke lebih banyak smartphone selain Pixel, beberapa di antaranya adalah Nokia 8.1, Xiaomi Mi 9, dan Xiaomi Mi Mix 3 5G. (FHP)

Sumber: phoneArena

Lebih Mahal! Segini Harga Resmi Xiaomi Mi Band 4

0

Telko.id, Jakarta – Wearable ala Xiaomi, Mi Band 4 memang akan diluncurkan di tahun ini. Namun, meski perangkat ini belum dirilis, Mi Band 4 nyatanya sudah dijual duluan di salah satu e-commerce lewat skema pre-order.

Dikutip dari Gizmochina, Sabtu (08/06/2019), pre-order dilakukan oleh salah satu penjual bernama Mr. Carl di situs AliExpress. DI sana, harga Mi Band 4 mencapai USD 49,99 atau setara Rp 710 ribuan.

Harga tersebut terbilang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan harga Mi Band 3 di Indonesia yang mencapai Rp 499 ribuan.

{Baca juga: Xiaomi Patenkan Teknologi “Kamera di Layar”}

Suksesor Mi Band 3 ini sendiri akan memiliki dua varian yang berbeda, yaitu versi dengan NFC dan versi tanpa NFC.

Nah, perangkat yang dijual di AliExpress ini merupakan versi tanpa NFC dengan strap berwarna hitam, mirip dengan seri Mi Band yang diluncurkan sebelumnya.

{Baca juga: Unik! Powerbank Xiaomi Ini Bentuknya Mirip Alat Makeup}

Secara spesifikasi, perangkat tersebut akan memiliki layar berjenis OLED, dan ditopang oleh baterai berkapasitas 135 mAh. Perangkat pemantau kesehatan tersebut juga telah mendukung teknologi berbasis Bluetooth 5.0 untuk menunjang konektivitas antara perangkat dengan smartphone.

Perangkat wearable ini dipastikan akan dirilis pada 11 Juni mendatang di China. Sayang, belum diketahui kapan Xiaomi benar-benar akan menjualnya di pasar luar China atau global. (FHP)

Sumber: Gizmochina