spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 1033

Wizard Unite Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id, Jakarta – Tak hanya hadir di Amerika Serikat saja, Niantic juga memutuskan untuk menghadirkan game Augmented Reality (AR) terbaru mereka, Harry Potter: Wizard Unite di 25 negara lainnya, termasuk Indonesia.

Sekadar informasi, game AR ini resmi meluncur pada 21 Juni lalu. Namun, Niantic hanya merilisnya di Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Selandia Baru saja.

Dikutip dari 9to5Mac, Selasa (25/06/2019), Niantic memang sengaja tidak langsung merilis Harry Potter: Wizard Unite ke seluruh negara.

{Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Jubah Tembus Pandang ala Harry Potter}

Sebab, developer yang juga menggarap Pokemon Go itu ingin memetakan potensi masalah server supaya para pemain tidak mengeluh.

Setelah melakukan kajian terhadap masalah server, akhirnya Niantic pun memperluas ketersediaan game tersebut. Sehingga, kurang dari sepekan sejak peluncuran, Harry Potter: Wizard Unite pun tersedia di 25 negara lain.

Negara-negara tersebut meliputi Austria, Belgia, Brunei Darussalam, Kanada, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Islandia, India, Indonesia, Irlandia, Italia, Luxemburg,  Malaysia, Meksiko, Belanda, dan Norwegia.

Harry Potter: Wizard Unite juga telah tersedia di Papua Nugini, Filipina, Portugal, Singapura, Spanyol, Swedia, serta Swiss.  Niantic memutuskan untuk memperluas ketersediannya guna menjangkau pengguna yang lebih luas.

{Baca juga: Robert Pattinson Resmi Perankan Batman, Pantas Gak?}

Niantic bekerja sama dengan WB Games untuk mengembangkan game AR Harry Potter pada November 2017. Game ini mengajak para pemain menjelajah dunia nyata untuk mencari tanda-tanda sihir dan bertemu dengan karakter ternama dari franchise Harry Potter.

Dalam game tersebut, pemain menjadi penyihir yang baru direkrut ke dalam Statue of Secrecy Task Force, grup yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan misteri Calamity yang membuat artefak tersebar ke seluruh dunia. (BA/FHP)

Sumber: 9to5Mac

Realme Siapkan Smartphone Kamera 64MP Pertama di Dunia

0

Telko.id, Jakarta – CEO Realme, Madhav Sheth memastikan bahwa pihaknya sedang mengembangkan smartphone Realme terbaru dengan sensor kamera 64MP pertama di dunia. Bukan sekadar janji, Sheth bahkan memamerkan hasil foto dari smartphone 64MP tersebut di Twitter.

Dijelaskannya, smartphone Realme ini menggunakan sensor dari Samsung 64MP GW1 dengan ukuran 1/1.72″, dan ukuran pixel 1.6µm.

“Sedang mengerjakan premium killer terbaru! Memperkenalkan smartphone dengan sensor kamera 64MP GW1 1/1.72″ dan 1.6µm piksel pertama di dunia dengan tangkapan jernih di kondisi low-light juga,” katanya.

{Baca juga: Smartphone 5G Realme Siap Meluncur 2020?}

Sensor kamera ini mengadopsi teknologi Tetracell, yang artinya hasil kamera akan dimampatkan atau dipadatkan menjadi 16MP.

Sheth juga memastikan, smartphone terbaru ini juga akan mengusung empat kamera belakang. Itu terlihat dari watermark foto yang dipamerkannya di Twitter, yaitu “64MP AI Quad Camera”.

 

Meski demikian, ia tidak menjelaskan secara lebih rinci soal tiga lensa lain yang disematkan pada smartphone Realme terbaru itu.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Realme Terbaru}

Sebelumnya, Realme mengungkap rencananya untuk meluncurkan smartphone 5G di India segera setelah jaringan 5G diluncurkan. Namun demikian, perusahaan tidak dapat memastikan apakah itu akan terjadi pada tahun ini atau tahun depan.

CEO Realme India, Madhav Sheth mengungkapkan rencana tersebut di Twitter baru-baru ini. Menggunakan tagar #5GisReal, Sheth mencuit bahwa Realme memiliki rencana untuk membawa ponsel 5G “global”. Perusahaan juga berencana membawa perangkat terbaru ke India. (FHP)

Taksi Terbang jadi Angkutan Wajib di Olimpiade Paris 2024

Telko.id, JakartaTaksi terbang diprediksi akan menjadi angkutan umum wajib yang bakal mengangkut para pengunjung di gelaran Olimpiade Paris 2024 mendatang. Kabarnya panitia gelaran olahraga, dan beberapa pihak sedang mengkaji transportasi berteknologi canggih tersebut.

Adalah Airbus, Aeroports de Paris, dan Paris Transport Authority, yang kabarnya sedang mengkaji penerapan taksi terbang otonom untuk membawa para pengunjung Olimpiade Paris 2024 dari Bandara Charles De Gaulle ke Paris.

Aeroports de Paris menjadi pihak yang wajib mempersiapkan semua mekanisme lokasi untuk terminal atau tempat landasan bagi taksi terbang yang aman.

{Baca juga: Taksi Terbang Futuristik Ini Bisa Angkut Lima Penumpang}

Dilaporkan Engadget, seperti dilansir Telko.id pada Selasa (25/06/2019), Aeroports de Paris harus mempersiapka semuanya dalam waktu 18 bulan.

Selain lokasi, keamanan dan daya baterai yang mencukupi dari taksi tersebut saat mengangkut para pengunjung juga harus diperhatikan. Dan juga, operator taksi harus memastikan bahwa keberadaannya tidak akan mengganggu infrastruktur kota yang dilewati.

Pemerintah Prancis kabarnya tak masalah dengan pemakaian taksi terbang asalkan memang tidak melanggar peraturan. Kalau penerapan berjalan lancar, kota lain bakal menggunakan kendaraan serupa untuk setiap hajatan besar.

{Baca juga: Keren! Taksi Terbang Ini Terinspirasi Balapan F1}

Apabila semuanya berjalan dengan baik, nantinya penerapan taksi canggih ini bisa memangkas waktu perjalanan dari bandara ke Paris. Sebab, perjalanan bisa memakan waktu satu jam dengan bus atau kereta.

Taksi yang akan dihadirkan pun dijadwalkan lepas landas setiap enam menit sehingga pengunjung tidak perlu menunggu lama di bandara. (BA/FHP)

Sumber: Engadget

Foto Suasana Kota Tua Menggunakan Kamera Oppo Reno

0

Telko.id, Jakarta – Oppo Reno baru saja diperkenalkan dan dijual perdana di Indonesia beberapa waktu lalu. Smartphone ini mengandalkan sektor kamera sebagai salah satu daya tarik utamanya.

Secara spesifikasi, kamera Oppo Reno terbilang berkualitas. Smartphone ini mengusung kamera ganda di bagian belakang dengan konfigurasi 48MP sensor Sony IMX586 dengan aperture f/1.7, dan lensa depth 5MP aperture f/2.4.

Tim Telko.id sendiri telah menjajal kemampuan kamera smartphone ini beberapa waktu lalu untuk memotret suasana di Kota Tua, Jakarta. 

{Baca juga: Hasil Potret Berkualitas Pakai Kamera Oppo Reno 10x Lossless Zoom}

Kami menggunakan fitur Auto yang digabung dengan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) bernama AI Scene Recognition saat pengambilan gambar terjadi. So, berikut hasil fotonya:

Terlihat, sebagian besar foto yang dihasilkan smartphone ini memiliki kualitas warna dan detail yang terbilang baik. Komposisi warnanya bagus, dan kualitas detailnya juga sangat baik meski telah diperbesar beberapa kali.

Alasannya, setiap pengambilan foto yang terjadi, foto yang diambil dari lensa 48MP akan dimampatkan atau dipadatkan secara otomatis oleh sistem menjadi 12MP yang punya kualitas menakjubkan. Syaratnya, pengambilan foto harus menggunakan opsi Photo Ratio [4 : 3], bukan [4 : 3] 48MP.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Oppo Terbaru}

Secara spesifikasi, Oppo Reno mengusung spesifikasi dan dapur pacu berperforma dan mumpuni. Smartphone ini punya layar berjenis OLED berukuran 6,4 inci dengan resolusi Full HD+. Layarnya dilindungi oleh lapisan Corning Gorilla Glass 6, dan mendukung sensor sidik jari di dalamnya dengan respon yang cepat.

Dapur pacunya menggunakan prosesor octa-core 2.2 GHz Snapdragon 710, RAM 6GB, ROM 256GB, dan baterai berkapasitas 3,765 mAh dengan VOOC 3.0. Reno dijual dengan harga Rp 7,9 jutaan, dan telah dijual perdana pada 21 Juni lalu. (FHP)

Kepincut Xiaomi Redmi 3 Pro? Ini Yang Perlu Diperhatikan

0

Telko.id, Jakarta – Xiaomi Redmi 3 Pro memang bukan ponsel baru yang beredar di Indonesia. Dari catatan yang ada, Redmi 3 Pro memulai petualangannya di Tanah Air kurang lebih di awal tahun 2019.

Xiaomi Redmi 3 Pro sendiri hadir sebagai penerus, seri Redmi 3 yang cukup sukses menarik perhatian konsumen di Tanah Air, khususnya kalangan menengah.

Sebagai generasi penerus, Xiaomi Redmi 3 Pro tentu sudah mendapat tambahan amunisi agar bisa melanjutkan pencapaian, generasi sebelumnya. Nah, jika Anda kebetulan dahulu sempat kepincut dengan Redmi 3 namun belum sempat membelinya, tidak ada salahnya target dialihkan ke seri Redmi 3 Pro.

Namun sebelum memutuskan pilihan, ada baiknya mengenal lebih jauh spesifikasi yang ditawarkan Xiaomi Redmi 3 Pro. Berikut ulasannya!

{Baca Juga : Xiaomi Siapkan Seri Smartphone Khusus Fotografi, Ini Namanya!}

Desain Xiaomi Redmi 3 Pro sejatinya terbilang sederhana. Hanya saja balutan bahan metal, menjadikan penampilannya nampak terlihat elegan dan mewah. Xiaomi menerapkan pola non-tekstur di sisi belakang yang membuat ponsel ini terlihat menarik.

Hadir dengan dimensi 139.3 x 69.6 x 8.5 mm serta bobot 144 gram, Xiaomi Redmi 3 Pro cukup nyaman digunakan dan dioperasikan. Selain itu Xiaomi Redmi 3 Pro memiliki layar berukuran 5.0 inches. Layarnya sendiri sudah mengadopsi teknologi IPS, berkualitas HD dengan resolusi 720 x 1280 pixels.

Redmi 3 Pro bekerja di bawah prosesor Qualcomm MSM8939 v2 Snapdragon 615 64-bit, plus CPU Octa Core 1.5 GHz. Xiaomi Redmi 3 Pro disuplai RAM 3GB dengan internal 32GB, serta dukungan slot eksternal memori. Komposisi “jeroan” yang ditawarkan memang tidak mewah, namun lebih dari cukup untuk bertarung di segmen menengah.

Bagaimana dengan fitur hiburan. Xiaomi Redmi 3 Pro memiliki semua fitur hiburan yang wajib tertanam di hape masa kini. Dari sederet menu tersebut, kamera menjadi salah satu menu fitur andalan.

Untuk keperluan fotografi, Xiaomi Redmi 3 Pro hadir dengan kamera belakang 13 MP dengan bukaan lensa f/2.0 serta dilengkapi dengan phase detection autofocus, dan LED flash. Tidak hanya itu, Fitur Geo-tagging, touch focus, face/smile detection, HDR dan panorama juga ditanamkan pada ponsel ini.

{Baca Juga : Xiaomi Mi 9T Pro Segera Diluncurkan, Ini Bocorannya!}

Untuk mendukung kegiatan foto selfie dan video call, Xiaomi Redmi 3 Pro dilengkapi kamera depan 5 MP f/2.2 yang menghasilkan video resolusi 1080p@30fps. Ponsel 4G ini, memiliki sumber daya yang terbilang besar, lantaran dibenamkan baterai berkapasitas 4000 mAh. Sayangnya, meski Xiaomi Redmi 3 Pro ini dibekali fitur Fast Charging.

Bagaimana dengan harga? Seperti ciri khas produk Xiaomi, harga Redmi 3 Pro tidak sampai membuat kantong konsumen yang ingin membelinya terkuras habis. Dari data yang ada, harga Redmi 3 Pro ada dikisaran Rp 1.300.000 juta. So, selamat berburu ponsel baru!

Menguji Cepatnya Ngecas Oppo Reno dengan VOOC 3.0

0

Telko.id, Jakarta – Oppo Reno didukung oleh teknologi pengisian baterai cepat atau fast charging terbaru dari Oppo. Smartphone ini mengusung fitur VOOC 3.0 yang diklaim mampu mengisi baterai berkapasitas 3,765 mAh dengan cepat.

Nah, untuk membuktikan seberapa cepat ngecas Oppo Reno dengan VOOC 3.0, tim Telko.id akan mencoba mengujinya menggunakan aplikasi AnTuTu Benchmark.

Kami menggunakan fitur Battery Wear Test di aplikasi tersebut untuk menghitung kecepatan pengisian baterai dari 8% sampai penuh. 

{Baca juga: Gaming Test Oppo Reno: Performa Gaming Ngebut dan Stabil}

Berdasarkan aplikasi tersebut, baterai Oppo Reno dapat terisi dari 8% sampai 80% dalam waktu 54 menit. Sementara dari 8% hingga penuh, dibutuhkan waktu hingga 78 menit.

Catatan ini terbilang sangat cepat, karena selama proses charging, kami menggunakan smartphone ini secara aktif. Mulai dari mengetik pekerjaan, chatting, dan kegiatan lainnya.

Oppo Reno sendiri mengusung layar berjenis OLED berukuran 6,4 inci dengan resolusi Full HD+. Layarnya dilindungi oleh lapisan Corning Gorilla Glass 6, dan mendukung sensor sidik jari di dalamnya dengan respon yang cepat.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Oppo Terbaru}

Untuk spesifikasinya, Reno standar ditenagai oleh prosesor octa-core 2.2 GHz Snapdragon 710, RAM 6GB, ROM 256GB, dan baterai berkapasitas 3,765 mAh dengan VOOC 3.0.

Smartphone ini punya kamera ganda di bagian belakang. Konfigurasinya masing-masing 48MP sensor Sony IMX586 aperture f/1.7, dan lensa depth 5MP aperture f/2.4. Serta, kamera depan beresolusi 16MP.

Reno dijual dengan harga Rp 7,9 jutaan, dan telah dijual perdana pada 21 Juni lalu. (FHP)

Mengintip Desain Tak Biasa di Kamera Oppo Reno

0

Telko.id, Jakarta – Ibarat sayur tanpa garam, begitulah spesifikasi yang mumpuni jika tidak dibarengi dengan desain yang mengesankan, tidak lengkap. Tak berlebihan, jika berbagai upaya pun kemudian dilakukan demi membuat sebuah perangkat tak sekedar “pintar” di dalam, tetapi juga “cantik” dari luar. Di ranah smartphone misalnya, kita telah melihat ada begitu banyak perusahaan yang mengedepankan keduanya, menyadari betul betapa pentingnya spesifikasi tinggi dan desain elegan. Akibatnya, smartphone-smartphone canggih nan menawan pun bertebaran di luar sana. Oppo Reno salah satunya. Oke, bedanya?

Sebagian dari kita mungkin telah cukup familiar dengan fitur kamera pop up yang belakangan ini banyak diadopsi pabrikan smartphone bukan? Entah itu yang nongol-nya dari sisi kiri, sisi kanan, ataupun sisi lainnya. Tapi, bagaimana dengan kamera pop up, namun dengan tongolan yang tak biasa? Orang-orang di Oppo menyebutnya Pivot Rising Camera.

Sepintas, solusi engsel yang coba ditampilkan Oppo di kamera depan Reno memang tidak terlalu berbeda jika dibandingkan dengan para kompetitornya – naik turun, namun ini tak dimungkiri bisa mendatangkan faktor wow bagi siapapun yang melihatnya. Apalagi untuk kali pertama.

{Baca juga: Gaming Test Oppo Reno: Performa Gaming Ngebut dan Stabil}

Engselnya akan aktif ketika kita menggunakan kamera depan atau lampu senter. Jika tidak, ya dia akan dengan rapi masuk kembali ke layar.

Menurut PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, fitur kamera yang sekilas mengingatkan kita pada sirip ikan ini bisa bertahan hingga lebih dari 5 tahun dengan asumsi pemakaian (naik turun) sebanyak 200 kali per hari.

Bukan waktu yang sebentar, kecuali Anda adalah si penggila selfie yang tak segan memenuhi seisi smartphone dengan foto diri sendiri.

Lantas, apa sebenarnya tujuan Oppo menghadirkan desain pivot rising ini? Bukan semata ingin tampil unik dan inovatif, Oppo nyatanya sebisa mungkin ingin memberikan angle yang lebih baik bagi para penggunanya, dan mendapatkan hasil foto yang lebih baik dari resolusi 16 MP yang disematkannya.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Oppo Terbaru}

Masih mengenai desain kamera, Oppo juga tak lupa berinovasi dengan meletakkan kamera di bawa kaca gorilla. Desian ini membuatnya berbeda dengan kebanyakan smartphone, dimana biasanya pada sisi kamera akan lebih menonjol.

Nah, mengingat desain ini sama artinya dengan membuat potensi tergores lebih kentara, khususnya bisa meletakkannya pada permukaan datar, maka Oppo pun berkreasi dengan menghadirkan sebuah fitur yang dipanggil O-dot. Sebuah lingkaran dengan desain seperti batu permata yang memiliki fungsi melindungi bagian lensa kamera jika diletakkan pada permukaan datar. O-Dot sendiri telah diuji dan memiliki tingkat kekerasan 8.05 Mohs.

Smartphone ini memiliki kamera ganda di bagian belakang, dengan konfigurasi masing-masing 48MP sensor Sony IMX586 aperture f/1.7, dan lensa depth 5MP aperture f/2.4.

Tidak Lama Lagi Permen Registrasi IMEI Bakal Keluar

0

Telko.id – Banyak pihak yang sudah ‘gerah’ dengan kehadiran ponsel black market (BM). Bukan hanya pedagang, pemerintah pun dirugikan karena tidak ada pembayaran pajak jika ponsel atau smartphone masuk ke Indonesia lewat ‘jalan belakang’. Menperin Airlangga Hartarto sempat mengungkapkan bahwa, total kerugian negara akibat peredaran ponsel BM bisa mencapai Rp1 triliun per tahun.

Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartato, kerugian tersebut diperoleh dari penjualan ponsel ilegal yang mencapai 12 juta unit setiap tahunnya, sementara penjualan ponsel di dalam negeri mencapai 60 juta unit per tahun.

“Kalau kita bicara satu tahun 60 juta unit, berarti 20 persen ada 12 juta unit. Dari 12 juta unit itu kalau rata-rata harganya 100 dolar AS, sudah berapa? Kerugiannya bisa sampai Rp 1 triliun,” jelas Airlangga beberapa waktu lalu menjelaskan.

Itu sebabnya, pemerintah berencana untuk melakukan atau mengeluarkan peraturan terkait registrasi IMEI atau International Mobile Equipment Identity agar kehadiran ponsel black market pun dapat dibendung atau diamputasi.

Lalu, kapan peraturan menteri terkait IMEI tersebut akan keluar?

Rudiantara, Menteri Komunikasi dan informatika, saat ditemui di kantornya (20/06) menyatakan bahwa tidak lama lagi, peraturan tersebut akan keluar. Akan ditandatangani peraturan dari tiga kementerian sekaligus yakni dari Menkominfo, Menperin dan Pergadangan.

Dengan adanya tiga peraturan tersebut, maka diharapkan smartphone illegal pun akan dapat di’amputasi’ sehingga masyarakat pun terlindungi hak-hak nya. Termasuk juga pemerintah dapat mencegah terjadinya kerugian negara karena ponsel Black Market itu sendiri.

Kabar yang beredar, nanti pada 17 Agustus 2019, ketika hari Kemerdekaan Indonesia, peraturan dari tiga kementerian tersebut akan ditandatangani secara bersamaan.

Itu sebabnya, saat ini Kominfo terus melakukan upaya-upaya agar, tiga kementerian tersebut dapat secapatnya merealisasikan peraturan tersebut.

Ada yang tidak senang dengan peraturan yang akan dikeluarkan? Ya, pasti ada pihak-pihak yang tidak happy. Tapi dengan tegas, Rudiantara menyatakan bahwa “kami dipemerintah ini berkewajiban untuk melindungi masyarakat. Peraturan registrasi IMEI ini untuk masyarakat banyak kok. Jadi kita harus jalan terus”.

Operator Harus Investasi EIR

Salah satu yang membuat peraturan registrasi IMEI ini masih terhambat juga karena operator di Indonesia pada awal set up jaringan tidak dilengkapi dengan Equipment Identity Register (EIR), mungkin supaya hemat. Berbeda dengan di negara- negara lain atau operator yang sudah melengkapi perangkat tersebut dari awal membangun jaringan.

Padahal, alat tersebut memiliki kemampuan untuk mengenali IMEI setiap smartphone. Jadi, ketika ada smartphone yang aktif dan IMEI yang muncul tidak terdaftar, maka operator pun memiliki kewajiban untuk memblokirnya.

Itu sebabnya, operator pun harus punya data-data yang sama dengan Kemenperin tentang IMEI ini. Agar tidak salah melakukan pemblokiran.

Nah, sekarang ketika pemerintah mau menerapkan IMEI registrasi, operator ‘terpaksa’ harus investasi alat tersebut.

Dan, kabarnya cukup tinggi harganya. Ditambah lagi, supaya tidak mengganggu kualitas layanan, operator tidak bisa menyediakan hanya satu alat saja. Perangkat EIR ini harus dipasang di setiap sentral nya operator. Jadi tidak centralized.

Inilah rupanya, salah satu yang harus dihadapi pemerintah, ketika akan menerapkan registrasi IMEI ini.

“Percuma kita membuat regulasi kalau perangkat EIR di operator nya tidak ada,” ungkap Mochamad Hadiyana, Direktur Standarisasi Perangkat Pos dan Informatika Direktorat Jenderal SDPPI menjelaskan.

Hibah DIRBS Dari Qualcomm

Sebenarnya, pemerintah, dalam hal ini Kemenperin sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Qualcomm untuk untuk memberantas peredaran telepon seluler, komputer genggam dan komputer tablet yang masuk ke Indonesia secara ilegal sehingga dapat melindungi industri dan konsumen di dalam negeri.

Plus ditambah juga, Kemenperin mendapatkan hibah platform Device Identification, Registration, and Blocking System (DIRBS).

DIRBS memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, mendaftarkan, dan mengontrol akses jaringan seluler melalui nomor IMEI ponsel,” terangnya. Sistem ini juga dapat memverifikasi nomor IMEI ponsel yang menggunakan jaringan dari operator dengan mengacu pada data base yang dimiliki oleh Kemenperin dan GSMA untuk memastikan keabsahan IMEI. Selain itu, DIRBS memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi kode IMEI yang diduplikasi dari ponsel lama.

Namun, DIRBS ini tidak dapat digunakan untuk eksekusi IMEI yang tidak terdaftar. Tetap, operator dengan alat EIR yang bisa melakukan pemblokiran.

Jadi, di kemenperin akan menyimpan data IMEI smartphone, mana yang bisa digunakan, mana yang harus diblokir karena ilegal. Nah, data yang harus diblokir itu nanti yang akan disampaikan pada operator untuk dilakukan pemblokiran.

Jadi, para vendor akan mendapatkan nomor IMEI dari GSMA setelah mendaftar. Data itulah yang harus disampaikan oleh para vendor pada kemenperin untuk didata. Itulah data yang dipegang oleh pemerintah, dalam hal ini adalah Kemenperin. Data ini juga yang akan digunakan untuk menganalisa data IMEI yang beredar di Indonesia. Jika ada smartphone yang aktif, tetapi IMEI nya tidak terdaftar maka pada sistem operator akan muncul untuk dilakukan pemblokiran.

Pemutihan IMEI Yang Sudah Beredar

Bagaimana dengan smartphone yang sudah ada di masyarakat? Menurut Hadiyana, akan ada pemutihan IMEI yang sudah beredar di masyarakat dengan durasi tertentu karena masyarakat tidak salah.

Lalu, pemerintah juga tidak akan merepotkan masyarakat untuk harus mendaftar IMEI smartphone nya.  Yang harus mendaftarkan adalah vendor nya ketika akan melakukan import barang.

Namun, ketika peraturan sudah berlaku, maka masyarakat juga harus hati-hati ketika akan membeli smartphone baru. Pastikan, dicoba terlebih dahulu di counter pembelian, atau membeli di counter resmi agar bisa dipastikan smartphone yang dibeli adalah resmi. Jika tidak, maka smartphone baru tersebut akan langsung terblokir begitu diaktifkan.

Pasalnya, nomor IMEI itu akan terhubung dengan IMSI atau IMSI, International Mobile Subcriber Indentity, Integrated Services Digital Network (ISDN) dan nomor yang melekat pada SIMCARD dari operator. Jadi, operator pun dapat dengan mudah untuk melakukan pemblokiran. (Icha)

AS Gerah Belum Bisa Cekal Jaringan 5G China

Telko.id, Jakarta – Amerika Serikat (AS) masih saja gelisah. Sebab, fakta mengungkap bahwa perusahaan-perusahaan asal AS ternyata masih menggunakan perangkat dengan jaringan 5G buatan China.

Padahal, pemerintah AS sudah memperingatkan kepada semua perusahaan dalam negeri untuk menghindari kerja sama dengan China. Namun, kenyataannya, peringatan belum mutlak dipatuhi.

Sumber Wall Street Journal mengklaim bahwa staf administrasi Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan aturan bahwa perangkat 5G untuk AS harus dirancang dan dibuat di luar China.

Dikutip Telko.id dari Engadget, Senin (24/6/2019), para pejabat dilaporkan bertanya kepada perusahaan telekomunikasi apakah bisa memproduksi peralatan yang berorientasi AS di tempat lain.

{Baca juga: Kena Embargo AS, Huawei Tetap Luncurkan Laboratorium 5G}

Pembicaraan masih dalam fase awal dan informal. Namun, perintah eksekutif yang mendiktekan peninjauan terhadap rantai pasokan telekomunikasi meminta aturan diusulkan pada Oktober 2019.

Terkait persoalan ini, pihak Gedung Putih menolak untuk berkomentar. Yang jelas, pemerintah AS sangat khawatir keterlibatan perusahaan asal China akan membahayakan keamanan nasional.

Kalau ternyata aturan dari pemerintah AS berlaku tegas, para pembuat perangkat telekomunikasi bakal semakin berada dalam tekanan. Ericsson dan Nokia saja sudah pindah produksi ke luar China.

Sebelumnya disebutkan bahwa kebijakan embargo Huawei yang dilancarkan AS dinilai bisa menghambat pengembangan jaringan 5G secara global. Pasalnya, raksasa teknologi China itu banyak terlibat dalam pengembangan jaringan generasi kelima tersebut di banyak negara.

beberapa perusahaan tidak mengizinkan karyawan mereka untuk berbicara dengan karyawan Huawei tentang standar teknis untuk jaringan 5G.

{Baca juga: Embargo Huawei Bisa Hambat Pengembangan Jaringan 5G}

Perusahaan Amerika juga terus menahan diri  tidak berdiskusi dengan Huawei karena khawatir mendapat sanksi. Begitupun dengan Intel, Qualcomm, dan operator Korea Selatan LG Uplus.

Selain itu, Huawei adalah termasuk anggota dari beberapa organisasi yang ditugaskan untuk menetapkan standar teknis untuk jaringan 5G. Itu artinya, para ahli dari Huawei harus dilibatkan dalam diskusi tentang standar teknis jaringan 5G, jika ingin mengembangkannya secara global. [SN/HBS]

Sumber: Engadget

Apple Music Dapat Berkah Tampilan Baru Spotify

Telko.id, Jakarta – Sudah sekira sepekan Spotify tampil dengan desain baru untuk para pengguna perangkat bersistem operasi iOS. Namun, wajah barunya justru tidak disukai oleh pengguna. Alhasil, desain baru Spotify ini justru membawa berkah bagi Apple Music.

Seperti dilaporkan MacRumors, selama lebih kurang sepekan Spotify memisahkan daftar Your Library menjadi dua, yaitu Music dan Podcast. Ada ambisi tertentu kenapa Spotify melakukannya.

Informasi menyebut bahwa Spotify bercita-cita menjadi layanan streaming Podcast favorit dengan desain baru. Lebih-lebih, Spotify melakukan penetrasi dengan mengakuisisi Gimlet dan Anchor.

{Baca juga: Pendengar Podcast Spotify Kini jadi Target Iklan}

Namun, desain baru Spotify ternyata tak disukai para pengguna. Mereka merasa tampilan baru Spotify membuat bingung. Mereka lebih familiar dengan tampilan lama yang dihadirkan Spotify.

Para pengguna mengaku merasa kehilangan dengan fitur Recently Played dan di bagian Album. Sekarang, Spotify hanya menampilkan album musik yang sudah diunduh secara lengkap.

Setelah thread Bring Back Old Spotify ramai di Reddit, di sub Reddit Apple Music juga terjadi keramaian.  Kabarnya para pengguna Spotify yang kesal dengan tampilan baru aplikasi.

{Baca juga: Merasa Dipalak, Spotify Tuntut Apple ke Uni Eropa}

Mereka pun mulai beralih ke Apple Music karena keberadaan mode Recently Played yang tersedia di bagian For You. Para pengguna mengaku mode tersebut memudahkan dalam mengakses aplikasi.

Di Twitter, pembahasan dengan kata kunci Spotify Update sempat ramai, memunculkan banyak pendapat. Mayoritas merasa kurang setuju dengan tampilan baru yang dihadirkan oleh Spotify. [BA/HBS]

Sumber: Macrumors