spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 1013

Inggris Investigasi Google dan Facebook Terkait Monopoli Iklan

Telko.id, Jakarta – Komisi Persaingan Usaha Inggris dilaporkan sedang menginvestigasi platform online dan iklan digital. Yang mengejutkan, mereka memprioritaskan penyelidikan terhadap Google dan Facebook.

Menurut laporan CNET, dikutip Telko.id, Jumat (5/7/2019), Maret 2019 lalu juga dilakukan investigasi di Eropa dan menghasilkan keputusan berupa denda USD 1,7 miliar untuk Google gara-gara persoalan iklan.

Komisi Eropa mengatakan, Google melakukan praktik monopoli dengan menerapkan pembatasan iklan di situs pihak ketiga bagi para kompetitor. Google dinilai telah melanggara ketentuan persaingan usaha.

{Baca juga: Facebook Didenda Rp 454 Miliar di Brasil, Kenapa?}

Tahun lalu, Uni Eropa juga menjatuhkan denda kepada Google lantaran terbukti memonopoli sistem operasi Android untuk ponsel. Kala itu, Uni Eropa menghukum Google dengan sanksi denda sebesar USD 5 miliar.

” Google dan Facebook, serta anak perusahaan seperti YouTube dan Instagram, menguasai pasar iklan online di Inggris. Mayoritas pemasukan dari iklan digital di Inggris juga dikuasai oleh mereka,” ujar otoritas Inggris.

Berdasarkan penelitian Komisi Persaingan Usaha Inggris, Google dan Facebook akan dicecar dengan tiga pertanyaan.  Satu di antaranya terkait kemungkinan konsumen bisa mengontrol data yang dikumpulkan platform online.

{Baca juga: Terpapar Racun Mematikan, Markas Facebook Dievakuasi}

Setelahnya, Komisi Persaingan Usaha Inggris akan meminta masukan dari berbagai pihak sampai 30 Juli 2019. Mereka akan mengeluarkan putusan pada 2 Januari 2020. Sayang, Google dan Facebook enggan berkomentar. [SN/HBS]

Sumber: CNET

Samsung Galaxy Fold Rilis 7 Agustus 2019?

0

Telko.id, Jakarta – Kepala Bisnis Seluler Samsung, DJ Koh, beberapa waktu lalu menyatakan bahwa perusahaan mengalami persoalan sehingga menunda peluncuran ponsel layar lipat Galaxy Fold.

Namun, Bloomberg melaporkan bahwa Samsung sudah tuntas merancang ulang ponsel tersebut. Seorang sumber membeberkan, permasalahan di film protektor dan baut layar telah teratasi.

Menurut GSM Arena, dikutip Telko.id, Jumat (5/7/2019), film protektor di Galaxy Fold kini tidak bisa dicopot. Demikian pula dengan baut layar, Galaxy Fold sekarang menghadirkan perlindungan ekstra.

{Baca juga: Samsung Masih ‘Galau’ Soal Waktu Perilisan Galaxy Fold}

Samsung kabarnya segera mengirim komponen-komponen itu untuk kebutuhan pabrik di Vietnam. Selanjutnya, Samsung menentukan tanggal rilis Galaxy Fold, yang rumornya pada 7 Agustus 2019.

Beberapa waktu lalu, laporan Gizmodo menyebut bahwa Samsung telah mendaftarkan paten ponsel layar gulung alias rollable. Layar tersebut bisa digulung dan disimpan di bagian dalam perangkat.

Bagian atas layar akan menjadi lokasi penempatan kamera depan. Lalu, speaker atau pengeras suara bisa dibentangkan ke arah luar dari dalam sehingga layar terlihat berasio aspek tidak biasa.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Samsung Terbaru}

Berdasarkan dokumen paten, ponsel gulung Samsung mirip Blackberry Priv. Namun, ukuran layarnya lumayan tinggi. Sepertinya, Samsung terinspirasi inovasi LG yang mengembangkan teknologi serupa. [SN/HBS]

Sumber: GSMArena

Kecanduan Smartphone, Bocah Ini Jadi Cacat Mental

Telko.id,Jakarta – Seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun mengalami cacat mental karena kecanduan smartphone. Dia mulai tak terkendali, membenturkan kepalanya di dinding dan sempat tak mengenali anggota keluarganya.

Dilansir Telko.id dari World of Buzz pada Jumat (05/07/2019) peristiwa ini terjadi di Zhejiang, China. Tahun lalu bocah tersebut diberikan smartphone oleh orangtuanya. Dari sinilah awal semua masalah.

Tujuan awalnya agar bisa berkomunikasi, karena kedua orangtuanya sibuk bekerja. Namun bocah itu justru kecanduan smartphone dan bermain hampir setiap hari dan sampai tengah malam.

Bocah tersebut mengalami masalah kesehatan. Sebulan yang lalu, di sekolah bocah tiba-tiba menjadi gila dan mulai membenturkan kepalanya tanpa henti ke dinding. Sang Gurunya memanggil ibunya dan ketika dia tiba di sekolah situasinya menjadi lebih buruk.

{Baca juga: Kecanduan Smartphone, Anak Ini Kena Rabun Jauh Parah}

Tubuh bocah itu lemas, wajahnya juga bergerak-gerak dan tidak responsif terhadap panggilan ibunya ketika dia mencoba membangunkannya. Bocah itu dibawa ke rumah sakit dan dirawat selama 28 hari. Ternyata bocah itu menderita cacat mental.

Sebagai anak laki-laki berusia 13 tahun, dia berperilaku seperti bayi yang tidak bisa berjalan atau berbicara atau menjaga dirinya sendiri. Para dokter melakukan pemeriksaan dan mendiagnosis jika dia menderita Ensefalitis Autoimun. Penyakit ini adalah kategori baru yang melibatkan sistem saraf pusat yang mengarah pada gangguan kognitif.

Setelah diberi obat dan perawatan, kondisi bocah itu akhirnya mulai membaik. Wajahnya tidak lagi mengejang dan dia bisa bicara lagi. Pada hari ke-4 perawatan, Dia mulai mengenali orang tuanya dan pada hari ke-12, kesehatan anak laki-laki itu telah meningkat secara dramatis dan diperbolehkan pulang.

{Baca juga: Kecanduan Smartphone, Warga AS ‘Melototin’ Layar Smartphone 52 Kali Sehari}

Dokter menjelaskan bahwa karena bocah laki-laki itu memainkan ponselnya terus-menerus hingga tengah malam dan istirahat maka sistem kekebalan tubuhnya melemah sehingga menderita Ensefalitis Autoimun. [NM/HBS]

Sumber: World of Buzz

Philips Monitors Gandeng Spider-Man : Far From Home

0

Telko.id, Jakarta – Philips Monitors akan menghadirkan visual pahlawan super kepada pelanggan setianya musim ini, bekerja sama dengan SpiderMan: Far From Home yang akan tayang di bioskop secara global di bulan Juli ini.

Para penggemar Spider-man dan pengguna setia Philips Monitors akan menyaksikan kolaborasi istimewa ini mulai dari penawaran khusus hingga kampanye interaktif media sosial yang digelar di Asia-Pasifik.

“Apa yang ditampilkan pada sosok superhero Spider-Man dalam film Spider-Man: Far From Home sangat mewakili apa yang kami hadirkan dalam jajaran produk Philips Monitor. Selain canggih dari sisi teknologi, produk kami juga cepat dan gesit dalam performa kualitas visual layarnya,” ujar Dedah, Marketing Communication Philips Monitor Indonesia.

{Baca juga : ’Stand Monitor Dijual Rp 14 Juta, Fans Apple ‘Ngamuk’}

lebih lanjut dedah menjelaskan, segala yang ada pada sosok Spider-Man seperti diwakili salah satu produk andalan Philips Monitor, yakni pada seri 325M7C yang merupakan monitor Quad HD (2560 x 1440 piksel) dengan teknologi Momentum yang super tajam.

Selain itu, dengan diperkuat teknologi AMD FreeSync dan kecepatan refreseh rate 144Hz mampu menampilkan gambar yang sempurna untuk pengalaman entertainment maupun gaming.

“Desain melengkung yang dimiliki Philips Monitor 325M7C mampu memberikan pengalaman personal dengan efek immersive yang akan membuat pengguna tetap fokus pada apa yang ditampilkan pada layar. Selain itu, ada pula teknologi Philips VA LED yang memberikan rasio kontras statis super tinggi untuk kualitas gambar lebih jelas dan cerah,” ungkap dedah.

Philips Monitor 325M7C juga memiliki teknologi manajemen piksel yang dioptimalkan untuk memberikan kemampuan sudut pandang dengan 178/178 derajat yang ekstra lebar. Dengan begitu, monitor ini sangat cocok untuk melihat foto, browsing internet, menonton film, bermain game, dan mendesain dari berbagai aplikasi grafis favorit.

{Baca juga : Mahal! Monitor Mac Dibandrol Rp 71 Juta Tanpa Penyangga}

Teknologi Ultra Wide-Color pada Philips Monitor 325M7C memberikan spektum warna yang lebih luas untuk gambar lebih cemerlang. Apa yang dimiliki pada teknologi ini mampu memberikan “color gamut” yang menghasilkan warna hijau yang lebih alami, merah yang lebih cerah, dan biru yang lebih dalam. Hal ini tentu saja membuat monitr mampu memberikan hiburan media, gambar, dan produktivitas pengguna yang lebih hidup dan berwarna. [MS]

Merinding! Pononton Annabelle Comes Home Ditemukan Tewas di Bioskop

Telko.id, Jakarta – Film Annabelle Comes Home sedang tayang di bioskop di seluruh dunia. Sekuel terbaru dari film Annabelle yang bergenre horor ini selalu dinanti penggemar film horor. Namun kali ini film yang mengisahkan boneka jelmaan setan itu benar-benar “memakan korban”.

Film bergenre horor selalu menjadi favorit para penggemar film di bioskop. Jenis film ini dapat memompa adrenalin Anda dan membuat penonton mendapatkan lebih banyak sensasi ketakutan. Bahkan ada yang sampai meninggal

Meskipun Anda mungkin perlu tidur dengan lampu kamar menyala selama beberapa hari, itu benar-benar sepadan. Namun, ini mungkin tidak berlaku untuk beberapa orang, sebab ada seorang pria yang ditemukan meninggal setelah menonton film Annabelle Comes Home.

{Baca juga: Nonton Film Gratis dengan 4 Aplikasi ini, Dosa Tanggung Sendiri!}

Menurut Bangkok Post, seorang pria Inggris ditemukan tewas di bioskop ketika menonton film horor Annabelle Comes Home, saat berlibur di Thailand.

Pria bernama Bernard Channing itu pergi ke bioskop untuk menonton film pada Selasa (2/7/2019) malam, saat berjalan-jalan di tempat wisata di Pattaya.

Tetapi ketika film horor telah selesai dan lampu theater dinyalakan, penonton yang duduk di sebelahnya terkejut mengetahui bahwa Bernard sudah tidak bernyawa.

Wanita yang pertama melihat jasad Bernard itu pun terkejut dan berteriak histeris meminta bantuan staf bioskop. Panggilan darurat dilakukan sekitar pukul 20:00 waktu setempat.

Dilansir dari Mirror, disebutkan bahwa Bernard yang berasal dari Gedling, Nottingham itu dinyatakan meninggal di dalam bioskop. Tubuhnya ditutupi dan dibawa pergi melalui pintu samping dan dimasukkan ke ambulans.

Seorang warga setempat, Monthira Phengrat, mengatakan saat kejadian ada beberapa orang di pintu masuk yang berbicara dengan staf. Mereka tampak sangat sedih.

“Mereka sangat terkejut dengan apa yang terjadi. Beberapa orang duduk di dekat mayat itu. Staf bioskop sangat prihatin dan mereka berusaha mencegah siapa pun melihat apa yang sedang terjadi. Kami dilarang memotret, ”katanya.

Menurut staf yang bekerja di bioskop, pria berusia 78 tahun itu membeli satu tiket untuk menonton film. Ada juga saksi yang mengklaim bahwa pria itu benar-benar pingsan bahkan sebelum film dimulai.

Polisi mengatakan bahwa tubuh Bernard telah dibawa ke rumah sakit di distrik Banglamung. Pemeriksaan post-mortem dilakukan di sana untuk mengetahui penyebab kematiannya, meskipun belum ada informasi yang dirilis.

{Baca juga: Indoxxi XX1 Lite, Aplikasi Nonton Film Streaming Anti Repot}

Sebagai informasi, film Annabelle Comes Home adalah film horor Annabelle sekuel ketiga, dan film ketujuh dalam franchise horor The Conjuring.

Menurut The Sun, ini adalah kedua kalinya seseorang dilaporkan tewas di dalam bioskop saat menonton film horor. Pada tahun 2016, seorang pria berusia 65 tahun dari India dikatakan mengalami serangan jantung saat menonton The Conjuring 2.

Dengan pengalaman di atas, anda yang memiliki penyakit yang berhubungan dengan jantung, lakukan tindakan pencegahan, ambil obat-obatan, dan cobalah untuk tidak beraktivitas apa pun yang dapat memperburuk jantung Anda. [BA/HBS]

Sumber: World of Buzz

Polisi China Ciduk Pria Penyiram Air ke CEO Baidu

Telko.id,Jakarta – Kepolisian China menahan pria yang diduga menjadi pelaku penyiraman sebotol air ke kepala CEO Baidu, Robin Li pada Kamis (04/07), ketika melakukan presentasi mengenai teknologi Baidu.

Dilansir Telko.id dari Reuters pada Jumat (05/07/2019) polisi segera bertindak usai pihak Baidu melaporkan kasus ini. Polisi telah menangkap pria tersebut dan sayangnya polisi belum memberikan informasi identitas pria tersebut kepada publik.

Polisi mengaku sedang menyelidiki, mengidentifikasi seorang individu dan menempatkannya dalam penahanan administratif selama lima hari.

“Hal ini dilakukan karena dia mengambil pertengkaran dan memprovokasi masalah”, kata polisi.

{Baca juga: Google Mau Balik ke China, Begini Reaksi Baidu}

Hingga saat ini Baidu juga tidak memberikan konfirmasi. Sebelumnya CEO Baidu, Robin Li mengalami pengalaman tidak mengenakkan, ketika sedang pidato di Beijing, China kemarin (4/7). Orang nomor satu di Baidu itu disiram air oleh pria misterius di depan publik.

Dilansir Telko.id dari Japan Times pada Jumat (05/07/2019), Robin sedang memperkenalkan layanan parkir valet yang diberdayakan oleh Artificial Intelligence (AI) ketika seorang pria dengan kaus hitam mengayunkan sebotol air di atas kepalanya.

Robin sempat terdiam beberapa detik sambil menyeka wajahnya. Lalu Dia kembali melanjutkan pidatonya seolah-olah tidak ada yang terjadi pada dirinya. Tidak jelas siapa orang iseng tersebut dan apa motifnya. Namun Robin tetap berpidato selama 40 menit sebelum akhirnya pergi meninggalkan panggung.

{Baca juga: Waduh, CEO Baidu Diguyur Air saat Pidato oleh Pria Misterius}

Baidu merupakan mesin pencari yang terkenal di China. Bahkan ada yang menyebut jika Baidu adalah Google-nya China. Tetapi Baidu tidak terlepas dari kontroversi yang menyertainya. Pada tahun 2016 seorang mahasiswa dikabarkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan kanker yang dia temukan melalui Baidu.

Selain itu Baidu juga kehilangan beberapa eksekutif senior utama dan mencatat kerugian untuk pertama kalinya pada bulan Mei kemarin sejak perusahaan tersebut Go Public pada tahun 2005. [NM/HBS]

Sumber: Reuters

Aplikasi Email Rawan Diretas, Samsung Siapkan ‘Email Plus’

0

Telko.id, Jakarta – Samsung kabarnya sedang bekerja keras untuk membawa pengguna Android ke aplikasi email baru yang lebih aman. Sebab, ada laporan bahwa aplikasi email lawas di ponsel Samsung sedang diintai penjahat siber alias rawan diretas.

Beberapa bulan lalu, banyak pemilik ponsel Samsung menerima email dari Google. Email tersebut berisi pemberitahuan tentang fakta bahwa aplikasi email Samsung ternyata berasal dari penerbit yang mencurigakan.

Parahnya, penerbit itu kemungkinan besar memiliki akses ke data Gmail para pengguna ponsel Samsung. Pesan dari Google juga berisi rincian tentang cara penerbit aplikasi membaca, mengirim, dan menghapus pesan.

{Baca juga: Fix! Ini Tanggal Peluncuran Samsung Galaxy Note 10}

Penerbit tersebut menghapusnya secara permanen dengan akun Gmail pengguna. Namun, Samsung malah mengklaim bahwa masalah itu hanyalah bug. Tapi, seiring waktu berjalan, Samsung mulai tampak merasa waswas.

Seperti dikutip Telko.id dari Phone Arena, Jumat (5/7/2019), perusahaan asal Korea Selatan tersebut berencana meluncurkan aplikasi email baru untuk perangkat Android. Kemungkinan, namanya Email Plus.

Informasi menyebut, Samsung baru saja mengajukan permohonannya di Inggris. Dalam dokumen, Email Plus dideskripsikan sebagai perangkat lunak komputer untuk ponsel dan tablet guna mengelola akun email.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Samsung Terbaru}

Ada selentingan bahwa Email Plus bakal hadir untuk kali pertama di ponsel flagship Samsung Galaxy Note 10. Sayang, Samsung tidak mengomentari kabar ini. Detail soal waktu peluncuran Email Plus pun belum bisa dikonfirmasi. [SN/HBS]

Sumber: PhoneArena

telset.id | 502: Bad gateway

Bad gateway

Los Angeles

Cloudflare

Working

What happened?

The web server reported a bad gateway error.

What can I do?

Please try again in a few minutes.

Penjualan Smartphone 5G akan “Booming” di 2023

0

Telko.id, Jakarta – Penjualan Smartphone 5G diprediksi akan meningkat di tahun 2023. Di tahun tersebut penjualan smartphone dengan jaringan generasi kelima tersebut akan menyalip penjualan smartphone 4G.

Dilansir Telko.id dari Gizmochina pada Jumat (05/07/2019) sejauh smartphone 5G masih sedikit sedikit jenisnya. Tercatat ada mereka Samsung Galaxy S10 5G, LG V50 ThinQ, OnePlus 7 Pro, Oppo Reno 5G dan Moto Z4 Motorola.

Selain itu permintaan juga masih rendah karena operator masih menguji jaringan tersebut. Tetapi lembaga riset pasar, Canalys memproyeksikan jika terjadi lonjakan jumlah Smartphone 5G di pasaran dan puncaknya di tahun 2023.

{Baca juga: 2 Smartphone 5G Nokia Siap Meluncur, Apa Saja?}

Canalys memprediksi jika smartphone 5G akan menjual lebih banyak dari smartphone 4G di tahun tersebut. Artinya selama 4 tahun kedepan diprediksi jaringan 5G mulai berkembang sehingga turut mendongkrak penjualan smartphone 5G.

Canalys memperkirakan penjualan ponsel 5G akan mencapai puncaknya pada 800 juta unit yang merupakan 51,4% pangsa pasar smartphone. Cina akan menyumbang 34% sementara Amerika Utara sekitar 18,8%.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari ini, Wakil Presiden Mobilitas Canalys, Nicole Peng mengatakan jika China akan berpengaruh pada peningkatan penjualan Smartphone 5G tersebut.

“China juga merupakan rumah bagi banyak pemasok peralatan 5G besar dan vendor ponsel cerdas, yang akan bertanggung jawab atas dorongan pemasaran yang agresif selama beberapa tahun mendatang,” ujar Peng.

{Baca juga: Smartphone 5G OnePlus Unjuk Gigi di MWC 2019}

Walaupun begitu Peng menilai jika prediksi tersebut bisa salah karena adopsi 5G tidak semudah jaringan generasi sebelumnya.

“Tetapi adopsi 5G smartphone di pasar massal tidak selalu berarti penyebaran 5G yang sukses. Penerapan 5G penuh akan memakan waktu lebih lama, dan jauh lebih kompleks daripada generasi jaringan sebelumnya,” tutup Peng. [NM/HBS]

Sumber: Gizmochina