Telko.id – XLSMART for BUSINESS bersama ASTRAtech meluncurkan solusi drone otonom berbasis 5G untuk meningkatkan efisiensi distribusi logistik di sektor manufaktur.
Peluncuran dilakukan di ASTRAtech Kampus Cikarang pada 22 Agustus 2025, dengan menghadirkan teknologi yang dirancang khusus untuk menjawab tantangan pengiriman barang, seperti keterbatasan tenaga kerja, akses sulit, dan kebutuhan efisiensi waktu serta biaya.
Feby Sallyanto, Chief Enterprise Business Officer XLSMART, mengatakan, “Solusi Autonomous Drone hadir sebagai bagian dari komitmen XLSMART for BUSINESS dalam mendukung pembangunan ekosistem ekonomi digital di Indonesia, khususnya di sektor manufaktur.”
Ia menambahkan bahwa penggabungan konektivitas 5G dan teknologi penerbangan otonom menghasilkan sistem pengiriman yang cepat, efisien, aman, dan mudah dipantau.
Drone otonom ini dikembangkan sepenuhnya di Indonesia dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai standar nasional. Solusi ini tidak hanya mempercepat transformasi digital, tetapi juga memperkuat kemandirian teknologi nasional.
Henri Paul, Direktur ASTRAtech, berharap kolaborasi ini dapat berkembang ke sektor lain seperti infrastruktur, logistik, konstruksi, agribisnis, alat berat, pertambangan, dan properti.
Teknologi yang tertanam dalam drone mencakup manajemen rute via dashboard untuk pengaturan dan pemantauan real-time, live streaming kamera dengan jaringan 5G untuk memastikan keamanan barang, penerbangan otonom penuh tanpa intervensi manusia, serta pendaratan presisi menggunakan komputer vision. Fitur-fitur ini dirancang untuk menghemat tenaga kerja, bahan bakar, dan waktu operasional.

Baca Juga:
Solusi ini dikembangkan oleh X-CAMP, laboratorium inovasi milik XLSMART, dengan dukungan partner riset ASTRAtech dan BETA UAS sebagai manufaktur wahana drone. Inovasi ini lahir dari tantangan yang dialami salah satu industri Astra dalam pengantaran dan mobilisasi material di proses produksinya.
Setelah melalui pengembangan, solusi kini siap diimplementasikan secara luas di berbagai perusahaan manufaktur.
Peluncuran drone otonom sejalan dengan agenda Nasional untuk memperkuat penerapan Industri 4.0 di Indonesia, di mana digitalisasi, otomatisasi, dan konektivitas berperan penting dalam meningkatkan daya saing industri nasional.
Drone ini diproyeksikan menjadi pilar penting dalam mempercepat digital supply chain yang adaptif, fleksibel, dan berkelanjutan.
Dukungan teknologi 5G dari XLSMART membuka peluang integrasi dengan Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) di masa depan.
Hal ini memungkinkan drone tidak hanya sebagai alat distribusi, tetapi juga bagian dari ekosistem smart manufacturing yang lebih cerdas dan terintegrasi.
Seperti halnya inovasi di sektor lain, teknologi 5G telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai industri.
XLSMART, perusahaan telekomunikasi terpadu terbaru di Indonesia, terbentuk dari penggabungan PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telecom.
Perusahaan mengusung semangat “innovation with heart” dan berkomitmen mendorong inklusi digital serta mempercepat kemajuan nasional. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dalam pengembangan teknologi drone, menunjukkan komitmen tersebut.
Seperti halnya kerjasama Indosat dan Google Cloud dalam menghadirkan solusi infrastruktur cloud, inovasi ini menjadi bagian dari transformasi digital Indonesia.
Henri Paul menambahkan, “Semoga inisiatif ini menjadi langkah maju bagi inovasi teknologi di Indonesia, serta untuk pengembangan kompetensi mahasiswa yang unggul sesuai dengan ASTRAtech Dual System.” Dukungan terhadap pengembangan SDM teknologi menjadi salah satu fokus dalam kolaborasi ini.
Penggunaan drone untuk distribusi logistik bukan hal baru secara global, namun inovasi berbasis 5G dengan fitur otonom lengkap seperti ini merupakan terobosan di Indonesia.
Seperti inisiatif Hyundai yang menggandeng INVI untuk mendistribusikan bus listrik, kolaborasi antara perusahaan teknologi dan manufaktur semakin menguatkan ekosistem kendaraan otonom dan ramah lingkungan.
Dengan implementasi solusi drone otonom, industri manufaktur di Indonesia diharapkan dapat mengurangi carbon footprint, meningkatkan produktivitas, dan memperluas jangkauan distribusi hingga ke lokasi yang sulit dijangkau kendaraan darat. (Icha)