Telko.id – Ada nya program registrasi kartu prabayar memang memberikan dampak atau impact pada operator. Namun, seberapa besar pengaruhnya terhadap bisnis operator maupun industri telekomunikasi secara keseluruhan?
Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata meyakini bahwa impact bisnis bagi perusahaan usai berakhirnya proses registrasi ulang kartu prabayar tidak akan lama. “impact nya jangka pendek saja bagi operator selular”.
Salah satu faktor yang paling mempengaruhi adalah perilaku pelanggan. Yang dulu suka gonta-ganti kartu demi mendapatkan akses internet yang murah, kini tidak lagi bisa dilakukan. Jika mau akses internet yang lancar, pengguna harus isi ulang atau reload.
“Jadi wajar, impact registrasi ke bisnis di Q1 itu enggak terasa, mungkin pertumbuhan nya agak soft di Q2. Impact jangka pendek saja perilaku pelanggan berubah, kalau dari sisi trafik tidak berubah,” ucap Dian usai acara Buka Bersama Media konferensi media di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Senin (4/6) malam.
Paska registrasi kartu prabayar ini, XL mengklaim bahwa sudah ada 90 persen dari total 54,5 juta pelanggan yang telah melakukan registrasi. Angka tersebut terus bertambah sejak batas akhir registrasi pada 30 April lalu.
“Jumlah pelanggan yang kembali registrasi presentasenya tinggi, di atas 84 persen dari total pelanggan. Jadi menunjukkan pelanggan tidak pergi dari jaringan kami, hanya perilaku pakai-buang yang berubah jadi isi ulang,” imbuhnya.
Berkurangnnya beban biaya produksi kartu perdana disebut Dian jadi upaya mendorong perusahaan meningkatkan kualitas layanan, disamping melakukan penyesuaian harga untuk mendorong persaingan bisnis yang sehat.
“Dengan begini kami bisa fokus tingkatkan kualits layanan, tidak lagi perang harga karena nanti keuntungan bisa hilang,” ungkapnya. (Icha)