Telko.id – Setiap operator harus mampu mengadopsi berbagai teknologi yang sesuai untuk menjamin pelayanannya di masa depan. Termasuk juga XL Axiata yang kerap melakukan transformasi jaringan agar dapat memberikan pengalaman yang terbaik pada pelanggannya.
Namun, langkah transformasi yang dilakukan oleh XL ini harus memenuhi standar virtualisasi multi vendor dan akan memungkinkan layanan inovatif untuk dihadirkan ke pasar lebih cepat lagi. Untuk itu, XL Axiata menggandeng Ericsson sebagi mitra agar transformasi jaringannya berjalan lancar.
Dalam kerjasama kali ini, XL Axiata bermitra dengan Ericsson untuk mengimplementasikan hyperscale cloud dan NFV. Selain itu juga, XL Axiata akan menerapkan arsitektur terpilah dalam tranformasi jaringannya. Dan Ericsson memberikan solusi full-stack cloud, termasuk Ericsson Hyperscale Datacenter System 8000 yang dibangun berdasarkan Intel ® Rack Skala Architecture.
“Melalui inisiatif cloud hyperscale dengan Ericsson ini, kami berharap untuk menempatkan NFV dan cloud untuk penggunaan praktis. Kami akan mempercepat pengiriman layanan inovatif dengan mengekspos aset jaringan, sambil meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko dalam bagaimana jaringan sedang dibangun dan dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan di masa depan,“ ujar Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata, menjelaskan.
Ericsson akan menyebarkan solusi cloud terpadu termasuk Ericsson Hyperscale Datacenter System 8000 yang dibangun berdasarkan Intel (R) Rack Skala Architecture, dan Virtual Network Functions (VNFs) sebagai bagian dari evolusi cloud XL Axiata dan realisasi dari Network Functions Virtualization (NFV).
“Ini merupakan tonggak penting dalam kemitraan panjang kami dengan XL Axiata, menandai langkah penting dalam evolusi cloud untuk XL Axiata. Kami akan terus memperkuat kemitraan dengan memanfaatkan kepemimpinan Ericsson di cloud dan NFV,“ ujar Thomas Jul, Presiden Direktur, Ericsson Indonesia, menjelaskan.
Sebagai bagian dari tahap pertama transformasi, Ericsson Service Aware Policy Controller (SAPC) dan Traffic Monitoring and Analysis (TMA) VNFs juga akan dikerahkan.
Manajemen umum dari VNFs akan diaktifkan oleh Ericsson Network Manager, yang mendukung pengelolaan kedua fungsi jaringan fisik dan virtual, menawarkan pemandangan umum dari sumber daya jaringan dan layanan di beberapa teknologi jaringan, dan menyediakan lifecycle management untuk VNFs. Ini merupakan langkah kunci bagi tranformasi cloud XL Axiata, karena kedua IT dan aplikasi jaringan akan ditempatkan di lingkungan yang sama.
Solusi ini menawarkan arsitektur NFV terbuka dan memenuhi kebutuhan XL Axiata untuk lingkungan virtualisasi multivendor yang terstandarisasi yang akan memungkinkan operator untuk membawa layanan baru ke pasar dengan lebih cepat. Dengan mengadopsi Ericsson Hyperscale Datacenter System 8000 dengan software carrier-grade juga akan memungkinkan XL Axiata untuk mengoptimalkan NFV dan infrastruktur IT melalui infrastruktur terpilah dan software-defined yang mendukung pemanfaatan sumber daya yang lebih fleksibel dan responsif.
Sebagi informasi tambahan, Ericsson Hyperscale Datacenter System 8000 adalah generasi baru dari sistem datacenter menggunakan arsitektur hardware terpilah untuk pemanfaatan sumber daya yang lebih baik. Fokus awal adalah pada transformasi cloud bagi operatoruntuk NFV, IT dan operasi cloud komersial. (Icha)