Telko.id – XL Axiata tidak menyurutkan niatnya untuk tetap mempersiakan jaringan 5G nya. Hal ini diungkapkan oleh Dian Siswarini dalam pernyataanya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Tahunan 2020 PT XL Axiata Tbk yang diselenggarakan secara virtual hari ini, Senin (18/05).
“Pandemic COVID-19 ini tidak bisa diprediksikan kapan akan berakhir dan berapa lama. Namun, 5G adalah long term strategi. Jadi kami akan tetap mempersiapkannya, terutama jaringan fiber yang mumpuni. Kita tinggal menunggu spectrum 5G yang dialokasikan oleh pemerintah untuk teknologi 5G ini,” ungkap Dian.
Hal tersebut juga dipertegas lagi oleh Group Head Technology Strategy & Architecture XL Axiata I Gede Darmayusa. Menurutnya, saat ini muncul tren baru, tempat-tempat baru yang dulu tidak padat, sekarang menjadi padat. Jadi XL pun menurut nya akan mereview lagi long term strategi dan short term nya untuk memastikan invetasi yang tepat. Demikian juga untuk pembangunan jaringan di luar Jawa dan pulau Jawa, saat ini harus diperhitungkan karena luar Pulau Jawa pun melakukan Work form Home.
Sebelumnya, Darmayusa juga pernah menyatakan bahwa strategi fiberisasi yang dilakukan oleh XL Axiata ini merupakan upaya modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan Base Transceiver Station (BTS) melalui jalur fiber. Termasuk dalam proses ini adalah melakukan regenerasi perangkat-perangkat BTS, seperti antara lain mengganti perangkat yang selama ini memakai microwave menjadi perangkat fiber.
Baca juga : XL Axiata Uji Fiberisasi Jaringan Di Luar Jawa Lewat “DigiRace 2020”
Program fiberisasi jaringan merupakan salah satu langkah dalam mempersiapkan jaringan 5G di masa depan. Keunggulan teknologi 5G ini hanya bisa didapatkan jika site atau BTS terkoneksi dengan jaringan fiber. XL Axiata telah melaksanakan program ini secara masif di seluruh wilayah Indonesia dalam tiga tahun terakhir.
Hingga saat ini, fiberisasi jaringan XL Axiata sudah terlaksana di semua ibukota provinsi di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dan kota-kota besar, terutama di kota atau area yang memang secara pertumbuhan data sudah memerlukan jaringan fiber.
Secara nasional, hingga akhir tahun 2019, sekitar 50% BTS telah terhubung dengan jaringan fiber. Target hingga akhir 2020, fiberisasi akan terus ditingkatkan menjadi sekitar 70% BTS. Percepatan fiberisasi kini sedang dilakukan di wilayah luar Jawa mengingat pertumbuhan trafik data yang sangat pesat dalam setahun terakhir. (Icha)