spot_img
Latest Phone

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...

iPhone Lipat Apple Akan Gunakan Touch ID, Bukan Face ID

Telko.id - Apple dikabarkan akan menggunakan teknologi Touch ID,...

Apple Gagal Wujudkan iPhone Lipat Tanpa Lipatan, Rilis 2026?

Telko.id - Apple dikabarkan gagal mewujudkan iPhone lipat dengan...

ARTIKEL TERKAIT

Tunggu Timing Yang tepat, XL Berencana Jual Tower Lagi

Telko.id – XL berencana jual tower kembali. Sebelumnya, tahun 2014 dan tahun 2016, XL sudah pernah melakukannya. Mohamed Adlan Ahmad Tajudin, Direktur keuangan XL Axiata dikarenakan tower tersebut sudah tidak strategis lagi untuk dipertahankan. Kenapa?

Ada sekitar 4.500 tower yang dimiliki XL saat ini akan ditawarkan pada yang berminat membeli. Langkah tersebut diambil karena menurut Adlan, ada perubahan CORE architecture jaringan XL yang membuat tower tersebut menjadi tidak strategis lagi.

“XL melakukan perubahan desain CORE architecturejaringannya saat ini karena ada fiberisasi. Jadi, tower yang dulu layak dipertahankan, kini sudah tidak menguntungkan bagi XL. Jadi ada niat kami untuk menjualnya,” ujar Adlan menjelaskan saat media update XL axiata Semester 2 2019 di Jakarta (05/08).

Pada kesempatan yang sama, Dian Siswarini, Direktur Utama XL Axiata juga menambahkan bahwa langkah menjual tower ini belum tentu akan dilakukan tahun 2019. “Kami akan menunggu waktu yang timing yang tepat untuk menjual tower tersebut. Saat ini prepare, bukan hanya di internal saja, tetapi juga lihat industri nya juga. when the right time. Kita akan jual,” ujar nya menambahkan.

Sebagi informasi, XL sudah pernah menjual towernya. Yang pertama adalah pada tahunh 2014. Yang dijual sebanyak 3.500 tower ke PT Solusi Tunas Pratama senilai Rp 5,6 Triliun. Langkah itu diambil untuk langkah positif untuk mencapai strategi pengurangan aset (asset light strategy) sehingga sumber daya manusia yang ada semakin fokus dalam bisnis inti dan menjamin tercapai pengalaman pelanggan yang terbaik.

Lalu, yang kedua dilakukan pada tahun 2016. Yang dijual sebanyak 2.500 menara dengan nilai pembelian Rp3.56 triliun. Yang membeli adalah PT.Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU